Observasi & Wawancara.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perbedaan Dasar Antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Oleh: Jonathan Sarwono di edit: S. Bekti Istiyanto.
Advertisements

Metode penelitian dan Perkembangan Anak Santi E. Purnamasari, M.Si.
METODE PENELITIAN HUKUM
Pertimbangan2 Dlm Observasi
Studi Observasi.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PSIKODIAGNOSTIKA (II) (Observasi)
Seminar Metode Pembelajaran dan PTK
MetPen2 8: Validitas penelitian kualitatif
PENGANTAR OBSERVASI Jumat, 2 Maret 2011 (II). OBSERVASI ILMIAH ATAU TIDAK?? KEGIATAN SEHARI-HARI PERSEPSI BERBEDA  FENOMENA SAMA BIAS  Minat, Latar.
DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN
Penelitian Kualitatif
ASESMEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
Metodologi Penelitian Kualitatif
Oleh Sri Palupi MTP – IPB 2009
RAGAM DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
METODE PENELITIAN PSIKOLOGI SOSIAL
Langkah-Langkah Dalam Proses Penelitian
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Kuliah II & III: Metodologi Penelitian Dalam Psikologi Sosial
Perbedaan Dasar Antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
PROSES PENELITIAN Penelitian Fenomena paradigma Workability
Indah Manfaati Nur, S.Si.,M.Si.
Pencatatan dalam Observasi
PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU
PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
Metode Penelitian Perkembangan Manusia
METODE GROUNDED THEORY
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
Cara olah data kualitatif sesuai pendekatan
METODOLOGI PENELITIAN
OBSERVASI.
SEKILAS PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
Instrumen & Pengambilan data
JENIS-JENIS PENELITIAN
STUDI KUALITATIF.
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Asesmen Gangguan Psikologis
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF versus KUALITATF.
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
Metode Penelitian Seminar Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi
Judul Latar Belakang Masalah Perumusan masalah Tujuan Penelitian :
Studi Observasi.
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
METODOLOGI PENELITIAN
Memperkenalkan Metoda Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu Sosial & Budaya
TEKNIK-TEKNIK PENCATATAN
Metode Penelitian Perkembangan Manusia PERTEMUAN 3
TEKNIK PENGUMPULAN DATA & PENGUKURAN
METODOLOGI PENELITIAN (Model Penelitian Tindakan)
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
Analisis Data dalam GT.
JENIS-JENIS PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF. DEFINISI Penelitian yang pada umumnya menjelaskan dan memberi pemahaman dan interpretasi tentang berbagai perilaku dan pengalaman.
Perbedaan Dasar Antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Oleh: Jonathan Sarwono di edit: S. Bekti Istiyanto.
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
TEKNIK PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA DAN OBSERVASI
METODE GROUNDED THEORY Kelompok IV Di Susun Oleh : 1.Syarif Maulana 2.Lela Mustika 3.Herdi.
PENYAJIAN HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Menyusun Bab 4 Penelitian)
Jenis Metode Observasi & Syarat Observasi sebagai Metode Ilmiah
PENELITIAN KUALITATIF
Desain Kualitatif: GROUNDED THEORY
Transcript presentasi:

Observasi & Wawancara

PERTEMUAN PERTAMA Kontrak belajar Mengamati apa yang ada di ruangan Film face to face Silabus, overview proses perkuliahan OW sehari-hari dan ilmiah OW untuk keperluan riset dan psikodiagnostika

OBSERVASI

Observasi Penemuan Pengamatan/ pengumpulan data Penilaian PENELITIAN ASESMEN Non perilaku Pemberian arti Perilaku DIAGNOSTIK Inferensi Penegakan diagnosis Sampel perilaku Konstruk hipotetis

Definisi dan Deskripsi Umum Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena dalam setiap aktivitas psikologi ada aspek observasi Semua bentuk penelitian kualitatif dan kuantitatif mengandung aspek obsevasi Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah (Banister, 1994)

Pengertian Observasi Metode pengamatan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti Pengertian sempit Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam situasi alamiah maupun situasi buatan Pengertian luas Termasuk pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya maupun yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut

Apa yang diobservasi? Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target Ekspresi verbal, non verbal, respon verbal/non verbal/perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus Level observasi dapat berupa aspek khusus dari perilaku, individu, kelompok, dan situasi/proses Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan eksterior (cara berjalan, berpakaian), gaya bahasa (pilihan kata, intonasi)

Yang diobservasi [Webb dkk. (1996) & Denzin (1970)] Exterior physical signs Expressive movements Physical location Language behavior Time duration  Diterapkan pada kelas sosial, status, jender, dan sikap sosial

Mengapa observasi itu penting? It is a means of generating ideas or hypotheses It is a means of providing a realistic picture of behavior or events It is a means of answering specific questions It is a means of helping us to better understand human’s behavior It is a means of evaluation

Reliabilitas dan Validitas Metode yang reliabel, metode yang digunakan orang lain dalam kondisi yang sama akan menunjukkan hasil yang sama atau serupa. Perlunya reliabilitas anter rater. Validitas Keakuratan/keterpercayaan seberapa tepat metode mengukur apa yang diukur. Validitas tidak intrinsik ada pada metode karena dapat lebih dihubungkan dengan problem yang diteliti. Contoh Untuk meneliti tentang kelas sosial lebih valid dengan wawancara daripada observasi mobil yang dipakai

Observasi dipandang ilmiah jika: Mengabdi pada tujuan ilmiah yang telah ditetapkan Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan dan tidak beraturan Dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsi yang lebih umum, tidak sekedar memenuhi rasa ingin tahu Dapat dicek dan dikontrol validitas dan reliabilitasnya

Etika Observasi Privasi subjek Keamanan subjek Persetujuan subjek Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan Proses diseminasi informasi kepada profesional dan komunitas ilmuwan Pencegahan kecurangan dan penipuan terhadap subjek, kelompok, atau masyarakat Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif  Pertimbangan diterapkan pada tahap rancangan penelitian, penelitian di lapangan, dan penulisan-publikasi

Jenis Observasi

Jenis Observasi Observasi obstrusif Observasi Sistematik/ terstruktur Observasi Partisipan Observasi laboratory/ eksperimental Observasi natural Observasi tidak sistematik Observasi Non partisipan Observasi unobstrusif

Observasi Sistematik Disebut juga observasi terstruktur; ada kerangka yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati Sistematik : lebih menekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu (misalnya setiap 10 menit) Hal perlu diperhatikan : Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai rumusan khusus Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat secara lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan Dapat menggunakan one way screen

Observasi Eksperimental Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya atau timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi Ciri penting: Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee tidak mengetahui maksud observas

Observasi Partisipan Orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi Umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki perilaku individu dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik-penjara dan lain-lain Perlu diperhatikan : Materi observasi disesuaikan dengan tujuan observasi Waktu dan Bentuk pencatatan : segera setelah kejadian dg kata kunci. Kronologis – sistematis Hubungan : mencegah kecurigaan, pendekatan yang baik dan menjaga situasi tetap wajar Kedalaman partisipasi tergantung pada tujuan dan situasi (terlibat penuh, terlibat pada situasi tertentu, atau sebagai pengamat)

Obstrusive dan Unobstrusive Unobstrusive measures - unobstrusive methods – non reactive methods Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak terlibat dengan penduduk, tanpa berinteraksi dengan subjek melalui pertanyaan atau perlakuan lainnya. Termasuk un obstrusive methods: tulisan dan rekaman audio visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi dari buku-buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video dll, rekaman politik dan demografi Obtrusive : wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes “Contrived“ observation Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders, one way mirrors dll. Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika tidak disadari oleh subjek (Bochner, 1979) vs sisi etika observasi

Strategi Observasi Berdasarkan bagaimana cara memperoleh data Diary description Specimen description Time sampling Event sampling Rating scales/trait rating Field-unit analysis Berdasarkan bagaimana data dicatat Narrative types Checklist notations Rating scales

Narrative types Checklist notations Rating scales Pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya sesuai (sama) dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata Narrative types Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek Checklist notations Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi direkam sebagai refleksi dari penilaian observer Rating scales

Diary description Specimen description Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan pada perkembangan perilaku secara umum atau perilaku spesifik sesuai tujuan observasi seperti perkembangan bahasa dll. Membutuhkan waktu yang panjang dan frekuensi kontak yang banyak Diary description Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif dan kontinyu dengan pencatatan naratif sekuensial terhadap episode tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya. Specimen description

Time sampling Event sampling Field unit analysis Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu tertentu yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian perilaku) Time sampling Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu Event sampling Ada kesamaannya dengan specimen records, tapi metode ini mengkaitkan perilaku-perilaku yang terjadi pada pengamatan ke dalam unit-unit perilaku yang sudah disusun dan menyediakan fasilitas on the spot coding. Field unit analysis

Checklist Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek Melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting Tidak memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, dan kualitas perilaku Digunakan pada time sampling dan event sampling

Checklist Kelemahan Informasi terlalu sedikit Informasi kurang mendalam Tidak ada informasi tentang `bagaimana` (kualitas, durasi, frekuensi) Keunggulan Strategi yang sederhana dan relatif mudah Merekam dengan cepat dan efisien, kebutuhan energi observer minimum Ketrampilan yang dibutuhkan dari observer relatif lebih sederhana Seteleh dilakukan check terhadap perilaku dapat ditambahkan catatan tertentu Mudah diolah dalam lembar komputasi (dan proses kuantifikasi)

PANDUAN CHECKLIST Tentukan tujuan observasi Tentukan definisi operasional perilaku Tentukan content perilaku yang akan diobservasi Susun checlist berdasarkan content perilaku sebelum observasi dilakukan Identifikasi secara detail content perilaku Organisasi detail content perilaku harus logis Organisasi checklist harus dapat mencapai tujuan : identifikasi kehadiran/ketidakhadiran target perilaku dan merekam perkembangan kronologis (munculnya ketrampilan tertentu) Gunakan cheklist untuk melihat kehadiran perilaku target

Rating scales Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi direkam dalam bentuk nilai tertentu (angka) sebagai refleksi dari penilaian observer

DESKRIPSI RATING SCALES Didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi dari pengamatan Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya perilaku atau bagaimana perilaku ditampakkan Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan kesimpulan dari impresi yang didapatkan Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang tidak dapat diungkap oleh strategi lain Lebih tepat sebagai metode asesment dibandingkan teknik yang deskriptif Dapat sebagai perekaman on the spot pada situasi tertentu

Panduan Rating Scale Pernyataan pendek, simple, dan tidak ambigu Pilih kata yang berhubungan dengan skala (tidak overlap dengan deskripsi) Hindari penggunaan pernyataan seperti average, excellent, dan very Hindari pernyataan yang mengandung unsur baik-buruk Nilai semua individu pada satu trait sebelum ke trait lainnya Lebih baik jika kita tidak kenal Pilihlah situasi amatan maupun situasi rating secara hati- hati. Hindari penilaian subyektif sebisa mungkin. Berikan definisi operasional untuk setiap jenjang penilaian.

Rating Scale KELEMAHAN Peluang error dan bias cukup besar KEUNTUNGAN Efisiensi waktu Lebih menarik bagi observer Lebih mudah diskor dan dikuantifikasi (statistik) Dapat mengukur perilaku lebih luas termasuk trait Dapat membandingkan antar individu dan intraindividu Membutuhkan minimum training Memfasilitasi melihat hubungan realita dan persepsi individu (rating guru dan DO) KELEMAHAN Peluang error dan bias cukup besar Ambiguitas aitem Pengaruh penerimaan sosial Kurang bercerita tentang penyebab perilaku

Tipe-tipe Rating Scale Numerical A sequence of defined numbers is assigned to descriptive categories. Observer selects the most appropriate number for the behavior being rated. Example: five point scale to measure attentiveness and participation 1- overt disruptive activity or leaves group 2- inattention, no overt disruption 3- follow teacher visually 4- follow teacher, facial expression shows interest 5- follows teacher and adds to instruction through appropriate verbal or motor activities

Example: rating child’s social interaction 2. Graphic A straight line display, either horizontal or vertical, is provided with cues along the line to help raters decide where to record their judgment. Example: rating child’s social interaction Initiates activity Invites others to play Shares materials Never Seldom Occassionally Often Always Never Seldom Occassionally Often Always Never Seldom Occassionally Often Always

3. Semantic differential Is a sevent-unit scale with opposing (bipolar) adjectives at either end. 1 2 3 4 5 6 7 a. Uncooperative Cooperative b. Passive Active c. Responding Initiating d. Messy Neat e. Selfish Sharing f. Hostile Friendly

4. Standard The rater is presented with a set of standards against which to judge others. Lower 25% Lower 50% Top 50% Top 25% Top 10% Top 5% Top 1% Intelectual ability Creativity Independence Responsibility Efficacy of written expression Potential as a teacher

5. Cumulated Points Arranges item to be rated so that each one acts as a separate indicator of an overall trait. Cumulated points rating scale result in a total score which is the sum or average of the items rated. Colum A Column B ___ Gives ambiguous directions Gives clear directions Views things from an adult’s or teacher’s perspective only Is able to take the child’s point of view into consideration Is inconsistent in messages Gives clear and consistent expectations for behavior

6. Forced Choice Ratings The rater is given a set of descriptive phrases and is forced to choose which one is the most like the person being rated. This child can best be described as: ____ friendly ____ cooperative ____ a good leader ____ hard working At group time, this child is most likely to: ____ pay close attention and follow the teacher’s directions ____ tease other children ____ sit quietly and watch but not participate ____ ask to be first to do everything

Time sampling Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu yang telah ditentukan (biasanya kemunculan perilaku, frekuensi, dan durasi)

Deskripsi Time Sampling Menggunakan observasi untuk men-sample, dalam bentuk frekuensi, bukan dalam bentuk deskripsi. Perilaku harus sering muncul. Jika perilaku muncul kurang dari sekali dalam 15 menit, tidak bisa pakai ini Cocok untuk perilaku yang nampak (overt behavior) Memungkinkan untuk melakukan pengukuran, karena data bersifat frekuensi, atau durasi. Pada jenis tertentu, observer mencatat durasi terjadinya perilaku/peristiwa yang diamati dalam batasan waktu tertentu. Memfokuskan pada perilaku yang sangat spesifik

Panduan untuk Time Sampling Cocok untuk perilaku yang sering muncul Cocok untuk perilaku yang mudah diamati Observer perlu menyebutkan definisi operasional perilaku, sehingga istilah yang ada mudah dipahami orang lain Tujuan observasi perlu ditulis secara jelas. Terutama untuk menjelaskan secara rinci hal-hal berikut: Jumlah subyek yang perlu diobservasi Apakah observasi difokuskan pada individu atau kelompok Seberapa sering observasi dilakukan agar representatif Apakah perilaku yang diobservasi benar-benar merupakan contoh dari perilaku yang biasanya ada

Format Pencatatan Time Sampling Menentukan jenis informasi yang perlu dicatat. Ada beberapa hal yang biasa digunakan, yaitu: Checkmarks, apakah perilaku muncul atau tidak Tallymarks, seberapa sering perilaku muncul Duration, seberapa lama perilaku itu muncul Menentukan interval waktu seperti apa yang akan digunakan, terutama length, spacing, dan number- nya. Format pencatatan usahakan sesederhana mungkin dan mudah dilihat.

Format Pencatatan Time Sampling Pada beberapa kondisi, kadang diperlukan adanya kode (coding system) pada perilaku tertentu. Ada dua cara: Sign system, untuk perilaku yang diskrit, dimana tidak mungkin subjek menunjukkan lebih dari satu perilaku pada saat tertentu Category system, sama dengan sign system, hanya saja meliputi serangkaian perilaku tertentu, bukan perilaku tunggal Sediakan bagian kosong, yang cukup untuk menulis deskripsi tertentu berkaitan dengan coding system Sediakan bagian kosong untuk menulis hal-hal yang kurang relevan tapi dianggap penting

Contoh Rancangan Time Sampling Seorang psikolog yang tertarik dengan permasalahan anak di sekolah dan ingin mendapatkan informasi spesifik Dia dapat mengobservasi dengan beberapa pilihan : Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dapat memberi informasi selama satu hari tapi tidak mendapatkan gambaran pada aktivitas yang berbeda) Mengobservasi 5 menit pertama pada tiap aktivitas terpilih (dapat dibandingkan antar aktivitas) Memilih satu atau lebih aktivitas dan mengobservasi selama 10-15 menit untuk mendapatkan gambaran pada ke dua jenis situasi

PERBANDINGAN TIME SAMPLING DAN EVENT SAMPLING Kesamaan dengan time sampling adalah sampel perilaku Time sampling focus pada waktu tertentu, event sampling focus pada perilaku itu sendiri. Time sampling focus pada eksistensi dari event, sedangkan event sampling focus pada eksplorasi dari karakteristik event. Pada event sampling, obserber menunggu kemunculan perilaku yang dipilih kemudian merekamnya. Tidak ada batasan waktu, focus ada pada perilaku itu sendiri dan waktu adalah sebagai akibat dari durasi normal dari peristiwa. Rentang perilaku-perilaku yang diamati dibatasi Pada event sampling, waktu yang dibutuhkan tidak dapat ditentukan seperti pada time sampling. Time sampling focus pada frekuensi dan durasi guru berbicara dibandingkan siswa berbicara, maka event sampling focus pada kepada siapa guru berbicara, dan apa penyebab dan hasil dari perilaku tersebut.

Event sampling Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku- perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu

Panduan Event sampling Identifikasi dan susun definisi operasional perilaku yang akan diobservasi dengan jelas Ketahui secara umum dimana dan kapan perilaku dapat terjadi Tentukan jenis informasi yang akan direkam. (dapat menggunakan pencatatan naratif maupun kategoris. Misalnya pada studi tentang pertengkaran tadi adalah berapa lama terjadi, apa yang terjadi ketika pertengkaran dimulai, jenis perilaku dalam pertengkaran, apa yang dilakukan dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yang terjadi setelah pertengkaran. Susunlah lembar pencatatan semudah mungkin

Keuntungan Kerugian Event Sampling Yang diobservasi adalah perilaku atau situasi alamiah Ekonomis secara waktu Dapat digunakan untuk meneliti perilaku atau kejadian apapun Kerugian: Data tidak dapat begitu saja dikuantifikasi, seperti pada time sampling Tetap saja tidak mengkaitkan antara suatu perilaku dengan kondisi atau situasi di masa lalu, yang memungkinkan terjadinya perilaku atau kondisi tersebut

DIARY DESCRIPTION Teknik pengamatan yang merekam perubahan atau perkembangan baru atau perilaku baru pada subjek pengamatan. Aitemisasi perubahan perilaku. Pengamat mencatat secara langsung pada saat kejadian atau sesegera mungkin setelah kejadian setiap hari sehingga membutuhkan interaksi yang tetap dan berlangsung lama

KELEBIHAN DAN KETERBATASAN Memberikan gambaran proses perubahan/perkemb angan seiring waktu secara jelas dan detail Merupakan gudang data yang kaya Kritik/Kelemahan Bias seleksi : kehilangan keterwakilan sifat-sifat fakta Bias observasi : Reliabilitas pencatatan Objektivitas interpretasi Keterbatasan Kasus untuk generalisasi Waktu dan sumber daya terlalu banyak: dalam rentang tertentu dan tiap hari melakukan pengamatan (tidak efisien)

Penggunaan Diary Descpriptions Studi kasus Digunakan untuk menyelidikan anak-anak atau kasus yang “spesial’’ Studi ethologis Penelitian pada binatang yang tidak dapat berbicara, yang hasilnya dapat diterapkan pada manusia

Langkah-langkah dalam Diary Descriptions Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum, atau aspek khusus, misalnya perilaku terkait dengan merokok) Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan (sebagai latihan selama 1 minggu) Siapkan jurnal atau pencatatan harian Format pencatatan hasil pengamatan Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi, umur Deskripsi anak dan setting observasi dilakukan Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat dilengakapi dengan kolom catatan-catatan khusus Rangkuman temuan selama satu minggu

Langkah-langkah dalam Diary Descriptions - 2 Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi) Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang relevan untuk memahami setting Deskripsi objek observasi dan bagaimana perilakunya Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang sama (umum dsb) berdasarkan performansi objek observasi) Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan catat performansi mereka dengan prosedur yang sama (deskripsi objek 1, deskripsi objek 2) Identifikasi perbedaan-perbedaan yang terjadi pada objek tersebut pada aktivitas yang sama Identifikasi pesamaan-persamaan yang muncul Apa generalisasi yang akan dibuat setelah mengamati ketiga anak.

ANECDOTAL RECORDS Persamaan dengan diary adalah menggunakan pencatatan naratif. Perbedaannya tidak focus pada hanya satu anak atau kelompok, dan tidak terbatas pada kemunculan perilaku baru. Melaporkan apapun yang terjadi dan penting bagi pengamat kapan saja perilaku terjadi, pada orang yang berbeda dan waktu yang berbeda. Tidak membutuhkan spesifikasi waktu tertentu tetapi dapat dilakukan kapanpun ketika perilaku yang penting/menarik muncul, tidak tergantung pada setting atau lingkungan tertentu dan dapat dilakukan dimanapun. Tidak mensyaratkan kode khusus atau kategori atau diagram dapat ditulis secara sederhana pada buku catatan

Beberapa Variasi Anecdotal Record Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pada orang dewasa, akan menggambarkan bagaimana perilaku meniru terjadi Bersifat interval (periode waktu tertentu: tidak focus pada tema tertentu tetapi akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada periode waktu tertentu) Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu untuk dianalisis

Panduan Anecdotal records Brandt (1972) Tuliskan secara berurutan kejadian yang muncul sesegera mungkin setelah terjadi Identifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci Sertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama (ketika sebuah mobil sedang melewati.......) Dekripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh utama, dan respon atau reaksi dari orang lain dari situasi itu Jika mungkin catat dengan tepat kata-kata yang muncul pada percakapan Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian pada satu episode kejadian

Panduan Anecdotal records Brandt (1972) - 2 Tiga level tindakan yang harus dicatat adalah : Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas utama) , “Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja“ Sub ordinate molar unit (deskripsi unit perilaku/aktivitas yang lebih kecil), “Ellen bermain puzlle rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain“. Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif dari anecdot),“Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan mondar mandir“ Objektif, akurat dan lengkap

OBSERVASI BAHASA NON VERBAL

Bahasa Non Verbal Kinesics. Merujuk pada semua gerakan tubuh, termasuk kontak fisik dengan orang lain. Emblems, gerakan yang langsung dapat diartikan Illustrators, gerakan tubuh yang menyertai pembicaraan Adaptors, gerakan yang mungkin tidak bertujuan, sekedar memenuhi kebutuhan fisik Eye Contact, gerakan mata atau kontak mata. Posture, posisi tubuh yang mencerminkan suatu kondisi tertentu. Facial Expression, yaitu ekspresi wajah

Bahasa Non Verbal Proxemics. Berkaitan dengan jarak antara satu orang dengan orang lain (personal space). Haptics. Bahasa non verbal yang berupa sentuhan. Vocalics. Yaitu segala macam bunyi yang dihasilkan manusia ketika berbicara, kecuali kata-kata yang diucapkan.

ANALISIS HASIL OBSERVASI

BENTUK DATA HASIL OBSERVASI Angka (kuantifikasi hasil observasi) Checklist : frekuensi Rating scales : skor Time sampling : frekuensi, durasi Desripsi naratif Catatan harian Anecdotal records Event sampling Dokumen tertulis dan tidak tertulis Un obstrusive Catatan harian/anecdotal records dll. orang lain

Pemaparan Hasil Observasi Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati, mulai dari awal hingga akhir Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau peristiwa kunci, berdasarkan urutan kepentingan insiden tersebut Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda sebelum mempresentasikan gambaran dan pola pada umumnya Fokuskan analisis pada individu-individu atau kelompok-kelompok Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi (proses komunikasi dll) Memfokus pengamatan pada isu-isu kunci yang diperkirakan menjawab tujuan observasi/penelitian

Organisasi data Data banyak dan berasal dari berbagai cara pengumpulan data. Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun, mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan tujuan penelitian dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset), data yang sudah diproses (trasnkripsi wawancara), dan bentuk-bentuk dari pengolahan dari data mentah dan semua berkas yang diperoleh dari proses penelitian (observasi)

Koding Proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh dengan maksud untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Langkah koding : peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada kolom kosong yang cukup besar di sebelah kiri dan kanan catatan (untuk kode dan catatan tertentu) Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada catatan lapangan tersebut (penomoran baru perbaris atau per paragraf) Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode tertentu Contoh. OS.L2Jun03 : Hasil observasi siswa laki-laki pada 2 Juni 2003

Integrasi dan Analisis data Pengintegrasian data dari berbagai sumber, komunikasi antar data, distrukturisasikan sesuai kebutuhan, untuk kemudian di analisis Analisis data membutuhkan kepekaan teoritis, karena observer/peneliti melakukan upaya mengembangkan teori atau berteori. Kepekaan teoritis mengacu pada kemampuan untuk memperoleh insight, memberi makna pada data, memahami dan memilah mana yang esensial dan yang tidak. Teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan teoritis adalah sebagai berikut : mengembangkan pertanyaan-pertanyaa “what? Who? When? Where? How? How Much? Dan Why?” Analisis molar, subordinate molar, dan molekular Analisis tahap lanjut melalui perbandingan. Melakukan perbandingan sistematis terhadap dua atau lebih fenomena yang ditampilkan dalam data, baik terhadap gejala-gejala yang dekat atau memiliki kesamaan karakteristik tertentu, ataupun terhadap gejala-gejala yang dianggap berjauhan atau tidak memiliki kesamaan karakteristik apapun.

Interpretasi Upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam berdasarkan perspektif peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi dan menginterpretasi data melalui persepektif tersebut, melampaui apa yang secara langsung dikatakan atau dilihat pada responden, untuk mengembangkan struktur-struktur dan hubungan-hubungan bermakna yang tidak tertampilkan dalam data mentah. Tiga konteks interpretasi : Interpretasi pemahaman diri : peneliti/obsever berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa yang oleh subjek penelitian sendiri dipahami sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau perilakunya. Interpretasi pemahaman biasa yang kritis : peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman subjek penelitian dengan bersikap kritis terhadap apa yang ditunjukkan subjek baik dengan memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek yang diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil posisi sebagai masyarakat umum di mana subjek penelitian berada. Interpretasi pemahaman teoritis : peneliti menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk memahami pernyataan-pernyataan yang ada sehingga dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan penalaran umum Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan interpretasi tetapi berakhir pada kesimpulan pemahaman teoritis.

Kesimpulan Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala yang diamati berdasarkan analis dan interpretasi yang dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan dan tujuan observasi.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Pengetahuan, values, attitudes, dan pengalaman berfungsi sebagai filters Tidak semua data yang kita butuhkan “tersedia“ : Luput dari perhatian Gagal mendapatkan sense impressions of an object or event Penyebab hasil observasi tidak lengkap : Level of concentration Fatigue/illness Situation The amount of time Two biases : Personal Theory

IMPLEMENTATION OF FINDINGS Implementasi pertanyaan penelitian Conditions . The physical & psychological characteristics On going evaluation : Jeda pengumpulan data dengan kondisi saat analisis Data yang kurang Comparison between some event, object, behavior