TROUBLESHOOTING NETWORK LAYER ROUTING
Alamat Jaringan yang Digunakan IP kelas A/B/C? Subnet yang digunakan? Pembagian Subnet Konfigurasi pada router
Tabel Subnet
Rumus Perhitungan Subnet Manual Jumlah Subnet = 2x, x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A) Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. (ini jumlah host yg boleh digunakan) Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. host dan broadcast yang valid?
Contoh Perhitungan Subnet Hitunglah subnetting pada jaringan lokal dengan network ID 192.168.1.0/26 /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192). Jumlah Subnet = 2^x, 2^2 = 4 subnet / 4 segmen jaringan Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, jumlah host per subnet = 26 – 2 = 62 host Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Subnet lengkapnya --> 0, 64, 128, 192. Alamat host dan broadcast yang valid
Routing Review Static Dynamic
Routing Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dengan kata lain, fungsi routing yaitu menghubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data (saling berkomunikasi).
Static Routing
Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan Routing Statis Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah Kekurangan Routing Statis Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)
PRAKTIKUM Buat disain seperti gambar dibawah ini, tentukan ip address masing-masing PC serta gateway mengacu pada netid . Seting kedua router menggunakan static routing sehingga kedua pc dapat saling terhubung
PRAKTIKUM Buatlah disain jaringan seperti gambar dibawah ini, lakukan langkah seperti pada tugas praktikum 1
Dynamic Routing
Dynamic Routing Kelebihan Routing Dinamis Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan Kekurangan Routing Dinamis Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar
Routing Dinamis pada Router Cisco RIP IGRP OSPF EIGRP
RIP Subnet mask yg benar 255.255.255.0
Konfigurasi RIP R1 R1(config)#interface serial 0/0 R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 R1(config-if)#clock rate 64000 R1(config-if)#no shutdown R1(config)#router rip R1(config-router)#network 192.168.1.0 R2 R2(config)#interface serial 0/0 R2(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface serial 0/1 R2(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 R2(config-if)#clock rate 64000 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#router rip R2(config-router)#network 192.168.1.0 R2(config-router)#network 192.168.2.0 R3 R3(config)#interface serial 0/0 R3(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0 R3(config-if)#no shutdown R3(config-if)#exit R3(config)#router rip R3(config-router)#network 192.168.2.0
IGRP
Konfigurasi IGRP