PATOGEN BIOTIK Daur Patogen (Life cycle)
Daur Penyakit (Life disease )
Daur Patogen Berdasarkan cara reproduksi ; Secara Sexsual Asexsual Berdasarkan alat reproduksi : Vegetatif Generatif Berdasarkan cara reproduksi ; Secara Sexsual Asexsual Berdasarkan Keadaan inti di dalam sel Fase haploid Sitogami diikuti plasmogami Fase dikariotik Kariogami Diploid Meiosis Kembali ke haploid
PERTUMBUHAN PATOGEN Cara mengukur : Berat kering Peningkatan linier Pertumbuhan Patogen : peningkatan massa suatu jasad yang terjadi setelah massa inkubasi (dibiarkan hidup) dalam waktu tertentu Cara mengukur : Berat kering Peningkatan linier Jumlah sel Konsentrasi komponen sel Aktivitas metabolisma
Kurva Pertumbuhan Sigmoid
VARIABILITAS PATHOGEN Var (varietas), satu species tapi dapat menyerang beberapa species tanaman inang Forma specialis , menunjukkan genus inang yang diserang patogen tersebut Ras (Physiological race), suatu kelompok individu anggota species yang mempunyai kesamaan (kemiripan) morfology tetapi mempunyai perbedaan dalam sifat fisiologi, biokimia maupun patogenesitasnya. Pd serangga hama = biotype Strain, sesuatu yang menyimpang dari biasa ……hampir sama dengan ras fisiologi Isolat, keturunan suatu individu dari hasil isolasi tunggal dalam biakan murni. Isolat juga bisa berdasarkan letak atau asal geografi Isolat ≠ ras
Pada Jamur : MEKANISME VARIABILITAS Pd Tumbuhan dan mahluk tingkat tinggi : MUTASI Pada Jamur : Heterokariosis : Sel Yang mempunyai inti lebih dari satu dan berbeda sifat genetiknya. Penggabungan 2 sel, intinya menjadi satu, tapi tidak bercampur ; Dengan anastomosis , misal pada Fusarium Sp.
Daur Paraseksual, terjadi pada jamur yang tidak terjadi daur seksual.
3. Hibridisasi : terjadi pada semua jasad yang dapat berkembang dengan pembiakan seksual
4. Adaptasi sitoplasmik
PADA BAKTERI Mutasi Konyugasi Transformasi Transduksi Lisogenesis
Transduksi Lisogenesis
PADA TUMBUHAN AN TINGKAT TINGGI DAN NEMATODA Mutasi Rekombinasi dengan hibridisasi
JAMUR basic structural unit is almost always hypha (a, b) reproductive propagule almost always spore (c, usually single-celled) nutrition is heterotrophic and absorptive (they secrete enzymes that break down organic matter, then absorb soluble products) Other important characteristics: mostly multicellular mostly non-motile rigid cell wall usually containing chitin indeterminate growth
BASIDIOMYCETES
Agaricales
Polyporales
Pucciniomycotina and Ustilagomycotina Basidia usually septate, spores germinate repetitively or by budding. In these two subphyla (rusts and smuts), a basidioma is not formed, karyogamy occurs in a thick-walled resting spore (teliospore), and meiosis occurs upon germination of teliospore.
Ascomycetes Sexual spores (ascospores) form in a sac called an ascus (usually in eights), and are often discharged forcibly. perithecia Naked asci
Cleistothecia Apothecia Pseudothecia
Asexual forms sporodochia konidiophore piknidia Acervuli
The Fungi imperfecti or imperfect fungi, also known as Deuteromycota are fungi which do not fit into the commonly established taxonomic classifications of fungi that are based on biological species concepts or morphological characteristics of sexual structures because their sexual form of reproduction has never been observed; hence the name "imperfect fungi." Only their asexual form of reproduction is known, meaning that this group of fungus produces their spores asexually.
BAKTERIAL DISEASES Bacteria are microscopic, unicellular, prokaryotic organisms. They may be spherical, rod-like, spiral, mycelial, or pleomorphic.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.