Mohammad Gavin Renaldi R Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Mohammad.gavin@hotmail.com 0857 102 16756
Materi Hari Ini Mekanika Perkenalan Tegangan 3 Fasa Circuit Breaker Tespen Steker Mesin AC Generator Ac
Tegangan 3 Fasa Tegangan 3 Fasa adalah metode atau cara menghasilkan, mendistribusikan tegangan AC. Tegangan ini umumnya sering digunakan pada pabrik/bangunan yang membutuhkan daya yang sangat besar, seperti motor untuk menggerakkan peralatan berat dan lain-lain. Tegangan 3 Fasa umumnya lebih hemat karena menggunakan peralatan yang lebih sedikit ketimbang satu fasa.
Fasa yang digunakan pada rumah-rumah kita adalah satu fasa. Hal ini dapat ditandai oleh masuknya kabel hanya satu. *Biasanya kabel “Ground” tidak disertakan. Tegangan dan Frekuensi pada fase ini sama.
Transmisi dari 3 Fasa
Colokan Untuk Industri dan MultiFasa Colokan dan Soket Untuk Listrik dan Genset didesain untuk tahan terhadap gangguan air dan tekukan dari luar
Hal inilah alasannya mengapa mungkin lampu rumah kita masih menyala, sdangkan bisa saja tetangga kita telah mati lampu.
Tespen Tespen digunakan untuk mendeteksi Adanya listrik Beberapa Tespen dapat mendeteksi kabel yang putus.
Cara Kerja Tespen Arus listrik mengalir melalui ujung tespen yang terbuat dari logam. Ujung perangkat disentuh ke konduktor yang diuji (misalnya, dapat digunakan pada kawat dalam switch atau dimasukkan ke dalam lubang soket listrik). Kemudian arus listrik akan menuju batang karbon dan selanjutnya dialirkan pada lampu ac dan pegas pada kepala tespen lalu terakhir menuju jari kita yang mengalirkan arus ke tubuh yang berfungsi sebagai ground.
Cara Penggunaan Testpen 1. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari 2. Letakkan jari telunjuk pada bagian atas (tempat jari tangan) 3. Pastikan jari tangan anda tidak menyentuh bagian sumber dan buatlah pengukuran menjadi nyaman 4. Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber) dengan penghantar yang akan diuji. 5. Perhatikan lampu petunjuk 6. Lepaskan test pen dari penghantar yang diuji
MCB disamping biasanya merupakan MCB yang sering digunakan untuk 3 fasa. Umumnya, kabel yang masuk ke MCB merupakan kabel yang bukan bertipe serabut, atau bisa dikatakan solid
Tidak lupa, biasanya pada MCB terdapat kabel “Ground” yang berfungsi sebagai penjaga apabila terdapat arus lebih. “SANGAT BERBAHAYA APABILA CIRCUIT BREAKER TIDAK DILENGKAPI DENGAN KOTAK PENGAMAN”
Steker Sedikit banyak sekring turun terjadi karena kerusakan pada steker Kesalahan yang umum terjadi di steker adalah penarikan bukan pada steker, namun pada kabel sehingga kabel menjadi putus dan bisa saja bersinggungan sehingga muncul percikan api dan cahaya.
Steker Hal yang paling mungkin terjadi akibat munculna percikan api dan adalah steker menjadi meleleh. Pada steker yang diatas, hanya dua batang steker saja yang dipilih, sedangkan yang satu batangnya lagi berperan sebagai grouding
Contoh Steker dari Negara Lain Dari Inggris Dari Australia
Standar Yang digunakan di Indonesia Standar steker yang kita pakai adalah CEE 7/4 ( German “Schuko” 16 A/250V Grounded) Steker beserta stopkontak tersebut juga bisa dipakai dengan steker dari CEE 7/7, CEE 7/17 (German/French 16 A/250 V ungrounded), CEE 7/16 Europlug,
Pada CEE 7/16 Europlug, steker ini juga bisa digunakan untuk standar di Indonesia, namun steker ini diaplikasikan untuk peralatan a=yang arusnya tidak melebihi 2.5 A
Jenis Kabel 1. Kabel NYC Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
2. Kabel NYM Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
3. Kabel NYAF Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.
4. Kabel NYY Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
5. Kabel NYFGbY Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
6. Kabel ACSR Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja.Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
7. Kabel AAAC Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
8. Kabel ACAR Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
TRAFO Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
TRAFO Simbol Trafo PRINSIP KERJA TRAFO Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Penggunaan Transformator Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.
Penghitungan Trafo Contoh cara menghitung jumlah lilitan sekunder: Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ? Penyelesaian: Diketahui: Vp = 220 V Vs = 10 V Np = 1100 lilitan Ditanyakan: Ns = ........... ? Jawab: Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan
Motor/Generator Induksi AC Jenis Rotor Sangkar Hamster Jenis Rotor Wound
Motor/Generator AC 1. Motor Induksi Motor ini dinamai induksi karena prosesnya yang menggunakan induksi magnet untuk menggerakkan rotornya. Motor ini sering digunakan pada pabrikan karena motor ini kuat dan bisa diatur kecepatan dan torsinya dengan menggunakan frekuensi listrik yang bisa diatur-atur.
Motor Induksi mempunyai cara untuk memulai putarannya. Caranya adalah dengan menggunakan direct on-line (langsung pada pencatuannya), reactor, auto-transformer (menggunakan autotransformator) and star-delta (atau rangkaian daya 3 fasa).
2. Motor Singkron Pada motor singkron, rotor nya tersebut tidak terinduksi lagi. Atau, dengan kata lain, telah menggunakan magnet tetap. Jenis Rotor yang dipakai berupa salient dan non-salient. Maksudnya salient adalah rotor yang magnetnya menonjol dan non –salient adalah rotor yang magnetnya tidak menonjol.
Motor Singkron ini banyak digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kecepatan yang tetap. Motor Singkron ini juga dapat digunakan sebagai perbaikan faktor daya sehingga mengurango mengalirkan daya reaktif sehingga lebih hemat biaya.
Keuntungan dari Motor Singkron Kecepatan dari motor tidak berpengaruh yang dipasang pada rotor, sehingga tidak mempengaruhi performa Konstruksi motor singkron ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan listrik ketika kecepatan rendah sedang dibi\utuhkan
Generator AC