Ditinjau dari jumlah klien yang dibantu Konseling individu Konseling kelompok
Konseling Kelompok 0k@
FAKTOR MENDASAR PENYELENGGARAAN KONSELING KELOMPOK Proses pembelajaran dalam bentuk pengubahan pengetahuan, sikap dan praktek termasuk dalam hal pemecahan masalah dapat terjadi melalui proses kelompok
Konseling kelompok Group counseling Merupakan salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik (feedback) dan pengalaman belajar. Menggunakan prinsip dinamika kelompok
Secara prinsipil, konseling kelompok : Merupakan hubungan (beberapa) konselor dengan beberapa klien Berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang disadari Terdapat faktor-faktor yang merupakan aspek terapi bagi klien Bermaksud memberikan dorongan dan pemahaman kepada klien, untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien
Tujuan konseling kelompok Latipun, 2006 page 181 …
Menurut Wiener: Interaksi kelompok memiliki pengaruh positif untuk kehidupan individual karena kelompok dapat dijadikan sebagai media terapeutik.
Menurut George and Cristiani : Manfaat Its efficient Opportunity to practice new behavior Put their problem in perspective and to understanding how they are similar to and different from others A support system for each other Clients learn interpersonal comm skill Clients are given the opportunity to give as well as to receive help
Dipengaruhi oleh : Ketepatan pemberian respon Kemampuan konselor mengelola kelompok Kesediaan klien mengikuti proses kelompok Kepercayaan klien kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses konseling (Capuzzi dan gross, 1991)
KETERBATASAN KONSELING KELOMPOK Setiap klien perlu berpengalaman konseling individual, baru bersedia memasuki konseling kelompok Konselor akan menghadapi masalah lebih kompleks pada konseling kelompok dan konselor harus secara spontan memberi perhatian kepada setiap klien Kelompok dapat berhenti karena masalah “proses kelompok” Waktu yangdibutuhkan lama Kekurangan informasi individu Seseorang sulit percaya kepada anggota kelompok
Konseling kelompok tidak cocok untuk klien dengan karakteristik sbb: Dalam keadaan kritis Masalah bersifat confidensial dan penting untuk dilindungi Sedang dalam penginterpretasian tes yang dihubungkan dengan self-concept Memiliki ketakutan bicara yang luar biasa Benar-benar tidak efektif dalam keterampilan hubungan interpersonal Memiliki kesadaran yang sangat terbatas Klien mengalami penyimpangan seksual Klien membutuhkan perhatian yang sangat besar
Struktur konseling kelompok 1. Jumlah anggota kelompok 4-12 orang 2. Homogenitas kelompok (jenis kelamin, umur, masalah) 3. Sifat kelompok (terbuka atau tertutup) 4. Waktu pelaksanaan (short term group counseling = 8-20 pert, 1-3 x / minggu, durasi 60-90 menit)
Durasi konseling kelompok Ditentukan oleh situasi dan kondisi anggota kelompok Durasi konseling terlalu lama ( > 2 jam) berakibat : Anggota telah mencapai tingkat kelelahan Pembicaraan cenderung diulang-ulang
TAHAPAN KONSELING KELOMPOK PRAKONSELING (pembentukan kelompok) Tahap I : tahap permulaan (orientasi dan eksplorasi) Tahap II : tahap transisi Tahap III : tahap Kerja Kohesi dan Produktivitas Tahap IV : Tahap Akhir (konsolidasi dan Terminasi) SETELAH KONSELING : Tindak lanjut dan evaluasi
PRA KONSELING Adanya minat bersama (common interest) Sukarela atas inisiatif sendiri Ada kemauan untuk berpartisipasi dalam proses kelompok Mampu berpartisipasi dalam proses kelompok
Tahap I : Permulaan (orientasi dan eksplorasi) Perkenalan anggota kelompok, tujuan dan harapan anggota kelompok Konselor membantu menegaskan tujuan untuk kelompok dan makna kelompok untuk mencapai tujuan Tahap : perkenalan, agenda, norma kelompok, penggalian ide dan perasaan Konselor menyusun saling kepercayaan
Tahap II : tahap transisi Masalah tiap anggota kelompok dirumuskan dan diketahui sebab-sebabnya Sering tjd kecemasan, resistensi, konflik dan ambievalen tentang keanggotaannya dalam kelompok. Konselor mempersiapkan mereka bekerja untuk dapat merasa memiliki kelompoknya
Tahap III : tahap kerja-kohesi dan produktivitas Menyusun rencana-rencana tindakan Kohesivitas mulai terbentuk, mulai belajar tanggung jawab, tidak lagi mengalami kebingungan Anggota mulai terpuaskan dengan kegiatan kelompok
Tahap IV Tahap akhir (konsolidasi dan terminasi) Anggota kelompok mulai mencoba melakukan perubahan-perubahan tingkah laku dalam kelompok Setiap anggota kelompok memberi umpan balik terhadap yang dilakukan oleh anggota yang lain
Tahap setelah konseling : Tindak lanjut dan evaluasi Setelah berselang beberapa waktu, konseling kelompok perlu dievaluasi Tindak lanjut dilakukan jika ternyata ada kendala dalam pelaksanaan di lapangan Mungkin perlu perbaikan rencana
FAKTOR KURATIF Elemen yang harus diciptakan dan terjadi selama proses konseling Membina harapan Universalitas Pemberian informasi Altruisme Pengulangan korektif keluarga primer Pengembangan tekinik sosialisasi Peniruan tingkah laku Belajar menjalin hubungan interpersonal Kohesivitas kelompok Katarsis Faktor-faktor eksistensial
Pihak yang terlibat Konselor Klien Ko-konselor
Kejadian-kejadian interaksional yang tidak diharapkan Konflik Kecemasan Penarikan diri Transferensi Dominasi Bagaimana mengatasi hal ini ?
Lets discussssss……