KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 6 dan 7.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
Advertisements

Pengenalan Logika Informatika
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
REPRESENTASI PENGETAHUANI
Sistem Pakar.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Knowledge Representation (lanjutan)
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN.
PROPORSI (LOGIKA MATEMATIKA)
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
Logika Matematika Pengenalan Logika Matematika dan Pengantar Logika Proposisional AMIK-STMIK Jayanusa ©2009 Pengantar Logika.
LOGIKA INFORMATIKA.
REPRESENTASI PENGETAHUAN - LOGIKA
JARINGAN SEMANTIK PERTEMUAN MINGGU KE-7.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Model Representasi Pengetahuan
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Representasi Pengetahuan
Definisi Inferensi  Inferensi adalah : Proses yang digunakan dalam Sistem Pakar untuk menghasilkan informasi baru dari informasi yang telah diketahui.
Respresentasi Pengetahuan
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Pengantar logika informatika
REPRESENTASI PENGETAHUAN DENGAN TEKNIK LOGIKA
Representasi Pengetahuan
KOMPUTASI KECERDASAN BUATAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Matematika Diskrit Logika.
Mata Kuliah Logika Informatika Teknik Informatika SKS
KNOWLEDGE REPRESENTATION
Model Representasi Pengetahuan
Proposisi.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Dasar Pemrograman Dan Bahasa Pemrograman
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Akuisisi dan Representasi Pengetahuan
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
Jaringan Syaraf Tiruan
Representasi Pengetahuan
Matematika diskrit Kuliah 1
Reasoning : Propositional Logic
Representasi Pengetahuan
Rerepresentasi Pengetahuan
Reasoning : Propositional Logic ( Predikat Calculus )
Pengembangan Sistem Pakar
Matakuliah Pengantar Matematika
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
REPRESENTASI PENGETAHUAN - LOGIKA
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian I
Representasi Pengetahuan
REPRESENTASI PENGETAHUAN dan Reasoning (Penalaran)
REPRESENTASI PENGETAHUAN I
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
KOMPUTASI KECERDASAN BUATAN
Sistem Pakar Team : Jusepto ( ) Irsyad Arismuda ( )
Rerepresentasi Pengetahuan
Pertemuan 10 REASONING (PENALARAN)
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Dasar Pemrograman Dan Bahasa Pemrograman
TOPIK 1 LOGIKA.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
1. 2 Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya. Setiap kalimat.
Pertemuan Ke-1 Ridwan, S.T,. M.Eng Ridwan, S.T, M.Eng.
Logika Informatika A Pertemuan 1
Pengantar logika informatika
ARSITEKTUR SISTEM PAKAR
Transcript presentasi:

KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 6 dan 7

Teknik Penalaran – Predikat Kalkulus / representasi pengetahuan - logika

Pendahuluan Hampir semua aplikasi Kecerdasan Buatan tersusun dari dua bagian pokok, yaitu basis pengetahuan (knowledge base) dan mekanisme inferensi (inference mechanism). Basis pengetahuan berisi fakta-fakta tentang objek dalam domain yang ditentukan dan saling hubungannya satu sama lain. Basis pengetahuan juga bisa berisi pikiran, teori, prosedur praktis dan saling hubungannya. Basis pengetahuan membentuk sumber sistem kecerdasan dan digunakan oleh mekanisme inferensi untuk melakukan penalaran dan menarik kesimpulan. Mekanisme inferensi adalah suatu rangkaian prosedur yang digunakan untuk menguji pangkalan pengetahuan dengan cara yang sistematik pada saat menjawab pertanyaaan, memecahkan persoalan atau membuat keputusan dalam suatu domain yang telah ditentukan.

Skema Representasi Pengetahuan Proses pengumpulan dan pengorganisasian pengetahuan disebut rekayasa pengetahuan (knowledge engineering). Proses ini barangkali merupakan langkah yang paling sulit dan memerlukan waktu yang banyak dalam pembuatan program Kecerdasan Buatan. Representasi skema pengetahuan memiliki dua karakteristik umum : Bisa diprogram dengan bahasa komputer yang ada dan disimpan dalam memori. Dirancang agar fakta-fakta dan pengetahuan lain yang terkandung di dalamnya bisa digunakan untuk penalaran.

Skema Representasi Pengetahuan Skema representasi pengetahuan secara umum dikategorikan sebagai deklaratif atau prosedural Skema deklaratif digunakan untuk menggambarkan fakta-fakta pernyataan (assertion). Termasuk metoda ini adalah logika (logic), jaringan semantik (semantic networking), bingkai (frame) dan naskah (script). Skema prosedural berhubungan dengan aksi dan prosedur. Skema representasi pengetahuan prosedural meliputi prosedur atau upa rutin dan kaidah produksi. Kunci keberhasilan setiap pembuatan program Kecerdasan Buatan tertelak pada pemilihan skema representasi pengetahuan yang paling baik dan paling tepat serta yang sesuai dengan domain pengetahuan serta masalah yang akan dipecahkan

Logika (Logic) Merupakan bentuk representasi pengetahuan yang paling tua. Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah dan prosedur yang membantu proses penalaran

Logika (Logic) Terdapat dua bentuk dasar penalaran dalam logika untuk membuat inferensi yang diambil dari premis: Deduktif Penalaran ini bergerak dari prinsip/premis umum menuju konklusi khusus. Proses deduktif umumnya dimulai dari suatu silogisme atau pernyataan premis dan inferensi. Proses deduktif umumnya terdiri dari tiga bagian : premis mayor, premis minor, dan konklusi. Contoh: Premis mayor : Jika Hujan turun, saya tidak akan lari pagi. Premis minor : Pagi ini hujan turun. Konklusi : Oleh karena itu, pagi ini saya tidak akan lari pagi.

Logika (Logic) Induktif Penalaran induktif dimulai dari masalah khusus menuju ke masalah umum. Atau dengan perkataan lain, penalaran induktif menggunakan sejumlah fakta atau premis yang mantap untuk menarik kesimpulan umum. Contoh: Premis 1 : Dioda yang salah menyebabkan peralatan elektronik rusak. Premis 2 : Transistor rusak menyebabkan elektronik rusak. Premis 3 : Sirkuit terpadu (IC) rusak menyebabkan peralatan elektronik tidak berfungsi. Konklusi : Maka, peralatan semi-konduktor rusak merupakan penyebab utama rusaknya peralatan elektronik

Logika Komputasional Dalam melaksanakan penalaran menggunakan logika, sebuah komputer harus menggunakan konversi silogisme dan proses penalaran deduktif atau induktif ke dalam bentuk yang sesuai dengan manipulasi komputer. Hal ini merupakan sistem kaidah dan prosedur yang memungkinkan komputer bisa menarik inferensi dari berbagai premis yang menggunakan berbagai teknik logika. Metoda ini dikenal dengan logika komputasional (computational logic). Logika komputasional memiliki dua bentuk Logika Proposisional / Kalkulus Proposisional Logika Predikat / Kalkulus Predikat

Logika Proposisional Suatu proposisi tidak lebih daripada suatu pernyataan (statement) yang menyatakan benar atau salah. Ini merupakan premis yang dapat digunakan untuk memperoleh proposisi baru atau inferensi. Kaidah ini digunakan untuk menentukan benar atau salah suatu proposisi baru. Suatu proposisi, premis atau kaidah disimbolkan dengan menggunakan huruf besar. Misalnya, A = Tukang pos mengantar surat mulai senin sampai Sabtu B = Hari ini Hari Minggu C = Maka, hari ini tukang pos tidak mengantar surat

Logika Proposisional Dua atau lebih proposisi bisa digabungkan dengan menggunakan penghubung logika/operator logika, yaitu and, or, not dan implies. Penggunaan penghubung / operator logika ini sama dengan penggunaan aljabar Boolean Contoh: A = Hari ini hujan Not A = Hari ini tidak hujan

Logika Proposisional A = Mobil saya berwarna hitam B = Mesin mobil berwarna hitam itu 6 silinder C = A and B = Mobil saya berwarna hitam dan mesinnya 6 silinder Sebuah perusahaan akan menerima karyawan baru dengan syarat : Seorang wanita berusia tidak lebih dari 25 tahun and Lulusan Informatika Dengan demikian, seorang pelamar baru bisa diterima menjadi karyawan bila kedua syarat tersebut dipenuhi.

Logika Proposisional A = Seorang wanita berusia tidak lebih dari 25 tahun B = Lulusan Informatika C = A or B Maka cukup salah satu persyaratan dipenuhi, seseorang dapat diterima sebagai karyawan. Bentuk or ini dikenal dengan inclusive or. Bentuk or yang lain adalah exclusive or. Or eksklusif bernilai benar jika salah satu prososisi awal bernilai benar tapi tidak keduanya sekaligus. Notasi yang digunakan untuk eksklusif or adalah xor

Logika Proposisional A = Mobil rusak B = Saya tidak bisa naik mobil C = A implies B = Mobil rusak, ‘karena itu’ saya tidak bisa naik mobil. = If mobil rusak, then saya tidak bisa naik mobil. Karena masih berkaitan dengan pernyataan, kemampuan logika proposisional untuk merepresentasikan pengetahuan dalam kehidupan nyata dengan benar masih diragukan atau setidaknya masih terbatas.

Logika Predikat Logika predikat seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah logika proposisional yang sama. Logika predikat dapat memecah pernyataan ke dalam bagian komponen yang disebut obyek, karakteristik obyek, atau beberapa keterangan obyek. Logika predikat dapat menggunakan variabel dan fungsi variabel di dalam pernyataan logika simbolik. Dengan demikian, logika simbolik dapat diterapkan untuk pemecahan masalah-masalah praktis.

Logika Predikat Dalam kalkulus predikat, suatu proposisi atau premis dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: argumen (obyek), dan predikat (keterangan / karakteristik) Argumen adalah individu atau obyek yang membuat keterangan. Dalam bahasa Inggris, obyek dan individu merupakan kata benda yang berfungsi sebagai subyek dan obyek suatu kalimat (sentence). Dalam sebuah kalimat, predikat bisa berupa kata kerja atau bagian kata kerja. Untuk membuat suatu proposisi, keduanya (argumen dan predikat) digabungkan

predikat (individu[obyek]_1, individu[obyek]_2) Logika Predikat Bentuk umum logika predikat : predikat (individu[obyek]_1, individu[obyek]_2) Contoh: Proposisi : Jhony mencintai Marry. Ekspresi kalkulus predikat : mencintai(Jhony, Mary). Mencintai -> produk (keterangan) Jhony -> argumen (obyek) Mary -> argumen (obyek) Proposisi : Baju disimpan di lemari. Ekspresi kalkulus predikat : disimpan_di(lemari, baju). Proposisi : Mobil berada di dalam garasi. Ekspresi kalkulus predikat : di_dalam(mobil, garasi).

Logika Predikat Dalam banyak hal, predikat mungkin hanya mempunyai satu argumen saja. Contoh: Proposisi : Pintu terbuka. Ekspresi kalkulus predikat : buka(pintu). Proposisi : Ban gembos. Ekspresi kalkulus predikat : gembos(ban). Proposisi : Krishna adalah seorang laki-laki. Ekspresi kalkulus predikat : laki-laki(Krishna).

Logika Predikat Argumen dapat juga berupa peubah (variable). Contoh: Proposisi : Jhony suka Marry. Bila Jhony = x, dan Marry = y, maka ekspresi kalkulus predikatnya : suka(x, y). Dengan menggunakan peubah, basis pengetahuan dapat terbentuk. Pada contoh 4 di atas basis pengetahuannya ialah suka(x, y), yang berarti “x suka y”.

Logika Predikat Pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat yang bisa dimanipulasi agar menimbulkan inferensi Contoh: Proposisi : Jhony suka Marry Ramona suka Marry Misalkan Jhony = x, Marry = y, dan Ramona = z. Maka ekspresi suka(x,y) dan tidak suka(z,y) implies tidak suka(x,z) menerangkan bahwa “Jika Jhony suka Marry dan Ramona tidak suka Mary, maka Jhony tidak suka Ramona”

Logika Predikat Pemberian nilai (assigning) nama individu atau obyek tertentu kepada suatu peubah dinamakan instansiasi. Individu atau obyek itu menjadi suatu “instance” (contoh) variabel tersebut. Pada contoh di atas, variabel untuk Jhony, Marry, dan Ramona adalah x, y, dan z.

Logika Predikat Pengukuraan kuantitas (quantifier) adalah simbol yang mengijinkan untuk menyatakan suatu rangkaian atau cakrawala dalam suatu ekspresi logika. Ada dua pengukuran kuantitas yang digunakan, yaitu: Ukuran Kuantitas Universal. Simbol yang digunakan , berarti “untuk semua” atau “untuk setiap”. Simbol ini menyatakan bahwa ekspresi berlaku secara universal benar, yaitu untuk semua nilai. Contoh: Semua orang Texas adalah warga negara Amerika Serikat Dengan quantifier ditulis (x)[Orang Texas(x), warga negara Amerika Serikat(x)]

Logika Predikat Ukuran Kuantitas Eksistensial. Simbol yang digunakan , berarti “terdapat” atau “ada”. Contoh: Beberapa mobil berwarna merah Dengan quantifier ditulis (x)[mobil(x)dan berwarna merah(x)] Apa yang telah diuraikan pada bagian di atas merupakan suatu sistem untuk mengekspresikan pengetahuan (berupa fakta-fakta) ke dalam bentuk simbolik. Yang selanjutnya dilakukan adalah menggunakan simbol itu untuk membuat inferensi. Yakni bagaimana cara menggunakan pengetahuan itu untuk menjawab pertanyaan, menalar, atau menarik kesimpulan.

Logika Predikat Berbagai kaidah digunakan untuk memanipulasi ekspresi logika dalam rangka membuat ekspresi baru. Kaidah yang dimaksud diantaranya adalah modus ponens, modul tollens, dan sillogisma. Apabila proposisi awal benar maka – dengan langkah-langkah yang correct – akan menghasilkan kesimpulan yang juga benar Pengetahuan prosedural dapat direpresentasikan dalam bentuk logika predikat. Pernyataan a1, a2, a3, . . ., an -> B dapat dipandang sebagai prosedur yang digunakan untuk menghasilkan keadaan yang memenuhi kondisi B.