Analisis Pasar Barang: Produksi dan Distribusi Sentra Kerajinan dan Perhiasan Perak Narti’s Silver Ajeng Renstra J. (16/394540/SP/27146) Fransiskus R. B. N (16/399278/SP/27411) Heidira Witri H. (16/394555/SP/27161) Muhammad Andre Irawan (16/394564/SP/27170) Refandra Faturrizki (16/399301/SP/27434) Regina Vidia Rosanti (16/394567/SP/27173) Sayyid Muhammad J (16/394568/SP/27174)
Mengapa perak? kerajinan yang terkenal destinasi wisatawan Mengklarifikasi berita yang mengatakan bahwa sentra kerajinan perak mengalami penurunan popularitas
Mengapa alur produksi dan distribusi? produksi merupakan alur yang sangat menarik dalam pembuatan perhiasan perak. melibatkan proses yang panjang dikerjakan dengan proses handmade banyak orang yang masih belum mengetahui distribusi untuk mengetahui bagaimana tingkat penjualan hasil perak, serta jangkauan pasar usaha tersebut.
Narti’s Silver dan Tenaga Kerjanya Narti’s Silver merupakan perusahaan lokal yang dijalankan secara turun temurun mulai dari tahun 1975 dan merupakan perusahaan keluarga. mempekerjakan ±12 orang untuk membuat perhiasan perak, sedangkan total tenaga kerja mencapai 50 orang. Sebagian besar berasal dari daerah Yogyakarta (utamanya Kota Gede) -> dampak positif dalam menyerap tenaga kerja
berita di media mengatakan mengenai penurunan popularitas serta permintaan produksi perhiasan perak Mbak Ade (pegawai Narti’s Silver), “meskipun permintaan terhadap perhiasan perak hasil produksi mereka menurun, kegiatan produksi tetap berlangsung seperti biasa” Bos Narti’s Silver, “menurun akibat perekonomian Indonesia yang sedang lesu atau kurang bagus, sedangkan biaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan kian meningkat )
Faktor lain masuknya impor perhiasan perak dari Cina yang menjadi pesaing di pasar perak Indonesia (produksi skala besar, harga lebih murah) Emas lebih populer karena lebih bernilai jual tinggi daripada perak.
PRODUKSI Perak yang diproduksi oleh Narti’s Silver tidak hanya yang mengandung perak murni. Untuk menarik lebih banyak konsumen kalangan menengah ke bawah, mereka membuat perhiasan perak menggunakan tembaga yang hanya dilapisi perak.
Keputusan ini sesuai dengan teori pengambilan keputusan yang dicetuskan oleh G. R. Terry, “dalam manajemen produksi harus ada proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan itu dipilih dengan juga secara rasional melihat permintaan yang ada.”
DISTRIBUSI sentra perhiasan perak ini melakukan banyak kegiatan ekspor. Dilihat dari kuantitasnya, Narti’s Silver banyak mengekspor ke negara-negara Eropa seperti Turki, Jerman atau negara Asia seperti Jepang dan India.
Kegiatan distribusi penjualan ekspor ini dapat dianalisis menggunakan teori perdagangan internasional “satu bentuk aktivitas ekonomi yang dilakukan dengan negara lain yang memiliki hasil produksi yang berbeda.” -> impor barang dari Narti’s Silver karena barang yang diproduksi memiliki nilai keunikan.
“perdagangan internasional dapat terjadi karena adanya efficient use of productive factors”-> Indonesia sebagai produsen terbesar tambang perak dunia memiliki keunggulan yang mempermudah memproduksi perhiasan perak akan menguntungkan apabila negara lain melakukan hubungan dagang dengan Narti’s Silver daripada memproduksi sendiri karena tidak harus mengumpulkan faktor produksi sendiri.
Dalam mendistribusikan produknya, Narti’s Silver memiliki showroom yang memamerkan produk-produk mereka. kantor ritel yang menangani penjualan dalam skala besar, termasuk pesanan-pesanan grosir ke mancanegara membuat situs web untuk memasarkan produknya.