Sosialisasi
Sosialisasi Sosialisasi : proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978 : 116) Yang diajarkan ialah peran-peran.
Pemikiran George Herbert Mead Mead dalam Mind, Self and Society (1972), menguraikan mengenai tahap perkembangan diri (self) manusia Manusia yang baru lahir belum mempunyai diri, dan berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain Tahap perkembangan manusia menurut Mead : play stage, games state, dan generalized other Setiap masyarakat harus mempelajari peran sebagai proses yang dinamakan role taking (pengambilan peran)
Lanjutan Tahap Play Stage Anak kecil belajar mengambil peran orang disekitarnya Menirukan peran yang dijalankan oleh ortunya atau orang dewasa lain di sekitarnya Bermain menjadi dokter, ayah, ibu, polisi, sopir, dll, namun belum tahu makna sepenuhnya isi peran yg ditirunya Tahap Game Stage Seorang telah dapat mengambil peran orang lain., tahu makna peran yg dilaksanakannya dan juga orang lain, namun msh dlm tahap bermain, berperan dlm sepak bola
Lanjutan Tahap Generalized Others : Seseorang dianggap telah mampu mengambil peran2 yg dijalankan org lain dlm masyarakat Orang yg penting dlm proses sosialisasi dinamakan significant others Jika seseorang telah mampu memahami perannya sendiri dan orang lain, dengan siapa dia berinteraksi maka menurut Mead orang tersebut telah mempunya suatu diri. Menurut Mead, diri seseorang terbentuk melalui interaksi dengan orang lain
Pemikiran Charles Horton Cooley Cooley jg berpendapat bahwa konsep diri seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain, yang diberi nama looking-glass self. Dianalogikan pembentukan diri seseorang dengan perilaku orang yang sedang bercermin, diri seseorang memantulkan apa yang dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya
Lanjutan Looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap : Seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya Seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lan terhadap penampilannya Seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya
Lanjutan Kasus anak-anak yang tidak tersosialisasi : tidak berperilaku sebagai manusia. Tidak dapat berpakaian, tidak dapat buang air kecil-besar secara tertib, atau berbicara. Tidak dapat makan sendiri atau mengunyah, tidak dapat tertawa atau menangis. Tidak dapat berdiri tegak, setelah berkomunkiasi dengan masyarakat lambat laun dapat belajar, namun tidak pernah tersosialisasi secara wajar dan cenderung meninggal pada usia muda. Mengapa tidak tersosialisasi : karena disekap, dikurung, diculik lalu tidak pernah muncul kehadapan khalayak ramai
Agen Sosialisasi Keluarga extended dan nuclear family, kemampuan berbahasa awal ditanamkan disini Teman bermain = bersosialisasi dgn teman sebaya Sekolah = tempat belajar kehidupan yang formal Media massa = semaua (baik n buruk) Masalah muncul manakala antar agen sosialisasi mengajarkan hal-hal yang satu sama lain saling bertenganan. Misal di rumah sopan, di lingkungan bermain belajar nakal, bandel