PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI BY SLAMETININGSIH, M.Kep. Sp.Kep J
ASPEK PSIKOSOSIAL PADA PASEIN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI DAN IMMUNOLOGI Latar Belakang Manusia adalah makluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan tersebut disebut sehat. Sedangkan orang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan dirinya dan lingkungan. Kilen masuk rumah sakit dan dirawat mengalami sters fisik dan mental baik dari diri sendiri, lingkungan, maupun keluarga.
Cont Stress Fisik ( Gangguan hematologi and immunologi) Stress Mental /Psikososial 1. Pengkajian PENGUMPULAN DATA * Identitas Klien * Keluhan Utama /alasan masuk * Faktor Presdisposisi * Faktor Precipitasi
Cont * Status Mental * Mekanisme Koping * Aspek medik 2. Diagnosa a. Koping Individu tidak efektif b. Kecemasan c . Keputusasaan d. Konsep Diri ( Citra tubuh, Peran, ideal diri, Harga diri : Situasional, Kronis)
Diskusi Buat menjadi 4 kelompok : Koping Individu tidak efektif Cemas Keputusasaan Harga Diri rendah (Situasional) Tugasnya : Tanda & Gejala Tujuan Tindakan Keperawatan
A. KOPING INDIVIDU TDK EFEKTIF Pengertian Ketidakmampuan untuk membentuk penilaian yang benar dari stressor, pemilihan respon tidak adekuat, dan atau ketidakmampuan dalam menggunakan sumber-sumber yang tersedia (Nanda 2005) 2. Tanda dan gejala Klien mengungkapkan ( Subjektif) a. Tidak mempunyai kemampuan mengendalikan atau mempengaruhi sesuatu
Cont ketidakmampuan untuk melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya. b. ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya. c. Keragu-raguan terhadap penampilan peran d. Ketidak mampuan untuk mencari informasi tentang perawatan Objektif a. Ketidakmampuan perawatan diri b. Apatis dan pasif, ekspresi muka murung, bicara dan gerakan lambat tidur berlebihan, nafsu makan tidak ada atau berlebihan menghindari orang lain.
Cont 3. Tujuan : pasien mampu menggunakan koping yang konstruktif untuk mengatasinya stresnya. 4. Tindakan Keperawatan : a. Bina hubungan saling percaya b. Kaji status koping yang digunakan klien c. Berikan dukungan jika klien mengungkapkan perasaanya.
d. Bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara yang konstruktif e. Ajarkan alternatif koping yang konstruktif
B. Kecemasan a. Pengertian Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. b. Tingkat Cemas : * Cemas ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada. Cemas ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas
Cont * Cemas sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan mengesam pingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah
Cont * Cemas berat Cemas ini sangat mengurangi cara pandang seseorang. Seseorang cenderung untuk me musatkan perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/ tuntutan
Cont * Panik Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Cara pandang sudah terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/ tuntutan
Cont 3. TANDA DAN GEJALA CEMAS Gelisah Sulit tidur Tidak nafsu makan Sulit berkonsentrasi Hubungan social terbatas 4. Tujuan Cemas dapat teratasi
Cont 5. Tindakan Keperawatan * Pengalihan situasi * Latihan relaksasi 1) Tarik nafas dalam 2) Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot * Teknik 5 jari
B. Keputusaan 1. Pengertian Keputusaan merupakan keadaan subyektif seorang individu yang melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi energi yang dimikinya. 2. Tanda dan gejala * Mengungkapan kalimat negatif tentang dirinya sendiri ”Saya tidak dapat melakukan sesuatu” * Sering mengeluh dan nampak murung
Cont * Nampak kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali * Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul. Menarik diri dari lingkungan * Kontak mata kurang, mengangkat bahu tanda masa bodoh * Menunjukkan gejala fisik kecemasan, jantung berdebar lebih cepat, keringat dingin, pucat, terkadang nyeri perut, penurunan nafsu makan.
Cont 3. Tujuan Pasien mampu Mengatasi keputusasaan 4. Tindakan Keperawatan * Bina hubungan saling percaya * Klien mengenal masalah keputusasaannya * Diskusikan dengan klien cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah, tanyakan manfaat dari cara yang digunakan. * Dukung klien untuk menggunakan koping efektif yang selama ini digunakan oleh klien.
Cont solusi. * Bantu klien mengidentifikasi keuntungan dan * Beri alternative penyelesaian masalah atau solusi. * Bantu klien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari tiap alternative. * Identifikasi kemungkinan klien untuk bunuh diri (putus asa adalah factor risiko terbesar dalam ide untuk bunuh diri) : tanyakan tentang rencana, metode dan cara bunuh diri. * Klien berpartisipasi dalam aktivitas * Klien menggunakan keluarga sebagai system pendukung
C. Harga Diri Rendah Situasional Pengertian Perasaan diri/evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respon terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (NANDA, 2005). 2. Tanda dan Gejala Data Subjektif : * Mengungkapkan rasa malu/bersalah * Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri * Mengungkapkan hal-hal yang negati tentang diri (misalnya, ketidakberdayaan dan ketidakbergunaan).
Cont Data Obyektif a. Kejadian menyalahkan diri secara episodik terhadap permasalahan hidup yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif. b. Mengevaluasi diri seperti tidak mampu untuk mengatasi permasalahan/situasi c. Kesulitan dalam membuat keputusan
Cont 3. Tujuan Klien diharapkan HDR Situasional tidak terjadi 4. Tindakan Keperawatan * Tingkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri dan pemecahan masalah yang efektif. * Berikan dorongan pada keterampilan perawatan diri untuk harga diri
Cont * Bentuk lingkungan yang memberikan dukungan berdasarkan realitas untuk pemecahan masalah dan umpan balik yang efektif. * Tingkatkan kesadaran tentang hubungan yang positif antara harga diri dan kesehatan fisik.