KONSEP PENGUKURAN DALAM PSIKOLOGI
Pengukuran Dalam Psikologi pengukuran psikologi merupakan pengukuran dengan obyek psikologis tertentu. Objek pengukuran psikologi disebut sebagai psychological attributes atau psychological traits, yaitu ciri yang mewarnai atau melandasi perilaku.
Perilaku sendiri merupakan ungkapan atau ekspresi dari ciri tersebut, yang dapat diobservasi. Namun tidak semua hal yang psikologis dapat diobservasi. Oleh karena itu dibutuhkan indikator-indikator yang memberikan tanda tentang derajat perilaku yang diukur. Agar indikator-indikator tersebut dapat didefinisikan dengan lebih tepat, dibutuhkan psychological attributes / traits yang disebut konstruk (construct).
Konstruk adalah konsep hipotesis yang digunakan oleh para ahli yang berusaha membangun teori untuk menjelaskan tingkah laku. Indikator dari suatu konstruk psikologis diperoleh melalui berbagai sumber seperti hasil-hasil penelitian, teori, observasi, wawancara, elisitasi [terutama untuk konstruk sikap]; lalu dinyatakan dalam definisi operasional.
Langkah-langkah menyusun alat ukur psikologis Identifikasi tujuan penggunaan tes Identifikasi domain tingkah laku dan indikator-indikator yang mewakili konstruk Membuat test specification (kisi-kisi) Menulis item berdasarkan kisi-kisi dengan memperhatikan kriteria penulisan item Review item dan merevisi item, berdasarkan definisi operasional dari konstruk yang diukur, kisi-kisi dan kriteria penulisan item
6. Melakukan uji coba: Tentukan sampel yang mewakili populasi yang dituju untuk uji coba Administrasikan uji coba Pengujian psikometri: analisis item, uji validitas dan reliabilitas Revisi item Kalau memungkinkan dan perlu, dilakukan uji coba lagi
Data Hasil Ukur
Types of Response Variables Categorical Variables Nominal (gender, ethnicity, blood type) Ordinal (degree of pain, severity of accident, tumor grade) Measurement Variables Discrete (number of cigarettes smoked/day, number of children in family) Continuous (weight, blood pressure, cholesterol, fasting blood sugar)
Tingkat Hasil Pengukuran Level Of Measurement Skala Nominal Identifikasi, klasifikasi dan kategori Skala Ordinal Penjenjangan (ranking) Skala Interval Penjenjangan dalam kontinum dengan jarak tetap Skala Rasio Penjenjangan dalam kontinum dengan jarak tetap yang memiliki nilai mutlak
RATIO SCALE Data rasio adalah tingkatan data yang paling tinggi. Data rasio memiliki jarak antar nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang tidak dimiliki oleh jenis-jenis data lainnya. Contoh dari data rasio diantaranya: berat badan, panjang benda, jumlah satuan benda. Jika kita memiliki 10 bola maka ada perwujudan 10 bola itu, dan ketika ada seseorang memiliki 0 bola maka seseorang tersebut tidak memiliki bola satupun.
INTERVAL SCALE Data interval mempunyai tingkatan lebih rendah dari data rasio. Data rasio memiliki jarak data yang pasti namun tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh dari data interval ialah hasil dari nilai ujian matematika. Jika A mendapat nilai 10 dan B mendapat nilai 8, maka dipastikan A mempunyai 2 nilai lebih banyak dari B. Namun tidak ada nilai nol mutlak, maksudnya bila C mendapat nilai 0, tidak berarti bahwa kemampuan C dalam pelajaran matematika adalah nol atau kosong.
ORDINAL SCALE Data ordinal pada dasarnya adalah hasil dari kuantifikasi data kualitatif. Contoh dari data ordinal yaitu penskalaan sikap individu. Penskalaan sikap individu terhadap sesuatu bisa diwujudkan dalam bermacam bentuk, diantaranya yaitu: dari sikap Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Pada tingkatan ordinal ini data yang ada tidak mempunyai jarak data yang pasti, misalnya: Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) tidak diketahui pasti jarak antar nilainya karena jarak antara Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) bukan 1 satuan (5-4).
NOMINAL SCALE Data nominal adalah tingkatan data paling rendah menurut tingkat pengukurannya. Data nominal ini pada satu individu tidak mempunyai variasi sama sekali, jadi 1 individu hanya punya 1 bentuk data. Contoh data nominal diantaranya yaitu: jenis kelamin, tempat tinggal, tahun lahir dll. Setiap individu hanya akan mempunyai 1 data jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Data jenis kelamin ini nantinya akan diberi label dalam pengolahannya, misalnya perempuan =1, laki-laki =2.
Tingkat Hasil Pengukuran Level Of Measurement Nominal Ordinal Interval Rasio Urutan Kualitas Jarak Sama Nilai Mutlak
SEKIAN DAN TERIMA KASIH