3. Tipe kepribadian: Kecenderungan tipe kepribadian yang dimiliki oleh subyek, dimana subyek yang memiliki kecenderungan tipe kepribadian extrovert ditunjukkan dalam perilaku aktif dalam kegiatan sosial, spontan, fleksibel, dan preferensi kegiatannya ditujukan ke dunia luar, sedangkan subyek yang memiliki kecenderungan tipe kepribadian introvert dilawankan dengan tipe kepribadian extrovert. Penyusunan skala tipe kepribadian extrovert-introvert ini disusun berdasarkan tujuh indikator yang mengungkap kecenderungan tipe kepribadian, yaitu: aktivitas (activity), kesukaan bergaul (sociability), keberanian mengambil resiko (risk taking), menurutkan dorongan hati (impulsiveness), pernyataan perasaan (expressiveness), pernyataan perasaan (expressiveness), tanggungjawab (responsibility).
Pengungkapan kecenderungan tipe kepribadian dalam penelitian ini digunakan skala kepribadian extrovert-introvert, yang dibuat oleh Eysenck, dan diadaptasi oleh Pertiwi (2001). Populasi dan Sampel Penelitian Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 120 subyek. Proses pengambilan subyek adalah sebagai berikut: a. Lima kelas dari delapan kelas dua yang ada dipilih sebagai tempat untuk menyebarkan angket, sedangkan dua kelas dipilih sebagai subyek dalam ujicoba alat ukur, dan satu kelas tidak sebagai subyek dalam ujicoba alat ukur maupun penelitian yang sebenarnya karena jam bimbingan konseling dimajukan tanpa sepengetahuan peneliti.
b. Setiap siswa dari enam kelas dua tersebut diberikan angket karena pihak sekolah memberikan waktu untuk melaksanakan penelitian hanya pada jam pelajaran bimbingan konseling, sedangkan masing-masing kelas memiliki hari dan jam yang berbeda. Sebaran Jumlah Sampel Penelitian Secara keseluruhan jumlah angket yang diedarkan sebanyak 206. Jumlah angket yang bisa dianalisis sebanyak 206 yang kemudian dirandom secara acak dan diperoleh 120 subyek yang dibutuhkan dalam penelitian ini, sedangkan 20 angket tidak dijawab secara lengkap.
INSTRUMEN PENELITIAN
Teknis analisis data yang digunakan dalam menjawab hipotesis pertama F. Metode Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan dalam menjawab hipotesis pertama dan kedua adalah dengan korelasi parsial. Teknik korelasi parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara strategi menghadapi masalah dengan prestasi belajar bahasa Inggris. Hipotesis ketiga menggunakan teknik analisis regresi linier. Teknik analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui hubungan antara strategi menghadap masalah dan tipe kepribadian secara bersama-sama dengan prestasi belajar Bahasa Inggris. Hipotesis keempat, kelima, dan keenam menggunakan univariate analysis of variance. Keenam hipotesis menggunakan jasa paket komputer Program R.
KEDUDUKANNYA DI DALAM HIPOTESIS PENELITIAN JENIS VARIABEL KEDUDUKANNYA DI DALAM HIPOTESIS PENELITIAN Intervening (Mediating) Antecedent Moderator Independen Dependen INTRANEOUS EXTRANEOUS Concomitant Confounding Control
INTRANEOUS VARIABLES Variabel tergantung (dependent variables) : suatu variabel yang tercakup di dalam hipotesis penelitian, yang keragamannya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel bebas (independent variables) : suatu variabel tercakup di dalam hipotesis penelitian, yang mempengaruhi variabel tergantung. Keragamannya: intervensi peneliti, suatu keadaan atau kondisi atau fenomena yang ingin diselidiki, diteliti atau dikaji.
Variabel antara (intervene variables) : variabel yang bersifat menjadi perantara (mediating) dari hubungan variabel bebas ke variabel tergantung. Variabel Moderator variabel yang bersifat memperkuat atau memper-lemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung.
EXTRANEOUS VARIABLES Variabel pembaur (confounding variables) : suatu variabel yang tidak tercakup dalam hipotesis penelitian, akan tetapi muncul dalam penelitian dan berpengaruh terhadap variabel tergantung. Pengaruhnya mencampuri atau berbaur dengan variabel bebas.
Variabel kendali (control variables) : variabel pembaur (cofounding) yang pengaruhnya dapat dikendalikan. Pengendalian dapat diakukan dengan cara blocking atau kriteria ekalusi-inklusi, yaitu mengeluarkan obyek yang tidak memenuhi kriteria (ekslusi) dan mengambil obyek yang memenuhi kriteria.
Variabel penyerta (concomitant variables) : variabel pembaur (cofounding) yang tidak dapat dikendalikan, sehingga tetap menyertai (terikut) dalam proses penelitian. Konsekuensinya, data tersebut harus diamati. Pengaruh baurnya dihilangkan (dieliminasi) pada tahap analisis data.