LAPORAN KEGIATAN SP3T BANTEN TAHUN2013 Palembang 29-31Oktober2014
1. Kegiatan lapangan, baros Kegiatan dalam rangka observasi lapangan untuk melihat kekayaan alam hayati di wilayah Banten tanggal 31 Juli 2013. Menemukan daun lame hideung dengan manfaat penambah stamina tubuh. Observasi kebiasaan menjaga kesehatan warga Baros menggunakan tanaman- tanaman tradisional.
Daun Lame Hideung ( Alstonia angustiloba.Miq.)
2.Berkunjung ke desa sinar mukti, baros
3. Battra tumpang tangan cilegon 27 agustus 2013
4.Survey Etnofarmakologi suku Baduy di kabupaten Lebak Banten.
SURVEY ETNOFARMAKOLOGI SUKU BADUY Dr. Aliudin, MP. Setiawan Sariyoga, MP. Dendi Hermawan, SP Aris Suprio Wibowo,Ir.,MP. SENTRA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN PENGOBATAN TRADISIONAL (SP3T) PROVINSI BANTEN 2013
LATAR BELAKANG Pengobatan dengan herbal merupakan salah satu pilihan dalam pengobatan berbagai penyakit baik kuratif maupun preventif. .. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Obat tradisional dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit perannya dan posisinya bagi masayarakat sangat penting. Pengobatan tradisional di Provinsi Banten tumbuh dan berkembang dan tidak terpisahkan dari nilai budaya adat dan kepercayaan masyarakat serta agama. Masyarakat Baduy dapat dikatakan masyarakat yang mempertahankan dan mengisolasikan diri dari pengaruh luar termasuk pengaruh pengobatan.
IDENTIFIKASI MASALAH Jenis tumbuhan apa saja yang selama ini digunakan masyarakat komunitas adat Baduy Bagian organ tumbuhan dan tanaman yang mana saja yang digunakan untuk bahan obat tradisional Bagaimana cara dan teknik pembuatan tanaman herbal, ramuan dan obat tradisional masyarakat Baduy Apakah kegunaan herbal dan ramuan tersebut berdasarkan persepsi masyarakat adat Baduy
Masyarakat baduy mempunyai aturan adat kuat dan dipatuhi oleh warganya seperti : apabila membangun pemukiman harus sesuai dengan aturan adat, baik bentuk, arsitektur, bahan dan alat yang digunakan untuk membangun. Tidak membangun permukiman dari bebatuan, semen, genteng, paku atau produk industri modern lainnya. Penerangan menggunakan lampu tempel dengan bahan bakar minyak sayur. Warna bahan dan model baju serta assesoris, menunjukkan apakah masyarakat adat tersebut termasuk dalam warga baduy luar atau baduy dalam.
Larangan penggunaan alat dan teknologi modern, dan larangan untuk mengikuti pendidikan formal, termasuk pengobatan dan hal lainnya yang berkaitan dengan pengobatan. Apabila warga baduy melanggar maka warga baduy akan memperoleh sanksi.
Karakteristik khusus pengobat tradisional suku adat baduy Pengobat tradisional masyarakat Baduy mendapat tugas dari Kakolotan/Puun Pengobat tradisional suku adat Baduy mengobati suku adat Baduy sesuai dengan perintah Puun Pengobat tradisional Baduy menggunakan obat tradisional sebagian besar menggunakan bahan yang berasal dari tumbuhan (herbal) Pengobat tardisional Baduy menggunakan bahan obat berupa jamu herbal dan ramuan, sedangkan yang menggunakan metode jarang ditemukan
Pemanfataan terbesar bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, batang, dan akar Metode dan teknik pengobatan suku adat baduy merupakan warisan dari leluhur, yang diwariskan secara turun temurun Pengobat tradisional baduy merupakan suku adat yang dituakan. Pengobat tardisional baduy selain menggunakan bahan obat dari lingkungan sekitar (hutan larangan, ladang dan lingkungan rumah), diperkuat dengan jampe, wangsit dan petanda gusti Allah atau sebaliknya jampe, wangsit, dan petanda gusti Allah diperkuat dengan obat tradisional.
Asal Pengetahuan Pengobatan yang Dimiliki Oleh Informan/Pengobat Tradisional coba-coba (trial and error), Warisan turun temurun Pengetahuan dari luar bahasa lisan yang terdokumentasi dalam bentuk syair pesan atau kata- kata bijak.
Cara pengobatan tradisional diminum diteteskan dioleskan dibalurkan dikompreskan mandi digosokkan dihisap
Cara Pembuatan Ramuan Obat 1. Ditumbuk: Bahan yang akan digunakan dikumpulkan dan diracik kemudian ditumbuk bersamaan. Alat tumbuk yang digunakan lumpang atau cobek yang terbuat dari kayu atau batu. Setelah di tumbuk dapat dikonsumsi/ dipakai langsung. 2. Dikonsumsi/ dipakai langsung: Bahan langsung dikonsumsi sperti sediaan untuk rujak/lalapan. 3. Dikeringkan: Bahan yang sudah ditumbuk langsung di keringkan dan dipakai sebagai sediaan dalam jangka waktu yang lama. Sediaan dalam bentuk ramuan kering dapat digunakan dicampur dengan air, minyak kletik pengunaan biasanya untuk obat balur, gosok, atau obat seduh. 4. Direbus: Bahan yang sudah diracik direbus dengan air dan penggunaannya dapat langsung dikonsumsi atau di ambil airnya untuk diminum atau digunakan dengan cara lainnya. Untuk Lebih jelasnya hasil identifikasi dan verifikasi etnofarmakologi suku adat baduy disajikan dalam gambar secara rinci sebagai berikut: