SELEKSI MASSA (MASS SELECTION) SELEKSI ADALAH SUATU TINDAKAN UNTUK MEMILIH TERNAK YG DIANGGAP MEMPUNYAI MGT BAIK UNTUK DIKEMBANGKAN LEBIH LANJUT SERTA MEMILIH TERNAK YG DIANGGAP KURANG BAIK UNTUK DISINGKIRKAN DAN TDK DIKEMBANGKAN LEBIH LANJUT DASAR SELEKSI : MUTU GENETIK TERNAK
SELEKSI DASAR : MGT G + E TAMPAK LUAR = PERFORMANS PENDUGAAN /PENAKSIRAN TERHADAP MGT ATAS DASAR PERFORMANS YG ADA TERNAK DISELEKSI HANYA ATAS DASAR ANGGAPAN SAJA KETEPATAN SELEKSI SANGAT BERGANTUNG PADA KECERMATAN DLM MELAKUKAN PENDUGAAN / PENAKSIRAN. MANA YG DIANGGAP BAIK DAN MANA YG DIANGGAP TDK BAIK KECERMATAN BERGANTUNG PADA METODA / CARA PENDUGAAN
HARUS DICARI CARA/METODA PENDUGAAN YG PALING BAIK AGAR KECERMATAN MENJADI TINGGI SEHINGGA MESKIPUN SELEKSI HANYA BERDASARKAN PENDUGAAN NAMUN KARENA PENDUGAAN MENDEKATI KEBENARAN MAKA HASILNYA DAPAT SEMPURNA DISINILAH LETAK “SENI” DARI SELEKSI
SELEKSI MASSA/SELEKSI INDIVIDU INDIVIDU DISELEKSI ATAS DASAR PERFORMANSNYA SENDIRI PADA SELEKSI INDIVIDU, AKAN DILAKUKAN PEMILIHAN INDIVIDU-INDIVIDU DENGAN PERFORMANS TERBAIK. CARA : PERFORMANS DARI TERNAK-TERNAK YG SEDANG DIPILIH DISUSUN DAN DIURUTKAN DARI PERFORMANS YG TERBAIK SAMPAI YG TERJELEK ATAU SEBALIKNYA. PEMILIHAN AKAN SANGAT MUDAH, MANA YG DIPILIH DAN MANA YG AKAN DISINGKIRKAN YAITU ATAS DASAR PENGAMBILAN SUATU KEPUTUSAN BAHWA TERNAK DG PERFORMANS DI ATAS NILAI TERTENTU ADALAH TERNAK YG TERPILIH, SEDANG YG BERADA DI BAWAH NILAI TADI MERUPAKAN TERNAK YG DISINGKIRKAN.
JIKA POPULASI YG DISELEKSI MEMPUNYAI ANGGOTA YG BANYAK SEKALI (n MENDEKATI TAK TERHINGGA) SEDANGKAN PERFORMANSNYA DISUSUN SEBAGAI SUATU HISTOGRAM DENGAN PERFORMANS PADA SUMBU X DAN JUMLAH ATAU FREKUENSI TERNAK SEBAGAI SUMBU Y MAKA HISTOGRAM DARI PERFORMANS POPULASI TERNAK YG SEDANG DIPILIH TADI AKAN MENDEKATI KURVE DISTRIBUSI NORMAL. ASUMSI BAHWA PERFORMANS TERNAK YG SEDANG DIPILIH MERUPAKAN KURVE DISTRIBUSI NORMAL MAKA HAL INI DIJADIKAN DASAR RUMUS-RUMUS DARI SELEKSI INDIVIDU.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGONTROL / MENGENDALIKAN PENINGKATAN MUTU GENETIK TERNAK ADALAH : KEKUATAN SIFAT MENURUN (HERITABILITAS) SELEKSI DIFERENSIAL INTERVAL GENERASI
TANGGAPAN SELEKSI (Response to Selection) Adalah kenaikan nilai rata-rata fenotip dari generasi berikutnya, sebagai akibat adanya seleksi terhadap populasi tadi PERBEDAAN ANTARA RERATA PRFORMANS DARI TERNAK YG TERSELEKSI DENGAN RERATA PERFORMANS POPULASI SEBELUM DIADAKANNYA SELEKSI DISEBUT :DIFERENSIAL SELEKSI (Selection differential) = “S” dan dinyatakan dengan rumus : _ _ S = (Xs – X) Keterangan : S = Differensial seleksi Xs = rerata fenotip setelah adanya seleksi X = rerata fenotip populasi
NILAI “S” YANG DIWARISKAN KEPADA GENERASI BERIKUTNYA HANYA YG BERSIFAT GENETIK SAJA YAITU SEBESAR ANGKA PEWARISANNYA (h²) S YANG DIWARISKAN ADALAH SEBESAR = h²S (merupakan tanggapan seleksi yang akan muncul pada generasi berikutnya) R = h²S KETERANGAN : R = TANGGAPAN SELEKSI (TANGGAPAN SELEKSI / GENERASI) h² = ANGKA PEWARISAN (HERITABILITAS) SIFAT YG DISELEKSI S = DIFFERENSIAL SELEKSI
CONTOH SOAL : Diketahui rerata berat sapih suatu populasi (120 + 15) kg. Terhadap ternak ini dipilih sekelompok ternak, sehingga nilai rerata berat sapih ternak yang dipilih sebesar 125 kg. Akan dihitung ramalan berat sapih pada generasi berikutnya, jika diketahui bahwa angka pewarisan berat sapih = 0,48. PENYELESAIAN : Nilai rerata semula = 120 kg. Nilai rerata yang terpilih = 125 kg. Jadi S = (125 – 120) kg = 5 kg R = (0,48) (5) kg = 2,4 kg Maka nilai rerata berat sapih pada generasi berikutnya adalah : = (120 + 2,4) = 122,4 kg
SELEKSI DIFERENSIAL ADALAH PENGUKURAN UNTUK MENGETAHUI SAMPAI MANA BAIKNYA PENURUN (TETUA) PILIHAN (TERPILIH) MENGHASILKAN TURUNANNYA. UKURANNYA ADALAH KEUNGGULAN TETUA (PENURUN) PILIHAN (TERPILIH) TERHADAP NILAI RATA-RATA POPULASI (NILAI TENGAH) DARI MANA IA BERASAL. PADA KENYATAANNYA SELEKSI DIFERENSIAL DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR : TINGKAT KESUBURAN PERSENTASE KEMATIAN ANAK JIKA INDUK TELAH DI CULL (4 KALI KELAHIRAN) MENYEBABKAN KETURUNAN SUPER DENGAN SELEKSI DIFERENSIAL YG TINGGI JADI TERBATAS. POPULASI TERNAK MENJADI SERAGAM
CONTOH APLIKASI SELEKSI DIFERENSIAL : SELEKSI DIFERENSIAL DAPAT DIHITUNG DARI KE DUA TETUANYA UNTUK BEBERAPA KARAKTER TERTENTU, MISAL : PRODUKSI SUSU. SELEKSI DIFERENSIAL PEJANTAN DIHITUNG SECARA TIDAK LANGSUNG YAITU MELALUI RATA-RATA PRODUKSI SUSU KETURUNANNYA. SEBAGAI AKIBAT PEJANTAN YANG DIBUTUHKAN JAUH LEBIH SEDIKIT DENGAN BETINA, SELEKSI DIFERENSIAL YG LEBIH TINGGI DAPAT DITERAPKAN PADA PEJANTAN-PEJANTAN TERSEBUT. PADA KELOMPOK TERNAK TERTENTU, JIKA TERNYATA PERFORMANSNYA RENDAH DAN JUMLAH BETINA SANGAT TERBATAS, SELEKSI TERHADAP BETINA TDK DILAKUKAN DAN SELURUH TANGGUNGJAWAB PERBAIKAN MUTU DIBEBANKAN PADA PEJANTAN. Program perbaikan mutu ternak di indonesia dilakukan seperti ini, karena performans rendah dan jumlah betina terbatas (kepemilikan rata-rata hanya 1-4 ekor) SEHINGGA PEMERINTAH HARUS MENYEDIAKAN PEJANTAN DENGAN SELEKSI DIFERENSIAL YG SANGAT TINGGI AGAR KEUNGGULAN KETURUNANNYA TERPENUHI/DICAPAI).
BERDASARKAN KURVE NORMAL TERNAK JANTAN DAN BETINA SELEKSI DIFERENSIAL PADA PEJANTAN : Pertambahan BB rata-rata/hari : Rata-rata dari pejantan pilihan …………………………. 1 kg/hari Rata-rata kelompok pejantan …………………………. 0,25 kg /hari Seleksi diferensial = 1,00 – 0,25 = 0,75 kg/hari SELEKSI DIFERENSIAL PADA INDUK (BETINA) : Rata-rata betina pilihan ………………………………….. 0,5 kg/hari Rata-rata kelompok betina ……………………………….. 0,2 kg / hari Seleksi diferensial = 0,5 – 0,2 = 0,3 kg/hari
KEDUA SELEKSI DIFERENSIAL INI AKAN MEMBERIKAN ANGKA ATAU NILAI SBB : 0,75 (JANTAN) + 0,2 (BETINA)/ 2 = 0,45 JIKA TIDAK DILAKUKAN SELEKSI DIFERENSIAL PADA BETINA ATAU DIANGGAP = 0 MAKA PERHITUNGAN AKAN MENJADI : 0,75 (JANTAN) + 0 (BETINA) / 2 = 0,375 ARTINYA : PERTAMBAHAN POTENSIAL AKIBAT GENETIK MENJADI JAUH BERKURANG DARI 0,45 KG/HARI MENJADI 0,375 KG/HARI. SEHINGGA JIKA MENGINGINKAN TETAP 0,45 KG/HARI DIBUTUHKAN SELEKSI DIFERENSIAL PEJANTAN PILIHAN LEBIH TINGGI LAGI YAITU 0,9 DAN RATA-RATA PERTAMBAHAN BB MENJADI 1,15 KG/HARI. AGAR DIPEROLEH DIFERENSIAL SELEKSI YANG TINGGI MAKA POPULASI TERNAK HARUS BANYAK DAN VARIASI HARUS BESAR SEHINGGA DAPAT DIPEROLEH SAPI YANG TERBAIK SEBAGAI TETUA GENERASI BERIKUTNYA.
UNTUK MENGHITUNG INTENSITAS SELEKSI DAPAT DIGUNAKAN RUMUS sbb : Seleksi Diferensial (SD) INTENSITAS SELEKSI (i) = ---------------------------------------- Standar Deviasi Fenotip (P) Standar dev. Fenotip adalah suatu penggambaran variasi yang terjadi untuk suatu sifat atau karakter dari sekelompok ternak tertentu, contoh pada tabel berikut : JENIS TERNAK KARAKTER sd Sapi perah Sapi potong Sapi Bali prod. Susu Prod. Lemak susu Persentase lemak susu Lama produksi Berat lahir Berat sapih (200 hari) Berat 400 hari Berat 500 hari PBBH pra sapih Pertambahan berat (feedlot) Pertamabahn berat di padang gmbla Berat sapih 205 hari Berat 365 hari Berat 550 hari PBBH antara umur sapih – 550 hr Kg 43 kg 0,48 – 0,50 % 29 – 30 hari 4 – 7 kg 20 – 26 kg 25 – 30 kg 0,1 – 0,15 kg 0,10 kg/hr 0,07 – 0,1 kg / hr 3,5 kg 20 kg 26 kg 39 kg 0,13 kg/hari 0,08 kg/hari
R = h²S UNTUK KEPERLUAN PERENCANAAN SEKIAN PERSEN DARI POPULAS AKAN DIPILIH SECARA SELEKSI DAN SEKIAN PERSEN AKAN DISINGKIRKAN MAKA BESARNYA “S” DINYATAKAN DALAM SATUAN SIMPANGAN BAKU. RUMUS TSB HANYA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG TANGGAPAN SELEKSI SBG AKIBAT DARI SELEKSI YG TELAH ATAU SEDANG DILAKUKAN SEKARANG, SEDANGKAN UNTUK KEPERLUAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN NILAI “S” MENGALAMI KESULITAN KARENA SECARA STATISTIK ADA HUBUNGAN ANTARA LUAS KURVE DENGAN TINGGINYA TITIK ORDINAT PADA TITIK PEMOTONGAN KURVE DISTRIBUSI NORMAL
Jika luas kurve = b, sedang tinggi ordinat pada titik pemotongan kurve normal disebut “z”, maka secara statistik hubungan antara i dengan z dapat digambarkan sebagai i = z/b. Besarnya “z” dapat dicari dari tabel Z pada buku-buku statistik. Copy tabel intensitas seleksi untuk ternak yg berjumlah tak terhingga Kerjakan soal berikut :
APABILA JMLH TERNAK YG DISELEKSI BESARNYA TIDAK TERHINGGA DAN DILUKISKAN SBG KURVE DG PERFORMANSNYA SEBAGAI x DAN JUMLAH TERNAKNYA SUMBU Y MAKA AKAN TERBENTUKLAH KURVE DISTRIBUSI NORMAL DALAM KURVE TSB ,LUAS KURVE AKAN MENGGAMBARKAN JUMLAH TERNAK, SEDANG PENYIMPANGAN DARI TITIK POTONG TERHADAP NILAI TENGAHNYA AKAN MENGGAMBARKAN DIFERENSIAL SELEKSINYA DIFERENSIAL SELEKSI YG DINYATAKAN DALAM SATUAN SIMPANGAN BAKU DISEBUT “INTENSITAS SELEKSI” ATAU “I” BESARNYA i = S/бp atau S = (i) (бp) Sehingga rumus R = h²S R = ih²бp
Contoh soal : Diketahui nilai tengah berat sapih suatu populasi sebesar (120 ± 15) kg. Hitung berat sapih pada generasi berikutnya, jika angka pewarisan berat sapih = 0,48 dan proporsi individu yang terpilih 85%. PENYELESAIAN : R = ih²бp, maka R = (0,274) (0,48)(15) kg = 1,97 kg / generasi Sehingga berat sapih generasi berikutnya adalah = 120 ± 1,97 = 121,9 kg.
Proporsi terseleksi (% b) Tabel intensitas seleksi untuk ternak yang berjumlah tidak terhingga Proporsi terseleksi (%b) Intensitas (i) Proporsi terseleksi (% b) 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2,2 2,4 2,6 2,8 0,000 3,170 2,962 2,834 2,740 2,665 2,603 2,549 2,502 2,459 2,421 2,386 2,353 2,323 2,295 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 1,320 1,295 1,271 1,248 1,225 1,202 1,180 1,159 1,138 1,118 1,097 1,078 1,058 1,039 1,020 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 0,570 0,555 0,541 0,526 0,511 0,497 0,482 0,468 0,453 0,438 0,424 0,409 0,394 0,380 0,365
3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0 8,5 9,0 9,5 10,0 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2,268 2,208 2,154 2,106 2,063 2,023 1,985 1,951 1,918 1,887 1,858 1,831 1,804 1,799 1,755 1,709 1,667 1,627 1,590 1,554 1,521 1,489 1,458 1,428 1,400 1,372 1,346 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 1,002 0,984 0,966 0,948 0,931 0,913 0,896 0,880 0,863 0,846 0,830 0,814 0,798 0,782 0,766 0,751 0,735 0,720 0,704 0,689 0,674 0,659 0,644 0,629 0,614 0,599 0,585 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 93,5 94 94,5 95 95,5 96 96,5 97 97,5 98 98,5 99 99,5 0,350 0,335 0,320 0,305 0,290 0,274 0,259 0,243 0,227 0,211 0,195 0,178 0,162 0,144 0,136 0,127 0,118 0,109 0,099 0,090 0,080 0,070 0,060 0,049 0,038 0,027 0,015
TANGGAPAN SELEKSI MENURUT PERHITUNGAN TIDAKLAH SELALU SAMA DENGAN TANGGAPAN SELEKSI BERDASARKAN KENYATAAN. KEJADIAN INI DISEBABKAN ADANYA PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN YG TDK DAPAT TERKONTROL DAN TDK DAPAT DIPERHITUNGKAN DALAM ANALISIS. BUAT RESUME DENGAN BAHASA ANDA SENDIRI, TULIS TANGAN DAN KUMPULKAN PADA TATAP MUKA KE -4: