TEKNOLOGI BAHAN SENI RUPA Oleh M. Rusli WIDYAISWARA MADYA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tujuan Pembelajaran Diharapkan dapat: Menyebutkan pengertian bahan n alat Membuat bahan pewarna dari alam Menyebutkan pengertian teknik basah Menyebutkan pengertian teknik kering Membuat kain kanvas lukisan dari kain/ karun terigu membuat spanrang lukisan dari bahan kayu Membuat lem/perekat dengan bahan dari alam
PEGNERTIAN TEKNOLOGI BAHAN Suatu cabang pengetahuan tentang bahan /materi yg dipakai dalam seni rupa, termasuk cara – aplikasi/penerapannya
TEHNIK BAHAN Tehnik basah: suatu terminologi utk menamakan jenis teknik pada seni lukis yg pembuatannya menggunakan bahan-bahan yg bersifat basah, seperti air ataupun minyak seperti: 1. Cat minyak 2. Cat air 3. cat acrilik
Tehnik kering jenis bahan yang digunakan dalam seni rupa yang mana bahan tersebut tidak benggunakan bahan pelarut zat cair seperti minyak, air sebagai bahan tambahan tambahan. 1. Potlot 2. Arang gambar/konte 3. Pastel 4. Crayon 5. Kapur tulis
H = debu dan kotoran lain G = lapisan pelindung F = lapisan cat minyak STRUKTUR LUKISAN H = debu dan kotoran lain G = lapisan pelindung F = lapisan cat minyak E = lapisan dasar II D = lapisan dasar I C = lapisan perekat/lem B = kain A = bingkai perentang/frame
Tabel Ukuran Bingkai no Potret Landscape Marine 1 2 3 4 5 6 8 10 12 22 x 16 24 x 19 27 x 22 33 x 24 35 x 27 41 x 33 48 x 36 55 x 46 61 x 50 22 x 14 24 x 16 27 x 19 33 x 22 35 x 24 41 x 27 46 x33 55 x 38 61 x 48 22 x 12 24 x 14 33 x 19 35 x 22 41 x 24 46 x 27 55 x 33 61 x 38
Lanjutan no Potret Landscape Marine 15 20 25 30 40 50 60 80 100 120 65x54 73x60 81x65 93x73 100x81 116x89 130x97 146x114 161x130 195x130 65x50 73x54 81x60 92x65 100x73 116x81 130x89 146x97 162x114 195x114 65x46 73x50 81x54 92x60 100x65 116x73 130x81 146x89 162x97 159x97
Sistem Penguat spanrang
syarat-sarat memilih kayu bingkai perentang kayu sudah tua sudah kering bersifat liat/ tdk mudah pata mudah di paku ringan bobotnya tidak melengkung tahan lama tahan dari segala cuaca
Jenis Kain Untuk canvas Mempunyai sifat ulet Anyaman diari yg serapat mungkin susunan serat/benangnya halus tegak lurus - Roman Linen - soil clot (kain layar - sackcloth/shoddy (kantong goni) - Kain kasa - Mori
Sipat-lem / Perekat Mempunyai daya serap yg baik Mempunyai daya elastis tidak mudah pecah-pecah dan rapuh Tahan kelembaban dan air tahan terhadap perubahan cuaca tidak mudah membusuk (meng, borax) Tahan gangguan serangga/hama yg lain
Bahan-bahan lem / perekat bahan lem dari binatang: - kulit kelinci - otot-otot binatang - darah ikan - tepung langit-langit susu sapi bahan lem dari tumbuhan - sari tepung umbi - bubur kertas ataupun gandum bahan lem dari zat buatan - PVA (polyvinyl acetate)
cara pembuatan lem Lem kanji merebus tepung kanji dengan air,sampai menjadi bubur, agar tdk membusuk dan cukup awet campur dengan pormalin atau boraks Sifat lem kanji iyalah daya penutupnya kuat akan tetapi mudah retak dan / retak
2. Lem ancur (lem kayu) Terbuat dari kulit binatang (sapi, kerbau) dalam bentuk lempengan - lempengan kulit di rendam dalam air dingin selama satu malam - masak dengan air secukupnya dg cara double boiled (mengetim) sampai berwujud seperti bubur - sifatnya daya elastisnya tinggi, daya menutupnya kurang, mudah busuk.
3. lem gelatine dibuat dari otot-otot binatang yang berwujud butiran-butiran tepung - cara memasaknya sama dengan lem ancur - tanpa rebus dengan menuangkan air panas Menurut para ahli lem ini sangat baik untuk pembuatan canvas lukisan
4. Lem sintesis/artfisial Cara pembuatannya dengan mencampurkan air dg perbandingan 1 : 1 bagi kain yg yenunannya jarang, sedang bagi yg rapat tenunannya dg perbandingan 1 : 5 (PVA : air) - keistimewaan tahan air, tahan lembab dan tidak mudah membusuk, serta mempunyai daya penutup yang cukup luas.
Cara pengeleman - menggunakan kuas besar atau pisau palet yang ukuran besar - bila menggunakan kuas dengan cara memutar-mutar agar pori-pori tertutupi - bila menggunakan pisaiu palet memolesnya dengan merata dan topis - polesan ke dua dengan arah berlawana setelah lapisan pertama sudah kering, dan seterusnya sampai tidakadalagi pori-pori kain yang kelihatan dengan menerawangkan di cahaya matahari/ lampu.
Skema proses pengeleman Kain selesai direntang kemudian di lapisi lem Lapisan I Ditunggu sanpai kerig Di gosok dg ampelas Di lapisi lem kembali apisan II Ditunggu sampai kering Digosok dg ampelas lagi Kain siap dilapisi dg plamir
Skema pemb. cat plamir jenis half chaik ground Tepung pigmen zinc white at lead white linseced oil matang campur dan aduk Kapur putih liseneed oil matang campur dan aduk I Disatukan, dan diaduk menjadi bubur sekental pasta II Pipe clay/ caoline dg larutan lem dicampur dan diaduk diaduk menjadi satu dan diaduk sampai rata/ menyatu ( homogen) Cat plamir siap dipakai