TEORI-TEORI YANG MENDASARI PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.
Teori Tindakan Sosial
Teori Tindakan Sosial : Max Weber Max Weber, Lahir di Erfurt, Jerman: tgl. 21 April 1864. Meninggal di Munich tahun 1920. Berasal dari keluarga kelas menengah. Karya-karya: Methodological Essays (1902); The Protestant Ethics and the Spirit of Capitalism (1902-4); Economy and Society (1910-14); Sociology of Religion (1916).
Tindakan Sosial menurut Max Weber Tindakan sosial itu adalah tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.
Max Weber -----Bahwa seseorang dalam bertindak tidak hanya sekedar melaksanakannya tetapi juga menempatkan diri dalam lingkungan berfikir dan perilaku orang lain. Konsep pendekatan ini lebih mengarah pada suatu tindakan bermotif pada tujuan yang hendak dicapai atau in order to motive
Tindakan Sosial: Keseluruhan sosiologi Weber, didasarkan pada pemahamannya tentang.: Tindakan Sosial. Weber: memusatkan perhatiannya pada tindakan yang jelas-jelas melibatkan campur tangan proses pemikiran (dan tindakan bermakna yang ditimbulkan olehnya) antara terjadinya stimulus dgn respons. Dalam teori tindakannya, tujuan Weber tidak lain adalah memfokuskan perhatian pada individu, pola dan regularitas tindakan, dan bukan pada kolektivitas Tindakan dalam pengertian orientasi perilaku yng dapat dipahami secara subjektif hanya hadir sebagai perilaku seorang atau beberapa orang manusia individual.
Empat Tipe Tindakan Rasional: Rasionalitas Sarana-Tujuan: atau tindakan yng ditentukan oleh harapan terhadap perilaku objek dalam lingkungan dan perilaku manusia lain; harapan-harapan ini digunakan sebagai syarat atau sarana utk mencapai tujuan-tujuan aktor lewat upaya dan perhitungan yang rasional. Rasionalitas Nilai: atau tindakan yang ditentukan oleh keyakinan penuh kesadaran akan nilai perilaku-perilaku etis, estetis, religius atau bentuk perilaku lain, yang terlepas dari proyek keberhasilannya. Tindakan Afektual: ditentukan oleh kondisi emosi aktor Tindakan Tradisional: ditentukan oleh cara bertindak aktor yang biasa dan telah lazim dilakukan.
Teori Interaksionisme Simbolik Simbolik
Prinsip Prinsip dasar teori Manusia Manusia dibekali dibekali kemampuan kemampuan berpikir berpikir, tdk seperti seperti binatang binatang. Kemampuan Kemampuan berpikir berpikir dibentuk dibentuk oleh interaksi interaksi sosial. Dlm interaksi interaksi sosial, manusia manusia mempelajari mempelajari arti dan simbol yg memungkinkan memungkinkan mereka menggunakan menggunakan kemampuan kemampuan berpikir berpikir mereka. Makna & simbol memungkinkan memungkinkan manusia manusia melanjutkan melanjutkan tindakan tindakan khusus dan berinteraksi berinteraksi. Manusia Manusia mampu mengubah mengubah arti dan simbol yg digunakan digunakan dlm tindakan tindakan serta interaksi interaksi berdasarkan berdasarkan penafsiran penafsiran mereka atas situasi situasi. Manusia Manusia mampu membuat membuat kebijakan kebijakan modifikasi modifikasi dan perubahan perubahan, krn kemampuan kemampuan berinteraksi berinteraksi dg diri sendiri sendiri, menimbulkan menimbulkan peluang peluang tindakan tindakan, pilihan pilihan atas tindakan tindakan. Pola tindakan tindakan dan interaksi interaksi yg saling berkaitan berkaitan akan membentuk membentuk kelompok kelompok dan masyarakat masyarakat.
Pandangan Goerge Herbert Mead
FENOMENOLOGI
Teori-teori Kritis
Beberapa Filsuf yang Memiliki Kontribusi terhadap Teori Kritis Imanuel Kant Hegel Karl Marx Mazhab Frankfurt
Pemikiran Imanuel Kant Mempertanyakan kemampuan dan batas-batas rasio dalam proses pengetahuan Rasio dapat menjadi kritis terhadap kemampuannya sendiri. Rasio dapat menguji sahih tidaknya klaim pengetahuan tanpa prasangka
Rasio tidak bebas dari ruang dan waktu, tidak netral dan historis Pemikiran Hegel Rasio tidak bebas dari ruang dan waktu, tidak netral dan historis Kritis menurut Hegel adalah refleksi diri atas rintangan-rintangan, tekanan-tekanan dan kontradiksi yang menghambat proses pembentukan diri dari rasio dalam sejarah. Dengan kata lain Kritis berarti refleksi atas proses menjadi sadar atau refleksi atas asal usul kesadaran manusia
Pemikiran Karl Marx Mengkritis pemikiran Hegel : Hegel memandang sejarah secara abstrak/tidak kongkrit Materialisme Sejarah. Sejarah adalah perkembangan alat-alat produksi dan sejarah hubungan-hubungan produski. Struktur masyarakat terdiri dari substruktur dan superstruktur. Substruktur adalah faktor ekonomi yang berkembang di masyarakat. Sedangkan superstruktur adalah faktor nonekonomi seperti agama, politik, seni dan literatur. Kondisi-kondisi ekonomi pada substruktur dipengaruhi faktor-faktor superstruktur
Mazhab Frankfurt Disebut Mazhab Frankfurt----Institute fur Sozialforchung di frankfurt, Main, Jerman Tokoh utamanya Max Horheimer (1895-1973), dan Theodor Wiesengrund Adorno (1903-1969). Tokoh lainnya Herbert Marcuse (1898-1979) Gagasan generasi pertama ---- reifikasi. Hubungan-hubungan antar manusia yang nampak sebagai hubungan antara benda-benda. Hokheimer—kritik terhadap positivisme. Mengkritik ahistoris, fakta dan objek bersifat netral dan mengkritis bebas nilai
Teori-teori Semiotika
KAJIAN SEMIOTIKA Hingga kini ruang lingkup kajian semiotika sangat beragam mulai dari kajian perilaku komunikasi hewan (zoosemiotics) sampai dengan analisis atas sistem-sistem pemaknaan seperti komunikasi tubuh (kinesik dan proksemik), tanda- tanda bebauan, teori estetika, retorika dan sebagainya
Tiga cabang Charles Morris memudahkan kita memahami ruang lingkup kajian semiotika yang menaruh perhatian atas ilmu tentang tanda-tanda. Menurut dia, kajian semiotika pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam tiga cabang penyelidikan (Branches of inquiry) yakni sintaktik, semantik dan pragmatik
Sintaktik Sintaktik (syntactics) atau sintaksis (syntax) : suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji “hubungan formal di antara satu tanda dengan tanda- tanda yang lain”. Dengan begitu hubungan-hubungan formal ini merupakan kaidah-kaidah yang mengendalikan tuturan dan interpretasi, pengertian sintaktik kurang lebih adalah semacam ‘gramatika’.
SEMANTIK Semantik (semantics) : suatu cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari “hubungan di antara tanda-tanda dengan designata atau objek-objek yang diacunya”. Yang dimaksud designata adalah tanda- tanda sebelum digunakan di dalam tuturan tertentu
PRAGMATIK Pragmatik (pragmatics): suatu cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari “hubungan di antara tanda-tanda dengan interpreter-interpreter atau para pemakainya”- pemakaian tanda-tanda. Pragmatik secara khusus berurusan dengan aspek-aspek komunikasi, khususnya fungsi-fungsi situasional yang melatari tuturan.
Teori dan Model Semiotika Semiologi Ferdinand De Saussure Pragmatisme Charles Sanders Peirce Mitologi Roland Barthes Semiotika Umberto Eco Semiotika John Fiske
Mitologi Roland Barthes
Semiotika Ferdinand De Saussure
Pragmatisme Charles Sanders Peirce
Semiotika Umberto Eco Titik tolak yang mendasari teori tentang kode dan tanda adalah semiosis. Semiosis = interpretant dari Peirce Kode terdiri dari dua jenis, yaitu : Kode berbentuk tunggal, dimana satu sistem unsur diterjemahkan dalam sistem lainnya Kode memiliki konteks atau kehidupan sosial dan Kultural The Teori of Lie (Teori Kedustaan)---sistem tanda adalah entitas kultural, yakni hasil konstruksi manusia. Ini memungkinkan tanda digunakan sebagai penyampaian informasi yang benar, tetapi tanda juga dapat disalahgunakan untuk menyampaikan pesan yg sama sekali tidak sesuai kenyataan
Semiotika John Fiske Terdapat tiga bidang studi utama dalam semiotika, yaitu : Tanda itu sendiri Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja
Teori-teori Framing Model Analisis Framing Robert Entman Model Analisis Framing William Gamson dan Andre Modigliani
Model Analisis Framing Robert Entman Model Framing : Defenisi Masalah (Defining Problem) Memperkirakan Sumber Masalah (Diagnose Causes) Membuat keputusan moral (Make moral judgement) Menekankan penyelesaian (Treatment recommendation/Suggest remedies)
Model Analisis Framing William Gamson dan Andre Modigliani
Teori-teori Analisis Wacana
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata, yang disampaikan secara lisan atau tertulis (Tarigan, 1987)
ANALISIS WACANA Analisis wacana digunakan untuk menemukan apa yang benar-benar dimaksudkan orang ketika mereka mengatakan ini atau itu, atau menemukan realitas di balik wacana (Jorgensen & Phillips, 2007) Analisis wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan suatu pernyataan (Eriyanto, 2005)
Model Analisis Wacana Halliday Medan wacana (field of discourse) : tindakan sosial yg sedang terjadi atau dibicarakan, aktivitas di mana para pelaku terlibat di dalamnya, serta praktik-praktik yg terlihat dalam teks Pelibat wacana (tenor of discourse) : pihak-pihak—pembicara dan sasaran– yg terlibat dalam pembicaraan serta kedudukan dan hubungan di antara mereka. Termaksud merujuk pada orang-orang yg dicantumkan dalam teks (berita);sifat orang-orang itu, kedudukan dan peran mereka. Mode wacana (mode of discourse) : pilihan bahasa masing-masing media, termaksud gaya bahasa yg digunakan bersifat eksplanatif, deskriptif, persuasif, hiperbolis dan lainnya serta bagaimana pengaruhnya
Model Analisis Wacana Norman Fairclough Membangun suatu model yg menjelaskan wacana sebagai perpaduan linguistik dan pemikiran-pemikiran sosial dan politik yg memusatkan perhatian pada pemekaian bahasa sebagai praktik sosial atau merefleksikan sesuatu. Teks Praktik Wacana Praktik Sosial Budaya Teks bukan hanya menunjukkan bagaimana suatu objek digambarkan tetapi juga bagaimana hubungan antarobjek didefinisikan. Analisis linguistik berupa kosa kata, kalimat, proposisi makna kalimat dan lainnya Dimensi yg berkaitan dengan proses produksi dan konsumsi teks. Sebuah teks pada padasarnya dihasilkan lewat proses produksi, seperti pola kerja, bagan kerja dan rutinitas dlm menghasilkan teks Melihat bangunan wacana yg berkembang dlm masyarakat, di mana dimensi ini melihat konteks di luar teks, antara lain sosial, budaya, atau situasi saat wacana itu dibuat.