Tujuan Pembelajaran 1. SETELAH MEMBACA TEKS MENGAMATI LINGKUNGAN, PESERTA DIDIK MAMPU MENYEBUTKAN TIGA PENGARUH HINDU-BUDHA DI INDONESIA 2. SETELAH MEMBACA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kelas : XI IPA 4 Jajar Martono
Advertisements

Masuk dan berkembangnya
KD : 1. Mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
Masuk Dan Berkembangnya Agama Dan Kebudayaan Hindu - Budha Di Indonesia.
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
SEJARAH KELAS 11 BAB 1 PERKEMBANGAN PENGARUH HINDU BUDHA DI INDONESIA
BAB 6 PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI ASIA
SEJARAH PENDIDIKAN INDONESIA
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Keyakinan By: Brenda 6B.
Peradaban Lembah Sungai Gangga
Oleh: Rudy Fajrin Amin, S.Pd www. History86.multiply.com
BUDAYA Pertemuan ke 13.
KEYAKINAN BY: HADARA 6C.
Presentasi pembelajaran
KERAJAAN SRIWIJAYA.
Kerajaan sriwijaya.
Disusun Sebagai Tugas Individu Oleh : Idris Masudi
SENI RUPA TIMUR SENI – SENI ASIA TENGGARA Pertemuan 13
Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia Sejarah kelas XI IPS / 1.
PENGARUH HINDU – BUDDHA di INDONESIA
Teori Penyebaran Hindu-Budha
Pertemuan ke-5.  Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik  Contoh: manusia.
SEJARAH INDONESIA.
Konsep Dasar Sejarah.
Masuk dan berkembangnya
HUBUNGAN ETNIK (ETHNIC RELATIONS) KURSUS WAJIB WAJ3106 SEMESTER 3
Estetika INdia Hindu dan Buddha Agus Setiawan, M.Sn.
KELOMPOK 4 JUAN TONDI / 2o OKTAVIAN / 31 ARNOLD / 5 CAESAR / 13
BUDDHA Antara Agama dan Aliran Filsafat
AGAMA HINDU-BUDHA.
FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Peninggalan Sejarah Hindu
PENGARUH HINDU-BUDHA DI INDONESIA
PROSES MASUK DAN MENYEBARNYA AGAMA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
Teori Penyebaran Hindu-Budha
Antropologi.
PINTU MASUK DAN SALURAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA REGINA PACIS SURAKARTA
1.PROSES PERKEMBANGAN HINDU-BUDHA A.PERTUMBUHAN AGAMA HINDU
Peninggalan Sejarah Hindu dan Buddha di Indonesia
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS
Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada masa Klasik (Hindu- Buddha)
Kebudayaan Jawa Pra Islam Pada Masa Budha
BERKEMBANGNYA KERAJAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Om Swastyastu.
TUGAS MAKALAH AGAMA- AGAMA DUNIA
PERKEMBANGAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM
Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
Masuk dan berkembangnya
Presentasi pembelajaran
Sa hyunh.
Summative Assessment Unit 3
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
Definisi Agama Agama adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa sanskerta. Istilah ini terambil dari dua kata yaitu a dan.
Kerajaan Mataram Kuno Oleh : Dhamar Rivai (07) Naurah Nadhifa (21)
Kami dari kelompok 4 , yang beranggotakan : Ignatia Erika Putri (14)
Relasi gender dalam agama Buddha
NAMA KELOMPOK DIMAS DWI SAPUTRO HASMI SYABILLA ACHMAD MUCHLIS DIPOALAM
BAB 3 : PENGENALAN KEPADA BEBERAPA AGAMA LAIN
PENGENALAN.
PERKEMBANGAN NEGARA TRADISIONAL BERLATAR BELAKANG HINDU-BUDHA
Sejarah Peminatan Kelas 11 Sejarah Peminatan Kelas 11 Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial,
TEORI MASUKNYA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH KERAJAAN HINDU-BUDHA. KERAJAAN-KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA 1. Kerajaan Kutai 2. Kerajaan Tarumanegara 4. Kerajaan Sriwijaya 3. Kerajaan.
Agama Bahá’i.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu-Buddha)
Transcript presentasi:

Tujuan Pembelajaran 1. SETELAH MEMBACA TEKS MENGAMATI LINGKUNGAN, PESERTA DIDIK MAMPU MENYEBUTKAN TIGA PENGARUH HINDU-BUDHA DI INDONESIA 2. SETELAH MEMBACA TEKS LAHIRNYA AGAMA HINDU, PESERTA DIDIK MEDISKUSIKAN AKHIRNYA MAMPU MENJELASKAN SECARA KRONOLOGIS LAHIRNYA AGAMA HINDU DI INDIA DENGAN BENAR 3. SETELAH MEMBACA TEKS LAHIRNYA AGAMA HINDU, PESERTA DIDIK MEDISKUSIKAN AKHIRNYA MAMPU MENJELASKAN TENTANG EMPAT KITAB AGAMA HINDU DI INDIA DENGANBENAR

lanjutan 4. Setelah membaca teks Lahirnya Agama Hindu, peserta didik mediskusikan akhirnya mampu menjelaskan tentang system kemasyarakatan yang dikembangkan bangsa Arya di India dengan benar 5. Setelah membaca teks Lahirnya Agama Budha, peserta didik mediskusikan akhirnya mampu menjelaskan secara kronologis lahirnya Agama Budha di India dengan benar 6. Setelah membaca teks Lahirnya Agama Budha, peserta didik mediskusikan akhirnya mampu menjelaskan konsep hidup manusia menurut Agama Budha di India dengan benar

Peta Jalur India ke Indonesia

Agama Hindu Etimologi Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa Sanskerta). [5] Dalam Reg Weda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai Sapta Sindhu (wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India, yang salah satu sungai tersebut bernama sungai Indus). Hal ini mendekati dengan kata Hapta-Hendu yang termuat dalam Zend Avesta (Vendidad: Fargard 1.18) — sastra suci dari kaum Zoroaster di Iran. Pada awalnya kata Hindu merujuk pada masyarakat yang hidup di wilayah sungai Sindhu. Hindu sendiri sebenarnya baru terbentuk setelah Masehi ketika beberapa kitab dari Weda digenapi oleh para brahmana. Pada zaman munculnya agama Buddha, agama Hindu sama sekali belum muncul semuanya masih mengenal sebagai ajaran Weda.[ruju

Keyakinan Agama Hindu Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni: Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan Punarbhava Tattwa - percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi) Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia

Kitab suci : Weda Weda terbagi menjadi empat, yaitu: Regweda Samhita Ayurweda Samhita Samaweda Samhita Atharwaweda Samhita Keempat kitab tersebut disebut "Caturweda Samhita". Selain keempat Weda tersebut, Bhagawadgita yang merupakan intisari ajaran Weda disebut sebagai "Weda yang kelima". Keempat kitab tersebut disebut "Caturweda Samhita". Selain keempat Weda tersebut, Bhagawadgita yang merupakan intisari ajaran Weda disebut sebagai "Weda yang kelima".

Dewa-Dewi di ajaran Hindu Dalam ajaran agama Hindu, Dewa adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, setara dengan malaikat, dan merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Kata “dewa” berasal dari kata “div” yang berarti “bersinar”. Dalam kitab suci Reg Weda, Weda yang pertama, disebutkan adanya 33 Dewa, yang mana ketiga puluh tiga Dewa tersebut merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Di antara Dewa-Dewi dalam agama Hindu, yang paling terkenal sebagai suatu konsep adalah: Brahmā, Wisnu, Çiwa. Mereka disebut Trimurti

Sistem Catur Warna (Golongan Masyarakat) Dalam ajaran Catur Warna, masyarakat dibagi menjadi empat golongan, yaitu: Brāhmana : golongan para pendeta, orang suci, pemuka agama dan rohaniwan Ksatria : golongan para raja, adipati, patih, menteri, dan pejabat negara Waisya : golongan para pekerja di bidang ekonomi Sudra : golongan para pembantu ketiga golongan di atas

Upacara dan peninggalan Hindu

lanjutan

Agama Budha Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum). Beliau dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali: Nibbana).

Kitab Suci agama Budha Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).

Moral dalam Budhisme Kelima nilai-nilai kemoralan untuk umat awam adalah: Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami Yang artinya: Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup. Aku bertekad akan melatih diri menghindari pencurian/mengambil barang yang tidak diberikan. Aku bertekad akan melatih diri menghindari melakukan perbuatan asusila Aku bertekad akan melatih diri menghidari melakukan perkataan dusta Aku bertekad akan melatih diri menghindari makanan atau minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran

Aliran Buddha Ada beberapa aliran dalam agama Buddha: Buddha Theravada Buddha Mahayana: Zen Buddha Vajrayana

Sejarah Budha Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gautama sebagai pendiri agama Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang Agung Sangha (Sangha Samaya). Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu yang semuanya Arahat. Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu. Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran Sang Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam waktu yang berlainan. Mengulang Dhamma dan Vinaya agar Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. Y.A. Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang Dhamma. Sidang Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM , dimana awal Buddhisme mulai terbagi menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan beberapa peraturan minor dalam Vinaya, di sisi lain kelompok yang mempertahankan Vinaya apa adanya. Kelompok yang ingin perubahan Vinaya memisahkan diri dan dikenal dengan Mahasanghika yang merupakan cikal bakal Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan Vinaya disebut Sthaviravada. Sidang Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok Sthaviravada. Sidang ini memutuskan untuk tidak mengubah Vinaya, dan Moggaliputta Tissa sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang berisi penyimpangan-penyimpangan dari aliran lain. Saat itu pula Abhidhamma dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di tulis dan disahkan oleh sidang. Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka) membawa Tipitaka ini ke Sri Lanka tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.

Proses masuknya Hindu dan Budha Proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia, sering disebut penghinduan. Pada dasarnya istilah ini sebenarnya kurang tepat, karena disamping agama Hindu, masuk pula agama Budha. Proses ini terjadi didahului adanya hubungan Indonesia dengan India, sebagai akibat perubahan jalur perdagangan dari jalur tengah (sutera) berganti ke jalur pelayaran (rempah-rempah. Hal ini didasarkan bukti peninggalan arca dan prasasti di Indonesia. Sedangkan di India terdapat karya sastra, diantaranya kitab Jataka, Ramayana dan Raghuwamsa. Kitab Jataka berisi kisah perjalanan Budha yang menjumpai Swarnabhumi. Kitab Ramayana terdapat istilah Jawadwipa dan Swarnabhumi. Kitab Raghuwamsa karya Kalisada tentang perdagangan India yang menyebutkan Dwipantara sebagai asal bahan perdagangan cengkih atau lavanka.

Mengenai hipotesis/ teori masuknya pengaruh Hindu – Buddha di Indonesia, para ahli berpendapat yang berlainan, dimana secara garis besar dibedakan atas: a. Teori Ksatria Teori ini juga disebut teori prajurit atau kolonisasi yang dikemukakan CC. Berg dan FDK. Bosch. FDK. Bosch menggunakan istilah hipotesa ksatria. Menurut teori ini, peran utama masuknya budaya India ke Indonesia adalah ksatria. Hal ini disebabkan di India terjadi kekacauan politik yaitu perang brahmana dengan ksatria, para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu. Pendukung teori ini kebanyakan sejarawan India, terutama Majumdar dan Nehru. Hipotesis ksatria banyak mengandung kelemahan yaitu tidak adanya bukti kolonisasi baik di India maupun di Indonesia. Kedudukan kaum ksatria dalam struktur masyarakat Hindu tidak memungkinkan menguasai masalah agama Hindu dan tidak nampak pemindahan unsur masyarakat India (sistem kasta, bentuk rumah, pergaulan dan sebagainya). Tidak mungkin para pelarian mendapat kedudukan sebagai raja di tempat yang baru.

lanjutan Teori Waisya Teori ini dikemukakan NJ. Krom dan Mookerjee yang berpendapat; orang India tiba ke Asia tenggara pada umumnya dan khususnya Indonesia karena berdagang. Pelayaran perdagangan saat itu masih tergantung sistem angin muson. Sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia selama beberapa saat untuk menanti bergantinya arah angin. Mereka banyak menikah dengan penduduk setempat. Keturunan dan keluarga pedagang ini merupakan awal penerimaan pengaruh India. Tampaknya teori ini mengambil perbandingan proses penyiaran Islam yang juga dibawa pedagang. Teori ini juga dibantah ahli lain, karena tidak setiap orang boleh menyentuh kitab Weda. Ajaran Hindu milik kaum brahmana dan hanya mereka yang memahami kitab Weda.

lanjutan Teori Brahmana Teori ini dikemukakan JC. Van Leur, FDK. Bosch dan OW. Wolters yang berpendapat bahwa orang yang ahli agama Hindu adalah brahmana. Orang Indonesia/ kepala suku aktif mendatangkan brahmana untuk mengadakan upacara abhiseka secara Hindu, sehingga kepala suku menjadi maharaja. Dalam perkembangannya, para brahmana akhirnya menjadi purohito (penasehat raja). Teori ini tampaknya dianggap lebih mendekati kebenaran karena agama Hindu bersifat tertutup, dimana hanya diketahui kalangan brahmana. Prasasti yang ditemukan berbahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Candi yang ada di Indonesia banyak ditemukan arca Agastya. Disamping itu brahmana di Indonesia berkaitan dengan upacara Vratyastoma dan abhiseka.

lanjutan Teori Arus Balik/ Nasional Teori arus balik atau disebut teori nasional ini muncul dikemukakan JC. Van Leur, dimana sebagai dasar berpikir adalah hubungan antara dunia maritim dengan perdagangan. Hubungan dagang Indonesia dengan India yang meningkat diikuti brahmana untuk menyebarkan agama Hindu dan Budha. Orang- orang Indonesia yang tertarik ajaran itu, mengirimkan kaum terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha dengan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima bangsa Indonesia.

TEORI SUDRA BAHWA YANG BERPERAN MENYEBARKAN AGAMA HINDU BUDHA ADALAH KAUM SUDRA

Peninggalan agama Budha