ANALISA KINERJA PERBANKAN EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016
TUJUAN FUNDAMENTAL Tujuan fundamental bisnis perbankan adalah memperoleh keuntungan optimal dengan jalan memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat. Bagi pemilik saham menanamkan modalnya pada bank bertujuan untuk memperoleh penghasilan berupa dividen atau mendapatkan keuntungan melalui meningkatnya harga pasar saham yang dimilikinya
PENILAIAN KINERJA BANK Penilaian terhadap kinerja suatu bank dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Laporan keuangan bank berupa neraca memberikan informasi kepada pihak di luar bank misalnya seperti bank sentral, masyarakat umum dan investor.
LAPORAN KEUANGAN BANK KOMERSIAL Neraca bank adalah laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang menyajikan informasi perbandingan apa yang dimiliki bank, apa yang menjadi kewajiban bank, dan modal bank. Yang berisikan: Aset Bank ^ Kredit ^ Surat-surat berharga yang diperdagangkan ^ Kas dan simpanan pada bank lain ^ Aset-aset lain Utang dan Modal Bank ^ Giro ^ pinjaman yang diterima ^ Tabungan ^ modal ^ Deposito Laporan rugi laba pada dasarnya merefleksikan THE FINANCIAL NATURE OF BANKING atau kegiatan-kegiatan pokok bank yaitu menerima penyimpanan dana masyarakat, menyalurkan dana tersebut dan memberikan berbagai macam jasa keuangan
HUBUNGAN ANTARA NERACA DENGAN LAPORAN L/R Neraca bank dapat digunakan untuk mengetahui trend perubahan modal atau kekayaan bank, tetapi tidak bisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan modal tersebut,karena itu diperlukan laporan yang lain yaitulaporan laba rugi
ANALISIS RASIO Pada tahun 1972, David Cole memperkenalkan cara untuk mengevaluasi kinerja bank melalui analisis rasio. Analisis Profitabilitas Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan mambandingkan kinerja profitabilitas bank adalah ROE (Return on Equity) dan ROA (Return on Assets). Rasio Pengeluaran dan Pemanfaatan Aset Pada dasarnya ROA terdiri dari dua komponen penyusun rasio yaitu income dan expense control (termasuk pajak).
PENGUKURAN KINERJA BISNIS Bila kita ingin menilai kinerja suatu bisnis , mula-mula harus diperhitungkan konsekuensi keuangan dan ekonomi dari keputusan manajemen yang mempengaruhi investasi, operasional dan pembiayaan. Hal ini akan ditunjukkan adanya pilihan di antara banyak rasio dan indikator yang keduanya dapat dipandang saling berhubungan.
ANALISIS RASIO DAN KINERJA Karena banyak alat yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja, maka untuk mengukur kinerja suatu bisnis dapat digunakan teknik yang berbeda dengan cara tertentu, dimana seseorang (analis) dapat menggunakan semua ukuran dan rasio yang ada jika dikombinasikan dengan tepat dan akhirnya dapat menentukan keputusan. Sebelum memulai, seorang analis harus menentukan elemen-elemen berikut: - Sudut pandang yang digunakan - Tujuan Analisis - Standard Pembanding
CAMEL Dalam melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan bank, Bank Sentral biasanya menggunakan kriteria CAMELS yaitu Capital adequancy, Assets quality, Manajemen quality, Earnings, Liquidity, Sensitivity to market risk. Di Indonesia, CAMEL diperkenalkan sejak Februari 1991 yang di keluarkan oleh Bank Indonesia.
KRITERIA CAMEL CAMEL pada dasarnya merupakan metode penilaian kesehatan bank, yang meliputi 5 kriteria, yaitu: Capital Adequacy adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dal mengidentifikasi risiko yang muncul yang dapat berpengaruh terhadap besar modal bank. Assets Quality menunjukkan kualitas aset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan Investasi dana bank pada Portofolio yang berbeda.
3.Manajemen Quality menunjukkan kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul melalui kebijakan-kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. 4.Earning menunjukkan tidak hanya jumlah kuantitas dan trend earning tetapi juga faktor-faktoryang mempengaruhi ketersediaan dan kualitas earning. 5.Liquidity menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank pada saat ini dan masa yang akan datang.
MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN Dalam laporan keuangan bank seringkali tidak menyajikan keadaan yang sebenarnya mengenai pos-pos tertentu yang dianggap oleh manajemen bank tidak menguntungkan bagi kelangsungan usahanya. Oleh karena itu dilakukan manipulasi laporan keuangan. Manipulasi laporan keuangan dilakukan dengan tujuan untuk menutupi kelemahan-kelemahan manajemen dan untuk mendapatkan kesan yang baik tentang kinerja keuangannya. Manipulasi ini biasanya dilakukan menjelang akhir periode pelaporan.
HUBUNGAN EFISIENSI OPERASIONAL DENGAN PROFITABILITAS BANK UMUM SWASTA Munculnya deregulasi mengakibatkan perubahan struktur industri perbankan yang mengakibatkan perbankan dihadapkan pada berbagai macam risiko. Risiko yang dihadapi tersebut antara lain: Risiko Kredit Risiko Investasi Risiko Operasional Risiko Penyelewengan