Struktur Adegan Pertemuan 21

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNIK BERMAIN PERAN (DRAMA)
Advertisements

TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
Memahami pementasan drama
Aktor dan Karakternya Pertemuan 25 Matakuliah: Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010.
PERTEMUAN XII (DUA BELAS) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL DOSEN : BAMBANG SUDJATI TAHUN : 2011.
Gestur, Suara dan Artikulasi Pertemuan 17
DRAMA Senada dengan film, drama adalah karangan yang berbentuk dialog/percakapan antara pemainnya. Dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan percakapan.
Relaksasi dan Konsentrasi Pertemuan 16 Matakuliah: Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010.
Gaya Geser Pada Penampang Beton Prategang Pertemuan 12
PANJANG PENYALURAN TULANGAN PERTEMUAN 16
Berpikir Positif Pertemuan 9 Matakuliah: Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010.
Kerjasama Tim Pertemuan 8
Matakuliah : U0162/AUDIO VISUAL II
Matakuliah : Kalkulus-1
POKOK BAHASAN Pertemuan 9 Penerapan Diferensial Sederhana
Pertemuan I “ KENALILAH DIRIMU “
Pembelajaran Drama Di Sekolah Dasar Oleh: Heru Subrata.
MEMERANKANDRAMA.
Seni Barok Pertemuan 10 Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1>>
Matakuliah : O Penulisan Naskah Radio dan Televisi
Ekspresi Wajah Pertemuan 10 Matakuliah: U0636/DKV II Animasi Tahun: 2008.
Matakuliah : K0644-Matematika Bisnis
Mengambar kurva fungsi linier Pertemuan 4
Pertemuan 12 MENINGKATKAN PROFESIONALITAS (1) Matakuliah: CB142 Tahun: 2008.
*STORYTELLING.
CLOSURE, SIMILARITY, CONTINUANCE Pertemuan 5
Pengantar Professional Image Pertemuan 1
Matakuliah : K0644-Matematika Bisnis
Menetapkan Prioritas Pertemuan 6
PERCAKAPAN Pertemuan 5 Matakuliah : Komunikasi Interpersonal
EMITEN & PERUSAHAAN PUBLIK PERTEMUAN 6
PENYALURAN TULANGAN Pertemuan 23
Aksi dan Aktivitas yang Terarah Pertemuan 23
Sebaran Peluang (II) Pertemuan 4
<<Soal Desain Interior 3>> W 0186
Matakuliah : Desain Komunikasi Visual III – UO276
<<Soal Desain Interior 3>> W 0186
PERTANYAAN LATIHAN : Apa yang di maksud dengan media baru dengan praktek sehari-hari : Apakah alat-alat teknologi atau perlengkapan yang digunakan media.
Mengenal Diri Pertemuan 2
Aktor dan Naskahnya Pertemuan 20
RISET – OBSERVASI Pertemuan 5
Metode demonstrasi. Metode demonstrasi Ummi Nihayah Vella Sefilla Sari M Naufal Umam Asror Hakiki Nidiyah Al Khoir.
PRESENTASI DAN EVALUASI Pertemuan 39
Matakuliah : O0214/ Metode Penelitian Komunikasi Massa
Kerangka Sample Pertemuan 6
KONSEP PENCAHAYAAN Pertemuan 19 – 20
Ordinary Annuity vs. Annuity Due Pertemuan 13
Hubungan Gambar Teknik Isometri dengan Desain Furnitur Week-10
Soal Desain Interior 3 W 0186 Matakuliah : Desain Interior 3
KARAKTER KOMUNIKASI INTERPERSONAL Pertemuan 2
Tampak Potongan Ruang Week-6
Dasar-Dasar Analisis Naskah Pertemuan 19
Kerjasama Tim Pertemuan 8
Soal Latihan Pertemuan 1
Matakuliah : Kalkulus-1
04 Detail Ekspresi Karakter Manusia
08 Detail Ekspresi Karakter Hewan
Assalamualaikum BAHASA INDONESIA DRAMA By : kartika liani.
Pertemuan 3 “ KENALILAH DIRIMU “
INTERPRETIF Pertemuan 5
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Pemahaman tahap 1 : Gambar bercerita adalah gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Gambar bercerita tanpa teks disebut gambar bercerita nir-leka. Gambar.
Transcript presentasi:

Struktur Adegan Pertemuan 21 Matakuliah : Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010 Struktur Adegan Pertemuan 21

Pengertian Beat Untuk mempelajari naskah yang mau dimainkan, aktor perlu mempelajari struktur adegan Energi pembentuk aksi utama naskah diciptakan melalui efek-efek gabungan dari aksi-aksi kecil dalam adegan Tingkatan aksi itu dimulai dari yang terkecil yang disebut momen Momen-momen bekerja sama membentuk satu unit aksi logis yang disebut beat Bina Nusantara University

Setiap beat bekerja sama membentuk adegan, dan adegan-adegan bekerja sama membentuk aksi utama keseluruhan naskah Satu beat terdiri dari momen-momen dan adalah unit aksi terkecil yang memiliki bentuk komplit dengan krisis dan klimaks kecilnya dari awal hingga akhir Beat juga dimengerti sebagai suatu hubungan dari rantai sebab dan akibat yang menggerakkan plot Dari perspektif seorang aktor, beat adalah satu mata rantai aksi-reaksi, satu karakter melakukan sesuatu (aksi) yang menantang karakternya untuk bereaksi Bina Nusantara University

Analisis Adegan Adegan adalah pengelompokan beat yang dalamnya ada satu segmen utama dari keseluruhan aksi naskah Dari definisi ini kita dapat menganalisis adegan sama seperti menganalisis sebuah beat Tiap adegan adalah segmen utama dari skenario seluruh naskah, tiap adegan memiliki satu pusat aksi adegan, konflik adegan, dan krisis adegan spesifik Tampak adegan sebagai satu unit aksi yang mengalir Efek analisis seperti ini membuat kita merasa bahwa adegannya kelihatan lebih pendek saat dipertunjukkan Bina Nusantara University

Si aktor perlu melihat bagaimana setiap adegan mendemonstrasikan beberapa aspek dari tema dan aksi utama naskah Dengan itu respon yang diberikan si aktor bukan saja kepada bentuk adegan, tapi juga bagaimana arti adegan itu mendukung tema keseluruhan naskah Bina Nusantara University

Hubungan Aksi dan Karakter Tidak ada aksi dramatis dan konflik atau tema tanpa karakter Satu karakter belum tentu penyebab dari sebuah aksi, tetapi dia akan selalu menjadi alat atau agen dari aksi Maka karakter adalah materi dari aksi yang dibuat, dan tuntutan-tuntutan yang ditawarkan oleh aksi menentukan bentuk dari karakter tersebut Bina Nusantara University

Karakter dikonstruksikan sehingga dapat menjadi agen untuk, dan kadang-kadang kelihatannya menjadi penyebab aksi naskah (ini disebut fungsi dramatis si karakter) Fungsi dramatis ini penting dipahami karena banyak aktor yang mendekati perannya dengan sangat fanatik bahkan sangat pribadi sekali sehingga mereka melupakan maksud utama lebih luas ketika karakter itu diciptakan Tujuan mempelari bahasa dan struktur naskah untuk membangun pemahaman tentang dunia di mana karakter-karakter hidup dan aksi serta fungsi membuat dia benar-benar hidup Bina Nusantara University