STRATEGI PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA Nuhfil Hanani Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional Dosen Universitas Brawijaya Malang 2011
PENGERTIAN KETAHANAN PANGAN nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Manusia Status Gizi Baik SASARAN KETAHANAN PANGAN DENGAN Manusia Status Gizi Baik BERBEDA Swa Sembada Pangan Swasembada Pangan nuhfil hanani
Swasembada pangan Tidak Menjamin Masyarakat bisa akses pangan Tahan pangan Tidak tahan pangan Swasembada Pangan A B Contoh: USA, Kanada, Australia, Brunei, etc. Contoh: Myanmar, Indonesia, Filipina Tidak Swasembada Pangan C D Contoh: Norwegia, Jepang, Singapura, etc. Contoh: Malawi, Eritrea, Kenya, Kongo, East Timor.
Swasembada Pangan >< Ketahanan Pangan Indikator Swasembada Pangan Ketahanan Pangan Lingkup Nasional Rumah tangga dan individu Sasaran Komoditas pangan Manusia Strategi Substitusi impor Peningkatan ketersediaan pangan, akses pangan, dan penyerapan pangan Output Peningkatan produksi pangan Status gizi (penurunan kelaparan, gizi kurang dan gizi buruk) Outcome Kecukupan pangan oleh produk domestik Manusia sehat dan produktif (angka harapan hidup tinggi)
SUB SISTEM KETAHANAN PANGAN Ketersediaan pangan yang cukup, aman, bergizi, berasal dari pangan lokal, impor dan stok masyarakat Ketersediaan pangan (Food Availability) Stabilitas Pangan Food Stability Kemampuan akses fisik dan ekonomi terhadap sumber pangan secara sosial dan demografis sepanjang waktu dan di mana saja Akses Pangan (Food Access) Using this definition, no country in the world can be said to be totally food secure - even in the more developed countries there are significant portions of the population who do not have guaranteed access to the food they need. Often this is forgotten when discussing the overall issue of food security, with attention being focused on the developing countries. However, the fact remains that until all members of the population are food secure, that nation cannot be called food secure - the relative level of food security (or insecurity) does differ vastly between countries but nowhere has this goal been reached. The depth of food insecurity also varies between countries - and should be considered when assessing efforts towards improving food security. Penyerapan pangan (Food Utilization) Pemenuhan gizi dan kesehatan untuk hidup produktif
INDIKATOR KETAHANAN PANGAN Sub sIstem Indikator Standar Ideal Ketersediaan pangan Ketersediaan energi perkapita Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari Ketersediaan protein perkapita Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari Cadangan pangan Jumlah cadangan pangan minimal 20 persen dari kebutuhan Akses pangan Stabilitas Harga pangan Stabilitas harga pangan dengan perbedaan maksimum 10-25 persen antara waktu normal dan tidak normal Akses terhadap sistem informasi dan kewaspadaan pangan Adanya sistim informasi harga pangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi berkembang sampai desa Pengeluraan untuk pangan Persen pengeluaran pangan < 80 % pendapatan Akses thd transportasi Tersedia angkutan umum
INDIKATOR KETAHANAN PANGAN (LANJUTAN) Sub sIstem Indikator Standar Ideal Penyerapanan Pangan Kecukupan Energi per kapita/hari Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari kecukupan Protein per kapita/hari Angka Kecukupan Minimal 52 gram/hari Kecukupan Gizi mikro Kecukupan zat besi, yodium dll Penganekaragamnan pangan Pola Pangan Harapan dengan Skore PPH 100 Keamanan pangan Jumlah kasus pelanggaran produk pangan 0 persen Status gizi (Nutritional status ) Tingkat kerawanan masyarakat ( <70 % AKG) Persen kelaparan < 2.5 persen Balita gizi kurang dan buruk Persen balita gizi kurang dan buruk buruk < 2.5 persen
SITUASI PANGAN DUNIA
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Ketersediaan Lahan Per Kapita nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Produksi pangan dunia Total Million tons Million tons nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Source: Data from FAO 2003, 2005-07. .
Perkembangan Cadangan Pangan Dunia Batas toleransi cadangan 20 %) nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Rasio Cadangan Pangan-Penggunaan, Harga Dunia Untuk Beras Lampu kuning karena kurang 20 %) FAPRI, 2008
Menurun dibandingkan sebelum th 2000 Rasio Cadangan Pangan-Penggunaan, Harga Dunia Untuk Gandum Menurun dibandingkan sebelum th 2000 FAPRI, 2008
Rasio Cadangan Pangan-Penggunaan, Harga Dunia Untuk Jagung Lampu kuning karena kurang 20 %) FAPRI, 2008
Rasio Cadangan Pangan-Penggunaan, Harga Dunia Untuk Gula FAPRI, 2008
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Perkembangan Harga pangan dunia (As of Sept. 2008) New trend? nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Source: Data from FAO 2008 and IMF 2008.
RAMALAN HARGA PANGAN DUNIA
Keberhasilan Produksi (Swasembada Pangan)
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Cadangan Pangan untuk Ketahanan Pangan Indonesia sangat kritis karena kurang 20 %) nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Ramalan Neraca Pangan Dunia
BERBAGAI ESPON KEBIJAKAN PEMERINTAH KEBIJAKAN DALAM PANGAN Trade restriction Trade liberaliz. Consumer subsidy Social protection Increase supply Asia Bangladesh X China India Indonesia Malaysia Thailand Latin America Argentina Brazil Mexico Peru Venezuela Africa Egypt Ethiopia Ghana Kenya Nigeria Tanzania Source: IMF, FAO, and news reports, 2007-08.
SITUASI KETAHANAN PANGAN INDONESIA nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
PRODUKSI PANGAN INDONESIA
Trend Produksi pangan nabati untuk padi dan jagung konstan, sedangkan komoditas laiinya cenderung menurun
PRODUKSI PANGAN INDONESIA (LANJ’)
Trend Produksi pangan hewani meningkat
KETERGANTUNGAN IMPOR PANGAN DI INDONESIA nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Cadangan Pangan untuk Ketahanan Pangan Indonesia sangat kritis karena kurang 20 %) nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA (KKAL/KAPITA/HARI) Minimum 57 gram Minimum 2200
KONSUMSI 2000 52 Energi Protein
Konsumsi Beras (gram/kapita/hari) Konsumsi Ketela (gram/kapita/hari) 100 200 300 400 500 600 Myanmar Laos Viet Nam Bangladesh Cambodia Indonesia Philippines Thailand Timor-Leste Madagascar Sri Lanka Nepal Guinea-Bissau China Korea, Republic of Sierra Leone Guyana Guinea Malaysia India Senegal Korea, Dem People's Suriname Cuba Solomon Islands Côte d'Ivoire Brunei Darussalam Mauritius Vanuatu Japan Costa Rica Comoros Liberia Peru United Arab Emirates Kuwait Maldives Ecuador 700 800 900 Congo, Dem Republic of Angola Congo, Republic of Mozambique Ghana Benin Tanzania, United Rep of Central African Republic Paraguay Togo Nigeria Rwanda Uganda Burundi Cameroon Gabon Zambia Malawi Brazil Chad Colombia Sao Tome and Principe Kenya Venezuela, Boliv Rep of Dominican Republic French Polynesia
Konsumsi Buah (gram/kapita/hari) Konsumsi Sayuran (gram/kapita/hari) 100 200 300 400 500 600 700 Brunei Darussalam China Indonesia Japan Korea, Republic of Malaysia Philippines Thailand Viet Nam Korea Viet Nam Philippines Thailand Malaysia Indonesia Japan Brunei Darussalam 20 40 60 80 100 120 140 160
Konsumsi Ikan laut (gram/kapita/hari) Konsumsi daging (gram/kapita/hari) 10 20 30 40 50 60 Malaysia Brunei Darussalam Japan Viet Nam Indonesia Korea, Dem People's Rep Myanmar 50 100 150 200 250 Israel United Arab Emirates United States of America China Malaysia Brunei Darussalam Viet Nam Japan Thailand Philippines Indonesia
Konsumsi Susu (gram/kapita/hari) Konsumsi Telur (gram/kapita/hari) 10 20 30 40 50 60 Japan China Brunei Darussalam America Malaysia Israel Thailand Brazil Philippines Saudi Arabia Indonesia 20 40 60 80 100 120 140 Japan Thailand Malaysia Indonesia Philippines Brunei Darussalam China Viet Nam
Konsumsi Kedelai (gram/kapita/hari)
Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok 117 125 116,0 110,0 107,0 105 104,0 100,0 20 40 60 80 100 120 140 konsumsi (Kg/kap/thn) 1993 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok Padi-padian Penduduk Indonesia Selama Tahun 1993-2007 Beras Jagung Terigu
Kerawanan Pangan
MASALAH GIZI DI INDONESIA
Persentase Pelanggaran Produk Pangan 15,65 46,2 25,91 26,5 12,18 14,06 6,71 16,22 30,45 5,65 2,62 57,97 37,76 40,8 21,45 4,13 5,49 11,71 16,37 7,29 6,52 9,81 7,17 6,77 8,43 9,1 7,8 16,94 12,92 13,61 11,31 20,54 5,72 23,55 17,04 10,64 10 20 30 40 50 60 70 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun Persentase Pemanis buatan TMS Pengawet TMS Formalin Boraks Pewarna bukan untuk makanan Cemaran mikroba TMS Lain-lain
Jumlah Kasus Keracunan Tahun 2001 – 2007 3.42 0.72 54 7471 19120 179 2007 3.99 0.46 40 8733 21145 159 2006 4.11 0.55 49 8949 23864 184 2005 3.37 0.69 51 7366 22297 164 2004 0.84 0.65 12 1843 8651 34 2003 1.67 0.28 10 3635 6543 43 2002 Incident Rate Case fatality rate ∑ Meninggal ∑ Sakit ∑ Terpapar ∑ KLB Tahun
KETAHANAN PANGAN KELUARGA
Antri mendapatkan pangan oleh masyarakat miskin di Indonesia , 2010
Antri mendapatkan pangan oleh masyarakat miskin di Indonesia , 2010
Adaptasi Rumah Tangga berpendapatan rendah Dalam mengakses pangan Tingkat Adaptasi Perilaku rumah tangga 1. Merubah pola makan Merubah kualitas pangan Mengurangi porsi makan Mengurangi makanan orang dewasa untuk anaknya Menggunakan pangan seadanya asal kenyang 2. Meminjam bahan pangan Meminjam bahan pangan dari famili/tetangga Meminjam uang dari pedagang 3. Merubah Pola Kerja Berburuh diluar sektor pertanian Memperkejakan seluruh anggota keluarga 4. Menjual sumberdaya produktif Menjual ternak kecil Menjual aset produktif Menjual tanah pertanian 5. Migrasi Migrasi ke kota Migrasi keluar daerah
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil Adaptasi kaum cendikia nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil ASPEK MAKRO EKONOMI Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kerawanan Pangan Factors Elasticity Z (sig Income –0.72 –4.58 ** Education –0.36 –2.36* Government effectiveness –0.65 –2.84** Control of corruption 0.48 2.14* Years in crisis 0.16 3.14** Adjusted R2 (OLS) 0.72** Ketrangan :* p < 0.05, ** p < 0.01 Sumber : FAO (2010) nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil ASPEK MAKRO Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ketahanan pangn Sistem Informasi Sistem informasi kerawanan pangan IFPRI (2003), Lada (2010 ) Produksi pangan Intensisifkasi pertanian Tagel dan Anne (2010) Pemafaatan pangan sendiri dan/ pekarangan Mula (2002), Sila dan Pellokila (2002), Babatunde et al (2007), Oni et al (2010), Okori et al (2010 Pemilikan ternak Doocu dan Burnham (2006), Oni et al (2010), Okori et al (2010) Cadangan Pangan Cadangan Pangan keluarga Giraldo (2007), nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Daya Beli Pendapatan Rose et al (1998),Sila dan Pellokila (2002), IFPRI (2003), Doocu dan Burnham (2006), Giraldo (2007), Babatunde et al (2007), Oni et al (2010), Oni et al (2010) Stabilitas harga Giraldo (2007), Kesempatan Kerja Kesempatan kerja non pertanian Giraldo (2007), Tagel dan Anne (2010) Proyek padat karya(Food For Work Income), Tagel dan Anne (2010) Pendidikan Rose et al (1998), IFPRI (2003), Doocu dan Burnham (2006), Giraldo (2007),Tagel dan Anne (2010), Oni et al (2010) Pendidikan ibu Sila dan Pellokila (2002), Babatunde et al (2007 Pengetahuan Ibu tentang Gizi Sila dan Pellokila (2002), Rose et al (1998) Ketrampilan memasak Rose et al (1998)
Infrastruktur pedesaan Fasilitas kesehatan IFPRI (2003) Akses Rumah Tangga thd air bersih Jarak ke jalan utama Okori et al (2010) Beban keluarga Jumlah keluarga Giraldo (2007), Sila dan Pellokila (2002), Rose et al (1998), Babatunde et al (2007), Oni et al (2010) Oni et al (2010) Pengeluaran non pangan Biaya penddikan, kesehatan, energi, sandang Giraldo (2007), Oni et al (2010) Akses thd permodalan Adanya pembiayaan keuangan mikro Chua et al (2000) Akses terhadap kredit Babatunde et al (2007 Organisasi Sosial Keanggotan dalam organisasi sosial Babatunde et al (2007), Lada (2010) Organisasi wanita pedesaan Drum et al (2001)
Strategi Peningkatan Ketersediaan pangan keluarga Peningkatan akses petani thd: teknologi, kredit, saprodi, pasar, Pembangun infra struktur pertanian: irigasi, pasar, jl desa, Produksi Pangan Peningkatan produktivitas Cadangan Pangan Pendapatan usahatani Diversifikasi Usahatani Pemanfaatan pekarangam
Pendapatan non pertanian Strategi Peningkatan Akses pangan keluarga Perluasan kesempatan kerja Off farm Perluasan kesempatan kerja Non Fam Pendapatan usahatani Pendapatan non pertanian Akses Pangan Daya beli rumah tangga Stabilisasi dan informasi Harga pangan Subsidi pendidikan dan kesehatan Perluasan kesempatan kerja Pengendalian jumlah penduduk Kemudahan akses fisik Ketersediaan pasar secara lokal Sarana dan prasarana perhubungan Keluarga Berencana Perluasan kesempatan kerja On Fam
Strategi Peningkatan Penyerapan pangan keluarga SKPG Peran organisasi wanita Angka Kecukupan Gizi Pola Pangan Harapan Pengetahuan Gizi falilitas air bersih dan layanan kesehatan. Kerawanan pangan Keamanan pangan Aroindustri dan bisnis pangan Pengendalian keamanan pangan
TAHAP PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN KE DEPAN Kemandirian pangan Waktu Orientasi Kecukupuan energi Bisnis pangan Orientasi kecukupan energi Orientasi kualitas pangan Orientasi bisnis pangan Bisnis pangan Mutu Pangan Mutu pangan Kita masih disini Kemandirian Pangan : penurunan impor, peningkatan cadangan pangan, stabilisasi harga Kecukupan energi : kecukupan energi termasuk protein dan penurunan masy awan pangan Mutu Pangan : peningkatan mutu dan gizi mayarakat termasuk gizi mikro & keamanan pangan Bisnis Pangan : pengembangan agroindusti pangan, bisnis pangan dan pangan lokal
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA