Klasifikasi Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Strategi Pengenalan Kalimat Kalimat-kalimat berikut mengikuti pola dasar kalimat bahasa Indonesia Telepon berdering Undang-undang itu diperbaharui Ekonomi kita membaik Pertemuan itu tertunda-tunda Para petani bergembira Menteri Luar Negeri terperanjat
Kalimat dasar adalah kalimat yang terdiri atas unsur-unsur pokok terdiri atas sekurang-kurangnya memiliki S, P / S, P, O. sebagian besar kalimat bahasa Indonesia berpredikat verba. Berdasarkan kenyataan itu, dapat disimpulkan bahwa jika ada verba dalam kalimat untuk sementara, verba itu dianggap sebagai predikat
Fungsi Subjek, Predikat, Objek Apakah kalimat 1-6 mempunyai subjek atau tidak. Untuk mengetahui subjek sebuah kalima, kita dapat mengajukan pernyataan dengan menggunakan unsur predikat sebagai tumpuan Apa yang berdering? Telepon Apa yang diperbaharui? Undang-undang Apa yang membaik? Ekonomi kita Apa yang tertunda-tunda? Pertemuan itu Siapa yang bergembira? Para petani Siapa yang terperanjat? Menteri Luar Negeri
Dilihat dari fungsinya, unsur-unsur kalimat terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan Menurut bentuknya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat kalimat tunggal, kalimat tunggal dan perluasannya kalimat majemuk: kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran
Kalimat Tunggal Kalimat yang mempunyai satu subjek dan satu predikat,. Dengan demikian, semua kalimat dasar adalah juga kalimat tunggal. Akan tetapi, tidak semua kalimat tunggal merupakan kalimat dasar. Kalimat tunggal dapat dipereoleh dari beberapa segi Kalimat tunggal adalah kalimat dasar murni Kalimat tunggal adalah kalimat dasar yang diperluas dengan berbagai keterangan Kalimat tunggal adalah kalimat dasar yang berubah susunannya
Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua kalimat tunggal atau lebih yang digabungkan dengan kata penghubung yang menunjukan kesetaraan Kalimat majemuk setara sejajar: dan Kalimat majemuk setara pemilihan: atau Kalimat majemuk setara perlawanan: sedangkan, melainkan, tetapi
Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas unsur anak kalimat dan unsur induk kalimat. Kalimat majemuk bertingkat waktu: sebelum, setelah, semenjak, sementara, sesudah, sesaat. Kalimat majemuk bertingkat Tujuan: demi, untuk, agar, supaya Kalimat majemuk bertingkat Sebab: karena, oleh karena Kalimat majemuk bertingkat syarat: jika,jikalau,bila,apabila
Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara
Jenis Kalimat Menurut Gaya Menurut gaya penyampaian atau retorika, kalimat majemuk bertingkat dapat digolongkan menjadi 2. Kalimat yang melepas jika kalimat majemuk diawali oleh unsur utama, lalu diikuti oleh unsur tambahan (induk kalimat diikuti anak kalimat) 3. Kalimat yang berklimaks Jika kalimat majemuk diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat 4. Kalimat yang berimbang Jika disusun dalam kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk campuran
Kalimat Menurut Fungsi 1. Kalimat pernyataan (kalimat deklaratif) Jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap ketika ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan bicaranya 2. Kalimat pertanyaan (Interogatif) Jika penutur ingin emmperoleh informasi atai reaksi (jawaban) yang diharapkan 3. Kalimat perintah atau permintaan (Imperatif) jika penutur ingin meyuruh/melarang orang berbuat sesuatu 4. Kalimat Seruan jika penutur ingin mengungkapkan perasaan yang kuat atau yang mendadak
Kalimat Efektif Ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk memunculkan gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis kalimat itu kalimat efektif tidak sekedar menghadirkan subjek, predikat, objek, dan keterangan, tetapi menghendaki tataran yang lebih tinggi dan luas dari pada itu yaitu:
Kesepadanan struktur Yang dimaksudkan dengan kesepadana struktur adalah kesepadanan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan struktur diperlihatkan oleh hadirnya subjek dan predikat, tidak hadirnya subjek ganda, tidak hadirnya kata penghubung intra kalimat pada kalimat tunggal, dan tidak hadirnya yang di depan predikat
a. Tidak jelasnya subjek dapat terjadi karena adanya kata depan (di, ke, dari, daripada, kepada, untuk, dengan , bagi, oleh, tentang, sebagai, mengenai, menurut, dsb.) yang terletak didepan subjek Contoh Bagi mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah pada akhir bulan september (salah)
b. Tidak hadirnya subjek ganda contoh: Patung Dewi Sri terletak lemari kaca (salah) pemeriksaan soal-soal itu kami dibantu oleh para mahasiswa (salah)
c. Tidak hadirnya kata penghubung intra kalimat pada kalimat tunggal contoh: kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertemuan 2. Keparalelan bentuk kesejajaran atau kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
Contoh: kebobrokan perusahann itu tersembunyi dengan rapi dan penutupannya dengan sangat cermat 3. Ketegasan Makna tujuan mendapatkan unsur yang ditegaskan dipangkal kalimat agar pembaca dapat dengan mudah mengetahui informasi yang disampaikan
4. Kehematan kata hemat menggunakan kata yang tidak menyalahi kaidah tata bahasa