AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI AGEN & CABANG BY SUHARTO, SE. M.AK
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN AGEN DAN CABANG Kantor Pusat perusahaan selain mempunyai Cabang juga Agen Penjualan untuk mendorong peningkatan penjualan. Agen Penjualan dibedakan dengan Cabang dalam hal Operasi dan Akuntansinya. Operasi Agen Penjualan terutama memperkenalkan barang dagangan dan menerima pesanan, tetapi tidak menyimpan persediaan kecuali barang contoh. Agen Penjualan tidak mempunyai sistem akuntansi , semua pencatatan operasinya dikerjakan oleh Kantor Pusat. Pencatatan akuntansinya terbatas pada pencatatan penerimaan dan pengeluaran Kas untuk tujuan “imprest system”. Cabang beroperasi seperti halnya kantor pusat dan mempunyai sistem akuntansi. Banyak cabang besar timbul sebagai akibat penggabungan perusahaan yaitu perusahaan penerus mendirilan CABANG untuk menangani operasi perusahaan yang bergabung.
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Agen adalah perwakilan perusahaan tetapi tidak mempunyai otonom untuk melaksanakan total bisnis, artinya AGEN hanya berfungsi sebagai bagian perusahaan yang menampung order pembelian dari konsumen dan meneruskan pada perusahaan untuk menyelesaikannya, sedang CABANG mempunyai mempunyai otonom untuk melakukan transaksi bisnis penuh seperti membeli, mengolah barang atau menjual pada konsumen. Untuk itu akuntansi dan rekening – rekening yang digunakan oleh AGEN berbeda dengan CABANG, demikian juga hubungan dengan Kantor Pusat juga berbeda. AKUNTANSI AGEN Dalam mencatat transaksi untuk AGEN digunakan Sistem Saldo Tetap (Imprest) yaitu semua transaksi dicatat atas nama Kantor Pusat sehingga tidak disediakan rekening tersendiri, hanya setiap transaksi yang berkenaan dengan AGEN diberi tanda (nama) ybs.
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Contoh : Pada 01 Januari 2006 dikirim Kas untuk AGEN Madiun Rp 5.000.000 01 – 31 Januari : Dilakukan penjualan atas konsumen di Madiun yang dikirim langsung kantor pusat di Surabaya. Harga Jual Rp 25.000.000,- dengan harga pokok Rp 15.000.000,- 01 – 31 Januari : Biaya –Biaya atas Agen Madiun sbb. : - Biaya Iklan Rp 500.000,- - Biaya Transport Rp 250.000,- - Biaya Karyawan Rp 1.000.000,- - Biaya Adminitrasi Rp 750.000,- - Biaya Sewa Gedung Rp 1.500.000,- 31 Januari : Kas AGEN Diisi Kembali Jurnal atas transaksi tersebut dicatat Kantor Pusat Surabaya sbb. : 01 Januari : Pengisian Dana untuk Agen Madiun : Dana – Agen Madiun Rp 5.000.000,- Kas Rp 5.000.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG 01 – 31 Januari : Penjualan Agen Madiun Piutang Rp 25.000.000,- Penjualan Agen Madiun Rp 25.000.000,- 31 Januari : Jurnal Penyesuaian, penutup dan penerimaan kas Agen a. Harga Pokok Penjualan Agen Madiun Rp 15.000.000,- Persediaan dikirim Agen Madiun Rp 15.000.000,- b. Biaya Iklan- Agen Madiun Rp 500.000,- Biaya Transport – Agen Madiun 250.000,- Biaya Gaji – Agen Madiun 1.000.000,- Biaya Adminitrasi – Agen Madiun 750.000,- Biaya Sewa Gedung – Agen Madiun 1.500.000,- Kas Rp 4.000.000,- c. Penjualan – Agen Madiun Rp 25.000.000,- Harga Pokok Penjualan Agen Madiun Rp 15.000.000,- Biaya – Biaya Agen Madiun 4.000.000,- Laba Agen Madiun 6.000.000,- d. Laba – Agen Madiun Rp 6.000.000,- Laporan Laba Rugi Rp 6.000.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG AKUNTANSI CABANG Berbeda dengan Agen, CABANG mempunyai otonom sendiri dalam hak pembukuan. Cabang mencatat seluruh transaksi operasi sendiri, hanya transaksi yang berhubungan dengan KANTOR PUSAT seperti Dropping Kas, persediaan dan beban-beban dari kantor pusat yang memerlukan REKENING ANTAR A yaitu : di KANTOR PUSAT ada rekening “CABANG” dan di cabang ada rekening “KANTOR PUSAT”, rekening cabang dan Kantor Pusat ini digunakan untuk menampung seluruh transaksi yang berhubungan antar cabang dan pusat sebagai berikut : Pada Akhir periode akuntansi, laporan keuangan cabang dan kantor pusat harus dikonsolidasikan. Di CABANG “Kantor Pusat” Di KANTOR PUSAT “Cabang” Pengiriman Uang - Penerimaan dropping Pengakuan Rugi - Pengakuan Laba -Dropping Kas/Persediaan – Pengiriman Uang Pembebanan Biaya - Pengakuan Rugi Pengakuan Laba - Pengiriman Brg
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Contoh : Berikut transaksi tahun 2005 antara Kantor Pusat Jakarta dan Cabang di Semarang menurut Catatan Cabang Semarang : 1. Diterima Kas dari Kantor Pusat Rp 100.000.000,- Dibeli Aktiva tetap umur 5 tahun Rp 50.000.000,- Diterima kiriman barang dagangan dari kantor pusat dengan harga pokok Rp 80.000.000,- Membeli barang dagangan Rp 20.000.000,- Penjualan tahun 2005 Rp 150.000.000,- Mengembalikan barang dagangan sebesar Rp 5.000.000 ke kantor Pusat Membayar Biaya tahun 2005 : Gaji Rp 10.000.000,- Administrasi Rp 5.000.000,- Sewa Rp 15.000.000,- Lain – Lain Rp 10.000.000,- 8. Mengirim uang ke Kantor Pusat Rp 75.000.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Hutang Gaji akhir 2005 Rp 5.000.000,-. Biaya beban dari Kantor Pusat : Iklan Rp 4.000.000,- Bunga Rp 3.000.000,- Adminitrasi Rp 3.000.000,- Penyusut. Akt. Tetap Cabang Rp 10.000.000,- 11. Persediaan akhir Rp 5.000.000,- dari luar dan Rp 25.000.000,- dari Kantor Pusat. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut di atas baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang sebagai Berikut : (Dalam Ribuan Rupiah) NO KANTOR PUSAT Rp CABANG SEMARANG 1. Cabang Smg 100.000 Kas 100.000 Kas 100.000 Kantor Pusat 100.000
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG NO KANTOR PUSAT Rp CABANG SEMARANG 2. Aktiva Tetap-Cab.Smg 50.000 Cabang Smg 50.000 Kantor Pusat 50.000 Kas 50.000 3. Cabang Smg 80.000 Persediaan 80.000 Persed. di Kantor Pusat 80.000 Kantor Pusat 80.000 4. Pembelian 20.000 Kas 20.000 5. Kas 150.000 Penjualan 150.000 6. Persediaan 5.000 Cabang Smg 5.000 Kantor Pusat 5.000 Persed.di Kantor Pusat 5.000 7. Gaji 10.000 Adminitrasi 5.000 Sewa 15.000 Lain-lain 10.000 Kas 40.000
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG No KANTOR PUSAT Rp CABANG SEMARANG Rp 8. Kas 75.000 Cabang Semarang 75.000 Kantor Pusat 75.000 Kas 75.000 9. Biaya Gaji 5.000 Hutang Gaji 5.000 10. Cabang Semarang 20.000 Biaya Iklan 4.000 Biaya Bunga 3.000 Biaya Administrasi 3.000 Akum.Penyusut.Akt.Ttp 10.000 Biaya Iklan 4.000 Biaya Bunga 3.000 Biaya Administrasi 3.000 Akum.Penyusut.AkTtp 10.000 Kantor Pusat 10.000 Penyesuaian dan Penutup HPP 65.000 Persed. Akhir 30.000 Persed.di Kantor Pusat 75.000 Pembelian 20.000
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Penyesuaian Cabang Semarang 20.000 Laba Cabang Smg 20.000 Laba Cabang Smg 20.000 Laba Rugi 20.000 dan Penutup Laba Rugi 65.000 Biaya Gaji 5.000 Biaya Adm. 5.000 Biaya Sewa 15.000 Biaya Iklan 4.000 Biaya Bunga 3.000 Biaya Adm. Pusat 3.000 Biaya Penyusutan 10.000 Biaya Lain-Lain 10.000 Penjualan 150.000 HPP 65.000 Laba Rugi 85.000 Laba Rugi 20.000 Kantor Pusat 20.000
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Sesudah penyesuaian dan penutup tersebut maka Neraca dan laporan Laba Rugi Cabang Semarang sebagai berikut : CABANG SEMARANG LAPORAN LABA RUGI PERIODE 2005 PENJUALAN Rp 150.000.000,- HARGA POKOK PENJUALAN : Persediaan Awal Rp 0,- Dari Kantor Pusat Rp 75.000.000,- Pembelian Rp 20.000.000,- Rp 95.000.000,- Persediaan Akhir Rp 30.000.000,- Rp 65.000.000,- Laba Kotor Operasi Rp 85.000.000,- BIAYA OPERASI: Biaya Gaji Rp 15.000.000,- Biaya Administrasi Rp 11.000.000,- Biaya Penjualan(Sewa+Iklan) Rp 19.000.000,- Biaya Penyusutan Rp 10.000.000,- Biaya Lain-Lain Rp 10.000.000,- Total Biaya Operasi Rp 65.000.000,- LABA BERSIH Rp 20.000.000
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG CABANG SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2005 LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN Pada akhir periode perusahaan secara keseluruhan Pusat dan Cabang-Cabangnya harus menyusun laporan keuangan gabungan. Semua transaksi antar Pusat dan Cabang dibatalkan, kekayaan dan kekayaan dan hutang Cabang dan Pusat dijadikan satu. Misalnya : Pada Tahun 2005, perusahaan pusat mempunyai Laporan Keuangan sebagai berikut : Kas Rp 65.000.000 Hutang Gaji Rp 5.000.000 Persediaan 30.000.000 Kantor Pusat 90.000.000 Total Aktiva 95.000.000 Total Pasiva Rp 95.000.000
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Laporan Laba Rugi PT “PUSAT” Untuk Tahun 2005 Penjualan Rp 1.500.000.000,- Harga Pokok Penjualan : Persediaan Awal Rp 300.000.000,- Pembelian Rp 675.000.000,- Barang Siap Dijual Rp 975.000.000,- Barang Dikirim ke Cabang Smarang (Rp 75.000.000,-) Persediaan Akhir (Rp 300.000.000,-) Harga Pokok Penjualan Rp 600.000.000,- Laba Kotor Operasi Rp 900.000.000,- Biaya Operasi : Biaya Administrasi Rp 100.000.000,- Biaya Penjualan Rp 150.000.000,- Biaya Operasional Lain-lain Rp 80.000.000,- Total Biaya Operasi Rp 330.000.000,- Laba Bersih Operasi Rp 570.000.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG NERACA PT PUSAT PER 31 DESEMBER 2005 Kas Rp 150.000.000,- Hutang Dagang Rp 200.000.000,- Piutang 400.000.000,- Hutang Obligasi 250.000.000,- Persediaan 300.000.000,- Modal : Cabang Semarang 90.000.000,- Modal Saham 1.000.000.000 ,- Aktiva Tetap 1.000.000.000,- Laba Ditahan 540.000.000,- Aktiva Tetap-Cab. SMG 50.000.000,- Total Aktiva Rp 1.990.000.000,- Total Pasiva Rp 1.990.000.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Kertas Kerja Penyusunan Laporan Laba Rugi Gabungan antara Kantor Pusat Jakarta dan Cabang Semarang (Dalam Jutaan) Lihat : File EXEL Penyusunan Laporan Neraca Gabungan Per 31 Desember 2005
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Kantor Pusat Jakarta dan Cabang Semarang Laporan Laba Rugi Gabungan Untuk Tahun 2005 Penjualan Rp 1.650.000.000,- Harga Pokok Penjualan : Persediaan Awal Rp 300.000.000,- Pembelian Rp 695.000.000,- Barang Siap Dijual Rp 995.000.000,- Persediaan Akhir (Rp 330.000.000,-) Harga Pokok Penjualan Rp 665.000.000,- Laba Kotor Operasi Rp 985.000.000,- Biaya Operasi : Biaya Administrasi Rp 111.000.000,- Biaya Penjualan Rp 169.000.000,- Biaya Penyusutan Rp 10.000.000,- Biaya Gaji Rp 15,000.000,- Biaya Lain -Lain Rp 90.000.000,- Total Biaya Operasi Rp 395.000.000,- Laba Bersih Operasi Rp 590.000.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Kantor Pusat Jakarta dan Cabang Semarang Neraca Gabungan Per 31 Desember 2005 Kas Rp 215.000.000,- Hutang Dagang Rp 200.000.000,- Piutang 400.000.000,- Hutang Obligasi 250.000.000,- Persediaan 330.000.000,- Hutang Gaji 5.000.000,- Modal Saham 1.000.000.000 ,- Aktiva Tetap 1.000.000.000,- Laba Ditahan 540.000.000,- Aktiva Tetap-Cab. SMG 50.000.000,- Total Aktiva Rp 1.995.000.000,- Total Pasiva Rp 1.995.000.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Transfer Kekayaan ANTAR CABANG A. Transfer KAS ANTAR CABANG Apabila terjadi transaksi transfer KAS ANTAR CABANG maka Cabang Penerima akan mengKREDIT “Kantor Pusat” dan Cabang Pengirim akan menDEBIT “Kantor Pusat” sedang Kantor Pusat membuat Jurnal antar Cabang Contoh : Kantor Cabang Semarang mengirim Kas ke Kantor Cabang Pati sebesar Rp 10.000.000,- (dalam jutaan) KANTOR PUSAT CABANG SEMARANG CABANG PATI Cabang Pati Rp 10 Kantor Pusat Rp 10 Kas Rp 10 Cabang SMG Rp 10 Kas Rp 10 Kantor Pusat Rp 10
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG B. Transfer BARANG/PERSEDIAAN antar Cabang Apabila transfer kekayaan antar cabang dilakukan pada barang dagangan/per-sediaan, maka cabang yang menerima barang akan dibebani Harga Pokok ditambah biaya transport lebih antara cabang satu ke Cabang Lain, maka diakui sebagai kerugian dengan membuat rekening “Kelebihan Biaya Angkut Antar Cabang”. Contoh : Kantor Pusat mengirim barang/persediaan ke Cabang Semarang dengan Harga Pokok Rp 50.000.000,- biaya transport Rp 5.000.000,- kemudian cabang Semarang mengirim barang tersebut ke Cabang Pati dengan ongkos kirim Rp 7.500.000,- apabila barang tersebut dikirim langsung ke Cabang Pati oleh Kantor Pusat hanya memakan biaya transport Rp 6.000.000,- TRANSAKSI JURNAL (Dalam Ribuan) Pengiriman Barang dari Pusat Ke Cabang Semarang Cabang Semarang Rp 55.000,- Barang Dikirim ke Cab. Smg Rp 50.000,- Kas Rp 5.000,-
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG BUKU CABANG PATI Pengiriman barang dari Semarang ke Pati a)Barang dikirim ke Cab. Semarang Rp 50.000 Barang dikirim ke Cab. Pati Rp 50.000 b) Cabang Pati Rp 56.000 Kelebihan By. Angkut antar Cabang Rp 1.500 Cabang Semarang Rp 57.500 Menerima barang dari Kantor Pusat Persediaan dari Kantor Pusat Rp 50.000,- Biaya Transport Rp 5.000,- Kantor Pusat Rp 55.000 Transfer Barang Ke Cabang Pati Barang dari Kantor Pusat Rp 50.000,- Biaya Transport Rp 6.000,- Kantor Pusat Rp 56.000 TRANSAKSI JURNAL (Dalam Ribuan) Penerimaan Barang dari Kantor Pusat Barang dari Kantor Pusat Rp 50.000 Biaya Transport 6.000 Kantor Pusat Rp 56.000
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG Penilai Barang dikirim ke Cabang di atas Harga Pokok Pada kasus dimana barang yang dikirim ke Cabang diberi Harga di atas harga pokok maka dalam penyusunan laporan keuangan gabungan harus diadakan penyesuaian terhadap harga jual ke dalam harga pokok. Contoh : Kantor Pusat Semarang, mengirimkan barang dagangan ke Kantor Cabang Blora dengan harga pokok Rp 800.000,- dengan harga jualnya Rp 1.000.000,- Pengiriman barang dagangan tersebut akan dicatat sebagai berikut : (dalam Ribuan) Transaksi Kantor Pusat Semarang Kantor Cabang Blora Barang ketika dikirim ke Cab. Blora Kantor Cab. Blora Rp 1.000 Barang dikirim ke Cab. Blora Rp 800 Kelebihan Nilai di atas Harga Pokok Rp 200 Persediaan dari Kantor Pusat Semarang Rp 1.000 Kantor Pusat SMG Rp 1.000 Jurnal Penyesuaian Kelebihan Nilai di atas Harga Pokok Rp 200 Kantor Cab. Blora Rp 200 Tidak ada Jurnal
AKUNTANSI LANJUTAN AGEN & CABANG (Dalam Ribuan) Transaksi Kantor Pusat Semarang Kantor Cabang Blora Eliminasi Apabila Barang Belum Terjual Kantor Pusat Rp 1.000 Kantor Cab. Rp 800 Persediaan Rp 200 Tidak ada jurnal Eliminasi Apabila Barang Sudah Terjual Laba Ditahan Rp 200
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN 1 Baca Fotocopy hal. 105 - 118 SOAL LATIHAN I. PT DOZO mengoperasikan toko utama di kantor pusat dan toko cabang di kota lain. Sebagian besar pembelian cabang dari kantor pusat dengan harga 10% di atas harga pokok kantor pusat dan dicatat pada harga faktur. Barang yang dibeli dari leveransir (pemasok) dicatat pada harga pokok. Pada 30 September 20x4 catatan cabang menunjukkan hal-hal berikut : Penjualan September Rp 105.000.000 Persediaan awal September 26.500.000 (50% dr. Leveransir) Kiriman dari Kantor Pusat 41.250.000 (harga faktur) Pembelian dari Leveransir 18.000.000 Beban 30.000.000 Persediaan akhir September 22.500.000 (diantaranya Rp6 juta dari Leveransir Diminta : 1). Buat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup buku-buku cabang pada 30/09/2004. 2). Buat jurnal penyesuaian yang diperlukan dalam buku buku kantor pusat pada 30/09/20X4
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN 1 PT Lawang Makmur mempunyai cabang di Semarang yang memperoleh barang baik dari Lawang Makmur maupun pemasok luar. Kantor Pusat menjual barang ke cabang dengan harga 120 % di atas harga pokoknya. Saldo –saldo kantor pusat dan cabang per 31 Desember 20x4 sbb. : Tambahan Informasi : 1. Perbedaan di antara akun kiriman disebabkan pembebanan ke cabang 120% di KANTOR PUSAT CABANG SEMARANG Penjualan 300.000.000 150.000.000 Kiriman Ke cabang 40.000.000 - Pembelian 175.000.000 27.500.000 Persediaan 01 Jan ’04 100.000.000 75.000.000 Kiriman dari Kantor Pusat 48.000.000 Beban 70.000.000 30.000.000 Laba Persediaan Cabang yang belum direalisasi 18.000.000
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN 1 atas harga pokok kantor Pusat . 2. Persediaan 31 Desember 20x4 untuk kantor pusat Rp 100.000.000 Cabang Rp 50.000.0000,- (20% dari persediaan akhir cabang dibeli dari pemasok luar) Diminta : Jika Laba Cabang Semarang besarnya Rp 19.500.000,- tunjukkan bagaimana kantor pusat menjurnal kegiatan cabang untuk tahun 20X4. Buatlah jurnal penutup kantor pusat pada 31 Desember 20X4. Buatlah Laporan gabungan laba rugi PT Lawang Makmur per 31/12/’04
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN Jawab : 1). Jurnal Penyesuaian buku-buku kantor pusat : Cabang Rp 19.500.000,- Laba Cabang Rp 19.500.000,- Mencatat laba cabang yang dilaporkan Laba Persediaan cabang yang belum direalisasi Rp 11.333.000,- Laba Cabang Rp 11.333.000,- Menyesuaikan Laba Persediaan cabang yang belum direalisasi : Persediaan dari kantor pusat pada harga faktur : {(Rp 50.000 – (Rp 50.000 X Rp 20%)} Rp 40.000.000,- HPPersediaan dari Kantor Pusat Rp 40.000/120% 33.333.000,- Laba yang belum direalisasi 31 Desember 2004 Rp 6.667.000,- Laba yang belum direalisasi menurut buku-buku 18.000.000,- Penyesuaian Rp 11.333.000,-
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN 2). Jurnal Penutup buku-buku kantor pusat : Penjualan Rp 300.000.000,- Kiriman ke Cabang 40.000.000,- Persediaan 31 Desember 2004 100.000.000,- Laba Cabang 30.833.000,- Pembelian Rp 175.000.000,- Persediaan 01 Januari 2004 100.000.000,- Beban 70.000.000,- Saldo Laba 125.833.000,-
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN 3. PT Lawang Makmur Laporan Laba - Rugi Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2004 Penjualan Rp 450.000.000,- Persediaan 01 Januari 2004 Rp 165.000.000,- (100jt+75jt-10jt) Pembelian : 202.500.000,- Pembelian Rp 367.500.000,- Persediaan 31 Desember 2004 : 143.333.000,- 224.167.000,- (100jt+50jt-6,667jt) Laba Penjualan Rp 225.833.000,- Beban 100.000.000,- Penghasilan Bersih Rp 125.833.000,- ============== BACALAH BUKU AKUNT. LANJUTAN HADORI YUNUS – HARNANTO HAL. 163 -223
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 6 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN .
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 2 AKUNTANSI LANJUTAN Pencatatan dalam buku-buku tak terpisah (dalam 000.000 rupiah)
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN
BAB 4 AKUNTANSI LANJUTAN