INTERVIEW Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015 Novia Sinta R, M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015
individu Kelompok Melakukan wawancara bersama kelompok di kehidupan nyata (mahasiswa turun ke lapangan untuk mengumpulkan informasi atau data yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan informasi) Merancang suatu wawancara untuk menggali suatu informasi yang telah ditetapkan, dari tahap awal sampai dengan tahap akhir
BOOKS Interviewing : Principles & Practices. Ninth Edition. Charles J. Stewart & William B. Cash. 2000. Boston : McGraw Hill. Assessment of Children. Jerome M. Sattler. 1988. San Diego California. Observasi & Wawancara. Iin T Rahayu & Tristiadi A. Ardani. 2004. Surabaya : Banyumedia Publishing. Metodologi Research, Jilid 2. Sutrisno Hadi. 1994. Yogyakarta : Penervit Andi Offset. Pendekatan Kualitatif dan Penelitian Psikologi. E. Kristi Poerwandari. 1998. Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Koentjaraningrat. 1997. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Definisi Andayani (1999) wawancara adalah perbincangan yang menjadi sarana untuk mendapatkan informasi tentang orang lain dengan tujuan untuk memperoleh penjelasan atau pemahaman tentang orang tersebut dalam hal tertentu.
Cont’ Koentjaraningrat (1998): Wawacara adalah cara yang dipergunakan seseorang untuk mencapai tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari subjek dengan cara berhadapan muka dengan subjek.
Poerwandari (1998): wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Stewart & Cash (2000) menyatakan bahwa wawancara adalah suatu proses komunikasi interaksional antara dua pihak dimana salah satu pihak menjadi penentu dan memiliki tujuan, dimana biasanya melibatkan suatu proses tanya jawab.
Fungsi Wawancara Primer : satu-satunya alat untuk mengumpulkan data Pelengkap : ada alat utama dan hasil wawancara adalah sebagai pelengkap Kriteria : hasil wawancara akan dibandingkan dengan data dari alat yang lain
Kegunaan Wawancara (Stewart & Cash (2000) Memperjelas data yang telah diperoleh sebelumnya Mengendalikan waktu, kehadiran orang lain, pertanyaan serta jawaban dan situasi Memotivasi subjek agar menjadi bagian, mendengar, merespon, terbuka dan memberikan informasi secara akurat. Digunakan dan disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan keinginan dari subjek sebagai klien. Digunakan saat kita membutuhkan informasi yang detail dan jawaban yang panjang. Pengujian terhadap latar belakang pribadi subjek, perilaku dan pengalaman subjek yang dapat mengungkap keyakinan, sikap dan segala hal yang berkaitan dengan emosi. Memperoleh penjelasan, keterangan dan penilaian terhadap jawaban yang diberikan oleh subjek.
Alasan mgnk Wawancara Apabila subjek buta huruf Subjek terlalu muda untuk merespon alat tes Topik yang diukur bersifat pribadi/rahasia Memberikan kesempatan pada pewawancara untuk mengukur kemampuan calon atau subjek secara pribadi Dapat mengajukan pertanyaan dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh metode lain Memberikan peluang bagi pewawancara untuk membuat pertimbangan tentang antusiasme, minat, kecerdasan dan hal lainnya Memberikan peluang bagi pewawancara untuk menilai aspek-aspek subjektif, reaksi non verbal dan tampilan emosi, serta hal lainnya yang diperlukan.
Kelebihan Wawancara Sebagai salah satu metode yang terbaik untuk menilai keadaan pribadi seseorang Tidak dibatasi oleh tingkatan usia dan pendidikan subjek Menjadi metode pelengkap dalam penelitian sosial Cocok untuk menjadi kriterium terhadap data yang diperoleh dengan metode lain Dapat dilakukan bersama-sama dengan observasi
Kelemahan Informasi yang diperoleh tergantung pada kesediaan, kemampuan, kondisi momental subjek Jalannya wawancara mudah mengalami distraksi Perlunya penguasaan “bahasa” yang sama dengan “bahasa” subjek yang diwawancarai Perlu banyak pewawancara jika pendekatannya sahabat karib untuk menjaga keobjektifan hasil wawancara. Perlu diperhatikan masalah validitas hasil wawancara
Kode Etik Wawancara Adanya persetujuan dari subjek yang dinyatakan dalam informed consent. Hak subjek untuk dilindungi kerahasiaannya. Hak subjek untuk mendapatkan perlindungan dari celaka fisik, emosi, dan lain sebagainya. Hak subjek untuk mengetahui apa yang digali (tidak semua peneliti melakukan hal ini). Kejujuran lapangan pewawancara sangat diperlukan.
Bentuk bentuk wawancara Terstruktur : ada panduan yang jelas dan terperinci untuk melakukan wawancara Tidak terstruktur : tidak ada panduan untuk melakukan wawancara. Pertanyaan yang diajukan bergantung pada jawaban yang diberikan oleh subjek Semi terstruktur : tidak ada panduan yang terperinci untuk melakukan wawancara (panduan berupa topik atau tema saja garis besarnya saja)
Bentuk-bentuk wawancara Wawancara kelompok : wawancara yang terdiri lebih dari 1 orang dengan 1-2 pewawancara Wawancara panel : satu subjek menghadapi lebih dari satu pewawancara Wawancara individual : satu subjek diwawancarai satu pewawancara Diskusi kelompok terarah : mirip dengan wawancara kelompok namun digunakan untuk melihat suatu fenomena dalam perspektif yang lebih luas
PROSES WAWANCARA
1. Persiapan Tempat Alat bantu Suasana yang kondusif Waktu Kemampuan untuk membangun komunikasi interpersonal (kesamaan, keterlibatan, saling suka, kendali, kepercayaan, global relationship dan jenis kelamin)
2. Pendekatan wawancara Direktif : pewawancara menguasai jalannya wawancara karena subjek terlalu pasif Non direktif : subjek banyak bicara dan pewawancara sedikit bicara Kombinasi : pewawancara dan subjek berbicara sesuai dengan porsinya
3. Persepsi dalam wawancara Terhadap diri sendiri Terhadap pihak lain
4. Interaksi verbal Komunikasi verbal:
5. Komunikasi non verbal Fisik Pakaian Kontak mata Gesture Suara
6. Feedback Listening for comprehension Listening for empathy Listening for evalution Listening for resolution
7. Situasi wawancara Teritory Outside force
Tahap pelaksanaan wawancara Upayakan agar responden memiliki rasa aman dan nyaman. Jika proses wawancara akan direkam melalui “tape recorder” sebaiknya minta persetujuan responden Pewawancara tidak dapat mengubah urutan atau menghilangkan pertanyaansebab kontek yang pertanyaan yang berbeda menyebabkan bias terhadap jawaban Pewawancara harus benar-benar bisa merekam jawaban responden dengan baik (benar dan lengkap). Pada akhir wawancara bacakanlah rangkuman hasil . Mintalah kesediaan pada responden untuk dihubungi /diwawancara lagi bilamana diperlukan
Faktor2 yg mempengaruhi hasil wawancara adl: 1) Pewawancara Pewawancara diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada responden dan dapat merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan mencatatnya. Apabila semua tugas ini tidak dapat dilaksanakan menurut semestinya, hasil wawancara akan kurang bermutu.
2) Responden Responden dapat mempengaruhi hasil wawancara karena mutu jawaban yang diberikan tergantung pada cara dia menangkap isi pertanyaan dengan benar dan tepat serta bersedia dan mampu menjawab setiap pertanyaan dengan baik.
3) Topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan Topik penelitian atau daftar pertanyaan - mempengaruhi kelancaran dan hasil wawancara, karena kesediaan responden untuk menjawabnya tergantung pada apakah ia tertarik pada masalah itu atau tidak. Kesediaan menjawab itu sering kali juga tergantung pada penilaian responden apakah topik pembicaraan itu sensitif atau tidak. Daftar pertanyaan selain mempengaruhi responden juga akan mempengaruhi pewawancara. Kadang-kadang ada bagian pertanyaan yang sangat sulit untuk diungkapkan. Misalnya, pertanyaan yang menyangkut kehidupan responden yang sangat pribadi sifatnya, seperti kebahagiaan hidup responden sebagai suami/istri, besarnya pendapatan responden dan sebagainya.
4) Situasi wawancara Proses wawancara sangat dipengaruhi situasi wawancara, yaitu situasi yang muncul karena faktor waktu, tempat, ada tidaknya orang ketiga dan sikap masyarakat pada umumnya.
WAWANCARA Novia Sinta R.
Membuka wawancara Bagian terpenting dalam proses wawancara Menentukan keberhasilan wawancara Ada dua tahap yaitu Rapport : membangun hubungan antara dua pihak dengan menciptakan suasana yang dilandasi niat baik untuk mencapai tujuan yang baik dan didasarkan pada kepercayaan Orientasi : penjelasan mengenai tujuan, lamanya wawancara dan jalannya wawancara
Teknik membuka wawancara Dengan mengatakan tujuan wawancara Meringkas permasalahan Menjelaskan bagaimana suatu masalah ditemukan Sebutkan keuntungan mengikuti wawancara Minta nasihat atau bantuan
Sebutkan posisi subjek dalam permasalahan yang dihadapi Cont’.... Sebutkan posisi subjek dalam permasalahan yang dihadapi Sebutkan orang yang mengirimkan subjek untuk ikut wawancara Sebutkan organisasi yang diwakili Mintalah sejumlah waktu Langsung bertanya
Komunikasi non verbal Perlu diperhatikan pula komunikasi non verbal saat membuka wawancara Ada 3 hal yang diperhatikan : penampilan, perilaku dan perkataan
Isi wawancara (Body) Ada guide yang dapat menuntun pewawancara untuk mencapai tujuan.
Penutup (closing) Wawancara telah selesai dilakukan Fungsi Yaitu : penutup punya 3 Tandanya Wawancara telah selesai dilakukan Menunjukkan dukungan untuk menjaga hubungan yang telah dibina dan menunjukkan adanya penutup yang positif Merupakan tahpan meringkas isi wawancara
Penutup Tutup wawancara dengan : Tulus dan jujur Jangan tergesa Jangan membahas topik baru Wawancara baru benar-benar selesai jika benar-benar selesai Hindari kesalahan dalam menutup Buka pintu dan bikin janji untuk pertemuan berikutnya
Cara menutup wawancara Tawarkan apakah subjek ingin bertanya Gunakan clearinghouse questions Nyatakan bahwa tujuan wawancara telah terpenuhi Buat personal inquiries Buat professional inquiries
Beri tanda bahwa waktu habis Jelaskan alasan wawancara diakhiri Cont’ Beri tanda bahwa waktu habis Jelaskan alasan wawancara diakhiri Tunjukkan apresiasi atau kepuasan Atur untuk pertemua berikutnya Ringkaslah hasil wawancara
Non verbal untuk penutup Perhatikan reaksi non verbal untuk menutup wawancara Contohnya : berdiri, meletakkan tangan di atas lutut dan besiap untuk berdiri, menghentikan kontak mata, berjabat tangan, tersenyum, melihat jam, dll
Pertanyaan dan kegunaannya Kegunaan pertanyaan Dengan kenal dan menguasai berbagai bentuk pertanyaan maka wawancara dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien
Pertanyaan terbuka Highly open Moderately open Public opinion
Pertanyaan Tertutup Moderately closed Highly closed Bipolar (2 pilihan, evaluasi atau sikap, respon ya/tidak)
Pertanyaan primer dan sekunder Pertanyaan sekunder = probes Silent probes Nudging probes Clearinghouse probes Informational probes Restatement probes Reflective probes Mirror probes
Pertanyaan netral dan leading Pertanyaan netral : subjek dapat menjawab pertanyaan tanpa ada arahan/tekanan dari pihak lain Pertanyaan leading : pertanyaan yang secara eksplisit dan implisit, mengarahkan subjek pada jawaban yang diinginkan atau diharapkan
Membuat pertanyaan Perhatikan masalah : Penggunaan bahasa Relevansi Tingkat informasi Kompleksitas Aksesibilitas