TEORI PRAKLASIK MERKANTILISME IDE POKOK MERKANTILISME : Suatu negara/Raja akan kaya/makmur dan kuat bila ekspor lebih besar daripada impor ( x > m ) Surplus yang diperoleh dari selisih ( x – m ) atau ekspor neto yang positif diselesaikan dengan pemasukan logam mulia (LM); emas dan perak dari luar negeri. Pada waktu itu emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga negara atau raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya, makmur dan kuat. LM yang banyak tersebut digunakan untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama Penggunaan armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi di Amerika Latin, Afrika dan Asia pada abad XVI - XVIII
KEBIJAKAN MERKANTILISME Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali logam mulia (LM) Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali logam mulia (LM) KEBIJAKAN NEO MERKANTILISME Kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff barrier (TB) seperti; countervailling duty, bea anti dumping dan surcharge dan kebijakan Nontariff Barrier (NTB) seperti larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan (custom value), peraturan kesehatan/karantina.
KRITIK DAVID HUME (NEGARA KAYA AKAN MISKIN) “Mekanisme otomatis dari Price Specie Flow Mechanism” Pikiran poko dari merkantilisme bahwa negara atau raja akan kaya bila X >M, sehingga logam mulia (LM) yang dimiliki akan banyak. Artinya kekayaan/kemakmuran negara identik dengan jumlah LM yang dimilikinya. LM pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran, seingga LM banyak, ini berarti jumlah uang beredar Money supply (Ms) banyak. Bila uang beredar banyak sedangkan produksi tetap akan terjadi inflasi. Kenaikan harga di dalam negeri tentu akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun. Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan inflasi di dalam negeri akan menyebabkan harga barang-barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impoer (Qm) meningkat. Hal ini akan menyebabkan ekspor lebih kecil dari impor ( X < M ) sehingga akibatnya LM akan menurun. Dengan menurunnya LM berarti negara/raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran.
Mekanisme Kritik David Hume terhadap Merkantilisme NEGARA/RAJA KAYA BILA X > M LM BANYAK MONEY SUPPLY NAIK Px NAIK Pm TURUN Qx TURUN Qm NAIK X – M atau M > X LM TURUN NEGARA/RAJA MENJADI MISKIN
TEORI KLASIK “ABSOLUTE ADVANTAGE” DARI ADAM SMITH BERDASARKAN PRICE SPECIE FLOW MECHANISM (PSFM) DARI DAVID HUME, ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN MERKANTILISME : Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang dimilikinya. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product (GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campurtangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolute atau absolute advantage yang dimiliki masing-masing negara. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan peningkatan kemakmuran suatu negara.
Menurut teori klasik Adam Smith, suatu negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila : Terdapat free trade (perdagangan bebas) Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (absolute advantage) yang dimilikinya.
Berdasarkan kritik Adam Smith terhadap merkantilisme : Peningkatan ekspor berarti peningkatan income, employment dan devisa. Meningkatnya impor tentu akan diiringi dengan peningkatan transfer of technology, penanaman modal, dan demonstrations effect yang terjadi, maka monopoli didalam negeri akan menurun, sedangkan persaingan akan meningkat sehingga mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi. Peningkatan produktivitas dan efisiensi terjadi, maka harga barang menjadi lebih murah dan kualitas serta pelayanan (service) akan lebih baik. Sehingga daya saing produk dalam negeri akan meningkat.
Mekanisme kritik Adam Smith terhadap Merkantilisme BUKAN DIUKUR DENGAN LM KEMAKMURAN DIUKUR DENGAN GDP + PLN – PERANAN PEMERINTAH FREE TRADE PRODUKTIVITAS SPESIALISASI (ABSOLUTE ADVANTAGE) PERSAINGAN EFISIENSI GDP NAIK + PERDAGANGAN LUAR NEGERI LUAS KEMAKMURAN MENINGKAT