Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Obesitas Saat Hamil? Oh No Untuk wanita yang berencana hamil sebaiknya mengatur berat badannya supaya tidak berlebihan. Akan lebih bagus lagi jika berat.
Advertisements

WASPADA TERHADAP MASALAH GANGGUAN HATI
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Gagal Jantung Akibat Obesitas Masalah kegemukan atau obesitas nyatanya tak hanya mencederai estetika bentuk tubuh, tapi juga sejumlah fungsi organ tubuh.
GAGAL GINJAL KRONIk (CHORONIC KIDNEY DISEASE)
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Created by : Fitria Anggraeni
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
BEBAS TBC dan BEBAS ROKOK.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Pemeriksaan Faal Ginjal
DIACONT.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KAMIS, 18 Agustus 2011
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
Mengenal Tipe Kegemukan
PENYAKIT DIABETES BY:SUN SIREGAR.
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
ANEMIA Oleh : puspitasari.
Kehamilan disertai penyakit
DIABETES MELLITUS.
Oleh sri lestari.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS BAYI DAN BALITA DENGAN PENYAKIT GINJAL YANG DIDERITA IBU SELAMA KEHAMILAN OLEH KELOMPOK 11: DEWI WIJAYA GULO ILUSI CERIA.
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Diabetes, Tak Hanya Soal Kadar Gula
Sayuran Berserat Tinggi
ARDIYA REGITA PRAMESTI BIMA NAFI NURCAHYO KARMELIA SUWANTI
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
Kenali 3P Gejala Diabetes
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
Terapi Jus & Diet (7.10): Jenis-jenis Penyakit dan Resep Terapinya
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan
Sistem Ekskresi.
SISTEM EKSKRESI PARU HATI KULIT GINJAL.
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
3 1 2.
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Kelompok 3 PARU - PARU.
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
Ns. DIAN MIFTAHUL MIZAN S.Kep.,CWCS
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Oleh Meili rianita Skep Ners
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
HAMIL Apa saja yang tidak disarankan??? Hamil beresiko tinggi??
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
PKMRS MENGENAL STROKE.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
ABSES GIGI.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
NEUROPATI DIABETIK POLI SARAF RSUD CILEGON. Diabetes Melitus (DM) atau Kencing Manis merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik.
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu! Ginjal merupakan organ yang sangat vital bagi tubuh manusia karena fungsinya sebagai “tempat sampah” yang menyaring dan membersihkan darah. Bayangkan bila kita tak punya tempat sampah, segala kotoran yang berasal dari makanan dan polusi bisa dipastikan residunya masih bercampur dalam darah. Padahal, darah selalu mengalir tak hentinya ke seluruh tubuh. Tentu sampah ini juga ikut menyebar ke organ-organ vital yang lain. Selain bertugas sebagai sistem saringan “pembuangan sampah”, ginjal juga bermanfaat menjaga keseimbangan cairan tubuh, sebagai produsen hormon yang mengontrol tekanan darah, produsen hormon erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah untuk menghindari anemia, dan mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang. Gangguan ginjal bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, kita juga harus rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, minimal tiga bulan sekali. Dengan begitu, gangguan ginjal dapat sedini mungkin dideteksi. Deteksi secara dini dapat menghindarkan kita dari kerugian yang lebih besar, yaitu tahap gagal ginjal yang memerlukan hemodialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal (renal replacement treatment). Meskipun kualitas hidup si penderita gagal ginjal mungkin tidak menurun, tindakan-tindakan medis di atas cukup memberatkan ekonomi penderita. Kenali gejalanya! Gejala gangguan ginjal dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu akut, kronis, dan tanpa gejala (asimtomatis). Yang akut contohnya terlihat bengkak pada mata dan kaki, nyeri pinggang hebat, terasa sakit bila berkemih, kencing hanya sedikit atau disertai darah, dan terdapat kelainan urine, seperti tinggi protein. Yang kronis menunjukkan gejala lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan menurun, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat, dan anemia. Bila dilakukan uji laboratorium, terdapat kelainan urine, seperti tinggi protein, eritrosit, dan lekosit. Umumnya, penderita datang bila sudah tampak gejala-gejala di atas. Meskipun pengobatan progresif sejak dini bisa mengurangi, bahkan menghentikan, progresivitas penyakit, alangkah baiknya bila gangguan ini justru dihindari agar tak muncul. Sekali lagi, kontrol tekanan darah dan pemeriksaan gula darah secara rutin merupakan tindakan yang dianggap paling penting untuk melindungi fungsi ginjal. Ini terutama bagi mereka yang suka makan enak, enggan berolahraga, dan mempunyai riwayat keturunan penyakit ginjal. Penyebab gangguan ginjal Umumnya lebih diakibatkan oleh gaya hidup yang mengutamakan makan enak, tapi kurang berolahraga. Akibatnya, lemak yang menumpuk menyebabkan penyakit diabetes melitus (DM), hipertensi, dan kolesterol tinggi. Sebagai contoh, gula yang tinggi dalam darah (pada penderita DM) akan bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi kebocoran protein ke urine (albuminuria). Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal. Bila ginjal terganggu, fungsi ekskresi, filtrasi, dan hormonal ginjal terganggu juga. Akibatnya, pengeluaran zat-zat racun lewat urine terhambat. Zat racun jadi tertimbun di tubuh. Pada akhirnya, tubuh membengkak dan timbul risiko kematian. Berikut beberapa penyebab penyakit ginjal: 1. Penyakit umum/sistemik, seperti kencing manis atau disebut juga diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia (tinggi kolesterol dalam darah), penyakit lupus dan penyakit kekebalan tubuh lain, serta asam urat tinggi (gout). 2. Infeksi di tubuh, seperti pada organ paru (TBC), sifilis, malaria, dan hepatitis. 3. Preeklampsia atau tekanan darah tinggi yang muncul pada masa kehamilan. 4. Pengaruh obat-obatan. 5. Kehilangan cairan banyak secara mendadak, seperti muntaber dan perdarahan. 6. Luka bakar. 7. Penyakit pada ginjal itu sendiri, seperti infeksi pada saringan (glomerulus), kista pada ginjal, kanker pada ginjal, dan penyempitan pada ginjal atau tumor. 8. Turunan/herediter. Pencegahan penyakit ginjal 1. Jika Anda termasuk individu yang berisiko sakit ginjal karena menderita DM, obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan berpenyakit ginjal turunan, jalani hidup sehat dengan mengikuti anjuran dokter. Periksakan diri secara rutin ke dokter dan lab untuk memeriksa tekanan darah dan kontrol gula darah. Pahami gejala-gejala sakit ginjal, seperti buang air kecil terganggu, nyeri pinggang, dan bengkak pada mata. 2. Jika Anda termasuk individu tanpa risiko, jalani hidup sehat sambil memahami gejala-gejala sakit ginjal, seperti buang air kecil terganggu, nyeri pinggang, dan bengkak pada mata. Lakukan periksa gula darah setidaknya setahun sekali. 3. Jika Anda sudah memiliki gangguan ginjal, dokter akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi semakin menurunnya fungsi ginjal, seperti pemberian obat-obatan, menjalani saran untuk hidup sehat, dan kontrol ke dokter secara periodik. (Santi Hartono)