EPIDEMIOLOGI HIPERTENSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Advertisements

JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
Hipertensi (Darah Tinggi)
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes ANTIHIPERTENSI Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
HIPERTENSI Merupakan suatu penyakit kardiovaskular dan merupakan salah satu faktor resiko utama gangguan jantung. Adalah suatu peningkatan tekanan darah.
Tekanan Darah (TD,Tensi)
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
DIACONT.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
EPIDEMIOLOGI STROKE.
Hipertensi.
HIPERTENSI PADA LANSIA
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
Apriyanti Farahdita Tiana
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Makan Ikan Perpanjang Umur
Sayuran Berserat Tinggi
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
CARDIOVASKULER II HIPERTENSI
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Sistem Ekskresi.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Ni luh gede sinta Dwiarti
FAKTOR-FAKTOR RISIKO PTM
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
Oleh Meili rianita Skep Ners
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
Diabetes Melitus KELOMPOK I WIRDA YUNIANI THERESIA.
HIPERTENSI.
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
Penyuluhan Kesehatan Diet Kelebihan Kolesterol. Apa itu Kelebihan Kolesterol??? Kondisi dimana jumlah kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
Usia > 45 tahun Konsumsi Garam Berlebihan Obesitas / Kelebihan Berat Badan Keluarga yang mengidap hipertensi Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Olah Raga.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
PKMRS MENGENAL STROKE.
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2018 HIPERTENSI ATAU DARAH TINGGI.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
PEMBIMBING :1.dr.Marwan Nasri, M,Ked (cardio), Sp.JP 2. Dr.Kamal Kharazzi Ilyas DINI YULIDAR SIBGHATULLAH.
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Chairanisa Anwar, SST., MKM
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

EPIDEMIOLOGI HIPERTENSI

DEFINISI Suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri dalam jangka waktu lama -> tanpa gejala dimana tekanan abnormal tinggi dalam arteri me-ningkatkan risiko stroke, aneurisma, gagal jantung, kerusakan ginjal, serangan jantung The silent disease Heterogeneous group of disease

KLASIFIKASI Hipertensi Primer / Essensial Belum diketahui penyebabnya dengan jelas -> 90% dari seluruh hipertensi Faktor yg berperan : umur, stress psikologis, hereditas / keturunan, perubahan jantung & pembuluh darah

2. Hipertensi Sekunder Penyebabnya sudah diketahui pasti. Misal :ginjal tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, gangguan keseimbangan hormon (penyakit endokrin), penyakit jantung, gangguan anak ginjal, stress yg parah, kehamilan, pemakaian narkoba (heroin, kokain, dll), cedera si kepala / perdarahan di otak yg berat, tumor di otak atau reaksi dari pembedahan

JENIS HIPERTENSI LAIN 1.Hipertensi Sistolik terisolasi Tekanan Sistolik > 140 mmHg, diasto-lik < 90 mmHg (normal). Tekanan sistolik akan naik terus sampai usia 80 tahun, diastolik 55-60 tahun. Lalu perlahan turun / drastis

2. Hipertensi maligna Hipertensi sangat parah -> jarang terjadi. Jika tidak diobati, 3-6 bulan dapat menimbulkan kematian.

PENYEBAB Feokromositoma / tumor pada kelenjar adrenal (penghasil hormon apinefrin / adrenalin atau norepine-frin / non adrenalin Kegemukan / obesitas Gaya hidup tidak aktif / malas olah raga

4. Stress Peningkatan aktivitas saraf simpatis (saraf yg bekerja saat tubuh beraktivitas) -> meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Bila stress berkepanjangan : tekanan darah menetap tinggi. Angka kejadian di perkotaan lebih tinggi dibanding pedesaan

5. Alkohol 6. Garam 7. Perubahan jantung & pembuluh darah 8. Kelainan hormonal Hiperaldosteronisme Sindrome Cushing Feokromositoma

9. Penyakit ginjal Stenosis arteri renalis Plelonefritis Glomerulonefritis Tumor ginjal Penyakit ginjal polikista -> biasanya diturunkan Trauma pada ginjal / luka yg mengenai ginjal Terapi penyinaran yg mengenai ginjal

10. Obat-obatan Pil KB Kortikosteroid Siklosporin Eritropoitin Kokain Penyalahgunaan alkohol Kayumanis (dalam jumlah berlebihan)

11. Penyebab Lain Koartasio aorta Preeklamsi pada kehamilan Porfiria intermiten akut Keracunan timbal akut No. 8-11 : penyebab hipertensi sekunder

DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan berdasarkan : Data anamnesis (konsultasi dokter) Pemeriksaan Jasmani Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan penunjang

Data Anamnesis (konsultasi dokter) Yg perlu diperhatikan : Riwayat hipertensi orang tua Pengobatan yg sedang dijalani (obat golongan kortikosteroid : pemicu) Wanita hamil : riwayat eklamsia (keracunan kehamilan), riwayat persalinan, penggunaan pil kontrasepsi

Data penyakit yg pernah diderita (DM, ginjal) Faktor risiko : rokok, alkohol, stress, berat badan

Pengukuran dapat dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring Diagnosis ditegakkan dengan pengukuran sebanyak 2 kali pada hari yg berbeda atau 3-4 kali dengan interval 5 – 10 menit-> untuk menggolongkan beratnya hipertensi

Setelah Diagnosis ditegakkan, dilaku-kan pemeriksaan organ utama : Retina Menggunakan oftalmoskop -> menentukan derajat kerusakan retina (retinopati) 2. Jantung Menggunakan ekokardiografi untuk stadium awal

3. Ginjal Untuk mengetahui kerusakan ginjal -> Adanya sel darah & albumin. Air kemih yg mengandung bahan hasil pembentukan hormon epinefrin & nonepinefrin -> menunjukkan kerusakan karena feokromsitoma. Atau dengan menanyakan riwayat kelainan ginjal, analisis, rontgen, USG ginjal

Penyebab lain ditemukan dengan : Pemeriksaan rutin, misal : mengukur kadar kalium darah (menemukan adanya hiperaldosteronisme) Pengukuran tekanan darah pada kedua lengan & tungkai untuk menemukan adanya koartasio aorta

KATEGORI TEKANAN DARAH Sistolik (mmHg) Diastolik Normal Normal Tinggi Stad.1 (H. Ringan) Stad.2 (H. Sedang) Stad.3 (H. Berat) Stad.4 (H. Maligna) < 120 120-139 140-159 160-179 180-209 > 210 < 80 80-89 90-99 100-109 110-119 >120

Sistolik : menunjukkan fase darah yg sedang dipompa oleh jantung Diastolik : menunjukkan fase darah kembali ke dalam jantung

GEJALA Pusing Mudah marah Sakit kepala Keluar darah dari hidung tiba-tiba Tengkuk terasa pegal Kelelahan / mudah lelah Mual & muntah

Sulit bernafas setelah kerja keras atau mengangkat beban berat Wajah memerah Sering buang air kecil terutama di malam hari Telinga berdenging (tinnitus) Dunia terasa berputar (vertigo) Sesak nafas, Jantung berdebar2Gelisah Mata berkunang2, Telinga b’dengung

Pandangan kabur (karena ada kerusakan otak, mata, jantung, & ginjal) Sukar tidur Gejala akibat komplikasi hipertensi : gangguan penglihatan, saraf, jantung, fungsi ginjal Kadang : penurunan kesadaran, koma -> pembengkakan otak (ensefalopati hipertensif)

FAKTOR PEMICU Tidak dapat dikontrol Misal : keturunan (dari keluarga hipertensi) , jenis kelamin (pria), Umur (> 45 tahun)

2. Dapat dikontrol Misal : kegemukan, kurang olah raga, merokok, konsumsi alkohol, konsumsi garam, menderita DM, kolesterol darah yg tinggi, hidup penuh stress, gangguan jantung (payah jantung, pembesaran jantng), diastolik > 115 mmHg

MEKANISME Renin (diproduksi ginjal) diubah menjadi angiotensin I -> diubah menjadi angiotensin II oleh ACE (angiotensin I-converting dalam paru-paru). Angiotensin II akan menaikkan tekanan darah yg mengandung angiotensinogen (diproduksi hati) melalui 2 aksi utama :

Meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) & rasa haus. -> ekskresi urin sedikit -> pekat & os-molitasnya tinggi. Untuk mengencer-kan : volume cairan ekstrasel akan dinaikkan dengan menarik cairan intraselluler -> volume darah naik -> tekanan darah naik

2. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron akan mengurangi sekresi NaCl (garam) dengan reabsorpsi dari tubulus ginjal. Kenaikan konsentrasi NaCl akan diencerkan dengan mening-katkan volume cairan ekstraselluler -> volume darah naik -> tekanan darah naik

Cara meningkatkan tekanan darah dalam arteri : Jantung memompa lebih kuat -> Mengalirkan cairan lebih banyak tiap detiknya Arteri besar kehilangan kelenturan / jadi kaku -> tidak dapat mengembang ketika jantung memompa lewat arteri tersebut

3. Arteri kecil / arteriola mengkerut -> karena rangsanan saraf / hormon dalam darah 4. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi -> bila ada kelainan fungsi ginjal (tidak mampu membuang sejumlah garam & air dalam tubuh) -> volume darah naik -> tekanan darah naik

AKIBAT => komplikasi 1. Otak Pecahnya pembuluh darah di otak -> stroke 2. Mata Perdarahan selaput bening/retina mata -> kebutaan / retinopati hipertensi

3. Jantung -> penyakit jantung koroner / infark jantung, gagal jantung 4. Ginjal -> kerusakan ginjal, gagal ginjal terminal, penyakit ginal kronik

DISTRIBUSI Di Amerika (1980) : 20% penduduk menderita hipertensi Orang kulit hitam > kulit putih Hasil SKRT 1995 di Indonesia: 83%0 Perempuan > pria Di luar Jawa & Bali > -> kebiasaan makan, konsumsi garam

Di Desa Kalirejo, Jateng (1990) : 1,8% penduduk menderita hiperten-si, Di Sukabumi Jawa Barat : 28,6% Jawa Tengah (1995) : 6% (pria), 11,6% (wanita) Sumatra Barat (1995) : 18,6% (pria), 17,4% (wanita) Jakarta (1995) : 14,6% (pria), 13,7% (wanita)

PENGATURAN MENU Diet rendah garam. Konsmsi garam (Gram / hari) : Diet ringan : 3,75-7,5 Diet menengah : 1,25-3,75 Diet berat : < 1,25

2. Diet rendah kolesterol & lemak terbatas 3. Diet tinggi serat 4. Diet rendah energi (bagi yg kegemukan)

PENANGANAN HIPERTENSI PRIMER Menurunkan berat badan Mengatur diet / pola makan (rendah garam, lemak jenuh, kolesterol; meningkatkan konsumsi sayur & buah; tidak mengkonsumsi alkohol) Berhenti merokok

Meningkatkan aktivitas fisik / olah raga teratur Mengkonsumsi obat sesuai petunjuk dokter Pemeriksaan laboratorium dengan panel evaluasi awal hipertensi atau panel hidup sehat dengan hipertensi

PENGOBATAN Non Farmakologis : -Mengatasi obesitas/menurunkan berat badan -Mengurangi konsumsi garam, lemak -Ciptakan keadaan rileks dengan latihan relaksasi atau meditasi -> mengurangi stress / ketegangan jiwa, dengan membayangkan sesuatu yg indah, damai, menyenangkan

-Olahraga teratur -> menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh nadi -Banyak makan buah & sayur -> banyak mengandung vitamin & mineral kalium -Berhenti merokok -Mengurangi konsumsi alkohol

-Berusaha hidup positif Mengeluarkan isi hati & memecahkan masalah ; Membuat jadwal kerja & menyediakan waktu istirahat ; Mem-biarkan orang lain menyelesaikan ba-giannya ; Sekali-kali mengalah, bela-jar berdamai ; Menghilangkan perasa-an iri & dengki ; Mencoba menolong orang lain

2. Farmakologis (Dengan obat-obatan) -Pengobatan hipertensi sekunder -> berdasarkan penyebabnya Pengobatan hipertensi esensial -> menurunkan tekanan darah -> memperpanjang umur -Menurunkan tekanan darah dengan obat antihipertensi

PENGOBATAN Diuretik Thiazide Menyebabkan :Ginjal membuang ga-ram & air -> mengurangi volume cairan tubuh-> daya pompa jantung lebih ringan; Pelebaran pembuluh darah; Menghilangkan kalium melalui urin Efektif untuk : orang kulit hitam, lansia, kegemukan, penderita gagal jantung atau ginjal menahun

Contoh : hidroklorotiazid Efek samping : Hipokalemia (kurang kalsium dalam darah) Hiponatremia (kurang natrium dalam darah) -> lemas Hiperurisemia (peningkatan asam urat dalam darah) Kelemahan otot Muntah Pusing

2. Penghambat Adrenergik Obat yg terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker, & alfa-blocker Sabe-talol (paling sering digunakan). Bekerja menurunkan daya pompa jantung. Disarankan pada penderita yg mengidap gangguan pernafasan (asma bronkial) Contoh : Metaprolol, propranolol, Atenolol

Efektif untuk : penderita usia muda, pernah mengalami serangan jantung, denyut nadi cepat, angina pekto-ris/nyeri dada, sakit kepala migren. Efek samping : hipoglikemia penderita DM, brokospasme (penyempitan saluran pernafasan) pada orang tua

3.Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor /ACE inhibitor -> melebarkan arteri Efektif untuk : orang kulit putih, usia muda, penderita penyakit ginjal menahun atau diabetik yg urinnya mengandung protein, penderita impotensi akibat ESO lain

4. Angiotensin II-blocker / Peng-hambat Reseptor Angiotensin II -Menurunkan tekanan darah dengan mekanisme mirip inhibitor -Bekerja menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yg mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Contoh : valsartan (diovan) -Efek samping : sakit kepala, pusing, lemas, mual

5. Antagonis Kalsium -Melebarkan pembuluh darah -Bekerja menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas) -Efektif untuk : orang kulit hitam, lansia, penderita angina pektoris / nyeri dada, denyut jantung cepat, sakit kepala / migren. Contoh : nifedipin, diltiasem, & verapamil -Efek samping : sembelit, pusing, sakit kepala, & muntah

6. Vasodilator Langsung -Melebarkan pembuluh darah. Sebagai tambahan obat hipertensi lain -Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah) -Contoh : prasosin, hidralasin -Efek samping : sakit kepala & pusing

7. Kedaruratan Hipertensi -Misal :hipertensi maligna. Menurunkan tekanan darah dengan segera -Contoh Obat : diazoxide, nitronissi-de, nitro-glycerin, labetalol, nifedipi-ne (kalsium antagonis, kerja sangat cepat, per-oral) -> menyebabkan hipotensi

8. Penghambat Simpatetik -Bekerja menghambat aktivitas saraf simpatik (saraf yg bekerja saat beraktivitas) -Contoh : metildopa, klonidin, & reserpin -Efek samping : anemia hemolitik (kekurangan sel darah merah karena sel pecah), gangguan fungsi hati, kadang menimbulkan hepatitis kronis

9. Penghambat enzim Konversi Angiotensin -Bekerja menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yg dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah) -Contoh : kaptropil -Efek samping : batuk kering, pusing, sakit kepala, lemas

Pengobatan Hipertensi sekunder -> tergantung penyebabnya Penyakit ginjal menurunkan tekanan darah ke normal 2. Penyempitan arteri : dengan memasukkan selang yg ujungnya terpasang balon yg mengembang; atau pembedahan untuk membuat jalan pintas 3. Tumor : diangkat ->pembedahan

Makanan yg dapat menolong penderita hipertensi selain obat-obatan : 1.Sumber vitamin C : daun singkong, mangga, jeruk, brokoli, sawi, jambu biji 2.Sumber kalium : kedelai, kacang hijau, seledri, kacang tanah 3.Makanan tinggi serat : serealia, kacang-kacangan, labu, jagung, apel, sayuran

4.Sumber asam lemak omega 3 : ikan laut, minyak ikan 5.Sumber kalsium : belut, teri, rebon, susu, bayam merah 6.Minyak zaitun 7.Bawang putih, bawang bombay

PENCEGAHAN Gaya Hidup : Olah raga aerobik yg tidak terlalu berat & mempertahankan berat badan normal Makanan rendah lemak, kaya sumber vitamin & mineral alami Mengurangi konsumsi kopi Berhenti merokok

5. Tidak mengkonsumsi makanan kaleng / makanan yg sudah diproses (mungkin mengandung garam atau zat aditif) 6. Mengurangi asupan alkohol 7. Mengurangi stress 8. Mengurangi makanan manis untuk menurunkan risiko diabetes yg erat kaitannya dengan terjadinya hipertensi

9. Mengurangi konsumsi kolesterol & garam 9. Mengurangi konsumsi kolesterol & garam. Disertai konsumsi kalsium, magnesium, kalium & vitamin 10.Obat anti hipertensi:diuretik,beta-blocker,penggantian kalsium,peng-hambat saluran kalsium, ACE inhibitor