BESARAN RUANG Pertemuan 11

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MINGGU KE- 7 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
Advertisements

MINGGU KE- 2 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
RISET FORMATIF DAN SUMATIF Pertemuan 4
Gaya Geser Pada Penampang Beton Prategang Pertemuan 12
PANJANG PENYALURAN TULANGAN PERTEMUAN 16
KEBUTUHAN RUANG Pertemuan 10
Study Grouping Pertemuan 22, 23 & 24
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
PENGGUNA RUANG Pertemuan 3
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 19 & 20
Matakuliah : Kalkulus-1
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
Pengertian Identity Manual Pertemuan 10
Lingkup Pekerjaan Desainer Interior Pertemuan 3 - 4
STRUKTUR BETON DI DALAM TEKAN PERTEMUAN 09
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
Program Ruang Pertemuan 11
Pertemuan 10 Sendi-Sendi Arsitektur Modern
Mengambar kurva fungsi linier Pertemuan 4
Fungsi Eksponensial Pertemuan 11 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 12
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
Pertemuan 10 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI dan PPn BM
Proses Berpikir Kreatif dalam Mendesain Kemasan Pertemuan 4/13
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 10
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 9
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 5
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 7
Hubungan Fungsi dan Program Ruang Pertemuan 10, 11, 12
PROSES PERANCANGAN DARI TAHAP AWAL HINGGA SKEMATIK DESAIN
Penyusunan Karangan Ilmiah Pertemuan 13
PENYALURAN TULANGAN Pertemuan 23
KONSEP DESAIN Pertemuan 2
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
PROGRAM RUANG Pertemuan 4
Regresi Dalam Lambang Matriks Pertemuan 09
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 23 dan 24
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24
PERENCANAAN KEKUATAN BATAS Pertemuan 04
DESAIN STRUKTUR BALOK BETON PERSEGI BERTULANGAN RANGKAP PERTEMUAN 14
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
PERTEMUAN KE - 11 GAMBAR DENAH, TAMPAK DAN POTONGAN
STRUKTUR BETON DI DALAM GESER DAN TORSI PERTEMUAN 08
KONSEP PERABOT Pertemuan 21 – 22
PRESENTASI DAN EVALUASI Pertemuan 39
STRUKTUR BALOK BETON PERSEGI BERTULANGAN TUNGGAL PERTEMUAN 13
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Kerangka Sample Pertemuan 6
Bidang Bukaan pada Elemen Pembentuk Ruang Pertemuan 11
KONSEP PENCAHAYAAN Pertemuan 19 – 20
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Ordinary Annuity vs. Annuity Due Pertemuan 13
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK TPertemuan 10
DSS Development Case – 2 Pertemuan - 18
Space Programming & Space Analysis Pertemuan 7 & 8
DESAIN PONDASI DANGKAL GABUNGAN PERTEMUAN 22
Learning Outcomes Mahasiswa dapat menjelaskan definisi aljabar boole dan hukum-hukum aljabar boole,duality dan contoh pemakaian aljabar boole. Bina Nusantara.
Pertemuan 13 Pembahasan Kasus
Soal Desain Interior 3 W 0186 Matakuliah : Desain Interior 3
KEBUTUHAN PENULANGAN PADA PONDASI DANGKAL DAN DALAM Pertemuan 24
Tampak Potongan Ruang Week-6
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
KAPASITAS PENAMPANG MENAHAN GAYA LINTANG Pertemuan 13
Prategang Pada Struktur Statis Tak Tentu Pertemuan 13
Transcript presentasi:

BESARAN RUANG Pertemuan 11 Matakuliah : Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2010 BESARAN RUANG Pertemuan 11

LEARNING OUTCOMES Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa dapat menghitung luas kebutuhan ruang berdasarkan aktivitas kegiatan di dalamnya Bina Nusantara University 3

BESARAN RUANG RUANG-RUANG YANG TELAH DIIDENTIFIKASI PERLU DIPERHITUNGKAN LUASANNYA HAL INI DIPERLUKAN AGAR RUANGAN TERSEBUT DAPAT BERFUNGSI OPTIMAL SEBAGAI WADAH DARI KEGIATAN YANG ADA BERBAGAI MACAM CARA UNTUK MENGHITUNG BESARAN RUANG, ANTARA LAIN : DENGAN LITERATUR /DATA ARSITEK ATAU TIME SAVER STUDI KEGIATAN DAN MODUL KEGIATAN STUDI BANDING DENGAN RUANG SEMACAM Bina Nusantara University 4

PERHITUNGAN BESARAN RUANG : LITERATUR/STANDAR ; DATA ARSITEK ATAU TIME SAVER STANDARD FOR BUILDING TYPES MEMBERIKAN INFORMASI TERHADAP LUAS MINIMAL DARI RUANG UNTUK KEGIATAN TERTENTU SESUAI DENGAN TIPE BANGUNANNYA LITERATUR JUGA MENJADI ACUAN UNTUK MENGHEMAT WAKTU DALAM MENGHITUNG PERBANDINGAN ANTARA RUANG OPERASIONAL DAN FLOW SIRKULASI DATA-DATA STANDAR BERLAKU SEBAGAI PIJAKAN MINIMAL DARI PERHITUNGAN LUAS SEBENARNYA Bina Nusantara University 5

KAPASITAS RUANG: BESARAN RUANG BERARTI KAPASITAS RUANG TERSEBUT DALAM MELAKUKAN PERFORMANYA DALAM SUATU BANGUNAN KAPASITAS RUANG DITENTUKAN OLEH DESAINER ATAU OLEH PEMILIK BANGUNAN BESARAN RUANG YANG DIHASILKAN MINIMAL ADALAH JUMLAH KAPASITAS DIKALIKAN DENGAN STANDAR LUAS RUANG DARI LITERATUR Bina Nusantara University 6

BESARAN RUANG BERDASARKAN AKTIFITAS : PERHITUNGAN LAIN MENGENAI BESARAN RUANG ADALAH STUDI KEGIATAN DARI MASING-MASING RUANG DIIDENTIFIKASI USER RUANG DAN KOMPONEN-KOMPONEN INTERIORNYA. BERAPA LUAS MINIMAL DARI KOMPONEN-KOMPONEN TERSEBUT, KEMUDIAN DITAMBAH DENGAN SIRKULASI METODE INI CUKUP BAIK UNTUK PENCARIAN BESARAN RUANG DENGAN FUNGSI KHUSUS YANG TERIKAT DENGAN BERBAGAI MACAM KOMPONEN INTERIOR Bina Nusantara University 7

STUDI BANDING DALAM BESARAN RUANG : BESARAN RUANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN STUDI BANDING KE RUANG YANG SERAGAM PADA BANGUNAN KOMERSIAL, FASILITAS-FASILITAS STANDAR DAPAT DIPERHITUNGKAN LUASANNYA DENGAN MEMBUAT STUDI ATAS RUANGAN YANG SEMACAM PADA SUATU OBJEK PENELITIAN TERTENTU HANYA SAJA PERLU DIPERTIMBANGKAN BAHWA BANGUNAN YANG DIJADIKAN OBJEK PENELITIAN MEMPUNYAI KESERAGAMAN SKALA, KAPASITAS DAN SEGMEN YANG SAMA DENGAN RENCANA PROYEK Bina Nusantara University 8

REKAPITULASI BESARAN RUANG : BESARAN RUANG YANG TELAH DIHASILKAN KEMUDIAN DIREKAPITULASI UNTUK MENDAPATKAN SUATU LUASAN AREA YANG AKAN DIBANGUN DALAM SUATU PROYEK DALAM BEBERAPA KASUS, REKAPITULASI INI PERLU DIKALIKAN KEMBALI DENGAN KOEFISIEN TERTENTU UNTUK MENDAPATKAN AREA SIRKULASI YANG CUKUP DENGAN ALASAN KENYAMANAN USER DAN STAKE HOLDER Bina Nusantara University 9