HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 12

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Advertisements

Gaya Geser Pada Penampang Beton Prategang Pertemuan 12
PANJANG PENYALURAN TULANGAN PERTEMUAN 16
KEBUTUHAN RUANG Pertemuan 10
1 Pertemuan 6 Hubungan Komponen terhadap Kehandalan Paralel Matakuliah: H0204/ Rekayasa Sistem Komputer Tahun: 2005 Versi: v0 / Revisi 1.
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 19 & 20
Matakuliah : Kalkulus-1
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
Lingkup Pekerjaan Desainer Interior Pertemuan 3 - 4
KONSEP RUANG Pertemuan 13 – 14
Pertemuan 1 Programming dan Proses Desain
STRUKTUR BETON DI DALAM TEKAN PERTEMUAN 09
MEDIA KOMUNIKASI Pertemuan 7
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
TEGANGAN PADA PENAMPANG BETON Pertemuan 03 Matakuliah: S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton Tahun : 2007.
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Matakuliah: R0604/ Komputasi Desain Arsitektur II Tahun: 2008 Pertemuan 5 Viewing Object.
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
Pertemuan 10 Sendi-Sendi Arsitektur Modern
Mengambar kurva fungsi linier Pertemuan 4
1 Matakuliah: R0204/Perancangan Tapak Tahun: September 2006 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Fungsi Eksponensial Pertemuan 11 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
Hubungan Ruang Pertemuan 13, 14
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
PERENCANAAN PENULANGAN PONDASI DALAM Pertemuan 26
Pertemuan 21 Notasi dan Ukuran pada model 3D
BESARAN RUANG Pertemuan 11
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
GAMBAR UNTUK DESAIN FURNITURE TOKO PERTEMUAN 14
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 9
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 5
PERTEMUAN KE-12 GAMBAR PERSPEKTIF
Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
PENYALURAN TULANGAN Pertemuan 23
Pertemuan 8 Anatomi Bangunan 2
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
Regresi Dalam Lambang Matriks Pertemuan 09
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 23 dan 24
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
<<Soal Desain Interior 3>> W 0186
DESAIN STRUKTUR BALOK BETON PERSEGI BERTULANGAN RANGKAP PERTEMUAN 14
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
PERTEMUAN KE - 11 GAMBAR DENAH, TAMPAK DAN POTONGAN
Pertemuan 12 Structure Class
STRUKTUR BETON DI DALAM GESER DAN TORSI PERTEMUAN 08
PRESENTASI DAN EVALUASI Pertemuan 39
STRUKTUR BALOK BETON PERSEGI BERTULANGAN TUNGGAL PERTEMUAN 13
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
DESAIN STRUKTUR KOLOM PENDEK PERSEGI PERTEMUAN 17
Kerangka Sample Pertemuan 6
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Ordinary Annuity vs. Annuity Due Pertemuan 13
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK TPertemuan 10
DSS Development Case – 2 Pertemuan - 18
PERTEMUAN KE-04 ANALISA TAPAK
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 21 dan 22
DESAIN PONDASI DANGKAL GABUNGAN PERTEMUAN 22
Pertemuan 13 Pembahasan Kasus
Soal Desain Interior 3 W 0186 Matakuliah : Desain Interior 3
PERENCANAAN PENULANGAN PONDASI DANGKAL Pertemuan 25
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
KAPASITAS PENAMPANG MENAHAN GAYA LINTANG Pertemuan 13
Matakuliah : Desain Komunikasi Visual II (New Media)
Prategang Pada Struktur Statis Tak Tentu Pertemuan 13
Faktor Pembentuk Brand Pertemuan 4
Transcript presentasi:

HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 12 Matakuliah : Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2010 HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 12

LEARNING OUTCOMES Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa dapat membuat diagram / skema hubungan ruang dan hubungan antar kelompok ruang Bina Nusantara University 3

HIRARKI RUANG SESUAI DENGAN KEGIATAN, RUANG MEMPUNYAI URUTAN-URUTAN TERTENTU PADA DASARNYA, HIRARKI RUANG DAPAT DIBAGI MENJADI RUANG PUBLIK DAN RUANG PRIVAT MASING-MASING HIRARKI TERSEBUT MASIH DAPAT DIBAGI LAGI MENJADI SUATU HIRARKI YANG LEBIH SPESIFIK KHUSUSNYA DARI SISI TINGKAT PRIVACY DARI RUANG TERSEBUT TERDAPAT PULA RUANG YANG DIKATEGORIKAN RUANG KHUSUS YANG BERFUNGSI SEBAGAI RUANG PELAYANAN Bina Nusantara University 4

HUBUNGAN ANTAR RUANG : DALAM MELAKSANAKAN AKTIFITAS DAN PERFORMANYA, RUANG-RUANG SALING TERKAIT DENGAN RUANG LAIN KARENA KEGIATAN YANG TERJADI MERUPAKAN SUATU URUTAN SEKUENSIAL DENGAN DEMIKIAN SATU RUANG MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN RUANG YANG LAIN, DAN MEREKA MEMPUNYAI HUBUNGAN ANTAR RUANG YANG SPESIFIK RUANG YANG BERHUBUNGAN ERAT KEGIATANNYA MAKA AKAN DITEMPATKAN BERDEKATAN DALAM SUATU PERENCANAAN RUANG Bina Nusantara University 5

KELOMPOK RUANG : RUANG-RUANG YANG SALING BERDEKATAN, SALING TERKAIT DENGAN KEGIATANNYA MENJADI SUATU KELOMPOK RUANG TERSENDIRI YANG MEMPUNYAI KARAKTER DAN PRASYARAT TERSENDIRI KELOMPOK-KELOMPOK RUANG INI YANG KEMUDIAN MENJADI SUATU KOMPONEN DENAH YANG SUDAH MULAI KOMPLEKS DAN MENJADI DASAR PELETAKAN RUANG PADA DENAH CONTOH KELOMPOK RUANG DALAM RUANG BIOSKOP ; TEATER, RUANG PROYEKTOR, LOBBY, TIKET BOOTH, CAFETARIA, GAMES AREA, TOILET, KANTOR BIOSKOP Bina Nusantara University 6

POLA HUBUNGAN ANTAR RUANG: DARI KELOMPOK-KELOMPOK RUANG INI MAKA DAPAT DISUSUN SUATU DIAGRAM YANG MENJADI DASAR DARI SUATU PERENCANAAN RUANG DALAM SUATU DESAIN BANGUNAN DIAGRAM TERSEBUT DIKENAL DENGAN DIAGRAM BUBBLE YANG MENERANGKAN POSISI RUANGAN DALAM SUATU BLOK MASSA BANGUNAN DIAGRAM BUBBLE INI YANG KEMUDIAN BANYAK DIPERGUNAKAN SEBAGAI DENAH KASAR SUATU BANGUNAN KARENA SUDAH MEMPERLIHATKAN SUATU POLA HUBUNGAN ANTAR RUANG YANG TERJADI Bina Nusantara University 7