Macro Economics Sadono Sukirno.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori ekonomi pengantar
Advertisements

PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
Mengukur Aktivitas Ekonomi
Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR Oleh : Lies Sulistyowati.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Kebijakan Ekonomi Fiskal
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO; MASALAH DAN KEBIJAKAN
Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia
2. Fungsi Kurs Valuta Asing
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
Keseimbangan Empat Sektor
PERTEMUAN 11 PEREKONOMIAN 4 SEKTOR
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (BOP)
Kebijakan Fiskal dan Moneter (1)
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
EKONOMIKA 2 KaitanBerbagai Pengertian dalam Ekonomi Makro
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Neraca Pembayaran Internasional
PENDAPATAN NASIONAL Fauziyah, S.E., M.Si..
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
KESEIMBANGAN EMPAT SEKTOR
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
BALANCE OF PAYMENT.
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
KEBIJAKAN MONETER & KEBIJAKAN FISKAL
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM
EKONOMI Pembayaran Internasional dan Neraca Pembayaran
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
BAB VI NERACA PEMBAYARAN.
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI & BISNIS
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
PERTEMUAN 11.
EKONOMI INTERNASIONAL
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Model IS-LM
NERACA PEMBAYARAN Pengertian : Adalah suatu catatan sistematis mengenai hubungan ekonomi atau transaksi antara penduduk suatu negara dan negara lainnya,
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Pendapatan Nasional & Inflasi
Materi kuliah Pengantar Ekonomi Makro 3 SKS
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Soal 1 Diketahui besarnya konsumsi masyarakat: ,6 Yd, pajak: 25%, impor: 0,15Y, investasi: 300, pengeluaran pemerintah: 150, dan ekspor: 100. Ditanyakan:
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
PEREKONOMIAN TERBUKA: NERACA PEMBAYARAN
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Bab 1 Overview dan Review
Transcript presentasi:

Macro Economics Sadono Sukirno

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Keterkaitan antar pelaku dalam Perekonomian 4 sektor

NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (NPI) = Neraca pembayaran luar negeri, adalah pecatatan semua transaksi dengan luar negeri yang terbagi dalam transaksi kredit dan transaksi debit yang harus senantiasa berimbang dalam satu tahun  teknik akutansi.

TRANSAKSI DEBIT Terjadi apabila sebuah transaksi menciptakan atau mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara NPI untuk membayar kepada penduduk negara lain, atau mengakibatkan berkurangnya hak penduduk negara NPI untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Biasanya ditandai dengan : minus ( - ) Misal : impor barang, impor jasa, bantuan ke negara lain, angsuran hutang , pembayaran bunga dll.

TRANSAKSI KREDIT Apabila transaksi menciptakan bertambahnya hak bagi penduduk negara NPI untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain, atau berkurangnya kewajiban penduduk NPI untuk membayar kepada penduduk negara lain. Biasanya ditandai dengan : plus (+) Misal ; ekspor barang, ekspor jasa, hibah dari negara lain, transfer dr negara lain, penanaman modal asing dll.

POS-POS DALAM NPI :

1. EKSPOR f.o.b ( free on board) Yaitu harga barang ekspor sampai di kapal pelabuhan negara pengekspor. Jika harga ekspor f.o.b + biaya transport dan biaya asuransi = harga ekspor c.i.f. (cost insurance and freight) FAKTOR YG MENINGKATKAN EKSPOR : - Meningkatnya kemakmuran masyarakat dunia. - Tingkat inflasi didalam negeri lebih rendah dari luar negeri. - Kurs devisa efektif yang berlaku bagi barang ekspor menguntungkan. - Peningkatan efisiensi produksi dalam negeri. - Kegagalan produksi di negara pesaing utk barang sejenis - Kebijaksanaan fiskal dan moneter yang serasi dengan kebijaksanaan peningkatan ekspor.

2. IMPOR f.o.b. (free on board) Yaitu Harga barang impor sampai di kapal pelabuhan negara pengekspor. Jika harga impor f.o.b + biaya transport dan biaya asuransi = harga impor c.i.f. (cost insurance and freight) FAKTOR YG MENINGKATKAN IMPOR : Meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk dalam negeri. Tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari luar negeri. Kurs devisa efektif mengntungkan para importir. Kebijaksanaan pemerintah dalam merangsang impor, spt : penurunan bea masuk impor, bebas pajak dll.

3. JASA-JASA Transaksi barang disebut : visible trade transaction, untuk jasa disebut : invisible trade transaction. Misal : jasa transportasi udara, laut, jasa asuransi, jasa pos, transaksi perjalanan, dll.

4. PENDAPATAN MODAL - Jika pos pendapatan modal mempunyai saldo debit (minus), berarti bahwa nilai total modal asing yang sebagian berbentuk penanaman modal langsung dan sebagian kredit jangka panjang atau pendek, yg tertanam dalam perekonomian dalam negeri, lebih besar nilainya dari jumlah piutang luar negeri dan kekayaan milik penduduk dalam negeri di negara lain. - Negara yg pada pos pendapatan modal-nya debit(-), disebut NEGARA DEBITUR, sedang yang saldonya kredit (+) disebut NEGARA KREDITUR. - SIKLUS STATUS NEGARA : DEBITUR MUDA DEBITUR TUA KREDITUR MUDA  KREDITUR TUA DEBITUR MUDA DEBITUR TUA DST.

5. PENANAMAN MODAL LANGSUNG Misal saldo pos penanaman modal langsung Indonesia kredit (+) : berarti bahwa jumlah penanaman modal langsung penduduk Ind.di negara lain ditambah dengan penarikan modal langsung dari perekonomian Ind. keluar negeri masih lebih kecil daripada jumlah penanaman modal langsung baru oleh penduduk negara lain di perekonomian Indonesia.

6. HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG Jika pos hutang jangka panjang saldonya debit dengan jumlah yg besar, berarti ; dilaksanakan pelunasan kewajiban kewajiban luar negeri dalam jumlah yg besar, lebih besar daripada pinjaman luar negeri yg baru.

7. SEKTOR MONETER Yang tergolong dalam pos ini adalah : hubungan dengan IMF, kewajiban jangka pendek, jangka panjang, cadangan devisa, dari bank sentral maupun dari bank devisa.

8. POS SELISIH YG TIDAK DIPERHITUNGKAN Disebut juga : ERRORS AND OMISSIONS, yaitu selisih antara transaksi debit dengan transaksi kredit yang seharusnya nol, tetapi karena adanya kekhilafan atau kesalahan jadi ada nilainya. Saldo inilah yg angkanya mengisi: Pos selisih yg tidak diperhitungkan.

HUBUNGAN TIMBAL BALIK : ANTARA NERACA PEMBAYARAN DENGAN PEREKONOMIAN DALAM NEGERI

Ada paling sedikit empat saluran yang dilalui oleh hubungan timbal balik/kausal antara dua variabel agregat tersebut : - Hub.kausal mell. Perubahan kurs devisa - Perubahan harga - Perubahan tingkat bunga - Perubahan tingkat pendapatan nasional. 1,2,dan 3 akan dibahas lebih mendalam pada : EKONOMI INTERNASIONAL. Sedangkan no:4 ( perubahan pendapatan nasional), mempunyai pengaruh terhadap perekonomian dlm negeri mell.2 jalan yakni:

Mell.Sektor pengeluaran : Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, shg jika X berubah  Y berubah  M juga berubah. Konsep yg menerangkan hal ini adalah ANGKA PENGGANDA PERDAGANGAN LUAR NEGERI/ foreign trade multiplier. Mell. Jumlah uang yg beredar (Ms) : Saldo sektor moneter sebuah neraca pembayaran internasional mempengaruhi jumlah uang yg beredar , Saldo debit  mempunyai tendensi mengakibatkan bertambahnya Ms, sedangkan saldo kredit  mengakibatkan berkurangnya Ms.

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN TERBUKA PENDAPATAN NASIONAL EKUILIBRIUM : JIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INJECTIONS DAN LEAKAGES, MK: Y = C + I + G + ( X – M) S + T + M = I + G + X

Dalam model ini I dan X sebagai variabel eksogen, sedangkan S dan M sbg variabel endogen, yakni fungsi dari : Dimana : s = ∆ S = marginal propensity to saving ∆ Y m = ∆ M = marginal propensity to import S = s Y M = m Y

ANGKA PENGGANDA Disebut juga : angka pengganda perdagangan luar negeri, atau FOREIGN TRADE MULTIPLIER ANGKA PENGGANDA EKSPOR : Jika ekspor naik sebesar ∆ X, maka pendapatan nasional akan meningkat sebesar ∆ Y Y = C + I + G + (X-M) Y = a + bYd + Io + Go + Xo – mY ∆ Y = 1/ ( 1- b + bt + m) ∆ X

Dengan cara yang sama diperoleh angka pengganda yg lain sbb : - ANGKA PENGGANDA INVESTASI ; K f I = 1 . (1-b+bt+m) - ANGKA PENGGANDA OUTONOMOUS SAVING : K f So = -1 . - ANGKA PENGGANDA OUTONOMOUS IMPOR : K f Mo = -1 .

PERTAMBAHAN PENDAPATAN NASIONAL PERTAMBAHAN PENDAPATAN DISPOSIBEL BEKERJANYA PROSES MULTIPLIER akibat ∆X = 200, pajak proporsional(20%),c=0,625 m=0,1 TAHAP PERTAMBAHAN PENDAPATAN NASIONAL PERTAMBAHAN PAJAK PERTAMBAHAN PENDAPATAN DISPOSIBEL PERTAMBAHAN KONSUMSI PERTAMBAHAN TABUNGAN d Y d T d Yd dC dn dM d S I dY1 = dX = 200 40 160 100 20 II dY2 = dCdn = 100 80 50 10 III dY3=dCdn = 50 25 5 dst ……   Total 400 320 200

Multiplier ekspor  ∆ X a).Sistem pajak tetap Mx = 1 . 1-b+m b). Sistem pajak proporsional Mx = 1 . = 1 . 1-b(1-t)+m 1-(0,75(1-0,2)+0,1) = 2

PENGARUH PERUBAHAN EKSPOR/IMPOR TERHADAP NERACA PERDAGANGAN Peningkatan ekspor bertendensi untuk meningkatkan surplus atau menurunkan defisit neraca perdagangan. Sedangkan menurunnya nilai ekspor selalu mengakibatkan meningkatnya defisit atau menurunnya surplus neraca perdagangan. SEBALIKNYA : Peningkatan impor bertendensi untuk meningkatkan defisit atau menurunkan surplus neraca perdagangan. Sedangkan menurunnya nilai impor selalu mengakibatkan meningkatnya surplus atau menurunnya defisit neraca perdagangan.

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA KEBIJAKAN MENEKAN PENGELUARAN (expenditure dampening policy) Menaikan pajak pendapatan Menaikan tingkat bunga Mengurangi pengeluaran pemerintah

II. KEBIJAKAN MEMINDAHKAN PENGELUARAN ( Expenditure switching policy) 1). Secara paksaan : a. Mempertinggi pajak impor b. Menentukan quotabarang impor c. Mengawasi penggunaan valuta asing 2). Menciptakan insentif ekspor a. Menstabilkan upah dan harga b. Menurunkan pajak ekspor c. Memperbaiki infrastruktur d. Melakukan devaluasi

SOAL LATIHAN : Dalam perekonomian 4 sektor berlaku keadaan sbb : C = 100+0,8 Yd I= 100, G=200 dan X = 400 T = 0,25 Y M = 0,10 Y Soal : Jika dimisalkan perek mencapai full employment pd Y = 1800 Tentukan fungsi konsumsi Tentukan pendapatan nasional ekuilibrium Untuk mencapai kesempatan kerja pernuh, perubahan yg bagaimana perlu dibuat, apabila : 1. Pajak yg dirubah, 2. G yg dirubah Nyatakan keududkan budget pemerintah pada ekuilibrium awal dan pada full employment. Nyatakan fungsi pajak yg baru! Bagaimana posisi neraca perdagangan luar negeri ? Berapa nilai multiplier pengeluaran pemerintah ?

2. Perekonomian negara K mempunyai data sbb: Fungsi saving = 0,15 y -200 Fungsi impor = 0,1 Y + 100 Pengeluaran investasi = 400 M.rp Ekspor = 300 m.rp Hitunglah : a. Pendapatan Nasional ek. b. Saving ek. c. Impor ek. d. Konsumsi ek. e. Neraca perdagangan ek. 3. Misalnya dengan maksud mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, pemerintah negara K berusaha menaikan besarnya investasi dengan jumlah 100 M.rp, yang sebelumnya hanya sebesar 400 M.rp. Apabila target investasi tsb terealisir, tunjukan dampak kenaikan investasi thd neraca perdagangan negara K ! tunjukan perhitungan yg mendasari jawaban saudara ! 4. Mula-mula perekonomian dalam keadaan ekuilibrium dengan ekspor netto sebesar 25 M.rp. Diketahui fungsi saving : S = -40 +0,3Y, sedangkan fungsi impor M = 20 + 0,2Y Soal : a. Jika pengeluaran investasi bertambah 40 M.rp, sedangkan nilai eskpor tidak mengalami perubahan, berapakan ekspor netto ? b. Jika nilai ekspor bertambah 40 M.rp, sedangkan investasi tidak berubah, berapakan ekspor netto? c. Jika ekspor bertambah 20 M.rp dan investasi bertambah 20 m.rp, berapakan ekspor netto ?

tERimA kASih