Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem PERENCANAAN SDH Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
Apa itu Ekosistem???
Tingkatan Organisme
Beberapa istilah Populasi : sekelompok makhluk hidup dari spesies pada tempat dan waktu yang sama. Komunitas : Kumpulan populasi yang hidup bersama pada lingkungan yang sama pula. Habitat : tempat tinggal suatu makhluk hidup Relung (Niche) : cara hidup yang khusus dari makhluk hidup
Karakteristik Dasar Ekosistem Struktur: Hayati (biotic) Non-hayati (abiotic) Proses: Aliran energi Siklus senyawa (Daur Nitrogen, Sulfur dll) Berubah: Dinamis Suksesi, dll.
Piramida energi Energi terbesar adalah di dasar piramida Makhluk hidup yang berada di puncak piramida mendapatkan energi yang paling sedikit
Suksesi Tumbuhan perintis Cth: lumut dll Rumput ilalang Semak belukar Hutan sekunder Hutan klimaks
Pengelolaan Ekosistem: dilakukan dalam suatu kesatuan bentang alam yang dibatasi oleh batas-batas ekologis, bukan batas-batas wilayah administrasi pemerintahan atau politik: Daerah Aliran Sungai (DAS), tipe hutan atau formasi hutan dalam suatu kesatuan wilayah yang kompak. berlandaskan pada interaksi (hubungan ketergantungan) di antara komponen-komponen pembentuk ekosistem (hayati dan non hayati) dengan komponen-komponen lingkungannya (hayati dan non hayati). memperhatikan keseluruhan fungsi ekosistem, mencakup fungsi- fungsi ekologis, ekonomi dan sosial mencakup tindakan-tindakan pemulihan, pembinaan, pelestarian kualitas (kesehatan) ekosistem, serta pemanfaatannya untuk kepentingan ekonomi dan sosial secara lestari.
Pengelolaan berbasis ekosistem menekankan 1. Faktor-faktor ekologi dan manusia merupakan unsur dasar dalam Pengelolaan Ekosistem. 2. Melestarikan kualitas (kesehatan) ekosistem merupakan prioritas utama, sedang menyediakan keperluan manusia dari beranekaragam manfaat serta pilihan-pilihan nilai ekosistem yang mereka harapkan merupakan prioritas kedua, dan bukan sebaliknya 3. Pengelolaan ekosistem merupakan tipe pengelolaan yang meng-integrasikan berbagai disiplin ilmu dan karena itu sangat diperlukan adanya monitoring terhadap kontribusi setiap ilmu yang relevan 4. Pengelolaan Ekosistem memerlukan pendekatan yang bersifat spesifik lokasi melalui proses yang bersifat dinamis (adaptif), yang menuntut adanya pemahaman yang mendalam tentang interaksi dan proses ekologi
Pengelolaan berbasis ekosistem Perhatian Dunia Di segala aspek
Pengelolaan berbasis ekosistem (1) Pengelolaan tata guna lahan berbasis ekosistem (Ecosystem based landused management) (2) Pengelolaan sumberdaya hutan berbasis ekosistem (Ecosystem based forest resources management) (3) Pengelolaan kehidupan liar berbasis ekosistem (Ecosystem based wildlife management) (4) Pengelolaan sumberdaya air berbasis ekosistem (Ecosystem based water resources management) (5) Pengelolaan lahan basah berbasis ekosistem (Ecosystem based wetland management) (6) Pengelolaan daerah aliran sungai berbasis ekosistem (Ecosystem based watershed management)
Ciri-ciri perencanaan hutan berbasis ekosistem Menjadikan kesatuan bentang alam ekologis sebagai kesatuan analisis dalam penetapan kebutuhan luas kawasan hutan. Memadukan kepentingan-kepentingan ekologi, ekonomi dan sosial. Berperspektif jangka panjang dan berkelanjutan. Memadukan ilmu pengetahuan yang cukup dan tepat dengan kearifan lokal melalui proses pembelajaran yang bersifat dinamis. Memperhatikan karakteristik spesifik dan kepentingan lokal.
1. Menjadikan kesatuan bentang alam ekologis sebagai kesatuan analisis dalam penetapan kebutuhan luas kawasan hutan
Agar setiap kawasan hutan dapat berperan optimal Penetapan letak dan keterwakilan hutan konservasi Penetapan letak dan kecukupan luas hutan lindung Kajian MVP (Minimum Viable Population) Jumlah populasi terkecil agar masih tetap bisa lestari
Memadukan kepentingan-kepentingan ekologi, ekonomi dan sosial Penetapan keperluan setiap macam fungsi penggunaan hutan Kepentingan ekologi Kepentingan ekonomi Kepentingan sosial Penetapan preskripsi pengelolaan hutan Perlu partisipasi segala pihak
Berperspektif jangka panjang dan berkelanjutan a. Kemantapan kawasan hutan b. Kemantapan keberadaan hutan c. Kemantapan fungsi ekosistem hutan
Memadukan ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal melalui proses pembelajaran yang bersifat dinamis Seringkali ilmu belum mengetahui, namun masyarakat lokal telah melakukan dan menggunakannya secara turun temurun. Kearifan lokal (Local Wisdom) Hal ini yang membuat mereka bisa bertahan mengandalkan lingkungan mereka
Memperhatikan karakteristik spesifik dan kepentingan lokal Kepentingan lokal ini terutama ditentukan oleh dua kelompok kepentingan, yaitu : a. Pemerintah daerah beserta jajarannya sampai pada tingkat desa untuk kepentingan pelaksanaan program-program pembangunan dalam wilayahnya b. Masyarakat, terutama masyarakat hukum adat dan masyarakat di sekitar kesatuan pengelolaan hutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup mereka
setiap kesatuan pengelolaan hutan harus berlandaskan a. Fungsi penggunaan hutan : hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi, hutan dengan tujuan khusus b. Arah pengembangan industri kehutanan dalam arti luas, termasuk industri pariwisata alam (ekowisata) c. Arah pembangunan daerah (provinsi, kabupaten / kota) d. Adat istiadat masyarakat dalam setiap masyarakat hukum adat
Fungsi ekosistem yang diperhatikan Kesatuan wilayah Kesatuan Wilayah Keterangan Fungsi ekosistem yang diperhatikan Ecoregion Kesatuan bentang alam, flora fauna dan tipe ekosistem Pelestarian keanekaragaman hayati DAS Kesatuan bentang alam yang punya satu sistem sungai utama Pengendalian siklus air, erosi dan Pemeliharaan kesuburan tanah Kesatuan wilayah pengembangan industri kehutanan Kesatuan bentang alam berdasarkan sumber bahan baku Penyedia hasil hutan Kesatuan wilayah masyarakat adat Wilayah tempat berlakunya norma adat Pemenuhan kepentingan budaya masyarakat Kesatuan wilayah administrasi pemerintahan Provinsi, kab/kota Penyesuaian dengan program pembangunan daerah
Thanks..... Tarimo kasih......... Silahkan bertanya dan kita diskusikan