SURVEILANS PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Disampaikan Pada TOT Pengendalian Penyakit Tidak Menular Denpasar 24 – 30 Juni 2012 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT SURVEILANS, IMUNISASI, KARANTINA DAN KESEHATAN MATRA DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN 10/30/2017 2
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIT PENGENDALIAN PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH SUBDIT PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DAN PENYAKIT METABOLIK SUBDIT PENGENDALIAN PENYAKIT KANKER SUBDIT PENGENDALIAN PENYAKIT KRONIS DAN DEGENERATIF SUBDIT PENGENDALIAN GANGGUAN AKIBAT KECELAKAAN DAN TINDAK KEKERASAN SEKSI STANDARDISASI SEKSI STANDARDISASI SEKSI STANDARDISASI SEKSI STANDARDISASI SEKSI STANDARDISASI SEKSI BIMBINGAN DAN EVALUASI SEKSI BIMBINGAN DAN EVALUASI SEKSI BIMBINGAN DAN EVALUASI SEKSI BIMBINGAN DAN EVALUASI SEKSI BIMBINGAN DAN EVALUASI KJF
UU NO.36, TENTANG KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
UU NO.36, TENTANG KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
KEMATIAN BERDASARKAN PENYEBAB SEAR 2003 SITUASI PTM KECENDERUNGAN 10 PENYAKIT TERBESAR ( Contributors to the Global Burden of Diseases) KEMATIAN BERDASARKAN PENYEBAB SEAR 2003 Disease or injury 1990 Disease or injury 2020 1 Lower respiratory infection Ischemic heart disease 2 Diarrhoeal diseases Unipolar major depression 3 Perinatal conditions Road traffic injuries 4 Cerebrovascular disease 5 Chronic obstructive pulmonary disease 6 7 Tuberculosis 8 Measles War 9 10 Congenital abnormalities HIV Penyebab Kematian DALYs NCD 51 % 44 % Injuries 10 % 13 % CD 39 % 43 % Total Numbers 14,657,000 426,573,000 6 6
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, standarisasi, bimbingan teknis, pelaksanaan serta evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pengendalian peny: jantung & pembuluh darah; kanker; kronik & degeneratif; DM & metabolik; gangguan kecelakaan & Tindak Kekerasan TUGAS POKOK Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang peny: jantung & pembuluh darah; kanker; kronik & degeneratif; DM & metabolik; gangguan Akibat kecelakaan & Tindak Kekerasan Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang PTM Pemberian bimbingan teknis, pengembangan kemitraan di bidang PTM Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang PTM Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat FUNGSI Pencegahan & Penanggulangan Faktor Risiko PTM . Penemuan & Tatalaksana DPTM Peningkatan SE PTM Peningkatan KIE Pengendalian PTM Monev KEGIATAN POKOK Terselenggaranya Peningkatan Kemandirian Masyarakat dlm Pencegahan & Penanggulangan PTM TUJUAN Pengelola Program (Pusat, UPT, Daerah) LP & LS terkait Organisasi Profesi, NGO & LSM terkait Kelompok berisiko dan Masyarakat SASARAN 9
STRATEGI KEBIJAKAN Mengembangkan dan memperkuat kegiatan pencegahan dan penanggulangan FR PTM berbasis masyarakat Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini PTM Meningkatkan dan memperkuat manajemen, pemerataan, dan kualitas peralatan deteksi dini PTM Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam mengendalikan FR PTM Mengembangkan dan memperkuat surveilans epidemiologi PTM Meningkatkan montoring pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan FR PTM Mengembangkan dan memperkuat sistem informasi pengendalian PTM Mengembangkan dan memperkuat jejaring kerja pencegahan dan penanggulangan FR PTM Meningktakan advokasi dan sosialisasi pengendalian PTM Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan pencegahan dan penanggulangan PTM Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan FR PTM Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan deteksi dini dan penanggulangan (penanganan) FR PTM yang berkualitas Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologi PTM, monitoring dan sistem informasi. Meningkatkan pembiayaan pencegahan dan penanggulangan PPTM.
RUANG LINGKUP(1) 1. Subdit Pengenddalian PJPD: Infark serebral Penyakit serebrovaskular lainnya Arterosklerosis Penyakit pembuluh darah perifer lainnya Emboli dan trobosis arteri Pernyakit arteri, arteriol, dan kapiler lainnya Flebitis, tromboflebitis, emboli, dan trombosis vena Varises Haemoroid Penyakit sistem sirkulasi lainnya Hipertensi * Peny. Jantung Koroner * Stroke * Demam reumatik akut Penyakit jantung reumatik kronik Infark miokard akut Penyakit iskemik lainnya Emboli paru Gagal jantung Kardiomiopati Perdarahan intrakranial 2. Subdit. Pengendalian Penyakit Kanker: Kanker leher rahim* Kanker payudara* Kanker bronkhus & paru Kanker pada anak* Retinoblastoma Kanker lainnya 3. Subdit. Pengendalian Diabetes Melitus & Peny.Metabolik : DM * Obesitas* Penyakit Tiroid* Dislipidemia Gangguan metabolisme kalsium Gangguan sekresi kortek adrenal * Prioritas
RUANG LINGKUP(2) 4. Subdit. Pengendalian Penyakit Kronis & Degeneratif : PPOK* Osteoporosis* Asma bronkial* Ginjal Kronis* Epilespsi Osteoartritis Rematoid artritis Parkinson Systemic Lupus Erotomatosus (SLE)* Haemofilia Thalesemia Rinitis kronis alergis Penyakit kronik lainnya 5. Subdit. Pengendalian Gangguan akibat Kecelakaan & Tindak Kekerasan: Kecelakaan lalu lintas darat*, laut/sungai dan udara Kekerasan pada anak dan perempuan Kekerasan di rumah tangga Kekerasan di masyarakat Kekerasan di komunitas khusus Kecacatan (dissability) Gangguan akibat kecelakaan lainnya * Prioritas
SURVEILANS PPTM Kegiatan analisis sistematis dan terus menerus dan kondisi yang mempengaruhi Melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien Proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi
TUJUAN UMUM Tersedianya data dan informasi epidemiologi pengambilan keputusan Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program Peningkatan kewaspadaan serta respon yang cepat dan tepat secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
TUJUAN KHUSUS Tersedianya data PTM Tersedianya data faktor risiko PTM Tersedianya informasi dasar penentuan strategi Tersedianya informasi dasar prioritas penanggulangan PTM pada kelompok masyarakat yang berisiko Tersedianya informasi, sebagai dasar perencanaan, pemantauan, penilaian dan evaluasi program pengendalian PTM. Terselenggaranya kewaspadaan dini dan tanggap darurat PTM
DASAR HUKUM Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah Undang-Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.691 A/MENKES/SK/XII/1980 tentang Sistem Pelaporan Rumah Sakit. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu. Kepmenkes RI No. 430/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker Kepmenkes RI No. 1163/MENKES/SK/X/2007 tentang Kelompok Kerja Pengendalian Penyakit Kanker Leher Rahim dan Payudara Kepmenkes No.1022/MENKES/SK/ XI/2008 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Kepmenkes No.1023/MENKES/SK/ XI/2008 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Asma Kepmenkes No.854/MENKES/SK/IX/2009 tentang Pengendalian Penyakit Jantung Permenkes RI No.1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Rencana Program Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular tahun 2010-2014
RUANG LINGKUP Surveilans faktor risiko berbasis masyarakat Surveilans penyakit dan kematian berbasis Puskesmas dan Rumah Sakit Surveilans berbasis laboratorium
STRATEGI Advokasi dan dukungan perundang-undangan Pengembangan sistem surveilans sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan program secara nasional, propinsi dan kabupaten/kota Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi Pengembangan tim epidemiologi yang handal Penguatan jejaring surveilans epidemiologi Peningkatan kemampuan surveilans epidemiologi setiap tenaga kesehatan Peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi informasi elektromedia yang terintegrasi dan interaktif
FAKTOR RISIKO BERBASIS MASYARAKAT SURVEILANS FAKTOR RISIKO BERBASIS MASYARAKAT
PENGERTIAN Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) berbasis masyarakat adalah kegiatan analisis secara terus menerus dan sistematis terhadap PTM dan faktor risiko dengan berbasis data faktor risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM) yang diperoleh melalui deteksi dini FR PTM di masyarakat
FAKTOR RISIKO PTM Faktor Risiko Penyakit Tidak menular adalah suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu. Faktor Risiko bersama atau common source underlying risk factor adalah faktor risiko yang sama dapat menyebabkan terjadinya satu atau lebih penyakit tidak menular.Faktor risiko tersebut antara lain adalah : kurang aktifitas fisik, pola makan yang tidak sehat dan seimbang ( termasuk sering makan makanan asin, sering makan makanan yang berlemak , sering makan / minum makanan/minuman manis), gaya hidup yang tidak sehat ( merokok, mengkonsumsi alkohol),kurang sayur buah, berat badan lebih dan obesitas (obesitas umum),obesitas sentral, stres,dislipidemia(metabolisme lemak yang abnormal),hiperglikemia(kadar gula darah tinggi ), tekanan darah tinggi, dan perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan cedera, seperti perilaku berlalu lintas yang tidak benar.
SUMBER DATA Survei, antara lain Riskesdas, SDKI, SKRT, Susenas dsb. Hasil wawancara dan pengukuran FR PTM di masyarakat melalui deteksi dini Hasil wawancara dan pengukuran FR PTM di Puskesmas
SASARAN Sasaran surveilans faktor risiko PTM berbasis masyarakat adalah kelompok masyarakat yang memiliki faktor risiko bersama yang berpotensi menimbulkan penyakit tidak menular. Faktor risiko yang dimaksud diantaranya merokok, minum beralkohol, kegemukan, kurang aktifitas fisik/olah raga, kurang makan buah dan sayur, makan tinggi kandungan karbohidrat dan lemak, tekanan darah tinggi, stress, penanda tumor, dan tidak menggunakan alat pelindung diri.
PENYELENGGARAAN A. Pengumpulan data melalui pengukuran FR di masyarakat Pengumpulan data dapat dilakukan di Posbindu/Posyandu Lansia/Pos Kesehatan PTM atau kelompok masyarakat khusus. Penyelenggaraan dilakukan oleh Puskesmas bekerja sama dengan kader atau kelompok masyarakat khusus (misalnya pada kelompok anak usia sekolah, kelompok pegawai, dan sebagainya).
METODE PENGUMPULAN DATA 1. Variabel wawancara : Identitas, kelompok umur, jenis kelamin, riwayat merokok, riwayat hipertensi, konsumsi alkohol, buah, sayur dan lemak, kebiasaan olah raga, periksa tumor dan penggunaan alat pelindung diri. 2.Variabel pengukuran : Identitas, kelompok umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, indeks massa tubuh dan tekanan darah.
B. PENCATATAN, REKAPITULASI & PELAPORAN FR PTM. Pencatatan deteksi dini faktor risiko di masyarakat menggunakan formulir wawancara (form A) Pencatatan deteksi dini faktor risiko di Puskesmas menggunakan formulir wawancara (form A) dam formulir pemeriksaan (form B) Rekapitulasi FR PTM menurut jenis kelamin dan umur (form C)
C. PELAPORAN Laporan bersumber dari Data Form B & Form C. Puskesmas mengirim laporan ke Dinas kesehatan kabupaten/kota dan di umpan balikan ke Desa/ Lurah melalui kader desa, sektor terkait bilamana diperlukan. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya diteruskan ke Pusat (Dit.PPTM) Data FR dari kader PTM dikirim ke puskesmas setiap bulan, sedangkan Pelaporan dari puskesmas sampai ke pusat dilakukan secara periodik dan terus menerus. D. TINDAK LANJUT Tindak lanjut dilakukan bersama oleh kader, kepala desa dan petugas kesehatan sesuai peran masing-masing berupa : Penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga penyandang faktor risiko PTM atau penderita PTM Memberikan konseling berkala pada penyandang faktor risiko PTM atau penderita PTM Membantu merujuk penyandang faktor risiko PTM atau penderita PTM berisiko tinggi ke unit pelayanan kesehatan Puskesmas atau Rumah Sakit.
SURVEILANS FR BERBASIS MASYARAKAT FORM A
SURVEILANS FR BERBASIS MASYARAKAT FORM B
SURVEILANS FR BERBASIS MASYARAKAT FORM C
FAKTOR RISIKO BERBASIS PENYAKIT PUSKESMAS & RUMAH SAKIT SURVEILANS FAKTOR RISIKO BERBASIS PENYAKIT PUSKESMAS & RUMAH SAKIT
PENGERTIAN Surveilans berbasis puskesmas dan Rumah sakit adalah kegiatan analisis terus menerus dan sistematis terhadap data PTM dengan berbasis data yang diperoleh di Puskesmas, Rumah Sakit, dan institusi kesehatan lainnya. Dilakukan oleh Petugas Kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit, dan institusi kesehatan lainnya. Tujuan untuk mendapatkan data PTM dari puskesmas, Rumah Sakit, dan institusi kesehatan lainnya.
SUMBER DATA Data yang diperoleh berupa : Kasus baru PTM di Puskesmas & RS Kunjungan kasus PTM di Puskesmas & RS Angka kematian karena PTM Faktor risiko bersama (Utama) PTM Data dapat diperoleh melalui : Surveilans berbasis laporan rutin Survei berkala Registry
SASARAN PTM 1. Sumber data Puskesmas Jenis penyakit yang termasuk meliputi : hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, obesitas, penyakit tiroid, stroke, asma, PPOK, osteoporosis, ginjal kronik, tumor payudara, tumor kulit, tumor pada retina mata, tumor serviks, cedera akibat kecelakaan lalu lintas, cedera akibat kekerasan dalam rumah tangga, dan cedera akibat lain. 2. Sumber data Rumah Sakit Jenis penyakit yang termasuk meliputi hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus tipe I, II, dan tipe lain, obesitas, penyakit tiroid hipotiroid dan hipertiroid, stroke haemorragik dan non haemorragik, asma bronkiale, PPOK, osteoporosis, ginjal kronik, tumor payudara, tumor kulit, tumor pada retina mata, tumor serviks, cedera akibat kecelakaan lalu lintas, cedera akibat kekerasan dalam rumah tangga, dan cedera akibat lain.
PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan SE PTM di Puskesmas & RS meliputi : Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data cara manual ataupun komputerisasi. Hasil :: Kasus PTM di Puskesmas & RS Kunjungan Kasus PTM Angka kematian karena PTM Faktor risiko bersama (Utama) PTM Informasi tersebut diatas didistribusikan menurut : 1. Orang (Umur & Sex) 2. Waktu ( Minggu, Bulan, Semester dan tahun ) 3. Tempat ( Alamat, Urban, Rural )
PENYELENGGARAAN 3. Pelaporan Petugas puskesmas membuat laporan menggunakan formulir pelaporan PTM (STP Puskesmas A dan B) Puskesmas mengirim laporan ke Dinas kesehatan kabupaten/kota. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya diteruskan ke Pusat (Dit.PPTM). Pelaporan dari puskesmas sampai ke pusat dilakukan secara periodik dan terus menerus setiap triwulan. 4. Tindak Lanjut Tindak lanjut disesuaikan dengan besaran masalah hasil analisis dan didiseminasikan kepada lintas program dan lintas sektor terkait untuk melakukan respon yang diperlukan.
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT PUSKESMAS – KASUS BARU
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT PUSKESMAS - KASUS LAMA
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT RUMAH SAKIT- RAWAT JALAN
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT RUMAH SAKIT - RAWAT INAP
FAKTOR RISIKO BERBASIS LABORATORIUM SURVEILANS FAKTOR RISIKO BERBASIS LABORATORIUM
PENGERTIAN Surveilans berbasis laboratorium adalah kegiatan analisis terus menerus dan sistematis terhadap PTM dan FR dengan berbasis data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan di Laboratorium. Penyelenggaraan dilakukan oleh Petugas Laboratorium di Laboratorium pemerintah maupun swasta. Hasil yang diperoleh dapat menggambarkan besaran kasus PTM yang diperiksakan di Laboratorium.
SUMBER DATA Data yang dikumpulkan berasal dari laboratorium baik yang pemerintah maupun swasta yang berada dalam Kota/Kabupaten bersangkutan, seperti laboratorium klinik swasta, laboratorium kesehatan daerah dan laboratorium kesehatan lainnya. Jenis Data yang dikumpulkan : a. Hasil Pemeriksaan Kimia Darah yang meliputi : Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS), Gula Darah Puasa (GDP), GD 2jam Post Prandial, Total Kholesterol, HDL, LDL, Trigliseride, T3 – T4, TSH, ureum kreatinin, dan sebagainya. b. Hasil Pemeriksaan Urine : Pemeriksaan protein Hasil Pemeriksaan Patalogi anatomi : Sitologi, Histologi, tumor marker
PENYELENGGARAAN Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Data diolah dan dianalisis dilakukan dengan cara manual ataupun komputerisasi. Pelaporan Petugas laboratorium membuat laporan menggunakan formulir pelaporan PTM (Lampiran 4) dan mengirim laporan ke Dinas kesehatan kabupaten/kota. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya diteruskan ke Pusat (Dit.PPTM). Pelaporan dari laboratorium sampai ke pusat dilakukan secara periodik dan terus menerus setiap triwulan. Tindak Lanjut Analisis surveilans berbasis laboratorium merupakan masukan untuk surveilans berbasis puskesmas dan rumah sakit sebagai pembanding prevalens PTM sehingga dapat merupakan acuan tindak lanjut lintas program dan lintas sektor terkait. Puskesmas
SURVEILANS BERBASIS LABORATORIUM
Kode Penyakit berdasarkan ICD X
ISI ICD X
PEMANTAUAN & EVALUASI Mengetahui keberhasilan surveilans yang telah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk menilai apakah sistem yang ada berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pelaksanaan surveilans dan upaya untuk memperbaikinya sehingga pelaksanaan surveilans PTM sesuai dengan yang diharapkan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang telah disepakati.
INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR KINERJA
TERIMA KASIH