KEHAMILAN 22 Desember 2015
Pendahuluan Hamil : kondisi yang disebabkan sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki (fertilisasi). Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan seksual antar lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.
Pendahuluan Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang dalam masa subur. Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi. Dalam keadaan normal, seorang pria akan mengeluarkan jutaan sperma saat melakukan hubungan seksual. Dari berjuta-juta sel sperma tersebut hanya satu yang akan berhasil membenamkan diri ke dalam dinding sel telur yang sudah masak, dan menyatukan dua inti sel.
Pendahuluan Sel yang telah dibuahi akan membelah diri. Mula mula menjadi 2 lalu 4, 8, 16 dan seterusnya. Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus tumbuh itu telah sampai di dalam rongga rahim dan melekat diri di dinding rahim (nidasi). Bila berlangsung normal, proses kehamilan akan berjalan terus sampai janin siap untuk dilahirkan ke dunia.
Fertilisasi Embriogenesis Fetal periode
Tahapan Perkembangan Makhluk Hidup Dewasa Pembentukan sel kelamin Sel kelamin bersatu (fertilisasi) Zigot Embrio Fetus Lahir/ menetas
KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat sebuah sperma melakukan penetrasi pada SEL TELUR YANG TELAH MATANG. Untuk memahami proses konsepsi atau fertilisasi, ikutilah proses pertumbuhan dan perkembangan sebuah sel telur menjadi EMBRIO.
Ovulasi Setiap bulan, sebuah sel yang matang dilepaskan oleh salah satu diantara kedua ovarium → PROSES OVULASI Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama haid terakhir. Berikut adalah gambar dari sebuah proses ovulasi.
Perjalanan Dalam Tuba Falopii Setelah ovulasi, sel telur berjalan didalam tuba falopii dan tetap berada disana sampai bertemu dengan sperma yang akan mengadakan penetrasi dalam proses fertilisasi
Perjalanan Sperma Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang segera berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPII untuk membuahi sel telur. Dengan berenang secara cepat, sperma dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit. Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam. Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang yang berada didalam saluran reproduksi wanita.
Fertilisasi Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau fertilisasi. Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam. Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya penetrasi oleh sperma lain. Saat penetrasi , proses genetik telah berlangsung sempurna termasuk dalam hal jenis kelamin embrio.
Fertilisasi Pada saat hubungan seksual antara pria dan wanita dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Pembelahan Sel Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba falopii menjadi beberapa sel (stadium MORULA) Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi (stadium BLASTULA) Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu KEHAMILAN EKTOPIK.
Implantasi Setelah berada dalam uterus, sel telur yang telah mengalami fertilisasi menempel pada endometrium. Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI. Sel-sel telur terus membelah diri.
Implantasi Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur (yolk sac/sakus vitellinus), alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga terdiri dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua basalis).
Hormon Kehamilan hCG – human chorionic gonadotropin adalah hormon yang berada dalam darah dalam waktu beberapa minggu pasca konsepsi. hCG merupakan hormon yang dapat di deteksi dalam darah atau air seni setelah beberapa minggu hCG diproduksi oleh sel sel pembentuk plasenta
Fungsi Plasenta Nutrisi alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin Ekskresi alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu. Respirasi menyalurkan O2 dari ibu ke janin Alat pembentuk hormon (Endokrin) Alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi) Farmakologi menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu
Cairan Amnion (Air Ketuban) Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion didalamnya terdapat cairan amnion Normalnya berwarna putih, agak keruh Mempunyai bau yang khas agak amis dan manis Cairan Amnion merupakan salah satu sistem komunikasi antara janin dan ibu
Fungsi Cairan Amnion 1. Melindungi janin dari trauma 2. Tempat perkembangan musculoskeletal (otot, rangka) janin 3. Menjaga suhu tubuh janin 4. Meratakan tekanan uterus pada partus 5. Membersihkan jalan lahir sehingga bayi kurang mengalami infeksi 6. Menjaga perkembangan dan pertumbuhan normal dari paru-paru
Pengukuran Cairan Amnion Untuk melihat adanya resiko kematian janin. Ultrasonografi telah digunakan dalam mengukur jumlah cairan amnion. Volume cairan amnion pada saat aterm (cukup bulan) berkisar antara 1000-1500 ml
Perkembangan Janin Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang menjadi plasenta dan sel lainnya menjadi embrio. Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi pembentukan otak, sumsum tulang belakang, dan jantung. Sekitar minggu ke-5 sudah terjadi detak jantung janin Tali pusat terlihat setelah minggu ke-7 Embrio disebut sebagai janin setelah kehamilan 8 minggu atau sekitar 2.5 cm. Persalinan aterm (cukup bulan) terjadi pada kehamilan 40 minggu
Kehamilan 4 Minggu Sudah mulai terlihat struktur yang akan membentuk muka dan leher. Terjadi perkembangan pembentukan jantung dan pembuluh darah. Terjadi pula pembentukan paru, lambung dan hepar. Umumnya tes kehamilan sudah positif.
Kehamilan 8 Minggu Ukuran mencapai seukuran buah anggur – diameter sekitar 2.5 cm. Telah terjadi pembentukan kelopak mata dan telinga ; kadang-kadang terlihat adanya pangkal hidung. Tungkai dan lengan sudah terbentuk secara lengkap. Jari-jari sudah semakin panjang dan terpisah satu sama lain.
Perkembangan Janin pada Kehamilan 12 Minggu Panjang janin sekitar 5 cm, mulai terlihat gerakan janin. Rahim mulai dapat diraba pada perabaan dinding perut. Dengan alat khusus, sudah dapat didengar detik jantung janin. Alat kelamin sudah mulai jelas.
Perkembangan Janin pada Kehamilan 16 Minggu Panjang janin sekitar 11-12 cm dan berat sekitar 250 gram. Mata sudah dapat berkedip dan proses pembentukan jantung dan pembuluh darah sudah sempurna.. Jari-jari tangan sudah memiliki sidik jari.
Perkembangan Janin pada Kehamilan 20 Minggu Panjang sekitar 25 cm dan berat sekitar 450 gram. Tinggi rahim sekitar pusar. Janin sudah dapat mengisap ibu jari, menyeringai. Terasa gerakan janin.
Pemeriksaan Ultrasonografi Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya dilakukan pada kehamilan 20 minggu. Dokter mengamati keadaan dan lokasi plasenta. Mengamati tingkat pertumbuhan janin dalam rahim. Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan janin. Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin.
Perkembangan Janin pada Kehamilan 24 Minggu Berat janin sekitar 600 gram. Memberikan respon terhadap suara, gerakan. Seringkali dapat dirasakan adanya gerakan-gerakan janin. Dapat merasakan gerakan naik atau turun oleh karena organ telinga yang sudah terbentuk dengan baik.
Perkembangan Janin pada Kehamilan 28 Minggu Berat janin sekitar 1 kilogram. Umumnya sudah berada pada posisinya. Kesempatan hidup cukup besar bila terpaksa harus dilahirkan sebagai bayi prematur. Waspada terhadap gejala persalinan preterm/prematur.
Perkembangan Janin pada Kehamilan 32 Minggu Berat janin sekitar 2 kg. Kulit sudah tidak terlampau keriput oleh karena sudah mulai terjadi pembentukan lemak dibawah kulit. Persiapan laktasi.
Partus Disebut dengan istilah kelahiran Terjadi melalui serangkaian kontraksi uterus yang kuat & berirama Terdiri dari 4 tahap : Pembukaan & pemipihan serviks Dilatasi sempurna (pembukaan leher rahim) Ekspulsi (pengeluaran) fetus Pengeluaran plasenta
Tahapan Partus pembukaan & pemipihan serviks dilatasi sempurna kantung amnion pecah cairan amnion keluar fetus keluar selaput ekstra embrionik keluar
Macam-Macam Kehamilan Kehamilan Ektopik Kehamilan Anggur Kehamilan Kembar
Kehamilan Ektopik Ektopik : keluar dari tempatnya Kehamilan ektopik biasa terjadi di tuba falopii (98%), jarang terjadi di ovarium, serviks, dan lainnya. Kehamilan ektopik mengancam hidup ibu hamil dan merupakan salah satu penyebab utama kematian, kehamilan ini biasa terjadi pada trimester pertama usia kehamilan. Embrio yang telah berkembang akan pecah di tuba falopi mengakibatkan terjadinya pendarahan internal dan infeksi.
Kehamilan Anggur Suatu kelainan pada kehamilan karena adanya sebuah jaringan yang merupakan cikal bakal dari janin mengalami pertumbuhan abnormal di dalam rahim. Hamil anggur lengkap: Adalah telur yang tidak memiliki info genetik dibuahi oleh sperma yang pada akhirnya tidak berubah menjadi sebuah janin. Jaringan ini berkembang menjadi sebuah benjolan yang merupakan jaringan abnormal dengan penampakan seperti buah anggur yang memenuhi rahim. Plasenta tumbuh dan memproduksi hormon kehamilan selain itu juga mengalami tanda kehamilan yang normal pada umumnya. Bila dilakukan tes USG tidak ada tanda tanda bayi yang terbentuk namun hanyalah plasenta yang tumbuh dan berkembang.
Kehamilan Anggur Hamil anggur parsial: Yakni saat telur dibuahi oleh dua sperma pada proses pembuahan yang menyebabkan plasenta membentuk pertumbuhan jaringan abnormal dan embrio. Pertumbuhan jaringan abnormal biasanya lebih cepat dari embrio itu sendiri dan kemungkinan bayi yang lahir nanti akan mengalami cacat yang parah.
Kehamilan Kembar Ada dua macam anak kembar yaitu: monozigot (kembar identik) dan dizigot (kembar beda telur atau kembar fraternal). Kembar identik disebabkan karena sebuah sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma, pada masa perkembangannya, terbagi menjadi dua, dan berkembang menjadi dua janin yang terpisah namun serupa. Kembar ini akan memiliki wajah yang identik, jenis kelamin, golongan darah yang sama, macam rambut, warna mata, dan rambut. Kembar fraternal adalah kembar karena dua sel telur dibuahi oleh sel sperma yang berbeda dan dua-duanya berkembang pada saat yang sama. Pada dasarnya, kembar ini tidak berbeda dari kehamilan tunggal pada saat yang sama. Jenis kelamin dapat berbeda. Ciri-ciri, warna mata, rambut, dan golongan darah dapat berbeda.
TERIMA KASIH