6 Manajemen KEUANGAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Advertisements

ANALISA BIAYA DAN PENDAPATAN
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
Aspek Keuangan.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Penganggaran Modal.
Bahan Ujian AKI.
Lecture Note: Rini Aprilia, M.Sc
KRITERIA INVESTASI.
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Studi kelayakan financial
Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan sekarang untuk suatu hasil yang akan diperoleh di masa depan. 2.Investasi menimbulkan opportunity.
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
Topik 9-10 MANAJEMEN KEUANGAN
KRITERIA INVESTASI.
Studi Kelayakan Bisnis
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-3.
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO.
KRITERIA KELAYAKAN INVESTASI
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
ASPEK KEUANGAN.
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL
ASPEK KEUANGAN.
KRITERIA INVESTASI.
Keuangan Bisnis.
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil
Studi Kelayakan Bisnis
KRITERIA KELAYAKAN PROYEK
Investasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap
KRITERIA INVESTASI.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
MODUL 8 ASPEK KEUANGAN (ASPEK KEUANGAN : ALIRAN KAS)
ANGGARAN PENANAMAN MODAL
4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Nida Nusaibatul Adawiyah
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang)
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil
KRITERIA KELAYAKAN INVESTASI
KRITERIA INVESTASI.
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang) dan Harga Transfer
EVALUASI PROYEK KAPITAL
Capital Budgeting (Penganggaran Modal)
Penganggaran modal.
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
Studi Kelayakan Bisnis
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Kuliah ke 6. KEWIRAUSAHAAN Topik : MANAJEMEN KEUANGAN.
DISCOUNTED CASH FLOW DAN TEKNIK PENILAIANNYA
KRITERIA INVESTASI METODE DISCOUNTED (B/C dan IRR), METODE UNDISCOUNTED.
ANALISIS YANG DIGUNAKAN
08 Studi Kelayakan Bisnis
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
ASPEK KEUANGAN 1. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap
PERTEMUAN V Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
Pertemuan 3.
KRITERIA INVESTASI.
KRITERIA INVESTASI.
Analisis Kelayakan Proyek Tunggal
Studi Kelayakan Bisnis
ASPEK KEUANGAN.
METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV,MIRR
PENGANGGARAN MODAL ..
Transcript presentasi:

6 Manajemen KEUANGAN

Manjemen Keuangan KEUANGAN Sumber Dana Manajemen Penggunaan Dana Equity Debt Venture Cost of Capital Manajemen KEUANGAN Kinerja Usaha - L/R - BEP - Analias Ratio Aktiva Lancar 1 Kas/bank 2 Srt berharga 3 Piutang 4 Persedian Kontrol Dana - Cash Budget - R.Collection Budget - EOQ Penggunaan Dana Aktiva Tetap 1 Tanah 2 Gedung 3 Pabrik 4 Peralatan Kontrol Dana - Cash Flow Kelayakan Investasi - Pay Back - B/C Ratio - NPV - IRR

II. Sumber dan Penggunaan Dana 1. Equity Capital (modal sendiri) Aktiva Lancar Kas Srt berharga Piutang Persedian Aktiva Tetap Tanah Gedung Pabrik Peralatan 2. Debt Capital (Pinjaman) 3. Venture Capital (org lain investasi) Aktiva Lancar Kas Srt berharga Piutang Persedian Aktiva Tetap Tanah Gedung Pabrik Peralatan RENCANA DANA PENGGUNAAN DANA Aktiva Lancar 1. Kas 2. Srt berharga 3. Piutang 4. Persedian Aktiva Tetap 1. Tanah 2. Gedung 3. Pabrik 4. Peralatan Jangka Pendek Jangka Panjang

Laporan Keuangan 1. NERACA 2. Laba Rugi Menggambarkan posisi harta, hutang & modal pada tangal tertentu 2. Laba Rugi Menunjukkan kondisi pendapatan, biaya-biaya, keuntungan atau kerugian dalam periode waktu tertentu

IV. Perhitungan Cash Flow Didasarkan Pada: Perhitungan L/R (income Statement) Data Penerimaan & Pengeluaran Umum dari Laba bersih (Net Income): Ada Unsur Pinjaman NI + Penyusutan + (bunga)(1-T) 2. Tidak ada unsur pinjaman NI + Penyusutan

PERBEDAAN RUGI/LABA & ARUS KAS Tabel 1 : Laba Akuntansi Arus Kas 1. Situasi Th 2000 Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Biaya tanpa penyusutan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Penyusutan Rp 30.000.000 Rp - - - Laba operasi Rp. 20.000.000 Rp 50.000.000 Pajak 40% Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 - Laba Bersih/Arus kas Bersih Rp 12.000.000 Rp 42.000.000 2. Situasi Th 2001 Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Biaya tanpa penyusutan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Penyusutan Rp 10.000.000 Rp - - - Laba operasi Rp 40.000.000 Rp 50.000.000 Pajak 40% Rp 16 .000.000 Rp 16 .000.000 - - Laba Bersih/Arus kas Bersih Rp 24.000.000 Rp 34.000.000

Perbedaan Perhitungan Arus Kas Antara Pengguna & Tanpa PINJAMAN Tabel 2 : PERHITUNGAN ARUS KAS (CASH FLOW) Rugi Laba Rugi laba ( Tanpa Pinjaman) ( Ada Pinjaman) Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Biaya tanpa penyusutan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Penyusutan Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Bunga Rp - Rp 10.000.000 - - Laba operasi Rp 20.000.000 Rp 10.000.000 Pajak 40% Rp 8.000.000 Rp 4.000.000 - - Laba Bersih Rp 12.000.000 6.000.000 Arus Kas (Tanpa Pinjaman) = 12.000.000 + 30.000.000 = 42.000.000 Arus Kas (Ada Pinjaman) = NI + PENYUSUTAN + (BUNGA) (1-T) = 6.000.000 + 30.000.000 + (10.000.000) (1-0,40) = 36.000.000 + (10.000.000) (0,60) = 36.000.000 + 6.000.000 = 42.000.000

Time Value Of Money Future Value (Nilai Kemudian) a. Compound Value (Nilai Majemuk) b. Multiple Periode (Waktu ganda) c. Majemuk dari annuitas Present Value ( Nilai Tunai Sekarang) a. Nilai tunai dari 1 Rp. b. Nilai tunai dari anuitas

1. Future Value Compound Value 1 Rp. 60 jt ? Rp. 50 jt misal r = 20% 1 Rp. 60 jt ? Rp. 50 jt misal r = 20% Vt = P0 (1+r) Vt = 50.000.000 (1+0,20) = Rp. 60.000.000

1. Future Value b. Multiple Period ??? t Rp. 124.416.000 Rp 50 jt PO 1 2 3 4 5 t ??? Rp. 124.416.000 Rp 50 jt PO 50.000.000 60.000.000 72.000.000 86.400.000 5. 103.680.000 (1 + r) (1,20) (1.20) Vt 60.000.000 72.000.000 86.400.000 103.680.000 124.416.000 Atau dgn Rumus: Vt = ( P0 + rt ) = Rp. 50.000.000 (1+0,205) = Rp. 50.000.000 (2.488) = Rp. 124.411.000 Lihat table nilai kemudian bunga majemuk ( selisih krn ada Pembulatan di tabel)

1. Future Value c. Nilai kemudian arus dana berbeda Rp 50 jt Rp 20 jt = Rp 15 jt 1 2 3 r = 20% PO 20.000.000 15.000.000 1 + r (1,20) (1.20) Vt 24.000.000 21.600.000 25.920.000 71.520.000 1 2 3

1. Future Value d. Nilai kemudian arus dana sama (annuity) Rp 50 jt = 1 2 3 4 ? ? ? r = 20% ? PO 12.500.000 1 + r (1,00) (1.20) (1,20) Vt 12.500.000 15.000.000 18.000.000 21.600.000 67.100.000 1.00 1 1.20 2 1.44 3 1.728 Atau St = a x CVIFA  tabel bunga nilai annuitet S4 = Rp. 12.500.000 x 5.3680 = Rp. 67.100.000

2. Present Value Nilai tunai dari 1 Rp. Ilustrasi 1: 1 Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 60 jt Kalau, r = 20% Vt 1 P0 = Vt (1+r) t (1+r) t 1 = 60.000.000 1 (1+0,20) = 60.000.000 x 0,83333 = 49.999.800 Selisih krn pembulatan di tabel

2. Present Value Ilustrasi 2: r = 20% 1 2 3 Vt 1/(1+r)t P0 Rp. 24 jt Rp. 21,6 jt Rp. 25,920 1 2 3 Rp. 20 jt Rp. 15 jt Rp. 15 jt Vt 1/(1+r)t P0 1. 24.000.000 0,83333 20.000.000 21.600.000 0,69444 15.000.000 25.920.000 0,57870 15.000.000 50.000.000,-

2. Present Value b. Nilai Tunai dari Anuitas r = 20% 1 2 3 4 Rp. 25 jt Rp. 25 jt Rp. 25 jt Rp. 25 jt 1 2 3 4 Rp. ? Rp. ? Rp. ? Rp. ? Rp. ? PV at = a x PVIFA ( Lihat table PV annuitas ) PV a4 = 25.000.000 x 2,5887 = Rp. 64.717.500

KRETERIA INVESTASI Untuk melihat layak atau tidaknya suatu Investasi yg akan dijalankan oleh seorang wirausaha digunakan 4 kreteria secara Keuangan berupa Kreteria Investasi yaitu: Payback Periode Benefit Cost Ratio (B/C ratio) Net Present Value (NPV) Internal Rate Of Return (IRR)

1. Payback Periode Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi Contoh : Th 0. Pengeluaran Investasi (Rp. 700.000.000) (-) Th 1. Arus Kas masuk bersih 1 Rp. 167.360.000 (+) Th 2. Arus Kas masuk bersih 2 Rp. 281.306.000 (+) Th 3. Arus kas masuk bersih 3 Rp. 336.826.850 (+) Th 4. Arus Kas masuk bersih 4 Rp. 262.489.640 (+) Th 5. Arus Kas masuk bersih 5 Rp. 550.768.000 (+)

1. Payback Periode Perhitungan: Investasi Semula Rp. 700.000.000 Arus Kas masuk Th 1 Rp. 167.360.000 - 1 Tahun Saldo Investasi Rp. 532.640.000 Arus kas masuk Th 2 Rp. 281.306.000 - 2 Tahun Saldo Investasi Rp. 251.334.000 Arus Kas masuk Th 3 Rp. 336.826.850 - 3 Tahun Saldo Investasi (Rp. 85.492.850) Karena arus dana Tahun Ke 3 Rp. 336.826.850 lebih besar dari saldo investasi yang belum kembali, maka pengembalian investasi berada diantara tahun ke 2 dan tahun ke 3, tepatnya sebagai berikut: = 2 Tahun + ( 251.334.000/336.826.850 x 1 Tahun) = 2,75 Tahun atau 2 tahun 9 bulan

Cah in & Cash Out Biaya Total (Ct) (Jutaan rupiah) Penerimaan Total (Bt) (Jutaan rupiah) Tahun 1 2 3 4 5 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40

2. Net Present Value (NPV) Intrest 18% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 2 3 4 5 1 0,8475 0,7182 0,6086 0,5158 0,4371 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40 8,47 10,77 24,34 10,32 2,19 16,95 17,95 46,69 30,95 17,48 -40 8,48 7,18 22,35 20,63 15,29 1/(1+r)t NPV(i=0,18) = NPVt = 33,93

3. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) (Bt/(1+I)t) BCR (i) = (Co +  (Ct/ (1 + i)t )  Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR>1. Dari kasus diatas maka besarnya BCR adalah sebagai berikut : PFt(Bt) = 16,95 + 17,95 + 16,96 +30,95 + 17,48 = 130,02 PFt(Ct) = 40 + 8,47 + 10,77 +24,34 +10,32 + 2,19 = 96,09  PFt(Bt) 130,02 B/C R (i) = = = 1,35  PFt(Ct) 96,09

4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 24% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 0,7353 0,5407 0,3975 0,2923 0,2149 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40 7,35 8,11 15,90 5,85 1,01 14,71 13,51 31,80 17,54 8,59 -40 7,36 5,40 15,90 11,69 7,58 1 2 3 4 5 NPV(i=0,18) = NPVt = 7,94

4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 40% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 2 3 4 5 1 0,7143 0,5102 0,3644 0,2603 0,1859 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40,00 7,14 7,65 14,58 5,20 0,93 14,28 12,76 29,15 15,62 7,43 -40 7,14 5,11 14,57 10,42 6,50 NPV(i=0,18) = NPVt = 3,74

4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 48% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 40 6,76 6,85 12,34 4,17 0,70 13,51 11,41 24,68 12,50 5,63 -40 6,75 4,56 12,34 8,33 4,93 1 2 3 4 5 1 0,6757 0,4565 0,3085 0,2084 0,1408 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 NPV(i=0,18) = NPVt = -3,09

4. Internal Rate Of Return (IRR) Setelah dicoba dengan tingkat bunga 48 persen ternyata nilai NPV < 0. Dengan cara dicoba-coba seperti diatas, maka diperoleh : NPV (i=0,18) = 33,93 > 0 NPV (i=0,36) = 7,94 > 0 NPV (i=0,40) = 3,74 > 0 NPV (i=0,48) = -3,09 < 0 NPV = 0 terletak antara interes 40 dan 48, selain diantara angka-angka itu NPV tidak sama dengan nol. Dengan menggunakan interpolasi ; i = 0,40 - - > NPV = 3,74 i = 0,48 - - > NPV = -3,09 maka, IRR = 0,40 + ( 3,74 – 0 ) / ( 3,74 – ( -3,09 ) ( 0,48 – 0,40 ) IRR = 0,4438 atau 44,38 % Karena pada tingkat interest rate 44,38 %, nilai NPV = 0, maka proyek tersebut layak secara ekonomis.