SERTIFIKASI GURU : SEBUAH SOLUSI ?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013
Advertisements

ASS WR WB, SERTIFIKASI GURU DLM JABATAN
KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU PROFESIONAL
ANALISIS PROFIL DAN PETA MUTU PENDIDIKAN
SERTIFIKASI BK PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
ASS WR WB, SERTIFIKASI GURU DLM JABATAN Latar Belakang Dasar Hukum: Dasar Hukum: 1. UU RI No. 20/2003 (UUSPN) 2. UU RI No. 14/2005 ttg Guru dan Dosen.
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M)
SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)
Burhan Nurgiyantoro LPM-UNY 28 Juni Sejak kelahirannya tahun 60-an, yang ketika itu bernama IKIP Yogyakarta, UNY adalah sebuah LPTK Tugas utama.
Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Seminar Metode Pembelajaran dan PTK
Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2007 Sertifikasi Dosen.
Strategi Sertifikasi Dosen
EVALUASI, PELAPORAN DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PERAN KKN-PPL DALAM PEMBENTUKAN PROFESIONALISME GURU
Sesi 2 Pengenalan Terhadap EDS/M dan Instrumen EDS/M
PENGUKURAN EVALUASI TERHADAP INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME
PENGENALAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU
1. Heru supriyanti 2. Rina darmawanti 3. Lutfiani 4. Siti rokhani 5. Assifaa fulki anggadita 6. Asih Mulyawati.
PENTINGNYA EVALUASI PROGRAM STUDI BERBEASIS EVALUASI DIRI
HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI IV PADA REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2009.
Peran LAM-PTKes dalam Meningkatkan Mutu Program Studi Kesehatan
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH
STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA
Pendidikan Gratis dan Standar Pelayanan Minimal
Disampaikan Oleh : Drs.H.Andi M.Darlis,M.Pd.I
Skenario Kegiatan ( durasi waktu 225’)
PENGEMBANGAN LPTK DAN PPG
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
Latar Belakang Sejak 40 tahun terakhir, dalam ijazah tamatan Perguruan Tinggi Teknik dan Pertanian tidak disebut adanya gelar Insinyur, sehingga Ir.
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SD/MI
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Di Susun : Alia Syamhandayani Petrus Ola Payon Retno Wulandari
KEBUTUHAN, TANTANGAN DAN PERMASALAHAN PEMBELAJARAN SD PERTEMUAN - 7
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
Permendiknas No. 18/2007 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN.
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SD/MI
Hak dan Kewajiban HAK GURU
PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KEBIJAKAN SERGUR 2016
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
4 (empat) bukti / fakta 12. Penilaian untuk kompetensi 12
Mengenal Karakteristik Peserta didik
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
7 (TUJUH) bukti / fakta 14. Penilaian untuk kompetensi 14
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
TATA KELOLA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KONSEP PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
HAK DAN KEWAJIBAN.
Profesi kependidikan Oleh : Ika Nia Tri Utami (K ) 23/02/2015
Sertifikasi Dosen Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) di SATUAN PENDIDIKAN
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS & MAPEL LAMPIRAN 1.
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Sertifikasi Dosen Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan
PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2009
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes. 80 an Pekerja Kesehatan 90 an Tenaga Keperawatan 2000 Profesi Perawat Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes.
Sertifikasi Dosen Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan
SERTIFIKASI KOMPETENSI
PENGERTIAN DASAR SERTIFIKASI KOMPETENSI. SERTIFIKASI Sertifikasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan pengakuan resmi (keabsahan) atas produk, proses,
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Transcript presentasi:

SERTIFIKASI GURU : SEBUAH SOLUSI ? RS SERI GURU 2014 SERTIFIKASI GURU : SEBUAH SOLUSI ? Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd

5 W 1 H Guru dan Tenaga Kependidikan Komisi 3 Bagaimana meningkatkan kualitas dan kehandalan perencanaan kebutuhan dan distribusi guru? Bagaimana strategi meningkatkan mutu guru agar dapat memenuhi kuaifikasi yang diharapkan? Bagaimana strategi pengembangan keprofesian guru dapat disusun secara berkelanjutan? Bagaimana memastikan tunjangan kesejahteraan guru tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah?

Kebijakan Sertifikasi Guru (Tawaran Solusi Pendidikan Profesi Guru) : Sebuah Jurnal Otoritas Issu sertifikasi guru dan dosen telah lama digulirkan. Sertifikasi sebagai upaya legal dan pengakuan negara terhadap status profesional bagi guru. Undang-undang RI. No.14 tahun 2005 dan PP No.74 tahun 2008 memberikan batasan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat untuk guru dan dosen. Pengakuan sebagai seorang profesional dikuatkan dengan terbitnya lembaran negara yang bernama “sertifikat pendidik”. Sebuah impian yang dinantikan oleh kaum “Umar Bakri” di Tanah Air. Namun menjadi sebuah tanda tanya, “apakah menjadi guru profesional cukup dengan sertifikasi?” Menjawab pertanyaan ini perlu dilakukan analisis lebih jauh. 

Sejak pertama digulirkan, istilah sertifikasi telah membuat “gerah” beberapa LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) di Tanah Air. Sertifikasi dianggap sebagai bentuk keraguan dari pihak pemerintah terhadap kredibilitas alumni dari LPTK yang telah banyak menghasilkan tenaga guru dan dosen. Lembaran negara berupa “Ijazah Akta” tidak menjadi sebuah jaminan kompetensi bagi setiap guru. Mengapa? Issu tentang rendahnya mutu pendidikan yang seakan tak pernah selesai menjadi fakta tak terbantahkan sebagai indikator bahwa kompetensi guru perlu ditelusuri lebih jauh. 

Upaya untuk menelusuri pun “digodok” dalam rangka mendeteksi layak tidaknya seorang guru dianggap profesional. Tarik ulur sistem pendeteksian melahirkan sebuah instrumen yang disebut dengan “Penilaian Porto Folio” yang dianggap “lebih murah” saat ini sebagai “alat deteksi” bagi keprofesionalan bagi seorang guru. 

Menyikapi pertanyaan utama di atas dikaitkan dengan “alat deteksi” berupa porto folio memang secara sederhana dapat menjawab pertanyaan tersebut. Porto Folio yang terbagi ke dalam 10 komponen besar yang dipersyaratkan dapat memberi jaminan bahwa seorang guru yang memenuhi standar poin minimal dari isi porto folio mereka layak dianggap profesional. Namun tentu saja semua yang menjadi item penilaian tersebut secara faktual merupakan pengalaman guru/dosen yang benar-benar dilakoni dalam kehidupan nyata. Bagaimana ini?

Dengan persyaratan skor minimal dari isi porto folio (skor minimal 850) dan imbalan finansial yang cukup menggiurkan, berbagai upaya ditempuh oleh guru untuk mencapai derajat “profesional” tersebut. Dari berbagai sumber yang diperoleh (dari guru ataupun asesor) terdeteksi adanya usaha yang tidak “halal” dilakukan oleh calon profesional tersebut. Hal seperti ini memberi catatan tersendiri bahwa sebagian guru mengidap “penyakit moral” yang perlu diobati. Dari tangan asesor yang telah terlatih lahirlah guru yang layak dan tidak layak menyandang gelar “profesional”. Guru yang layak diberi sertifikat, yang tidak layak di upgrade dalam suatu diklat khusus

Penyakit moral yang disebutkan di atas muncul karena dua alasan yang berbeda. Ada yang bisa dibenarkan dan ada yang memang salah. Yang dapat dibenarkan adalah, mereka (guru/dosen) yang telah lama mengabdi secara benar atau “profesional” menurut penilaian lapangan, namun semua bukti fisik keprofesionalan yang telah diraih tidak dapat diperlihatkan (salah satu kelemahan penilaian porto folio). Yang tak dapat dibenarkan adalah guru yang melengkapi bukti isi porto folio mereka dengan cara yang tidak benar (pemalsuan, plagiat, jual-beli piagam/sertifikat dsb). Sertifikasi yang sedang terlaksana saat ini, dengan semua kelebihan dan kelemahannya harus diakui telah mampu menyaring beberapa guru/dosen yang layak dan tidak layak menyandang gelar profesional. 

Dari semua fenomena di atas, penilaian portofolio dan diklat adalah suatu upaya yang praktis dan cenderung lebih realistis sebagai langkah awal sertifikasi. Menyikapi semua hasil yang telah dicapai dari sertifikasi, memotivasi baik user ataupun stakeholder untuk memberikan sumbangan ide pemikiran demi menyempurnakan sistem yang sementara diberlakukan.