GAYA, AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MODUL KEENAM GAYA, AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN Di Susun Oleh: Erna Multahada, S.HI., M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI http://www.mercubuana.ac.id 2007 MODUL KEENAM GAYA, AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN
Gaya 2 Kepemimpinan Karismatik Pemaknaan Contoh Envisioning M R-6. PI/O; Gaya, Aktivitas dan Keterampilan Kepemimpinan http://www.mercubuana.ac.id 2 orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok. Sedangkan menurut Howard H.Hoyt dalam bukunya Aspect of Modern Public Administration menyatakan kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pada kepimpinan terdapat unsur-unsur: Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain, Untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok 2. Gaya Kepemimpinan a. Gaya Kepemimpinan Karismatik (Charismatic Leadership Styles) Gaya kepemimpinan karismatik menurut Luthans (1992) terdiri atas tiga tipe perilaku, yang secara singkat hubungan pimipinan dan bawahan diuraikan pada tabel berikut ini: Sedangkan Robbins (2003) merinci menjadi empat proses cara atau gaya kepemimpinan karismatik di dalam mempengaruhi bawahannya. Pertama, proses itu dimulai saat pemimpin mengutarakan dengan jelas suatu visi yang menarik. Visi ini memberikan suatu kesinambungan bagi para pengikut dengan menautkan masa kini dengan masa depan yang lebih bak bagi organisasi itu. Kedua, kemudian pemimpin mengkomunikasikan harapan dan kinerja yang tinggi Gaya Kepemimpinan Karismatik Pemaknaan Contoh Envisioning Membangun gambaran ke depan---atau keinginan ke depan ---di mana karyawan dapat mengidentifikasi dan merasakan kebahagiaan. Mengartikulasikan visi. Mensetting (menetapkan) harapan yang besar Energizing Secara langsung membangkitkan energi, memotivasi perilaku karyawan dalam organisasi Menunjukkan kegembiraan personal dan kepercayaan. Mencari, menemukan dan mendapatkan kesuksesan. Enabling Secara psikologis membantu karyawan bertindak atau berprestasi untuk mencapai tujuan Memberikan dukungan. Memberikan empati
M R-6. PI/O; Gaya, Aktivitas dan Keterampilan Kepemimpinan http://www Untuk mempengaruhi perilaku, pemimpin secara aktif memantau pekerjaan yang dilakukan dan menggunakan metode memperbaiki atau mengoreksi untuk memastikan bahwa pekerjaan sesuai dengan standar. 4. Laissez faire leadership Pemimpin tidak tertarik dan “lepas tangan” terhadap para pekerja dan pekerjaannya. Pemimpin mengabaikan kebutuhan orang lain, tidak menanggapi persoalan dan memantau pelaksanaan pekerjaan. Gaya kepemimpinan transaksional ini mempengaruhi orang lain dengan menukar pekerjaannya dengan gaji tetapi tidak membangun arti dari kerja dan menghambat kreativitas. Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transaksional dengan komitmen kerja karyawan. Artinya bahwa praktik gaya kepemimpinan transaksional hanya menjadi dasar bagi tumbuhnya komitmen bawahan, tetapi tidak mampu meningkatkan komitmen bawahan c. Gaya Kepemimpinan Transformasional Konsep kepemimpinan transformasional menurut Burn (dalam Yudhawati, 2005) dikembangkan melalui landasan teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow. 4 Burn menjelaskan konsep keterkaitan antara konsep kepemimpinan transformasional dan transaksional dengan teori tata tingkat kebutuhan bawahan yang lebih rendah seperti kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman dan kebutuhan akan penghargaan akan dapat terpenuhi dengan baik melalui gaya kepemimpinan transaksional. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi seperti harga diri dan aktualisasi diri menurut Killer (dalam Yudhawati, 2005) hanya dimungkinkan melalui gaya kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional dapat diidentifikasi melalui dampaknya terhadap sikap, nilai, asumsi dan komitmennya sedemikian rupa sehingga selaras dengan organisasinya maka diyakini bahwa karyawan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada pemimpinnya. Menurut Howell dan Merenda (dalam Yudhawati, 2005) dalam kepemimpinan transformasional keberhasilan organisasi sebagian besar akan bergantung pada sikap, nilai dan keterampilan pemimpin. Pemimpin transformasional yang efektif akan menunjukkan sifat-sifat sebagai berikut: (a) melihat diri sendiri sebagai agen perubahan, (b) pengambil resiko yang berhati-hati, (c) memiliki kepercayaan kepada karyawan dan peka terhadap kebutuhan-kebutuhan karyawan, (d) mampu membimbing karyawan,