MATA PELAJARAN TIK DAN KKPI SEBAGAI PRA-VOKASIONAL DALAM KURIKULUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
0 IMPLIKASI KURIKULUM 2013 BAHAN DISKUSI 0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1 – 3 DESEMBER 2013.
Advertisements

MODEL PEMINATAN,LINTAS MINAT, DAN PENDALAMAN MINAT KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN RASIONAL KURIKULUM.
NAMA JABATAN FUNGSIONAL UMUM DAN TERTENTU
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PENGELOLAAN KURIKULUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KOMPONEN SILABUS Identitas Standar Kompetensi Kode Standar Kompetensi
PENGEMBANGAN SDM PENDIDIK
Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum 2013
Pelayanan peminatan peserta didik
KOMPETENSI Menjelaskan standar isi (kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan).
PEMINATAN PADA SMK/MAK
MATERI-2 EVALUASI PEMBELAJARAN
Kurikulum SMP.
TEACHING FACTORY DI SMK BI
Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
KURIKULUM
“PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
KURIKULUM SMA NEGERI 8 JAKARTA
UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL, DAN UJIAN SEKOLAH SMA NEGERI 23 dinas pendidikan provinsi dki jakarta.
INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016
Untuk Orangtua Siswa SMA
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP
INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016
KEDUDUKAN UN_USBN & US UN US USBN UJIAN
Direktorat Jenderal GTK -
5 Penyesuaian Beban 1.
JERMAN.
STRATEGI SUPERVISI AKADEMIK
Un usbn Un usbn DEPOK, 26 JANUARI 2017.
JADWAL US DAN UN 2013.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH MENENGAH.
IMPLEMENTASI SI & SKL SILABUS DAN MODEL-MODEL RPP IMPLEMENTASI
DEFINISI, FUNGSI, DAN SEJARAH KURIKULUM Erie Agusta, M.Pd.
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016
STRATEGI PENGEMBANGAN SOAL UJIAN PRODUKTIF SMK
TUJUAN PERKULIAHAN Mengembangkan kemampuan dasar pengetahuan dan pengalaman dalam ekonomi warga negara Indonesia yang kreatif produktif berwawasan lokal,
Struktur Kurikulum SD.
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Disampaikan pada acara silaturahmi Forum Pembelajaran Klaster 2
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Pelayanan peminatan peserta didik
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
URUTAN PENDATAAN GURU SMP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
Pada Kegiatan Pembekalan Implementasi KTSP Tingkat Nasional
Kurikulum 2013 Paparan Bidang Kurikulum SMP Negeri 1 Pontianak PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 1 PONTIANAK Paparan.
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN GURU
KONSEP PENILAIAN DALAM KERANGKA KURIKULUM SMK EDISI 2013
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM
KBK 2004 dan Kurikulum 2006 Sekolah Dasar Nanang Rijono.
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
Struktur Kurikulum SD.
STANDAR ISI HENDRA ERIK RUDYANTO.
JUMLAH BIDANG, PROGRAM DAN KOMPETENSI KEAHLIAN ... (1)
KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Transcript presentasi:

MATA PELAJARAN TIK DAN KKPI SEBAGAI PRA-VOKASIONAL DALAM KURIKULUM SEMINAR NASIONAL URGENSI MATA PELAJARAN TIK DAN KKPI DALAM KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN TIK DAN KKPI SEBAGAI PRA-VOKASIONAL DALAM KURIKULUM Oleh: Ivan Hanafi UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015

ISI PAPARAN A B C D Pendahuluan Pendidikan Vokasi TIK sebagai MP Pra-Vokasional pada K-13 D Beberapa Pertimbangan dan Dukungan 2

A PENDAHULUAN

Satu abad Kemerdekaan RI 2010 PDB ~ US$ 700 Milyar Pendapatan/kap US$ 3,000 (2010) Terbesar ke-17 besar dunia 2025 PDB: 3,8 – 4,5 Trilyun US$ Pendapatan/kap: 13.000 – 16.100 US$ Terbesar ke-12 dunia Proyeksi KEN Pendapatan/kapita ~US$ 14,900 (high income country) 2045 PDB ~US$ 16.6 Trilyun Prediksi Pendapatan/kapita ~US$ 46,900 Diprediksi menjadi terbesar ke-7 atau ke-8 dunia*) Visi Indonesia “Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan” Satu abad Kemerdekaan RI Becoming also the Vision of Indonesia in the future Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan Sumber: MP3EI (2011 – 2025)

KETERKAITAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Pertambahan Keluaran Domestik  Pertumbuhan Ekonomi Perpanjangan Rantai Pasok Produksi Peningkatan Hasil Sumber Daya Alam dan Nilai Tambahnya Penciptaan Produk Substitusi Impor Penciptaan Produk Unggulan Baru Untuk Pengembangan Industri Inovasi Produk Inovasi Proses Penambahan Nilai Keterampilan Inovasi Penciptaan Nilai Efisiensi K(apital) L(abor) Sumber Daya Alam Sumber Daya Dana SDM Pembelajaran Kewirausahaan Paten/Inovasi Penelitian dan Pengembangan Desain dan Rekayasa Pendidikan Sumber: Kemdiknas, 2011

TANTANGAN RENDAHNYA KOMPETENSI: Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia COUNTRY Mean years of schooling Duration of Compulsory Education Gross National Income (GNI) per capita (USD/year) Indonesia 5,8 9 3.716 India 4,4 3.468 Singapore 8,8 6 52.569 Malaysia 9,5 13.685 Philippines 8,9 7 3.478 Japan 11,6 32.295 Korea Rep. 28.230 China 7,5 7.476 Thailand 6,6 7.694 Sumber: BPS, 2012 6

STRUKTUR SDM UNTUK MENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI Negara Berkembang Negara Maju Management Professionals Pendidikan Kejuruan dan Pendidikan Vokasi Highly Skilled Semi-Professionals Highly Skilled Manpower Skilled Manpower Semi-Skilled Manpower Unskilled Manpower Sumber: Johanson, 2004

B PENDIDIKAN VOKASI

PENDIDIKAN VOKASI Pendidikan Vokasi identik dengan Pendidikan Kejuruan, yakni bentuk pendidikan dan pelatihan yang berorientasi penyiapan peserta didik untuk bekerja (wirausaha, dan melanjutkan pendidikan) Pendidikan Vokasi tidak terlepas dari keterikatannya dengan keduniakerjaan, seperti mata rantai yang tidak boleh putus.

UNDANG-UNDANG NOMOR 20/2003 TENTANG PENDIDIKAN VOKASI Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana (Penjelasan Pasal 15 UU No.20/2003 tentang Sisdiknas)

MENGAPA PENDIDIKAN VOKASI SANGAT PENTING? Education is essentially a preparation for life, and ‘life’ must be seen basically economic terms, namely, the employability of young people and the enhanced economic welfare of the nation (Pring, 2000) Vocational education is one of key factors in ensuring economic development, competitiveness and social stability in all countries, both developing and industrialized (Wilkins, 2001) For developing countries, if education is the key to achieving economic and social development, then VET is the master key to such development (Lauglo and Maclean, 2005) Work is a central feature of most people’s lives and about 80% of jobs world-wide require vocational skills (UNEVOC/UIS Statistical Profile of TVET Worldwide, 2007, Bonn)

VOKASIONALISASI PENDIDIKAN Sebagai proses pengenalan subyek-subyek praktis keduniakerjaan melalui berbagai kegiatan pendidikan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan vokasional, termasuk teknologi kepada peserta didik untuk mengembangkan kapasitas diri dan keterampilan (employability skills) Dalam proses pendidikan dan pelatihan di sekolah mengacu pada pengertian pemberian mata pelajaran dengan latihan dalam porsi yang ringan tentang pengetahuan, keterampilan vokasional dan teknologi – berorientasi keduniakerjaan Dalam kaitan ini, dibangun kurikulum yang seimbang dengan memberikan kompetensi, keterampilan dan nilai-nilai pengetahuan untuk dunia kerja, termasuk pengetahuan dan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Adaptasi dari: L. Efison Munjanganja UNESCO-UNEVOC International Centre

TUJUAN VOKASIONALISASI PENDIDIKAN Menanamkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan keterampilan bidang vokasional – termasuk teknologi – secara bertahap untuk mewujudkan pencapaian SDM yang unggul dan berorientasi pada pekerjaan yang bersifat produktif Meningkatkan relevansi kompetensi lulusan pendidikan dengan kebutuhan keduniakerjaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui peran SDM yang kompetitif dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan Program vokasional pada kurikulum sekolah mempunyai tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi siswa yang kurang mampu (Kelly and Price, 2009)

BENTUK VOKASIONALISASI PENDIDIKAN Antara lain: Di bidang teknologi dan rekayasa, mengenal berbagai kompetensi antara lain kompetensi konstruksi bangunan, elektronika, kelistrikan, otomasi industri, pemesinan, kendaraan ringan, dan mekatronika Di bidang kesehatan, mengenal kompetensi keperawatan berbagai bagian tubuh manusia, analisis kesehatan, termasuk obat-obatan tertentu Di bidang teknologi informasi dan komunikasi, mengenal standar kompetensi rekayasa perangkat lunak, multimedia, jaringan komputer, animasi, dan produk siaran

TIK SEBAGAI MATA PELAJARAN PRA-VOKASIONAL PADA KURIKULUM 2013 C TIK SEBAGAI MATA PELAJARAN PRA-VOKASIONAL PADA KURIKULUM 2013

PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum 1994 2013 ‘Kurikulum 2013’ 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1997 Revisi Kurikulum 1994 16 Sumber: Kemendiknas, 2013

MATA PELAJARAN PRA-VOKASIONAL PADA STRUKTUR KURIKULUM SD Sumber: Kemendiknas, 2013

MATA PELAJARAN PRA-VOKASIONAL PADA STRUKTUR KURIKULUM SMP No Komponen VII VIII IX KTSP 2013 1 Pendidikan Agama (dan Budi Pekerti) 2 3 PPKN = Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia 4 6 Matematika 5 IPA Terpadu (Fisika dan Biologi) = Ilmu Pengetahuan Alam IPS Terpadu (Sejarah, Geografi, dan Ekonomi) = Ilmu Pengetahuan Sosial) 7 Bahasa Inggris 8 Seni dan Budaya (Termasuk Mulok (Bhs D)) 9 Pendidikan Jasmani, OR & Kesehatan (Termasuk Mulok ) 10 Teknologi Informasi dan Komunikasi (Termasuk Mulok ) - 11 Bahasa Daerah 12 Keterampilan 13 Prakarya Jumlah 32 38 Sumber: Kemendiknas, 2013

MATA PELAJARAN PRA-VOKASIONAL PADA STRUKTUR KURIKULUM SMA Sumber: Kemendiknas, 2013

BEBERAPA PERTIMBANGAN DAN DUKUNGAN

MATA PELAJARAN PRA-VOKASIONAL KURIKULUM 2013 SD Kompetensi Dasar Seni Budaya dan Prakarya Kelas I-VI KI-4 SMP Kompetensi Dasar Prakarya 1 Kerajinan 2 Rekayasa 3 Budidaya 4 Pengolahan SMA Kompetensi Dasar Prakarya dan Kewirausahaan SMK

TREN PERKEMBANGAN TIK Globalization: ada di seluruh dunia Universalization: perluasan berbagai aplikasi Familiarization: terutama kalangan muda Popularization: di berbagai pelosok dunia Enhanced capabilities: kemampuan teknologi Reduced real costs: efisiensi biaya Sumber: UNESCO ICTLIP

IMPLEMENTASI PRA-VOKASIONAL DALAM KURIKULUM Indonesia membutuhkan SDM yang kreatif dan produktif untuk mencapai tujuan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Mata pelajaran pra-vokasional merupakan upaya penanaman pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi keduniakerjaan kepada peserta didik melalui proses pendidikan dan pelatihan MP TIK sebagai salah satu bentuk implementasi MP Pra- vokasional dalam kurikulum sekolah untuk mengenal dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi

UNESCO: TIK DALAM KURIKULUM SEKOLAH Sumber: UNESCO, 2002

Terima kasih…