PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 REPUBLIK INDONESIA PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 DAN PENGALOKASIAN KE SETIAP UNIT KERJA Bogor, 28 Juli 2016
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL SESUAI RPJMN 2015 - 2019 Pengembangan Perwilayahan Industri di luar pulau Jawa, dengan strategi meliputi: Fasilitasi pembangunan 14 Kawasan Industri (KI), Membangun 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di Kawasan Timur Indonesia dan 11 di Kawasan Barat Indonesia, dan Berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam membangun infrastruktur utama (jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pengolah limbah, dan logistik), infrastruktur pendukung tumbuhnya industri, dan sarana pendukung kualitas kehidupan (Quality Working Life) bagi pekerja.
Penumbuhan Populasi Industri, dengan menambah sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50% tumbuh di luar Jawa, serta tumbuhnya industri kecil sekitar 20 ribu unit usaha, dengan strategi meliputi: Mendorong investasi untuk industri pengolah sumber daya alam, baik hasil pertanian maupun hasil pertambangan (hilirisasi), Mendorong investasi untuk industri penghasil barang konsumsi kebutuhan dalam negeri yang utamanya industri padat tenaga kerja, Mendorong investasi untuk industri penghasil bahan baku, bahan setengah jadi, komponen, dan sub-assembly (pendalaman struktur), Memanfaatkan kesempatan dalam jaringan produksi global, dan Pembinaan industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat terintegrasi dengan rantai nilai industri pemegang merek (Original Equipment Manufacturer, OEM) di dalam negeri dan dapat menjadi basis penumbuhan populasi industri besar dan sedang.
Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (Nilai Ekspor dan Nilai Tambah Per Tenaga Kerja) dengan strategi meliputi : Peningkatan efisiensi teknis, melalui : Pembaharuan / revitalisasi permesinan industri Peningkatan dan pembaharuan keterampilan tenaga kerja Optimalisasi ke-ekonomian lingkup industri (economic of scope) Peningkatan penguasaan IPTEK / inovasi. Peningkatan penguasaan dan pelaksanaan pengembangan produk baru (new product development) oleh industri domestic. Pembangunan Faktor Input: Peningkatan kualitas SDM Industri. Akses ke sumber pembiayaan yang terjangkau. Fasilitasi dan insentif dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas diutamakan bagi industri: (1) strategis; (2) maritim; dan (3) padat tenaga kerja
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-549/MK.02/2016 tanggal 30 Juni 2016 perihal Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga TA 2017, Pagu Anggaran Kementerian Perindustrian Tahun 2017 sebesar Rp. 3.166.571.933.000,-. Pagu tersebut bersumber dari Rupiah Murni sebesar Rp. 2.955.134.958.000,-, dan PNBP/BLU sebesar Rp. 211.436.975.000-, dengan rincian alokasi belanja sebagai berikut: Belanja Pegawai sebesar Rp. 697.354.738.000,- Belanja Operasional yang meliputi biaya operasional perkantoran, pemeliharaan peralatan kantor maupun gedung sebesar Rp. 169.574.205.000,-. Belanja Non-Operasional sebesar Rp. 2.299.642.990.000,-.
PAGU ANGGARAN PER PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2017 No PROGRAM RUPIAH MURNI PNBP/BLU PAGU TOTAL B. PEGAWAI B.OPERASIONAL B. NON OPERASIONAL PNBP BLU (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 01 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 269.670.253.000 101.368.086.000 651.085.145.000 46.858.101.000 8.790.490.000 1.077.772.075.000 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian - 13.573.600.000 03 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 18.494.354.000 1.169.000.000 119.350.571.000 139.013.925.000 04 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 24.141.863.000 1.469.000.000 136.875.137.000 162.486.000.000 05 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika 20.662.895.000 2.063.000.000 150.701.316.000 173.427.211.000 06 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 23.327.163.000 1.137.000.000 233.231.642.000 120.000.000 257.815.805.000 07 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian 12.641.563.000 1.807.000.000 31.259.217.000 45.707.780.000 08 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 299.224.749.000 56.497.119.000 63.719.997.000 84.107.148.000 71.561.236.000 575.110.249.000 09 Program Percepatan Penyebaran dan Pemerataan Pembangunan Industri 13.429.906.000 2.048.000.000 646.139.202.000 661.617.108.000 10 Program Peningkatan Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional 15.761.992.000 2.016.000.000 42.270.188.000 60.048.180.000 TOTAL 697.354.738.000 169.574.205.000 2.088.206.015.000 131.085.249.000 80.351.726.000 3.166.571.933.000
PERAN DITJEN IA DALAM PROGRAM PRIORITAS KEMENPERIN TAHUN 2017 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro Promosi investasi produk hilir kelapa sawit dan industri kayu – rotan Penyusunan 27 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI); Penyusunan 6 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri (RSKKNI); Pelatihan dan sertifikasi SDM industri agro (430 orang); Pembangunan Pilot Project Aditif Aspal Berbasis Crumb Rubber sebagai upaya meningkatkan penyerapan bahan baku karet di dalam negeri; Bantuan mesin dan peralatan untuk industri pengolahan rumput laut, industri tepung non gandum, industri pengolahan kayu, industri susu olahan berbasis susu segar, industri pengolahan buah, serta industri pendukung peningkatan daya simpan produk hasil laut dan mutu es konsumsi. Pengembangan desain industri kayu dan rotan.
MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 019.07.1833 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan 35.199 terimplementasikannya Pilot Project Aditif Aspal Berbasis Crumb Rubber sebagai upaya meningkatkan penyerapan bahan baku karet di dalam negeri melalui pemanfaatan pada pembangunan infrastruktur Jumlah pabrik/pilot project 1 pabrik 29.000 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Terlaksanannya Bantuan Mesin dan peralatan untuk industri pengolahan kayu, industri oleokimia, kemurgi dan minyak atsiri jumlah unit usaha yang diberi bantuan mesin peralatan 1 unit 3.000 tersusunnya rancangan SKKNI SDM industri hasil hutan dan perkebunan yaitu SKKNI yang disusun adalah SKKNI Percetakan, SKKNI Furniture dan SKKNI hilir kelapa sawit Jumlah SKKNI yang tersusun 2 RSKKNI 1.400 Tersusunnya Rancangan dan/atau revisi Standar Nasional Indonesia Produk Industri dalam rangka peningkatan daya saing Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia 15 RSNI 1.799
MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07.1834 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar 6.220 Tersedianya Mesin / Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri dalam rangka Peningkatan Mutu Susu Olahan Berbasis Susu Segar Dalam Negeri Jumlah Mesin / Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri 4 2.050 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Tersedianya Mesin / Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri dalam rangka Peningkatan Teknologi Proses Es Balok Dalam Rangka Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut dan Mutu Es Konsumsi 1 2.470 Tersusunnya Rancangan dan/atau revisi Standar Nasional Indonesia Produk Industri pada kegiatan Bantuan Sertifikasi Penerapan Standar di Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia 1.000 Tersusunnya RSKKNI/SKKNI Pada Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Jumlah RSKKNI/SKKNI 700
MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07.1835 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan 19.600 Terfasilitasinya bantuan mesin dan peralatan Industri Pengolahan Rumput Laut (Alkali Treatment Gracilaria) Jumlah Unit Usaha 1 Unit Usaha 9.000 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Tersusunnya Draft SKKNI Industri Pengolahan Daging Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia di bidang Industri Pengolahan Daging 1 RSKKNI 700 Terfasilitasinya bantuan mesin dan peralatan Tepung Non Gandum 6.500
MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07.1835 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan 19.600 Tersusunnya Draft SKKNI Industri Gula Rafinasi Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia di bidang Industri Gula Rafinasi 1 RSKKNI 700 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Tersusunnya Draft SKKNI Industri MI Instan Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia di bidang Industri Mi Instan Tersusunnya Revisi SNI produk Tepung Jagung, Tepung Pelapis, Bumbu Perasa Daging, keripik Tahu, karagenan, Agar - Agar, Minyajk kedelai, Tauco Jumlah Rancangan SNI 8 RSNI 2.000
TERIMA KASIH Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan Telp/Fax : (021) 5255509 ext 4020, 5253278 Website : http://rocana.kemenperin.go.id Email : rocana.kemenperin@gmail.com