PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN
Advertisements

PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA /LEMBAGA TAHUN 2012
PENYEMPURNAAN arSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
PEMBANGUNAN PARIWISATA
TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.
BIDANG INDUSTRI LOGAM MESIN ELEKTRONIKA & ANEKA
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
POKOK-POKOK PIKIRAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ”SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD” DENGAN TEMA : ”MENUJU SWASEMBADA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN SERTA.
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
Rapat Koordinasi Penyelesaian APBN-P Tahun 2015
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN
Pembiayaan Investasi Di Bidang Industri
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pemalang
R.R. Bappeda Kabupaten Bandung Rabu, 28 Oktober 2015
KANTOR PERWAKILAN DAERAH DIY 2017
RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
PEMBANGUNAN PARIWISATA
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
PEMBANGUNAN PARIWISATA
Direktur Industri Minuman Dan Tembakau
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN TAHUN 2016
PEMBANGUNAN PARIWISATA
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
Oleh: Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian
Pusdiklat Industri PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) KEMENPERIN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI DAERAH.
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN GUNA MEMINIMALISIR PENYIMPANGAN DAN TEMUAN
Arah Kebijakan Persusuan
Jakarta, 26 Juni 2015 Kementerian Perindustrian
PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
PROSPEK DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
INSENTIF DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL
DEPUTI BIDANG PUG BIDANG EKONOMI TA. 2014
Arah Kebijakan Persusuan
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA HILIR
DIREKTORAT INDUSTRI BAHAN GALIAN NON LOGAM
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKRETARIAT DITJEN IKTA TAHUN ANGGARAN 2018
Biro Organisasi SETDA Prov Jabar
PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI TEKSTIL KULIT ALAS KAKI DAN ANEKA TAHUN 2018 Jakarta, 10 Januari 2018.
EVALUASI KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN SEKTOR INDUSTRI DAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 Bali, 15 Desember 2017.
PEMBANGUNAN PERIKANAN
Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN.
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
Pangan PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DAN 2017.
TIMELINE RKP & RENJA K/L 2019 NASIONAL Trilateral Meeting 1 (TM -1) Rangkaian Rakorbang pus da n Pemutakhir an Rancangan Renja Renja K/L SB Pagu (TM -
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2018
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
KEBIJAKAN PENGANGGARAN TAHUN 2016
DIREKTUR PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PEMBANGUNAN SENTRA IKM DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI.
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Transcript presentasi:

PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 REPUBLIK INDONESIA PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 DAN PENGALOKASIAN KE SETIAP UNIT KERJA Bogor, 28 Juli 2016

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL SESUAI RPJMN 2015 - 2019 Pengembangan Perwilayahan Industri di luar pulau Jawa, dengan strategi meliputi: Fasilitasi pembangunan 14 Kawasan Industri (KI), Membangun 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di Kawasan Timur Indonesia dan 11 di Kawasan Barat Indonesia, dan Berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam membangun infrastruktur utama (jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pengolah limbah, dan logistik), infrastruktur pendukung tumbuhnya industri, dan sarana pendukung kualitas kehidupan (Quality Working Life) bagi pekerja.

Penumbuhan Populasi Industri, dengan menambah sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50% tumbuh di luar Jawa, serta tumbuhnya industri kecil sekitar 20 ribu unit usaha, dengan strategi meliputi: Mendorong investasi untuk industri pengolah sumber daya alam, baik hasil pertanian maupun hasil pertambangan (hilirisasi), Mendorong investasi untuk industri penghasil barang konsumsi kebutuhan dalam negeri yang utamanya industri padat tenaga kerja, Mendorong investasi untuk industri penghasil bahan baku, bahan setengah jadi, komponen, dan sub-assembly (pendalaman struktur), Memanfaatkan kesempatan dalam jaringan produksi global, dan Pembinaan industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat terintegrasi dengan rantai nilai industri pemegang merek (Original Equipment Manufacturer, OEM) di dalam negeri dan dapat menjadi basis penumbuhan populasi industri besar dan sedang.

Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (Nilai Ekspor dan Nilai Tambah Per Tenaga Kerja) dengan strategi meliputi : Peningkatan efisiensi teknis, melalui : Pembaharuan / revitalisasi permesinan industri Peningkatan dan pembaharuan keterampilan tenaga kerja Optimalisasi ke-ekonomian lingkup industri (economic of scope) Peningkatan penguasaan IPTEK / inovasi. Peningkatan penguasaan dan pelaksanaan pengembangan produk baru (new product development) oleh industri domestic. Pembangunan Faktor Input: Peningkatan kualitas SDM Industri. Akses ke sumber pembiayaan yang terjangkau. Fasilitasi dan insentif dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas diutamakan bagi industri: (1) strategis; (2) maritim; dan (3) padat tenaga kerja

PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-549/MK.02/2016 tanggal 30 Juni 2016 perihal Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga TA 2017, Pagu Anggaran Kementerian Perindustrian Tahun 2017 sebesar Rp. 3.166.571.933.000,-. Pagu tersebut bersumber dari Rupiah Murni sebesar Rp. 2.955.134.958.000,-, dan PNBP/BLU sebesar Rp. 211.436.975.000-, dengan rincian alokasi belanja sebagai berikut: Belanja Pegawai sebesar Rp. 697.354.738.000,- Belanja Operasional yang meliputi biaya operasional perkantoran, pemeliharaan peralatan kantor maupun gedung sebesar Rp. 169.574.205.000,-. Belanja Non-Operasional sebesar Rp. 2.299.642.990.000,-.

PAGU ANGGARAN PER PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2017 No PROGRAM RUPIAH MURNI PNBP/BLU PAGU TOTAL B. PEGAWAI B.OPERASIONAL B. NON OPERASIONAL PNBP BLU (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 01 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 269.670.253.000 101.368.086.000 651.085.145.000 46.858.101.000 8.790.490.000 1.077.772.075.000 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian - 13.573.600.000 03 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 18.494.354.000 1.169.000.000 119.350.571.000 139.013.925.000 04 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 24.141.863.000 1.469.000.000 136.875.137.000 162.486.000.000 05 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika 20.662.895.000 2.063.000.000 150.701.316.000 173.427.211.000 06 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 23.327.163.000 1.137.000.000 233.231.642.000 120.000.000 257.815.805.000 07 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian 12.641.563.000 1.807.000.000 31.259.217.000 45.707.780.000 08 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 299.224.749.000 56.497.119.000 63.719.997.000 84.107.148.000 71.561.236.000 575.110.249.000 09 Program Percepatan Penyebaran dan Pemerataan Pembangunan Industri 13.429.906.000 2.048.000.000 646.139.202.000 661.617.108.000 10 Program Peningkatan Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional 15.761.992.000 2.016.000.000 42.270.188.000 60.048.180.000 TOTAL 697.354.738.000 169.574.205.000 2.088.206.015.000 131.085.249.000 80.351.726.000 3.166.571.933.000

PERAN DITJEN IA DALAM PROGRAM PRIORITAS KEMENPERIN TAHUN 2017 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro Promosi investasi produk hilir kelapa sawit dan industri kayu – rotan Penyusunan 27 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI); Penyusunan 6 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri (RSKKNI); Pelatihan dan sertifikasi SDM industri agro (430 orang); Pembangunan Pilot Project Aditif Aspal Berbasis Crumb Rubber sebagai upaya meningkatkan penyerapan bahan baku karet di dalam negeri; Bantuan mesin dan peralatan untuk industri pengolahan rumput laut, industri tepung non gandum, industri pengolahan kayu, industri susu olahan berbasis susu segar, industri pengolahan buah, serta industri pendukung peningkatan daya simpan produk hasil laut dan mutu es konsumsi. Pengembangan desain industri kayu dan rotan.

MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro   019.07.1833 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan 35.199 terimplementasikannya Pilot Project Aditif Aspal Berbasis Crumb Rubber sebagai upaya meningkatkan penyerapan bahan baku karet di dalam negeri melalui pemanfaatan pada pembangunan infrastruktur Jumlah pabrik/pilot project 1 pabrik 29.000 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Terlaksanannya Bantuan Mesin dan peralatan untuk industri pengolahan kayu, industri oleokimia, kemurgi dan minyak atsiri jumlah unit usaha yang diberi bantuan mesin peralatan 1 unit 3.000 tersusunnya rancangan SKKNI SDM industri hasil hutan dan perkebunan yaitu SKKNI yang disusun adalah SKKNI Percetakan, SKKNI Furniture dan SKKNI hilir kelapa sawit Jumlah SKKNI yang tersusun 2 RSKKNI 1.400 Tersusunnya Rancangan dan/atau revisi Standar Nasional Indonesia Produk Industri dalam rangka peningkatan daya saing Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia 15 RSNI 1.799

MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07.1834 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar   6.220 Tersedianya Mesin / Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri dalam rangka Peningkatan Mutu Susu Olahan Berbasis Susu Segar Dalam Negeri Jumlah Mesin / Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri 4 2.050 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Tersedianya Mesin / Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri dalam rangka Peningkatan Teknologi Proses Es Balok Dalam Rangka Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut dan Mutu Es Konsumsi 1 2.470 Tersusunnya Rancangan dan/atau revisi Standar Nasional Indonesia Produk Industri pada kegiatan Bantuan Sertifikasi Penerapan Standar di Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia 1.000 Tersusunnya RSKKNI/SKKNI Pada Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Jumlah RSKKNI/SKKNI 700

MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07.1835 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan   19.600 Terfasilitasinya bantuan mesin dan peralatan Industri Pengolahan Rumput Laut (Alkali Treatment Gracilaria) Jumlah Unit Usaha 1 Unit Usaha 9.000 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Tersusunnya Draft SKKNI Industri Pengolahan Daging Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia di bidang Industri Pengolahan Daging 1 RSKKNI 700 Terfasilitasinya bantuan mesin dan peralatan Tepung Non Gandum 6.500

MATRIKS KEGIATAN PRIORITAS DITJEN INDUSTRI AGRO TA 2017 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2017 PAGU 2017 (Rp. Juta) PRIORITAS NASIONAL 019.07.1835 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan   19.600 Tersusunnya Draft SKKNI Industri Gula Rafinasi Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia di bidang Industri Gula Rafinasi 1 RSKKNI 700 Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) Tersusunnya Draft SKKNI Industri MI Instan Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia di bidang Industri Mi Instan Tersusunnya Revisi SNI produk Tepung Jagung, Tepung Pelapis, Bumbu Perasa Daging, keripik Tahu, karagenan, Agar - Agar, Minyajk kedelai, Tauco Jumlah Rancangan SNI 8 RSNI 2.000

TERIMA KASIH Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan Telp/Fax : (021) 5255509 ext 4020, 5253278 Website : http://rocana.kemenperin.go.id Email : rocana.kemenperin@gmail.com