Menulis Naratif - Reflektif
Mengapa (harus) Menulis? “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” ― Pramoedya Ananta Toer -
“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” ― Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. (Imam Al-Ghazali)
Menulis Apa? Keragaman Agama Keunikan Agama-agama Perbedaan Agama-agama Persamaan (Titik Temu) Agama-agama Titik Tengkar Agama-agama Kitab Suci & Kenabian dlm Agama-agama Ajaran Luhur Agama-agama Karakteristik Umat Beragama
Untuk Apa? Berbagi Pengetahuan Berbagi Pengalaman Merawat Ingatan Melawan Lupa Tugas UTS
Bagaimana Caranya? Tahu Apa Itu Tulisan Reflektif Tahu Macam-macam Tulisan Reflektif Tahu Tahapan-tahapan Menulis
Apa Itu Tulisan Reflektif? Tulisan yang isinya mencerminkan renungan2 pribadi/personal yg diungkapkan secara hampir spontan sesuai dg apa yg dirasakan dlm benak kita saat itu. Sifatnya hampir sama dg catatan harian, tetapi catatan harian yg lebih ekstensif dan terencana sbg tulisan yg utuh dan sistematis, dan bukan lintasan pikiran yg terpisah-pisah, sebagaimana layaknya catatan harian.
Konteks Studi Agama Dalam konteks Studi Agama, tulisan reflektif merupakan respon, kesan, dan renungan kita ketika mengikuti kegiatan ini. Apa yang kita rasakan, apa yang kita dapatkan, perubahan (jika ada) apa yang kita rasakan atau alami menjadi bahan untuk kita tuangkan dalam tulisan.
Bahasa yg Digunakan Menulis reflektif biasanya menggunakan bahasa yg mengalir, berirama, dan senada karena memang hampir seluruh tulisan yg tertuang di dalamnya sepenuhnya menjadi milik kita. Jadi, “wording” (pilihan kata), gaya dan sebagainya adalah milik kita sepenuhnya.
Kutipan Ketika kita harus mengutip pendapat atau perkataan orang lain, kutipan tersebut tidaklah bersifat verbatim atau kutipan langsung, tetapi disampaikan melalui parafrasa (paraphrase), yaitu mengutip isi pikiran, bukan kata per kata orang lain.
Cara Tepat Tulisan reflektif juga merupakan sarana paling tepat – selain catatan harian – untuk mengekspresikan pandangan pribadi, yang tampaknya sangat kita butuhkan saat ini dari rekan2 mahasiswa/wi seperti Anda semuanya.
Macam2 Tulisan Reflektif Reflektif Kronologis: Tulisan yang disusun berdasarkan kronologi peristiwa atau moment yang kita ikuti atau saksikan secara langsung. Tulisan-tulisan yang terdapat dalam buku “Perjalanan Mencari Tuhan” masuk dalam kategori ini.
Macam2 Tulisan Reflektif Reflektif Tematis: Tulisan yang disusun berdasarkan tema2 yang kita pilih berdasarkan sudut pandang (angle) dalam penulisan. Misalnya, secara khusus kita membidik tentang “keindahan arsitektur rumah2 ibadah” atau tentang “ragam cara manusia menyembah Tuhan-nya”.
Tahapan Menulis Listening (Passive – Active) Reading (Passive – Active) Sumerizing Thinking in Depth (Reflecting) Comparing Analiyzing Writing