Kerangka Konsepual Kerangka kerja konseptual adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BASIS AKUNTANSI.
Advertisements

KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
INFORMASI AKUNTANSI & KEGIATAN EKONOMI TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN
Penentuan Basis Akuntansi, Accrual Basis, Cash Basis, atau Mix Basis
CONCEPTUAL FRAMEWORK.
1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN.
Kerangka Konsepsual yang Mendasari Akuntansi Keuangan
Pelaporan Keuangan Bab 1 By: Winny. Akuntansi Keuangan Sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan-perusahaan secara.
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Sistem Informasi Akuntansi
ELEMEN DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi Oleh: Dra. Siti Zoebaidha, M.Pd., M.Si.
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING
Bab 2 Akuntansi dan Aktivitas Koperasi
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
MATERI 2 STRUKTUR TEORI AKUNTANSI.
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Universitas Negeri Semarang
Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah)
Kerangka Konseptual.
KONSEPSI AKUNTANSI Pengertian Akuntansi
PERTANGGUNGJAWABAN APBD.
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
By: Karnila Ali, B.Bus., M.P.A.
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
Yuanita Levany, SE., Ak, M.Si
INFORMASI AKUNTANSI BAB 2.
BAB II. PEDOMAN AKUNTANSI
AKUNTANSI KOPERASI a JUNAIDI, SE
MATERI 3 TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
KERANGKA KONSEPTUAL PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia)
BAB II. PEDOMAN AKUNTANSI
AKUNTANSI DAN AKTIVITAS KOPERASI
KELAS XII MEMAHAMI PENYUSUNAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Bab 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Ekonomi Sma kelas xi Semester ii.
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
Media Pembelajaran KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Kerangka Konseptual Akuantansi Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan Dominggus Domu Patimara ( ) Sostianus Langga ( ) Elisabeth Teresia Kay ( ) Aripka Panransia.
Pembukuan dan Pencatatan & Laporan Keuangan Fiskal
KDPPLK Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian LK bagi para pengguna eksternal.
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
INFORMASI AKUNTANSI BAB 2.
PRINSIP DAN POSTULAT AKUNTANSI DARI PERSPEKTIF ISLAM
Konseptual akuntansi keuangan
Disusun Oleh: Lyta Indriyani ( ) Ellysa Wahyu Putri W. ( )
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
KONSEPSI AKUNTANSI Pengertian Akuntansi
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi Keuangan Menengah 1
BAB 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
B A B 2 KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Disusun Oleh: Arief Nurrahman ( ) Karyati ( ) Sariyatul Ilyana ( )
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

Kerangka Konsepual Kerangka kerja konseptual adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan

Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada

Tujuh Concepts Statement yang dikeluarkan oleh FASB adalah : Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis Karakteristik Kualitatif dari Informasi Akuntansi Elemen-elemen Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Organisasi Nirlaba Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis Elemen-elemen Laporan Keuangan Penggunaan Informasi Arus Kas dan Nilai Sekarang sebagai dasar pengukuran

Karakteristik kualitatif Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder.

Kualitas Primer Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut dikatakan tidak relevan. Informasi  yang relevan harus memiliki nilai umpan balik (feed-back value), yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu. Informasi juga harus memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi,  netral, disajikan secara tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi individu- individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi

3. Keberdayaujian (verifiability) 3. Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. Contoh, keandalan informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data masa lalu yang terekam pada faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang depresiasi aktiva tetap itu adalah berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang digunakan, taksiran nilai residu, dan taksiran umur ekonomis. 4. Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu. 5. Kejujuran penyajian (representational faithfulness). Penyajian yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan.

Kualitas Sekunder Keberdayabandingan.  Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu. Konsistensi.  Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila  mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian- kejadian serupa, dari periode ke periode.

Kendala-kendala 1. Pertimbangan manfaat-biaya (cost-effectiveness). Untuk menghasilkan informasi yang relevan,andal, berdaya banding, dan konsisten dibutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena biaya dan terutama manfaat tidak mudah diukur, maka mempertimbangkan hubungan manfaat-biaya menjadi masalah. 2. Materialitas (materiality) berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Baik faktor-faktor kuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item material atau tidak.

3. Praktik industri.(industry practices) Sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan terkadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar. 4. Konservatisme (conservatism) berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya dalam menghasilkan penetapan laba dan aktiva yang terlalu tinggi. Tujuan dari konvensi ini, jika diaplikasikan secara tepat adalah menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit : jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.

Asumsi-Asumsi Dasar Asumsi Entitas Ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya). Kesinambungan (going concern). Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan pada asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.pengalaman mengindikasikan bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang

3. Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption) 3. Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu. 4. Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam periode waktu artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan tahunan

Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi Biaya historis (historical cost). GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Kos(cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat diandalkan. Pengakuan pendapatan. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2) telah dihasilkan.

3. Prinsip Penandingan (matching principle) 3. Prinsip Penandingan (matching principle).  Beban  untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode tertentu. Beban diakui : jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau penyerahan jasa, pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub. Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa, dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi. Contoh: depresiasi.

4. Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclosure principle) Mengakui sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan trade off penilaian, seperti : Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan pemakai. Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pengertian sistem informasi akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Menurut Bodnard dan Hopwood sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Menurut Baridwan sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen )

Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan SIA: Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai. Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.

Ciri dalam transaksi SIA : Menghasilkan jumlah data yg besar, yg tiap hari selalu diproses, disimpan dan membutuhkan kecepatan akses yg cepat serta keakuratan yg tinggi Membutuhkan kemudahan dalam pengoperasian pengontrolan serta prosedur error-checking yg baik dalam menjaga sekuritas dan keakuratan data Dirancang khusus untuk kemudahan audit data, serta tracing (menelusuri) transaksi yg terjadi Beberapa menggunakan aplikasi DDS dan MIS, misal digunakan dalam menentukan estimasi dan perencanaan anggaran

Subsistem sistem informasi akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu : Sistem Pengeluaran (expenditure system) Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan. Sistem Pendapatan (revenue system) Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.

Lanjutan… Sistem Produksi (production systeme) Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi. Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system) Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas). Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting)

Manfaat sistem informasi akuntansi Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan. Meningkatkan efisiensi. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan Meningkatkan sharing knowledge. menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Dan juga memiliki tujuan : Untuk mendukung operasi-operasi sehari- hari (to Support the –day-to-day operations). Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers). Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban (to fulfill obligations relating to stewardship).

Siklus Akuntansi Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode

Siklus Akuntansi Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut: Pembuatan bukti transaksi Membuat jurnal/buku harian atas transaksi yang terjadi sesuai berdasarkan tanggal transaksi Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar) Membuat ayat jurnal penyesuaian Pembuatan kertas kerja Menyusun laporan keungan Membuat jurnal penutup Penutupan buku besar Neraca sisa/saldo setelah penutupan Membuat jurnal pembalik

Cash Basis vs Accrual Basis Pengertian Kas Basis adalah akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,belanja dan pembiayaan. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar Konsepnya pada Dua Pilar Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan, saat pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat perusahaan menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih. Makanya terdapat metode penhapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih. Pengakuan pendapatan : Saat pengakuan pendapatan pada accrual basis adalah pada saat perusahaan mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam konsep akrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benarbenar diterima. Makanya dalam accrual basis kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.

Lanjutan... Cash Basis Accrual Basis Konsep Dua Pilar 2. Pengakuan Biaya Pengakuan biaya, pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Sehingga dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran maka biaya sudah diakui pada saat itu juga. Untuk usaha-usaha tertentu masih lebih menggunakan cash basis ketimbang accrual basis. contoh: toko,warung,mall, dll 2. Pengakuan biaya : Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa menggunakan konsep accrual basis ini.

Cash Basis Accrual Basis Metode kas basis digunakan untuk pencatatan pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Metode acrual basis digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Beban/biaya belum diakui sampai adanya pembayaran secara kas walaupun beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam penghitungan pendapatan. Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya. Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas, sehingga benar-benar mencerminkan posisi yang sebenanya. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima. Penerimaan kas biasanya diakui sebagai pendapatan. Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat diakui sebagai pendapatan. Laporan Keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi keuangan yang ada pada saat laporan tersebut. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan kedepanya.

Cash Basis Accrual Basis Biasanya dipakai oleh perusahaan yang usahanya relative kecil seperti toko, warung, mall (retail) dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang informal. Banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan Ketentuan Standar Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk menggunakan basis akrual). Tidak perlunya suatu perusahaan untuk membuat pencadangan untuk kas yang belum tertagih Adanya pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian Metode kas basis tidak mencerminkan besarnya kas yang tersedia. Metode akrual basis digunakan untuk pencatatan Adanya penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih. Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan dihitung kedalam estimasi piutang tak tertagih.