Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI"— Transcript presentasi:

1 PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
LAPORAN KEUANGAN DAN UNSUR-UNSURNYA TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN ASUMSI DASAR

2 ACCOUNTING CYCLE BUKTI TRANSAKSI JURNAL BUKU BESAR NERACA PERCOBAAN
LAPORAN KEUANGAN

3 LAPORAN KEUANGAN LABA RUGI SALDO LABA / LAPORAN PERUB. EKUITAS NERACA
LAPORAN ARUS KAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

4 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas. Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan laporan keuangan. Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan Entitas menyajikan laporan keuangan minimal satu kali dalam setahun. Informasi komparatif dengan periode sebelumnya dengan keunggulan yang sama Pos-pos yang material disajikan terpisah

5 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Memberikan infomasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.

6 Standar Kualitas Laporan Keuangan
Pertimbangan Sehat Standar Kualitas Laporan Keuangan Dapat Dipahami Relevan Substansi Mengungguli Bentuk Materialitas Keandalan Pertimbangan Sehat Kelengkapan Dapat Dibandingkan Tepat Waktu Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

7 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Long Setiadi - IAI Jawa Timur

8 PENYAJIAN WAJAR Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan kriteria pengakuan aset dan kewajiban, penghasilan dan beban. Long Setiadi - IAI Jawa Timur

9 KEPATUHAN TERHADAP SAK ETAP
Entitas yang laporan keuangan patuh dengan SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Contoh pengungkapan kepatuhan tersebut di PT ETAP INDONESIA: “Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa laporan keuangan tahun 2010 dengan angka komparatif 2009 telah disajikan sesuai dengan SAK ETAP dan telah memenuhi semua persyaratannya.” Long Setiadi - IAI Jawa Timur

10 KELANGSUNGAN USAHA Entitas memiliki kelangsungan usaha, kecuali jika manajemen bermaksud melikuidasi entitas atau menghentikan operasi dan tidak mempunyai alternatif realistis kecuali melakukan hal tersebut. Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen harus membuat penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usaha. Long Setiadi - IAI Jawa Timur

11 PENGUNGKAPAN KELANGSUNGAN USAHA
Jika terdapat ketidakpastian yang material terkait dengan peristiwa yang mengakibatkan keraguan signifikan atas kelangsungan usaha, maka entitas harus mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Serta mengungkapkan: dasar penyusunan laporan keuangan; Alasan mengapa entitas tidak dianggap mempunyai kelangsungan usaha Long Setiadi - IAI Jawa Timur

12 KONSISTENSI PENYAJIAN
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan harus konsisten, kecuali: terdapat perubahan signifikan pada sifat dari operasi entitas atau peninjauan penyajian dan menemukan penyajian atau klasifikasi lain lebih sesuai (contoh lebih andal dan lebih relevan) atau SAK ETAP mensyaratkan suatu perubahan penyajian Entitas harus mengungkapkan: sifat reklasifikasi jumlah yang direklasifikasi alasan reklasikasi Long Setiadi - IAI Jawa Timur

13 INFORMASI KOMPARATIF Frekuensi pelaporan: minimum satu tahun sekali
Informasi harus diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya, termasuk informasi naratif dan deskriptif. Long Setiadi - IAI Jawa Timur

14 MATERIALITAS DAN AGREGASI
Pos yang material disajikan terpisah, sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi sejenis. Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat suatu pos dianggap material jika, baik secara individu maupun bersama-sama, dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Long Setiadi - IAI Jawa Timur

15 LAPORAN KEUANGAN LENGKAP
Neraca (bab 4) Laporan laba rugi (bab 5) Laporan perubahan ekuitas (bab 6) Laporan arus kas (bab 7) Catatan atas laporan keuangan (bab 8) Long Setiadi - IAI Jawa Timur

16 ALTERNATIF LAPORAN LABA RUGI
Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas yang berasal dari: laba rugi, pembayaran deviden, koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi maka entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan saldo laba sebagai pengganti laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas. Long Setiadi - IAI Jawa Timur

17 IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
Secara jelas mengidentifikasi setiap laporan keuangan dan catatan dan membedakannya dari informasi lain pada dokumen yang sama. Informasi berikut disajikan dan diulangi pada setiap halaman (jika perlu): nama entitas pelapor dan perubahan dari periode terakhir tanggal atau periode yang dicakup mata uang pelaporan pembulatan angka yang digunakan Long Setiadi - IAI Jawa Timur

18 N E R A C A Pemisahan lancar dan tidak lancar tidak diwajibkan jika entitas menyimpulkan pendekatan likuiditas lebih baik. Pos minimum yang harus ada dalam neraca. Long Setiadi - IAI Jawa Timur

19 NERACA Adalah Laporan Keuangan entitas ekonomi yang menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu. Neraca dapat dibuat model skontro (urut kebawah) atau juga dapat dibuat dengan dua kolom.

20 AZAS DALAM PENYUSUNAN NERACA
AKTIVA : AZAS LIKUIDITAS HUTANG : AZAS JATUH TEMPO MODAL : AZAS KEKEKALAN

21 INFORMASI DALAM NERACA … MINIMAL
Kas dan setara kas; Piutang usaha dan piutang lainnya; Persediaan; Properti investasi; Aset tetap; Aset tidak berwujud; Utang usaha dan utang lainnya; Aset dan kewajiban pajak; Kewajiban diestimasi; Ekuitas Long Setiadi - IAI Jawa Timur

22 SETARA KAS Setara kas adalah:
investasi jangka pendek (kurang dari 3 bulan sejak perolehan) sangat likuid dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk tujuan investasi atau lainnya Contoh: Deposito kurang dari 3 bulan Cerukan bank Long Setiadi - IAI Jawa Timur

23 KLASIFIKASI ASET DAN KEWAJIBAN
Aset lancar dan kewajiban jangka pendek: diperkirakan akan diselesaikan / direalisasi dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan dimiliki untuk diperdagangkan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan kas dan setara kas yang tidak dibatasi penggunaannya entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban lebih dari 12 bulan Aset dan kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai: Aset tidak lancar Kewajiban jangka panjang Long Setiadi - IAI Jawa Timur

24 CONTOH KLASIFIKASI ASET DAN KEWAJIBAN
Aset lancar: Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Beban dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aset tidak lancar: Properti investasi Aset tetap Aset tidak berwujud Aset lainnya Long Setiadi - IAI Jawa Timur

25 CONTOH KLASIFIKASI ASET DAN KEWAJIBAN (Lanj)
Kewajiban jangka pendek: Utang bank – jangka pendek Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang: Utang bank jangka panjang Kewajiban imbalan pasca kerja Long Setiadi - IAI Jawa Timur

26 EKUITAS Ekuitas terdiri dari: Modal disetor Tambahan modal disetor
Saldo laba Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke ekuitas Entitas yang berbentuk perseroan terbatas, juga mengungkapkan: Jumlah modal dasar; Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh; Nilai nominal saham; Ikhtisar perubahan jumlah saham beredar; Hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal. Long Setiadi - IAI Jawa Timur

27 LAPORAN LABA RUGI Menyajikan penghasilan dan beban entitas pada suatu periode Minimal mencakup pos sebagai berikut: Pendapatan Beban usaha Beban keuangan Bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas) Beban pajak Laba atau rugi bersih Entitas tidak boleh menyajikan atau mengungkapkan pos luar biasa Long Setiadi - IAI Jawa Timur

28 ENTITAS DAPAT MENYAJIKAN BEBAN BERDASARKAN
SIFAT BEBAN: Beban bahan baku Beban tenaga kerja Beban penyusutan Beban sewa ruangan Beban listrik Beban operasi lainnya FUNGSI BEBAN: Beban pokok penjualan Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Long Setiadi - IAI Jawa Timur

29 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN LABA RUGI DAN SALDO LABA
Long Setiadi - IAI Jawa Timur

30 Penambahan Modal Saham
Laporan Perubahan Ekuitas ( Statement of Changes in Equity) adalah suatu laporan yang menunjukkan perubahan hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan semua kewajiban Ekuitas, awal periode Ekuitas, akhir periode Modal Saham Saldo Laba Penambahan Modal Saham Laba Usaha (Dividen) Perubahan Ekuitas

31 ALTERNATIF PENYAJIAN Entitas dapat menyajikan:
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba Jika perubahan dan ekuitas hanya berasal dari laba atau rugi, pembayaran deviden, koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi Long Setiadi - IAI Jawa Timur

32 INFORMASI DALAM LPE periode; laba atau rugi untuk periode;
pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir Long Setiadi - IAI Jawa Timur

33 Tambahan Modal Disetor Laba Belum Direalisasi -
CONTOH LPE Modal Disetor Tambahan Modal Disetor Laba Belum Direalisasi - Efek Tersedia Dijual Saldo Laba Jumlah Ekuitas Saldo awal 65.000 Penambahan saham baru ( ) - Rugi belum direalisasi (35.000) Dividen kas ( ) Laba bersih tahun berjalan Saldo akhir 30.000 Long Setiadi - IAI Jawa Timur

34 CONTOH LAPORAN LABA RUGI DAN SALDO LABA
Pendapatan Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha (65.000) Laba usaha Beban bunga (15.000) Laba sebelum pajak Pajak (75.600) Laba bersih Saldo laba awal tahun Laba bersih tahun berjalan Dividen tunai (75.000) Saldo laba akhir tahun Long Setiadi - IAI Jawa Timur

35 LAPORAN ARUS KAS Laporan perubahan arus kas menyediakan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas dari entitas untuk periode yang dilaporkan, disajikan secara terpisah dari: Aktivitas operasi Aktivitas investasi Aktivitas pendanaan Long Setiadi - IAI Jawa Timur

36 Kas Dari Aktivitas Operasional
Saldo Kas, awal periode Kas Dari Aktivitas Operasional Saldo Kas, akhir periode Kas Dari Aktivitas Investasi Kas Dari Aktivitas Pendanaan

37 AKTIVITAS OPERASI Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Contoh arus kas dari: penjualan barang dan jasa royalti, komisi dan pendapatan lainnya pembayaran kepada pemasok dan pegawai pembayaran pajak penghasilan Long Setiadi - IAI Jawa Timur

38 AKTIVITAS INVESTASI Arus kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas investasi: perolehan aset tetap; penjualan aset tetap; penanaman dan penjualan investasi Long Setiadi - IAI Jawa Timur

39 AKTIVITAS PENDANAAN Arus kas pendanaan menghasilkan perubahan pada besaran dan komposisi dari ekuitas dan pinjaman entitas. Contoh arus kas pendanaan: penerimaan kas dari penerbitan saham baru penerimaan dan pembayaran pinjaman pembayaran kepada lessor Long Setiadi - IAI Jawa Timur

40 PELAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI (METODE TIDAK LANGSUNG)
Laba sebelum pajak Penyesuaian: Penyusutan Keuntungan penjualan aset tetap (7.500) Beban imbalan pasca kerja Pendapatan bunga (2.500) Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Piutang dagang (65.000) Persediaan Beban dibayar dimuka (4.500) Utang dagang Arus kas dari aktivitas operasi Pembayaran pajak penghasilan (75.600) Arus kas bersih dari aktivitas operasi Long Setiadi - IAI Jawa Timur

41 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan. Harus mengungkapkan: dasar penyusunan laporan keuangan; kebijakan akuntansi yang signifikan; informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tapi relevan untuk memahami laporan keuangan Disajikan secara sistematis dan merujuk silang ke pos-pos dalam laporan keuangan Long Setiadi - IAI Jawa Timur

42 URUTAN PENYAJIAN Pernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAP
Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan Informasi yang mendukung pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian dalam laporan keuangan Pengungkapan lain: kejadian setelah tanggal neraca standar akuntansi baru kondisi ekonomi global Informasi tentang sumber utama ketidakpastian estimasi Long Setiadi - IAI Jawa Timur


Download ppt "PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google