Pentingnya Data Terpilah Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Kebijakan dan Program Pembangunan Dr. Soedarti Surbakti
Data Terpilah Digunakan utk melokalisir atau mempersempit ruang pemecahan masalah pembangunan Data dapat dipilah menurut berbagai karakterisrik atau ciri Terpilah mnrt seks: analisis gender Terpilah mnrt gol sosek analisis kemiskinan Terpilah mnrt umur: analisis kohort Terpilah mnrt wilayah: analisis spasial Terpilah mnrt waktu: analisis deret waktu
Data Terpilah menurut Jenis Kelamin Adalah data kuantitatif atau data/informasi kualitatif yang dikumpulkan berdasarkan jenis kelamin, laki dan perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan Dapat menggambarkan status, peran, kondisi umum dari laki dan perempuan dalam setiap aspek kehidupan di masyarakat, misal angka melek huruf, tingkat pendidikan, kepemilikan usaha, lapangan pekerjaan, perbedaan upah, kepemilikan rumah dan tanah, serta pinjaman dan lainnya. Merupakan data pembuka wawasan tentang status, peran dan kondisi laki-laki dan perempuan
Data dan statistik gender Data gender adalah data mengenai hubungan/relasi dalam status, peran dan kondisi antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai dimensi pembangunan. Statistik gender adalah sederetan ringkasan dari data gender hingga dapat dengan mudah menggambarkan totalitas perbedaan laki-laki dan perempuan dalam status, peran dan kondisi.
Perencanaan pembangunan Proses pemilihan program/kegiatan pembangunan yg akan dilakukan, meliputi Apa yang akan dilakukan Mengapa dilakukan Di mana dilakukan Kapan dilakukan Bagaimana dilakukan
Monitoring dan Evaluasi Pemantauan adalah serangkaian kegiatan mengenai perkembangan pelaksanaan program, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dalam memenuhi prasyarat pencapaian target Penilaian adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes) terhadap rencana=> menilai keberhasilan Bagaimana me”monev” terwujudnya kesra, demokrasi dan keadilan
Alat Ukur Monev Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif Indikator kuantitatif berupa statistik seperti jumlah, rata-2, rasio, persentase, rate/angka dan indeks Indikator kualitatif berupa atribut, narasi atau pernyataan yang dapat juga diubah dalam bentuk skala.
Bagaimana menyusun indikator kinerja? Melakukan content analysis terhadap dokumen perencanaan pembangunan dengan menerjemahkan pernyataan-2 tentang sasaran pembangunan dan target apa yang hendak dicapai di bidang kesra, demokrasi, dan keadilan. Matriks buku RPJM III : tujuan, pembangunan, sasaran strategis, indikator, target per tahun, indikasi pagu, K/L penanggung jawab
Pembangunan Nasional Visi: Terwujudnya Indonesia yg sejahtera, demokratis & berkeadilan Kesejahteraan: Terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggul an daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa. Demokrasi. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia. Keadilan. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Pencapaian hasil pembangunan (Buku I RPJM) Bila sasaran pembangunan milenium (MDGs) yang dinyatakan dlm berbagai target pembangunan tercapai Tujuan pembangunan milenium: kemiskinan/kelaparan, pendidikan, keseta raan gender dan pp, kesehatan (bayi, ibu, penyakit menular), lingkungan hidup, dan kerjasama global
Tujuan 1 MDGs Target 1.A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari US$1per hari (garis kemiskinan nasional) antara 1990 dan 2015 Target 1.B: Menyediakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda Target 1.C: Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya sebelum akhir 2015
Indikator kemiskinan/kelaparan Proporsi penduduk dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan nasional Proporsi pekerja dengan status pekerja bebas dan pekerja keluarga terhadap total penduduk yang bekerja Prevalensi Balita dengan berat badan rendah Tanpa pemilahan data mis. mnrt jenis kelamin dan wilayah, hasil pemantauan kurang dpt membantu arah intervensi program untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan dan kurang dpt memberi input untuk perencanaan di masa mendatang
Tujuan 2 dan 3 MDGs Target 2.A: Menjamin, sebelum akhir 2015, anak-anak, laki-laki maupun perempuan, di mana pun, dapat menyelesaikan pendidikan dasar Target 3.A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan sebelum akhir 2005, dan di semua jenjang sebelum akhir 2015
Indikator pendidikan dan kesetaraan gender/pp Angka Partisipasi Murni dikdas=>rasio APM Proporsi murid kls 1 yg berhasil mencapai kls 6 Angka melek huruf penduduk lelaki dan perempuan berusia 15-24 th=>rasio AMH Bagian perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non-pertanian Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen Tanpa pemilahan data mnrt jenis kelamin dlm partisipasi di eksekutif/keg. ekonomi & yudikatif, intervensi kebijakan ttg partisipasi pr dlm pengambilan keputusan publik kurang dapat mendukung percepatan pencapaian MDGs Tanpa melihat perbedaan manfaat thd lk&pr reformulasi kebijakan yg responsif gender tdk dapat dilakukan
Tujuan 4,5,6 MDGs Target 4.A: Menurunkan angka kematian Balita sebesar dua per tiganya antara 1990 dan 2015 Target 5.A: Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga per empatnya antara 1990 dan 2015 Target 5.B: Dapat menyediakan pelayanan kesehatan reproduksi untuk semua sebelum akhir 2015 Target 6.B: Dapat menyediakan pelayanan pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sebelum akhir 2010 Target 6.C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit besar lainnya sebelum akhir 2015
Indikator kesehatan Angka kematian bayi (AKB) Proporsi anak berusia 12-23 bulan yang diimunisasi campak Angka kematian ibu (AKI) Proporsi pertolongan kelahiran oleh tenaga kesehatan terlatih Cakupan pelayanan antenatal setidaknya 4 kali Tanpa data terpilah mnrt wilayah akan sulit menentukan prioritas lokasi sasaran utk memper cepat pencapaian target pembangunan
Indikator penyakit menular Prevalensi HIV di antara penduduk berusia 15-24 tahun Proporsi penduduk berumur 15-24 tahun dengan pengetahuan yang komprehensif tentang HIV/AIDS Proporsi penduduk terinfeksi HIV tingkat lanjut yang mempunyai akses pada obat antiretroviral Kasus, prevalensi dan angka kematian yang berkaitan dengan tuberkulosis Kasus, prevalensi dan angka kematian yang berkaitan dengan malaria Tanpa pemilahan data mnrt jenis kelamin, pendekatan dlm penanggulangan penyakit akan kurang efektif dan mempengaruhi ketepatan peencanaan di masa mendatang
Hasil Pembangunan mnrt Sektor MDGs (Buku Seri MDGs No.5) Indeks Komposit MDGs Kabupaten Bantaeng 0.66 0.41 0.61 0.48 0.53 0.58 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 TUJUAN 1 TUJUAN 2 TUJUAN 3 TUJUAN 4 TUJUAN 5 TUJUAN 6 TUJUAN 7
Hasil Pencapaian MDGs Kabupaten Bantaeng Pencapaian MDGs disajikan dlm gambar sarang laba-laba (Spider Web, Star Chart) Kemajuan pencapaian masing-masing tujuan MDGs secara relatif yang diwakili dg panjang jari-2 sarang. Panjang jari-2 = satu kalau nilai indikator maksimum Secara berurutan pencapaian 7 tujuan MDGs yang tertinggal adalah Tujuan 2 (jari-jari=0.41), Tujuan 4 (jari-jari=0.48), Tujuan 5 (jari-jari=0.53), Tujuan 7 (jari-jari=0.58), Tujuan 3 (jari-jari=0.61), Tujuan 6 (jari-jari=0.60) dan Tujuan 1 (jari-jari=0.66). Karena dalam gambar ditunjukkan bahwa Tujuan 2 paling tertinggal, maka prioritas utama pembangunan adalah bidang pendidikan; kemudian kesehatan anak/balita
Alat untuk melakukan analisis kebijakan Salah satu adalah GAP dan POP Gender analysis Pathway and Policy outlook and plan of action Tidak hanya untuk melihat apakah suatu kebijakan responsif gender atau tidak melainkan juga responsif terhadap masalah lainnya, seperti pro poor atau tidak, responsif terhadap lingkungan atau tidak Prasyarat: harus ada data terpilah
Sumber Data Data sektoral : hasil pendataan kegiatan pembangunan dari masing-masing sektor sebagai rujukan kegiatan operasional sektor Data dasar : hasil kegiatan sensus dan survei dari BPS, sebagai rujukan umum bagi seluruh kementerian dan lembaga
Prasyarat data sektoral untuk pembangunan daerah memperbaiki cakupan sumber data termasuk semua pelayanan kesehatan, semua pelayanan pendidikan dan pelayanan lainnya di wilayah kecamatan, mengubah data client pelayanan menjadi data agregat per kecamatan, memperbaiki ketepatan waktu kegiatan, dan meningkatkan kualitas data, antara lain, dengan memperketat pengawasan dan pemeriksaan.
Data dasar dari BPS bidang kesra/SDM Sensus penduduk Susenas (panel, kor, modul) Sakernas Survei KDRT Survei usaha tani Survei budidaya ikan Survei usaha perkebunan Survei ukm Sensus industri besar/sedang
Terima kasih