KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SIMBOLIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KULIAH KE 8 INTERAKSI SIMBOLIK.
Advertisements

BAB 02 SOSIALISASI Berbeda dengan binatang yang segala sesuatunya digerakkan oleh nalurinya, manusia harus memutuskan sendiri apa yang harus dilakukannya.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
NAMA : EDI SUCIPTO NO : 081 DIKSUSKIM II TUGAS KOMUNIKASI PUBLIK Herbert Blumer :"Sociological Analysis and the "Variable.“ Halaman :
Tindakan Sosial  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat.
Komunikasi Organisasi
MPS PENDEKATAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF.
Fenomenologi.
Stakeholder theory & interaksionisme simbolik
PROSES SOSIALISASI AGEN SOSIALISASI POLA SOSIALISASI
Pemecahan masalah pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
TEORI PENDIDIKAN Adriy.weebly.com.
Social Learning Theory
Painting #13 Multimedia Project.
Pendekatan/Perspektif dalam Sosiologi
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
JOYCE-4thLecture1 SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL KULIAH 5 Kita mengambil kesimpulan tentang orang lain, dari stimuli yang sampai kepada kita, betapa pun.
INTRAPERSONAL COMMUNICATION (SELF-CONSEPT)
DIRI, KONSEP DIRI, dan PENYESUIAN DIRI
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
Teori tindakan Elearning kedua.
Kaitan Psikologi dengan Kognitif Sains (Teori Vygotsky)
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
Komunikasi Antarpribadi (2)
Sosialisasi.
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
Kaitan Psikologi dengan Kognitif Sains (Teori Vygotsky)
>>Perspektif Sosiologi
Komunikasi Organisasi
Paradigma Dalam Sosiologi
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
Paradigma Dalam Sosiologi
Muhammmad Noor Hidayat M I Kom
Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi :
Pengantar Ilmu Komunikasi
Muhammmad Noor Hidayat
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
WINNY PUSPASARI THAMRIN
DASAR PSIKOLOGI SOSIAL
BERPIKIR.
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Nilai Sosial Konsepsi (pemikiran) abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan buruk yang dianut dalam suatu masyarakat (Soerjono Soekanto).
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
Teori Dasar (2).
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK George Herbert Mead
BERPIKIR.
BERPIKIR.
ASUMSI – ASUMSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
1 November 2012 “The World of Word”.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori pertunjukan peran dari Goffman
Fenomenologi.
BERPIKIR.
Pendidikan dan Pembelajaran
SOSIALISASI Pertemuan Ketiga TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Oleh: Nathalia Nindi Kristyaningrum INTERAKSIONISME SIMBOLIK Interaksi Sosial adalah suatu bidang studi mengenai bagaimana seseorang mempengaruhi.
INTERPRETIF Pertemuan 5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
Komunikasi Organisasi
Komunikasi Interpersonal
SOSIALISASI Diambil dari Buku Pengantar Sosiologi Kamanto Sunarto Materi Kuliah Pengantar Ilmu sosial Prodi Ilmu-ilmu Kesehatan FIKES Indah Meitasari.
Transcript presentasi:

KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SIMBOLIK Pengertian simbolik interaksinonisme Pemikiaran George Herbert Mead Pemikiran Herbert Blumer

PENGERTIAN SIMBOLIK INTERAKSIONISM Simbolik interaksionisme adalah cara kita menginterpretasikan dan memberi makna pada lingkungan disekitar kita melalui cara kita berinteraksi dengan orang lain.

Teori interaksi simbolik menekankan dua hal: Pertama, manusia dalam masyarakat tidak pernah lepas dari interaksi sosial. Kedua ialah bahwa interaksi dalam masyarakat mewujud dalam simbol-simbol tertentu yang sifatnya cenderung dinamis.

Premis teori interaksi simbolik: Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna yang ada pada “sesuatu” itu bagi mereka, Makna tersebut berasal atau muncul dari “interaksi sosial seseorang dengan orang lain”, dan Makna tersebut disempurnakan melalui proses penafsiran pada saat “proses interaksi sosial” berlangsung.

Asumsi pokok teori interaksi simbolik Individu dilahirkan tanpa punya konsep diri. Konsep diri terbentuk ketika seseorang bereaksi terhadap orang lain dan melalui persepsi atas perilaku tersebut. Konsep diri, setelah mengalami perubahan, menjadi motif dasar dari tingkah laku. Manusia adalah makhluk yang unik karena kemampuannya menggunakan dan mengembangkan simbol untuk keperluan hidupnya. Binatang terbatas Manusia beraksi terhadap segala sesuatu tergantung bagaimana ia mendefinisikan sesuatu tersebut. Misalnya, bila kita sudah memandang si A sebagai pembohong, maka kita tidak akan percaya apa yang si A katakan walaupun benar. Makna merupakan kesepakatan bersama di lingkungan sosial sebagai hasil interaksi. Sebagai contoh, sesuatu produk media dianggap karena masyarakat menilainya demikian.

ISTILAH POKOK DALAM TEORI SIMBOLIK INTERAKSIONISME Identities [identitas], yakni pamaknaan diri dalam suatu pengambilan peran. Language [bahasa], yakni suatu sistem simbol yang digunakan bersama diantara anggota kelompok sosial. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan representasi.

ISTILAH POKOK DALAM TEORI SIMBOLIK INTERAKSIONISME Looking glass self [cara melihat diri], yakni gambaran mental sebagai hasil dari mengambil peran orang lain. Meaning [makna], yakni tujuan dan atribut bagi sesuatu. Meaning ditentukan oleh bagaimana kita merespon dan menggunakannya. Mind [pikiran], yakni proses mental yang terdiri dari self, interaksi, dan refleksi, berdasarkan simbol sosial yang didapat.

ISTILAH POKOK DALAM TEORI SIMBOLIK INTERAKSIONISME Role-taking [bermain peran], yakni kemampuan untuk melihat diri seseorang sebagai objek, sehingga diperoleh gambaran bagaimana orang lain melihat dia. Self-concept [konsep diri], yakni gambaran yang kita punya tentang siapa dan bagaimana diri kita yang dibentuk sejak kecil melalui interaksi dengan orang lain. Misalnya jika seorang anak dicap sebagi orang yang bodoh oleh gurunya maka begitulah konsep dirinya berkembang. Self-fulfilling prophecy [harapan untuk pemenuhan diri], yakni tendensi bagi ekpektasi untuk memunculkan respon bagi orang lain yang diantisipasi oleh kita. Masing-masing dari kita memberi pengaruh bagi orang lain dalam hal bagaimana mereka melihat diri mereka.

PEMIKIRAN GEORGE HERBERT MEAD Ide pokok pemikiran Mead terletak pada tiga konsepsi, yakni: Mind self dan society.

Konsep Mead tentang “Mind” Mead mendefinisikan mind sebagai fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang dalam proses sosial sebagai hasil dari interaksi. Konsepsi mind lebih merupakan proses daripada sebuah produk. Hal ini berarti bahwa kesadaran bukanlah hasil tangkapan dari luar, melainkan secara aktif selalu berubah dan berkembang.

Dalam kaitan ini, Mead mengelaborasi relasi bahasa dan mind Dalam kaitan ini, Mead mengelaborasi relasi bahasa dan mind. Menurutnya mind membantu bahasa meningkatkan kapasitas: Menentukan objek dalam lingkungan sosial, melalui pembentukan simbol yang signifikan. Menggunakan simbol sebagai stimulus untuk menghasilkan respon dari orang lain. Membaca dan menginterpretasikan gesture orang lain dan menggunakan stimulus ini sebagai respon. Menyediakan imajinasi alternatif dari stimulu dan respon dari lingkungan.

Konsep Mead tentang “Self” Self [diri] memiliki dua unsur yakni: “I” yang dapat diterjemahkan sebagai “aku” merupakan bagian yang unik, impulsif, spontan, tidak terorganisasi, tidak bertujuan, dan tidak dapat diramal dari seseorang. “Me” yang diterjemahkan dengan “daku” adalah generalized others, yang merupakan fungsi bimbingan dan panduan. Me merupakan prilaku yang secara sosial diterima dan diadaptasi.

Baik “I” maupun “me” keduanya diperlukan untuk melakukan hubungan sosial. “I” merupakan rumusan subjektif tentang diri ketika berhadapan dengan orang lain Sedangkan “me” merupakan serapan dari orang lain, yang melalui proses interanalisasi kemudian diadopsi untuk membentuk “I” selanjutnya. Dalam setiap interaksi akan terjadi perubahan “I” dan “me” secara dinamis.

Dalam konteks komunikasi, perubahan tersebut menimbulkan optimisme, yakni bagaimanapun komunikasi akan menimbulkan perubahan. Soal besar kecilnya perubahan dan seperti apa perubahan yang diinginkan itu tergantung pada strategi dan efektivitas komunikasi yang dilakukan.

Konsep Mead tentang “Society” Soceity menurut Mead adalah kumpulan self yang melakukan interaksi dalam lingkungan yang lebih luas yang berupa hubungan personal, kelompok intim, dan komunitas. Institusi society karenanya terdiri dari respon yang sama. Society dipelihara oleh kemampuan individu untuk melakukan role-taking dan generalized others.

Konsepsi Blumer SIT Meaning, merupakan dasar bagi kita untuk bertindak terhadap segala sesuatu. Language, makna yang tumbuh dalam interaksi sosial menggunakan bahasa. Penamaan simbolik merupakan dasar bagi kelompok sosial. Perluasan pengetahuan pada hakikatnya merupakan perluasan penamaan. Thought, atau disebut juga “minding” merupakan interpretasi individu atas simbol yang dimodifikasi melalui proses berpikir seseorang. Mindng merupakan refleksi sejenak untuk berpikir ulang. Thought merupakan percakapan mental yang membutuhkan role-taking dengan mengambil sudut pandang orang lain.

PEMIKIRAN GEORGE HERBERT BLUMER Blumer memulai pemikirannya tentang teori ini dengan tiga dasar pemikiran sebagai berikut: Manusia berprilaku terhadap hal-hal berdasarkan makna yang dimiliki hal-hal tersebut baginya. Makna hal-hal tersebut berasal dari atau muncul dari interaksi sosial yang pernah dilakukan dengan orang lain. Makna-makna itu dikelola dalam dan diubah melalui proses penafsiran yang dipergunakan oleh oarng yang berikatan dengan hal-hal yang dijumpai.

Menurut Blumer konsepsi diri berkembang melalui interaksi simbolik melalui apa yang disebut looking-glass-self, yakni gambaran mental tentang self yang dihasilkan dari mengambil peran bagi orang lain. Tanpa bahasa kita tidak dapat mengembangkan konsep diri.

Blumer mengatakan bahwa dalam proses sosial yang berlaku bukanlah “you become whatever you tell yourself your are” tetapi “you become whatever those around you tell you your are”. Yang berlaku bukan “Anda menjadi apapun apa yang Anda katakan tentang diri Anda”, tapi “Anda menjadi apapun yang orang lain di sekitar Anda katakan mengenai siapa Anda”.

Sebagai contoh, kita tidak bisa mengatakan bahwa kita adalah orang baik, sementara orang disekitar kita mengatakan bahwa kita adalah orang jahat. Dalam teori ini seseorang dikatakan baik atau dikatakan jahat tergantung dari orang di sekitar kita.

Kritik Teori Interaksionisme Simbolik Meniadakan peran genetika. Kurang mengakui kapasitas individu. Terlalu menjeneralisir manusia. Terlalu membedakan manusia-binatang