Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : M.YUSUF AWALUDDIN, S.Kel
Advertisements

ANTARA STRATEGI REDUKSI DAN ADAPTASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
GLOBAL WARMING 1.SLIDE 1 2.SLIDE 2 3.SLIDE 3 4.SLIDE 4 5.SLIDE 5
USAHA BUDIDAYA PERIKANAN
SUHU UDARA Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan.
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
Lingkungan Tropis, vol.5, no.1, Maret 2011: 45-52
Awal Musim Kemarau Mundur
Peranan dan fungsi hutan mangrove dalam ekosistem pesisir
SEMINAR DAMPAK PENINGKATAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA Maret 2001 TOPIK KEMAMPUAN ADAPTASI KOTA KAWASAN PANTAI KEMUNGKINAN BENTUK.
Oleh Cecep Kusmana Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB
Kelompok 8 Ekosistem Pantai.
Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015
Runaway Fire, Smoke-Haze Pollution, and Unnatural Disaster In Indonesia Kelompok 5 hidayat chusnul ch Hilda Panca Setiawati Ika Narwidya Putri Ikhwan.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014 Update 02 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim.
Rizaldi Boer Laboratorium Klimatologi Departemen Geomet, FMIPA-IPB
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015
Analisis Perkembangan Dinamika Atmosfer dan Laut
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Februari 2015
KOMPONEN ABIOTIK DALAM BIOSFER
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI
Taman Nasional Laut Bunaken
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Reny Puspasari, Puput F. Rachmawati, Priyo S. Sulaiman, Siti Hajar S
Yonny Koesmaryono Yayan Apriyana
ADAPTASI.
PEMANASAN GLOBAL.
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU.
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PENGERINGAN LAHAN GAMBUT
ASPEK KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN
UDARA, IKLIM, DAN CUACA.
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN PENGAYAAN
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
Pengaruh Habitat Terhadap Hery Sutrawan Nurdin, S.Pi, M.Si
EL NINO DAN LA NINA.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah Aspek Geografi dan Demografi
Estuari.
BALADA TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
EL NINO LA NINA.
TERUMBU KARANG.
Pemanasan Global Meningkatnya suhu rata- rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir.
Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
Dikutip dari berbagai sumber
Fatmawati Outline Definisi-Definisi Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk.
IKLIM DI INDONESIA Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim: Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode.
Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia Oleh: Haris Al Farizi ( )
Estuari.
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Atmosphere.
JURNAL LINGKUNGAN NAMA : YOGA PRATAMA
KEADAAN ALAM INDONESIA
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
Pengaruh Dinamika Hidrosfer Terhadap Kehidupan Manusia
AKSI INTERAKSI Pada saat suatu organisme membutuhkan organisme lain ataupun lingkungan hidupnya, maka dipastikan akan terjadi hubungan yang bisa bersifat.
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
PENGARUH IKLIM/ CUACA TERHADAP SEKTOR PERTANIAN A. Pengertian Iklim adalah suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu.
HUTAN MANGROVE. Pengertian Hutan Mangrove Hutan mangrove adalah hutan yang berada di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga.
HUBUNGAN ANTARA IKLIM, PERUBAHAN IKLIM DAN PRODUKSI PADI
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
PEMANASAN GLOBAL.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
Transcript presentasi:

Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El Niño Southern Oscillation, terdiri dari El Niño dan La Niña) akan makin meninggi ENSO yang merupakan salah satu fenomena alam beberapa tahunan, terjadi karena evolusi SPL di Samudera Pasifik daerah tropis.

EL NIÑO El Niño ditandai dengan menurunnya SPL di Perairan Indonesia, dan meningkatnya SPL di Samudera Pasifik tropis bagian timur, dengan kenaikan SPL lebih dari 0.5°C Menurunnya SPL, dan berpindahnya warm-pool (kolam hangat) dari Perairan Indonesia ke Samudera Pasifik tropis bagian tengah menyebabkan berkurangnya curah hujan di sebagian besar Indonesia Hal ini menyebabkan timbulnya bahaya kebakaran, dan kekeringan terutama untuk daerah Indonesia bagian timur

LA NIÑA La Niña ditandai dengan naiknya SPL di Perairan Indonesia, dan menurunnya SPL di Pasifik tropis bagian timur lebih dari 0.5°C Pada periode La Niña, terjadi peningkatan intensitas Pacific trade wind, yang menyebabkan berpindahnya warm-pool lebih ke barat dibandingkan dengan kondisi normal Perpindahan warm-pool lebih ke barat menyebabkan makin intensifnya hujan di Indonesia, sehingga mempertinggi risiko banjir

Sebaran titik api pada bulan Agustus 2006 (pada periode El Niño)

Sebaran titik api pada bulan Agustus 2008 (pada periode La Niña )

Disamping bahaya kebakaran dan banjir, ENSO juga dapat mendorong terjadinya gelombang pasang dan badai tropis yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir ROB serta kecelakaan transportasi laut

La Niña dan El Niño mengakibatkan terjadinya gelombang pasang dengan variasi antara 2.1m sampai 5m. Tingginya gelombang laut pada fase El Niño dan dan La Niña akan mempertinggi intensitas erosi dan abrasi, dengan tingkat kerusakan yang tinggi pula Dengan intensitas El Niño dan La Niña yang semakin tinggi, mengakibatkan tingkat perubahan garis pantai yang semakin tinggi, meskipun tingkat kenaikan TML hanya 1cm/tahun

TML pada bulan Agustus 1997 (pada periode El Niño)

TML pada bulan Agustus 1998 (pada periode La Niña )

Genangan di lahan rendah dan rawa Erosi Pantai Gelombang Ekstrim dan Banjir Intrusi air laut ke sungai dan air tanah Kenaikan Muka air sungai Perubahan pasut dan gelombang Perubahan endapan sedimen Kenaikan Permukaan Air Laut

Jenis Bahaya Elemen kerentanan Nyata Tidak Nyata Kenaikan muka laut: termasuk, SLR, pasut, ENSO, gelombang badai dan tsunami Semua elemen yang berlokasi di dalam daerah yang terkena dan terendam oleh kenaikan muka air laut seperti: infrastruktur, fasilitas penunjang hidup dan bangunan Kohesi sosial, struktur komunitas, budaya.

Bahaya Potensi Dampak 1. Kenaikan temperatur laut Kerusakan terumbu karang akibat pemutihan (coral bleaching) Perubahan pola migrasi ikan Perubahan siklus hidup spesies yang ditransporkan oleh arus Perubahan komposisi keanekaan hayati di dalam suatu daerah Kerusakan lingkungan sumberdaya ikan di laut Matinya biota laut yang tidak mampu beradaptasi Kerusakan habitat di estuari dan lahan basah 2. Peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian iklim ekstrem (badai, siklon) Banjir rob di pesisir dan lahan basah, terutama jika mangrove dan lahan basah tidak bisa mundur (retreat) Bertambahnya erosi pantai Tenggelamnya sebagian pulau-pulau kecil Kerusakan pada daerah pemukiman Terendamnya pemukiman  terganggunya aktivitas sosial ekonomi Kerusakan infrastruktur dan fasilitas pantai Terendamnya infrastruktur  terganggunya aktivitas perekonomian Mundurnya batas wilayah negara akibat tenggelamnya pulau kecil strategis terluar dan mundurnya garis pantai dekat perbatasan

Bahaya Potensi Dampak 3.a. Perubahan variabilitas iklim alamiah ( Perubahan pola curah hujan dan aliran sungai) Banjir sungai dan estuari, atau: Penurunan debit sungai dan estuari Penurunan pasokan dan kualitas air tawar ke daerah pemukiman Penurunan kualitas air sungai dan air tanah Perubahan asupan nutrien dan sedimen ke estuari dan pantai Bertambahnya intrusi garam pada massa air sungai dan air tanah Perubahan rejim hidraulik yang berpengaruh pada lahan basah 3.b. Perubahan variabilitas iklim alamiah ( Perubahan pola sirkulasi laut) Perubahan pola migrasi ikan  perpindahan daerah fishing ground Perubahan siklus hidup spesies yang masa mudanya ditransporkan oleh arus di pantai Perubahan transpor vertikal oksigen dan nutrien dari laut dalam  perubahan produktivitas primer Perubahan komposisi keanekaan hayati di dalam suatu daerah Kerusakan lingkungan sumberdaya ikan di laut Perubahan ketersediaan pakan alami untuk perikanan budidaya Modifikasi rantai makanan dalam ekosistem Penurunan produksi perikanan tangkap

Bahaya Potensi Dampak 4. Kenaikan muka air laut Banjir rob di pesisir dan lahan basah, terutama jika mangrove dan lahan basah tidak bisa mundur (retreat) Tenggelamnya sebagian pulau-pulau kecil Bertambahnya erosi pantai Terendamnya pemukiman  terganggunya aktivitas sosial ekonomi Terendamnya infrastruktur dan fasilitas  terganggunya aktivitas perekonomian tenggelamnya pulau kecil dan mundurnya garis pantai dekat perbatasan Bertambahnya intrusi garam pada massa air sungai dan air tanah