Terumbu Karang (Coral Reef)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 9 EKOLOGI.
Advertisements

DAMPAK POLUSI AIR.
oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP
POTENSI BIOTIK TERUMBU KARANG WILAYAH PESISIR DAN LAUT
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
EKOLOGI.
TAMAN NASIONAL Taman Nasional adl perlindungan alam yg meliputi daerah luas, tanpa adanya tempat tinggal & biasanya berfungsi sbg tempat rekreasi Menurut.
Oleh Cecep Kusmana Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB
Kelompok 8 Ekosistem Pantai.
Terumbu Karang Pun Memutih... Peningkatan suhu permukaan laut tidak hanya memengaruhi cuaca di muka bumi, tetapi juga membuat banyak terumbu karang di.
Disusun oleh : YULIA WIJAYANTI 23 XAP.  Keanekaragaman hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk,penampilan,jumlah dan sifat yang dapat ditemukan.
Organisme dan Lingkungan
EKOSISTEM ( bab 10 ) 23 April 2012.
Pengenalan Lingkungan Laut dan Karakteristik Biotanya
KELAS ANTHOZOA.
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
TERUMBU KARANG Yuli Ifana sari, M.Pd..
Pengantar Ekologi Laut Tropis Ekosistem Estuaria Awaludin, S.Pi., M.Si.
GEOGRAFI KELAS X Standar Kompetensi :
Taman Nasional Laut Bunaken
KRITERIA KAWASAN KONSERVASI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
POTENSI EKOLOGIS WILAYAH LAUT DAN PESISIR
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU.
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
FUNGSI HUTAN.
KRITERIA KAWASAN KONSERVASI
Spesiasi dan biogeografi
BAB VII KEANEKARAGAMAN HAYATI
Oleh: Sucipto Hariyanto
SUMBERDAYA PERIKANAN Kuliah Ke-4.
Rantai Makanan Ekosistem Estuaria
Pengaruh Habitat Terhadap Hery Sutrawan Nurdin, S.Pi, M.Si
Biodiversitas MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM
KEANEKARAGAMAN HAYATI
PADANG LAMUN.
Estuari.
Isu-isu Perencanaan Kontemporer
TERUMBU KARANG.
Ekosistem ekosistem Ekosistem
Dikutip dari berbagai sumber
HUBUNGAN SEBARAN FLORA DAN FAUNA DENGAN KONDISI FISIK
Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai
STUDI POTENSI SUMBERDAYA ALAM DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN MINAHASA SELATAN JANNATUN NAIYM G2L JURUSAN KIMIA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCA.
BAB 7 KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
HARRY WIJAYANTO
Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia Oleh: Haris Al Farizi ( )
Estuari.
Potensi Wisata Wakatobi
THE KINGDOM OF ANIMALIA
Hewan Berongga, Salah Satu Filum dari Avertebrata
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Makhluk Hidup Dalam EKOSISTEM
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
AKSI INTERAKSI Pada saat suatu organisme membutuhkan organisme lain ataupun lingkungan hidupnya, maka dipastikan akan terjadi hubungan yang bisa bersifat.
ASHABUL KAHFI HARTATI HAIDAHANDAYANI FAUZIA NUR
TUGAS GEOGRAFI DI S U S U N OLEH : NAMA: SITI NURHALIZA : DINDA BAHTIAR : JUMRIANI PUTRI : ANDI MALLARANGENG ARHAM KELAS: Xi MIPA 3 SMA NEGERI 5 BULUKUMBA.
PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA KONSERVASI FLORA DAN FAUNA
KELAS ANTHOZOA.
BAB VII KEANEKARAGAMAN HAYATI
TERUMBU KARANG Oleh: Triana Susilowati
EKOLOGI PERAIRAN.
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
Munirah Tuli,S.Pi Nip APPLIED APPROACH (AA) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2009.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
Transcript presentasi:

Terumbu Karang (Coral Reef) Komunitas biota yang hidup di dasar perairan dangkal dan berupa bentukan batuan kapur (CaCO3) yang cukup kuat menahan gaya gelombang laut. Tumbuh di perairan tropik agak dangkal seperti pada paparan benua atau gugusan Luasnya mencapai 50.000 km2 di Ind khususnya bagian timur yang jernih. Biota-biota yang dominan adalah hewan-hewan karang kapur dan jenis-jenis algae yang mengandung kapur.

EKOLOGI TERUMBU KARANG Tumbuh pd kedalaman 30 m, dng suhu diatas 20oC, oksigen cukup, bebas dari endapan dan aliran air tawar yang berlebihan. Menjadi habitat biota laut sbg nursery ground, feeding ground dan protected area. Keanekaragaman jenis tinggi : Interaksi : kompetisi ruang, dll Pemangsaan : prey dan predator Grassing : hilangnya dan melimpahnya algae

Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur, ada 2 tipe karang : hermatypic corals ahermatypic corals Jaringan polyp pd hewan karang zooxanthelle Hermatypic corals Fotosintesis Cahaya Matahari Endapan kalsium karbonat >> struktur dan bentuk bangunannya khas Spesies/jenis TK

Didominasi oleh berbagai jenis karang batu (stony coral) dari 4 ordo : scleractinia, stolonifera, coenothecalia dan milleporina. Peran karang batu sangat penting, sama dengan pohon. Karang batu disebut polip, yg hdpnya bersimbiosis dng tumbuhan mikroskopis, ganggang ber sel 1 disebut zooxanthelle yg hdp pd jaringan tubuh polip. Antara polip dan zooxanthele terjd simbiosis mutualisme. Zooxanthelle mampu berfotosintesis dan menghasilkan bahan mknan bagi polip. Polip seperti hewan yg memakan plankton melalui tentakel2nya. Polip tumbuh dan berkembang membentuk terumbu karang yang cantik.

Kelahiran polip baru dpt melalui 2 cara : Pertunasan dan larva. Larva disebut planula. Polip baru ini akan melepaskan diri dari induknya, dan hdp bebas di air. Kemudian melekat pd substrat yg keras, shg mulailah terjadi pertumbuhan karang-karang baru dengan cara pertunasan (fragmentasi). Polip yg terbentuk akan tetap melekat pd induknya yg hanya dibatasi dng sekat kapur. TK yg bercabang mempunyai kemampuan berkembang biak dng fragmentasi, shg dpt mendominasi suatu kawasan. Pengembangan berikutnya bisa diambil sbgian koloninya kemudian dipindahkan ke daerah yg rusak.

Hard Coral

soft Coral

sponge

JENIS-JENIS SPONGE

Hard Coral

Faktor pembatas suhu, 26-28 °C kedalaman, < 25 m (penetrasi cahaya sampai ke dasar) cahaya salinitas, 32 – 36 ‰ pengendapan udara

Secara GEOMORFOLOGI, Ada 3 tipe Terumbu Karang : Fringing Reef (T.K. Tepi) Barrier Reef (T.K. Penghalang) Atoll (T.K. Cincin)

Tipe-Tipe Dasar Geologis Terumbu Karang

Manfaat Ekosistem Terumbu Karang Sumber makanan Harga tinggi Nilai ekspor tinggi Ikan napoleon, udang lobster, kima, teripang, rumput laut Bahan obat-obatan Agar-agar sebagai bahan stabilizer, media kultur, bahan dasar ceram, lotion, sabun, dan bahan additive Algin (ekstrak algae coklat) sebagai filter, tablet, kapsul Obyek wisata bahari Sumber devisa Mempunyai nilai keindahan yang tinggi Selalu berada di wilayah taman nasional Bahan bangunan Sebagai bahan produksi kapur, pengganti batu bata, konstruksi, produksi CaCO3 penahan gelombang

Kerusakan Terumbu Karang Aktivitas pembangunan di wilayah pantai : pertanian industri : Gas-gas rumah kaca pengerukan  sedimentasi penangkapan dengan KCN & bahan peledak Didukung adanya gempa, badai, el nino. Kepulauan Seribu, 85% TK rusak berat LIPI (1996) : dari 50.000 km2 TK di Indonesia, dikategorikan; 7% kondisi sangat baik 33% baik 46% rusak 15% kritis Karang bleaching

Sebaran & Keanekaragaman Karang Ada 3 pengelompokan TK : Indonesia Pasifik (Indo-Pasifik) Caribbia (Atlantik) Selatan Samudra Hindia (Indo-Pasifik) >>> Keanekaragaman karang hidup di daerah tropis sangat tinggi karena adanya pergolakan di wilayah terumbu, selain itu juga karena adanya tekanan lingkungan yang merupakan faktor pembatasnya.

Pemantauan Terumbu Karang >>Pemantauan dilakukan secara rutin setiap periode waktu tertentu (mencakup 2 musim), terhadap : Kelimpahan : jumlah tutupan karang hidup (living coral) dan karang mati (dead coral reef) Keanekaragaman jenis karang (coral diversity) Metode Pemantauan Untuk menentukan luas area minimum karang, pengambilan sampel dilakukan sejajar dengan garis pantai dengan jarak antar transek sekitar 5-10 m tergantung kehomogenitasan karang. Jika homogen maka jaraknya 10m, dan jika heterogen jaraknya 5 m ke arah vertikal. Sampel Karang Untuk keperluan indentifikasi di laboratorium, perlu pengambilan sampel dengan ukuran yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Sampel direndam pada larutan chlorox selama 1 malam, kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan jaringan polipnya.

Metode Pemantauan : Kuadrat transek Menggunakan PU 1x1m, dihitung jumlah koloni karang hidup & mati, dicatat jenis karang, kerapatan, kelimpahan dan keanekaragamannya. 2. Transek garis (line transek) Menggunakan meteran, berskala 10, 20, 30 m dst. Prosentase tutupan karang dihitung dari perbandingan panjang tutupan karang serta substrat tumbuh. Hasil ini cenderung lebih tepat. Jenis karang yang dilalui dicatat dengan teliti, sehingga nilai kelimpahan dan keanekaragaman dapat diketahui. Foto udara Foto udara biasanya dilakukan untuk membuat peta suatu daerah. Dibuat untuk berbagai skala. Foto udara dengan skala sedang sampai rendah digunakan untuk inventarisasi sumberdaya pantai.

Pertumbuhan Karang Pertumbuhan karang merupakan pertambahan panjang linier, berat, volume atau luas kerangka atau bangunan kapur spesies karang dalam kurun waktu tertentu. Tetapi yang sering digunakan untuk menetapkan pertumbuhan karang adalah pengukuran pertambahan panjang linier atau pertambahan berat dari kerangka karang Pengukuran secara langsung Real Time Pengukuran laju kalsifikasi Metode Pengukuran Sinar X Retrospective (ramalan) Sinar ultraviolet

Konservasi Terumbu Karang Pengendalian Eksploitasi Biota Laut : * Memperbaiki cara pengangkapan ikan * Ikan yang ditangkap tdk hanya satu jenis saja * Kerjasama antara pemasaran dng pengelolaan suaka alam laut * Penegakan hukum Pengembangan Terumbu Karang Buatan : * Meletakkan benda-benda berat di dasar laut * Tujuannya mendatangkan ikan dan biota lainnya * Dalam keadaan normal terbentuk setelah 5 tahun

C. Konservasi laut * Penentuan kawasan konservasi laut * Mengurangi rasa kekurangpedulian terhadap kons.laut * Koordinasi Lembaga Pemerintah * Melakukan tindakan nyata * Menyerasikan antara pelestarian SDA dng pola hidup * Melestarikan kehidupan tradisional

Ekonomi Pertimbangan Pengelolaan Terumbu Sosial Budaya Karang - penting utk kebutuhan masyarakat sehari-hari - aset lokal, nasional, internasional - punya daya tarik kunjungan wisata Ekonomi Pertimbangan Pengelolaan Terumbu Karang Sosial Budaya - pengakuan tradisi - nilai sosial budaya - sasaran keagamaan - rencana pengelolaan thd masyarakat & negara - stabilitas fisik pantai - tujuan ekonomis - tujuan budaya - lingkungan masyarakat yg unik - perlindungan flora & fauna - faktor estetika & identitas budaya - data-data kerusakan Lingkungan