Serapan Hara Daun
Serapan Melalui Stomata Pada tanaman darat, stomata merupakan tempat pertukaran gas-gas (CO2, O2) dengan atmosfer Jumlah stomata per mm2 permukaan daun bervariasi, sekitar 20 pada tanaman sukulen, 100 – 200 pada kebanyakan tanaman semusim, dan lebih dari 800 pada tanaman tahunan/pohon Stomata biasanya lebih banyak dipermukaan daun bagian bawah (abaxial)
Serapan Melalui Stomata Unsur hara dalam bentuk gas, seperti SO2, NH3 dan NO2 lebih banyak masuk ke daun melalui stomata dan dengan cepat diproses dalam daun Tergantung pada konsentrasi dan spesies tanaman, gas-gas tersebut dapat menekan atau meningkatkan pertumbuhan tanaman Disamping dalam bentuk gas, unsur hara dalam bentuk padatan (aerosol) dapat juga diserap melalui stomata
Serapan Melalui Stomata Biasanya tanaman yang ditanam pada tanah-tanah yang kekurangan sulfur, hampir setengah S yang berada dalam tanaman berasal dari senyawa S atmosfer Serapan H2S, yang beracun bagi tanaman yang peka, juga dapat terjadi melalui stomata
Pelepasan Melalui Stomata Disamping penyerapan senyawa-senyawa yang mudah menguap seperti NH3, H2S dan senyawa sulfur yang mudah menguap lainnya, dapat juga hilang melalui stomata atau bagian tanaman di udara (di atas permukaan tanah) Kehilangan H2S dari daun biasanya tergantung pada cahaya, meningkat dengan meningkatnya pencahayaan sehingga kehilangan senyawa S yang mudah menguap biasanya mencapai maksimum pada siang hari
Serapan Zat Terlarut Bagi tanaman air, daun merupakan lokasi utama serapan hara tanaman, sedangkan bagi tanaman darat, serapan zat terlarut oleh permukaan daun dan bagian tanaman lain di udara dibatasi oleh dinding luar sel-sel epidermis Dinding-dinding terluar ini biasanya ditutupi oleh lapisan kutikula (lapisan lilin yang dikeluarkan oleh sel-sel epidermis dan mengandung rantai panjang alkohol, keton, dan asam lemak)
Serapan Zat Terlarut Fungsi lapisan ini adalah untuk melindungi daun dari kehilangan air berlebihan melalui transpirasi serta melindungi daun dari pencucian yang berlebihan zat terlarut anorganik dan organik oleh air hujan Disamping itu, lapisan ini terlibat dalam pengontrolan suhu, sifat optik daun, serta sebagai benteng pertahanan terhadap hama dan penyakit Peresapan zat terlarut berbobot molekul rendah (urea) dan evaporasi air melalui kutikula terjadi melalui pori-pori hidrofilik dalam kutikula (diameter < 1 nm dan kerapatan sekitar 1010 pori-pori per cm2)
Serapan Zat Terlarut Karena pori-pori ini bermuatan negatif, peresapan kation-kation lebih cepat dibandingkan anion dan cepat juga untuk molekul kecil tak bermuatan seperti urea Kerapatan pori-pori kutikula lebih tinggi dalam dinding sel antara sel-sel penjaga dan sel-sel dibawahnya sehingga intensitas serapan hara melalui daun lebih tinggi pada permukaan daun bagian bawah Bukti bahwa serapan zat-zat terlarut ini lebih cenderung melalui pori-pori kutikula adalah lebih tingginya serapan pada malam hari dibandingkan siang hari
Faktor-faktor Yang Berperan Faktor-faktor eksternal: konsentrasi unsur hara, valensi ionnya, cahaya dan suhu Faktor-faktor internal: aktivitas metabolisme dan umur daun Untuk konsentrasi hara tertentu, laju serapan hara oleh daun lebih kecil dari akar karena ukuran pori-pori dalam kutikula Serapan hara oleh tanaman yang kekurangan juga akan lebih tinggi dibandingkan tanaman yang kecukupan
Faktor-faktor Yang Berperan Laju unsur hara yang diserap oleh daun juga menurun dengan umur daun akibat penurunan aktivitas metabolik, peningkatan permebilitas (kebocoran), dan peningkatan ketebalan kutikula Serapan ion oleh daun meningkat selama periode penyinaran karena ATP yang diperlukan untuk serapan aktif disediakan langsung oleh kloroplas Sebaliknya serapan hara oleh daun bisa tertekan pada siang hari akibat peningkatan suhu (evaporasi dan pengeringan dipercepat)
Pemberian Unsur Hara Lewat Daun Pemupukan lewat daun dengan cara penyemprotan berlangsung singkat dan memiliki beberapa masalah: 1. Laju penetrasi rendah (kutikula tebal) 2. Tercuci oleh air hujan 3. Terbawa bersama air pada permukaan hidrofobik 4. Cepat kering 5. Translokasi terbatas ke bagian-bagian lain tanaman 6. Terbatas unsur hara makro yang bisa diberikan 7. Kerusakan daun
Pemberian Unsur Hara Lewat Daun Kerusakan daun akibat pemberian unsur hara lewat daun lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan hara (penumpukan hara tertentu) dalam jaringan tanaman dan bukan karena tekanan osmotik Umumnya, kerusakan daun menurun jika larutan yang disemprot memiliki pH yang rendah dan dalam larutan ditambahkan pelumas silikon
Pentingnya Pemupukan Lewat Daun Walaupun terdapat beberapa masalah untuk pemberian hara melalui daun, dalam kondisi tertentu aplikasi ini bermanfaat seperti: Ketersediaan hara yang rendah dalam tanah akibat pH tinggi / rendah Lapisan permukaan tanah yang kering (menurunnya ketersediaan air berhubungan dengan menurunnya ketersediaan unsur hara) Penurunan aktivitas di perakaran selama masa reproduksi (akibat persaingan karbohidrat dengan organ penyimpan)
Pentingnya Pemupukan Lewat Daun Kebutuhan untuk meningkatkan kandungan protein (pemberian N pada tahapan pengisian organ penyimpan dapat meningkatkan kadar protein) Kebutuhan untuk meningkatkan kandungan Ca buah (mobilitas Ca yang terbatas dalam tanaman dapat terbantukan dengan pemberian Ca lewat daun)
Metode Irigasi dan Serapan Lewat Daun Pemberian pupuk lewat daun yang dipadukan dengan irigasi pemancaran bisa berakibat negatif (khusunya jika air yang digunakan memiliki kadar garam yang relatif tinggi) Irigasi pemancaran bisa juga menyebabkan terjadinya pencucian unsur hara di daun
Pencucian Hara dari Daun Pencucian dapat didefinisikan sebagai keluarnya senyawa terlarut anorganik dan organik dari bagian-bagian tanaman di atas permukaan tanah oleh larutan encer seperti hujan, air irigasi, embun, dan kabut Pencucian dapat dibagi dalam 4 kategori: 1) keluarnya zat terlarut secara aktif kepermukaan luar, 2) dikeluarkannya zat terlarut anorganik pada tepi daun / gutasi, 3) tercucinya zat terlarut dari permukaan daun yang rusak, dan 4) tercucinya zat terlarut dari apoplasma jaringan daun
Kepentingan Ekologi Serapan dan pencucian zat terlarut dari daun dan bagian-bagian lain tanaman di atas permukaan tanah penting bagi tanaman secara individu, secara berkelompok, dan secara ekosistem khususnya tanaman tahunan seperti hutan Besaran hara tercuci bisa sama dengan laju ketersediaan hara per tahun dari sisa-sisa tanaman yang terdekomposisi Selain unsur-unsur hara, sejumlah zat terlarut organik dapat tercuci dari kanopi hutan dan bisa mencapai ratusan kg per ha per tahun di hutan tropis