LIGNIN DAN PEKTIN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KARBOHIDRAT.
Advertisements

Pembuatan Pektin Dengan Memanfaatan Limbah Kulit Jeruk Lemon
KARBOHIDRAT.
KARBOHIDRAT.
Kimia Bahan Pangan Ratih Yuniastri
BIOKIMIA GIZI Tiurma PT Simanjuntak.
PROTEIN.
KARBOHIDRAT Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.
Kandungan Kimia Daun Teh
Pascapanen Bahan Pangan
PROTEIN Pembentukan molekul protein Asam amino Protein.
Struktur KAYU.
By : Wiwin Tyas Istikowati
POLIMER SELULOSA Roswiwin Septiany.
Pati dan Gula Fadlianto Botutihe.
Sejarah Asam Sitrat
FISIK : TEKSTUR WARNA UKURAN KIMIA : KARBOHIDRAT PIGMEN ASAM ORGANIK FENOL.
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
PEMURNIAN Lanjutan.
Asam Karboksilat PERTEMUAN 9 Adri Nora S.Si M.Si Bioteknologi/FIKES.
JARINGAN TUMBUHAN.
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK n
KARBOHIDRAT.
KIMIA PANGAN.
KARBOHIDRAT PENGANTAR KLASIFIKASI ASUPAN KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT.
KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
FISIOLOGI PASCA PANEN Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP 2016.
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN
EKOFISIOLOGI.
SERAT KASAR – ‘crude fibre’
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
EMULSIFIER TEKNOLOGI EMULSI Oleh : Ani Suryani
LIPIDA DEFINISI : SENYAWA ORGANIK TERDAPAT PADA JARINGAN TANAMAN DAN HEWAN, TIDAK LARUT DALAM PELARUT AIR TETAPI LARUT DALAM ZAT PELARUT ORGANIK ATAU.
K 11 BIO-ETANOL.
PENGOLAHAN JELLY DAN JAM (SELAI)
Struktur Sel Tumbuhan.
PENGERAS (FIRMING agent)
JARINGAN TUMBUHAN.
Dinding Sel Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis, dan pada tahap awalnya lentur. Lapisan dasar yang terbentuk.
KARBOHIDRAT.
METABOLISME KARBOHIDRAT
SIFAT KIMIA TANAH Muhammad Rozadi
KARBOHIDRAT.
JARINGAN TUMBUHAN OLEH Tim Pengajar Biologi SMA N 16 Semarang Setyo Haryono Agung Purwoko Emut Sisoati Titi Priyatiningsih.
ILMU PENGETAHUAN BAHAN KAYU
Karbohidrat.
BAB 8 Karbohidrat, Protein, dan Biomolekul Standar Kompetensi
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT By : yessi cristyana By : yessi cristyana.
METABOLISME KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT.
Anggi Kusuma Wardani Pertanian/THP
JARINGAN DASAR DAN JARINGAN PENGUAT
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
Fotosintesis.
PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN
JARINGAN TUMBUHAN.
BAB V. SIFAT BIOLOGI TANAH
KARBOHIDRAT.
Asam Pengertian Asam merupakan senyawa elektrolit yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion (H+).
Oleh : Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS Muhammad Fakhri, S.Pi, M.Sc
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok mineral logam. Manfaat Belerang dalam Industri dan Kesehatan Belerang dalam tabel.
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
Asam Karboksilat dan Ester
4.3Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein). 4.4Mendeskripsikan struktur,
PEMANFAATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO) YANG TELAH DIEKSTRAKSI SENYAWA FENOLIK SEBAGAI BAHAN BAKU SURFAKTAN DIETANOLAMIDA DAN GLISEROL PEMANFAATAN MINYAK.
KARBOHIDRA T. Istilah karbohidrat timbul dari konsepsi yang salah mengenai struktur gula Rumus empiris gula = CH 2 O Rumus molekul Cx(H 2 O)y Rumus molekul.
Transcript presentasi:

LIGNIN DAN PEKTIN

LIGNIN

Lignin atau zat kayu adalah salah satu zat komponen penyusun tumbuhan. Lignin terbentuk dari gugus aromatik yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik, yang terdiri dari 2-3 karbon. Lignin terutama terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Pada batang, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak.

Dari segi morfologi, lignin merupakan senyawa amorf yang terdapat dalam lamela tengah (lapisan penyusun awal dinding sel) majemuk maupun dalam dinding sekunder. Selama perkembangan sel, lignin dikategorikan sebagai komponen terakhir dalam dinding sel yang dapat menembus di antara fibril-fibril sehingga dapat memperkuat dinding sel (Fengel dan Wegener 1995). Lignin terdapat di antara sel-sel dan dalam dinding sel serta berfungsi sebagai perekat untuk mengikat sel-sel agar tetap bersama. Keberadaan lignin dalam dinding sel sangat erat hubungannya dengan selulosa yang berfungsi untuk memberikan ketegaran pada sel, berpengaruh dalam memperkecil perubahan dimensi sehubungan dengan perubahan air kayu dan mengurangi degradasi terhadap selulosa. Konsentrasi lignin tertinggi terdapat dalam lamella tengah dan akan semakin mengecil pada lapisan dinding sekunder (Haygreen dan Bowyer 1989; Sjostrom 1995).

Menurut Achmadi (1990), berdasarkan unsur strukturalnya, lignin dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu Lignin guaiasil dan Lignin guaiasilsiringil. Lignin guaiasil terdapat pada kayu daun jarum (23-32%), sedangkan lignin guaiasil-siringil terdapat pada kayu daun lebar (20-28%, pada kayu tropis >30%). Lignin memegang peranan penting selama proses pulping (pembuatan pulp). Dalam proses pulping, kemudahan suatu kayu untuk diproses menjadi bahan baku pulp sangat bergantung pada jumlah lignin yang terdapat dalam bahan baku dan reaktifitasnya.

Lignin merupakan komponen kimia kayu yang sangat tidak diharapkan kehadirannya dalam produk pulp karena dapat menurunkan ketahanan fisik pulp dan menyebabkan warna pulp gelap sehingga meningkatkan konsumsi bahan kimia dalam proses pemutihan (Casey 1980).

PEKTIN Pektin pertama kali diisolasi oleh Henri Braconnot tahun 1825. Pektin merupakan segolongan polimer heterosakarida yang diperoleh dari dinding sel tumbuhan darat. Wujud pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Pektin pada sel tumbuhan merupakan penyusun lamela tengah, lapisan penyusun awal dinding sel.

Sel-sel tertentu, seperti buah, cenderung mengumpulkan lebih banyak pektin. Pektinlah yang biasanya bertanggung jawab atas sifat "lekat" (Jawa: pliket) apabila seseorang mengupas buah. Penyusun utama biasanya polimer asam D-galakturonat, yang terikat dengan α-1,4-glikosidik. Asam galakturonat memiliki gugus karboksil yang dapat saling berikatan dengan ion Mg2+ atau Ca2+ sehingga berkas-berkas polimer "berlekatan" satu sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket" pada kulit.

Garam-garam Mg- atau Ca-pektin dapat membentuk gel, karena ikatan itu berstruktur amorf (tak berbentuk pasti) yang dapat mengembang bila molekul air "terjerat" di antara ruang-ruang. Penggunaan pektin yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (gelling agent) pada selai dan jelly. Pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta sebagai stabilizer untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber serat dalam makanan.

Pektin merupakan merupakan polimer dari asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan â -1,4 glikosidik. Sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami esterifikasi dengan metil (metilasi) menjadi gugus metoksil. Senyawa ini disebut sebagai asam pektinat atau pektin. Asam pektinat ini bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel seperti yang terjadi pada pembuatan selai. Pada asam pektat, gugus karboksil asam galakturonat dalam ikatan polimernya tidak teresterkan. Asam pektat dalam jaringan tanaman terdapat sebagai kalsium (Ca) atau magnesium pektat.

Pektin mempunyai sifat terdispersi dalam air, dan seperti halnya asam pektat. Dalam bentuk garam, pektin berfungsi dalam pembuatan jeli dengan gula dan asam. Pektin dengan kandungan metoksil rendah adalah asam pektinat yang sebagian besar gugusan karboksilnya bebas tidak teresterkan. Pektin dengan metoksil rendah ini dapat membentuk gel dengan ion-ion bervalensi dua. Untuk membentuk gel pectin, harus ada senyawa pendehidrasi (biasanya gula) dan harus ditambahkan asam dengan jumlah yang cocok

Pektin adalah senyawa polisakarida yang larut dalam air dan merupakan asam-asam pektinat yang mengandung gugus-gugus metoksil. Fungsi utamanya sebagai bahan pengental dan pembentuk gel. Selain dalam industri makanan pektin juga dapat digunakan dalam industri kosmetik dan farmasi. Pada industri kosmetika, pektin digunakan sebagai bahan aditif dalam pembuatan krim, sabun, minyak rambut dan pasta.