PERBEDAAN BANYAKNYA BAKTERI PADA MINUMAN TEH TAWAR TANPA PERLAKUAN DENGAN YANG DIBERI PERLAKUAN DITAMBAH GULA 5 % SERTA DITAMBAH GARAM 5 % DENGAN METODE MPN Oleh : Ayuningtyas Dwi Wijayani Muhammad Tri Daya Saputra Nurul Hudha Rahmawati Rinta Astin Anggarwati Risma Andriyani
Latar Belakang Penelitian Teh merupakan minuman yang sering dikonsumsi masyarakat. Dalam proses penyeduhan teh menggunakan air yang direbus sampai mendidih. Dari proses penyeduhan tersebut kami ingin mengetahui efektivitas proses penyeduhan dengan menggunakan air rebusan tersebut dengan penembahan gula dan garam dengan konsentrasi 5% dalam membunuh bakteri. Oleh karena itu kami mengambil judul mini riset “ PERBEDAAN BANYAKNYA BAKTERI PADA MINUMAN TEH TAWAR TANPA PERLAKUAN DENGAN YANG DIBERI PERLAKUAN DITAMBAH GULA 5 %, SERTA DITAMBAH GARAM 5 % DENGAN METODE MPN “
Dasar teori Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas ( http://id.wikipedia.org/wiki/Teh ). Gula pasir merupakan karbohidrat sederhana (sukrosa) yang menjadi sumber energi . Gula membantu penyerapan elektrolit dan air, sehingga dapat menghambat bakteri E.coli. ( http://archive.kaskus.co.id//thread/16098919/0 ) Garam merupakan larutan yang memiliki tekanan osmotik yang tinggi yang dapat mengeringkan protoplasma dan menyebabkan plasmolisis atau pengeluaran isi sel bakteri sehingga bakteri tidak dapat hidup ( Rosida1 dan Enny, 2007 )
Metode kerja Teh tawar Teh 100 ml + gula 5 gram Teh 100 ml + garam 5 gram Menghomogenkan Menanam ke media LB tumbuh Formasi tabung 5-1-1 Memindah ke media BGLB Mengamati hasil Melihat koloni pada tabel MPN
LB BGLB Jumlah bakteri 37 0 C 42 0 C Tanpa Perlakuan 2 – 0 – 0 5 Hasil mini riset LB BGLB Jumlah bakteri 37 0 C 42 0 C Tanpa Perlakuan 2 – 0 – 0 5 Penambahan gula 5 % 4 – 0 – 1 20 Penambahan garam 5 % 0 – 0 – 0 -
Pembahasan Dari hasil penelitian hitung bakteri metode MPN , pada sampel teh tawar tanpa perlakuan pada media BGLB diperoleh hasil bakteri sebanyak 5 koloni bakteri /100 ml, sedangkan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada teh yang diberi perlakuan penambahan gula konsentrasi 5% sebanyak 20 / 100 ml, serta air teh yang diberi perlakuan ditambah garam konsentrasi 5% tidak menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri. Dari data yang diperoleh, menunjukkan bahwa penambahan gula dengan konsentrasi tertentu dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan bakteri daripada sampel yang tidak diberi perlakuan. Sementara pada teh yang ditambah dengan garam konsentrasi tertentu menunjukkan tidak adanya aktivitas pertumbuhan bakteri. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa garam cukup efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri, dikarenakan mempunyai tekanan osmotik yang tinggi, dapat menyebabkan air bebas yang dapat ditumbuhi mikroba menjadi terbatas.
kesimpulan Berdasarkan persyaratan Kepmenkes No 907/Menkes/SK/VII/2002 dan persyaratan bakteriologis yaitu Air minum tidak boleh mengandung bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditentukannya yaitu 0 Coli/100 ml air. Sehingga, dapat diberikan kesimpulan bahwa air teh tersebut tidak layak dikonsumsi, jika berdasarkaan Kepmenkes di atas. Penambahan gula dapat membantu peningkatan pertumbuhan bakteri sedangkan penambahan garam dapat menghambat pertumbuhan bakteri.