BAB IV. REAKSI DALAM LARUTAN Banyak reaksi, baik di dalam laboratorium maupun di alam lingkungan kita, satu atau lebih pereaksi berada di dalam larutan. Zat yang bereaksi larut dalam larutan dicampur dengan zat lain dan akan terjadi kontak antara partikel-partikel dalam larutan sehingga reaksi akan berlangsung lebih cepat
Terminologi Dalam Larutan Solute = zat yang terlarut (mol) Solven = pelarut (L) Konsentrasi = Jumlah relative antara solute (zat terlarut) terhadap larutan Larutan pekat = Konsentrasi tinggi Larutan encer = Konsentrasi rendah
molaritas = mol terlarut / LITER larutan Konsentrasi Molar Rasio relative antara solute (zat terlarut) dan solution (larutan) dalam istilah selanjutnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar (satuan: molar or M), dimana M adalah jumlah mol solute dibagi dengan volume larutan (solution). molaritas = mol terlarut / LITER larutan M = n / V 1,00 M larutan NaCl berarti bahwa dalam 1 liter larutan terdapat 1 mol NaCl. 1,00 disebut molaritas.
Contoh Persoalan 2 gram NaOH dilarutkan dalam air dan membentuk larutan dengan volume 200 mL (=0,2 liter). Berapakah molaritas larutan tersebut. Penyelesaian Massa molar molekul NaOH 40 g/mol. sehingga mol NaOH: 2 g / 40 (g/mol) = 0,05 mol. Sedangkan volume larutan NaOH =0,2L (diket) Molaritas = mol/L Molaritas = 0,05/0,2 = 0,250 M
Contoh Persoalan Berapa volume larutan yang dibutuhkan untuk membuat larutan 0,250 M NaOH jika NaOH yang tersedia 0,020 mol NaOH. Suatu larutan tertulis pada labelnya 0,375 M KOH a. Berapa mol KOH terdapat dalam 45,0 mL larutan ini. b. Jika terdapat 10,0 gram KOH, Berapa ml larutannya.
Membuat Larutan dengan Cara Mengencerkan Apabila dalam suatu larutan yang berkonsentrasi tinggi (=pekat) ditambah dengan pelarut maka cairan tersebut akan berubah menjadi encer. Pada proses pengenceran ini mol zat terlarut tidak akan berubah (n=konstan) yang berubah adalah konsentrasi nilai molaritasnya (M) dan volume larutan (V). Dari proses pengenceran didapat persamaan: n1 = n2 M1.V1 = M2.V2
Contoh Berapa banyaknya air yang harus ditambahkan ke dalam 25 ml larutan KOH 0,5 M agar diperoleh konsentrasi 0,350 M. Penyelesaian M1 = 0,5 M, M2 = 0,350 M V1 = 25 ml M1.V1 = M2.V2 V2 = M1.V1/M2 = 0,5 x 0,025/0,350 = 0,0357L Volume air yang harus ditambahkan = V2-V1 = 0.0357- 0,025 = 0,0107 L = 0,0107mL
Contoh Persoalan Berapakah mililiter air yang harus ditambahkan ke dalam larutan 85 ml H3PO4 1 M untuk menghasilkan H3PO4 0,65 M Jawab: 45,8 mL
Perhitungan Stoikiometri dalam Larutan Reaksi yang melibatkan larutan perhitungannya sama seperti perhitungan reaksi zat padat, yaitu koefisien yang ada di depan rumus kimia zat menandakan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sehingga dalam perhitungan selanjutnya kita bisa mengetahui volume (larutan) dari zat yang terlibat dalam reaksi (jika molaritasnya diketahui).
Contoh Alumunium bereaksi dengan asam sulfat (H2SO4) asam yang ada pada baterei/accu dengan reaksi aAl + bH2SO4 cAl2(SO4)3 + dH2 Berapa milliliter (larutan) H2SO4 0,2 M dibutuhkan agar bereaksi sempurna dengan 3,5 gram Al
Penyelesaian H2SO4 larutan Al2(SO4)3 larutan 1. Menyeimbangkan persamaan reaksi, persamaan reaksi seimbangnya adalah 2Al + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2 2. Perbandingan mol dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi Al=2 H2SO4 = 3 Al2(SO4)3 = 1 H2 = 3 3. Mengubah Gram Al menjadi mol Al Mol Al = 3,50 gram Al / 27 gram/mol Mol Al =0,13 mol 4. Mencari Mol H2SO4 Dapat dicari dari perbandingan koefisien Reaksi sehingga Koefisien Reaksi Al/Koefisien Reaksi H2SO4 = mol Al/mol H2SO4 2/3 = 0,13/mol H2SO4 Mol H2SO4 = 3/2 . 0,13 = 0,195 mol H2SO4 5. Mencari Volume H2SO4 M=mol/Volume(liter) Volume(Liter) = mol/M Volume = 0,195 / 0,200 ; molaritasnya 0,2 M Volume =0,975 L (harus dlm liter) = 975 ml
Contoh Persoalan Perak nitrat (AgNO3) dalam suatu larutan 20 ml dapat bereaksi dengan natrium khlorida menurut persamaan reaksi: AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq) Jika AgCl yang dihasilkan sebesar 0,2867 g, Berapakah molaritas larutan AgNO3.