KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OTOMOTIF IKIP VETERAN SEMARANG 2012.
Advertisements

Rangka Batang Statis Tertentu
HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN
Gambar 2.1. Pembebanan Lentur
BAB IV BATANG LENGKUNG   Batang-batang lengkung banyak dijumpai sebagai bagian suatu konstruksi, dengan beban lentur atau bengkok seperti ditunjukkan pada.
TKS 4008 Analisis Struktur I
OLEH : MUHARIKH AL HANIF
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
Berkelas.
KESETIMBANGAN BENDATEGAR, TEGANGAN DAN REGANGAN & FLUIDA
TEORI MEKANIKA KEKUATAN KOMPOSIT
Bab 9: Elastisitas dan Patahan
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
Bab IV Pipe Stress Analysis Pipe Stress Analysis 1 BAB V PIPE STRESS ANALYSIS  Why ?  Statics  General State of Stress  Tegangan Pada Pipa  Why ?
<<POKOK BAHASAN>> Pertemuan 5
Pertemuan 10 Elastisitas
Pertemuan 15 POROS DAN PASAK
Bab VII Pipe Stress Analysis Desain, Fabrikasi, dan Inspeksi Sistem Perpiaan 1 BAB VII PIPE STRESS ANALYSIS  Why ?  Statics  General State of Stress.
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
METODE LUASAN BIDANG MOMEN (MOMENT AREA METHOD)
MENGGAMBAR TEKNIK KONSTRUKSI GEOMETRIS MODUL KE EMPAT BELAS
Dosen : Vera A. Noorhidana, S.T., M.T.
TORSI (PUNTIR)  .
Pertemuan 3 – Metode Garis Leleh
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
Mekanika Teknik Pengenalan Tegangan dan Regangan
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
ANALISA GAYA, TEGANGAN DAN REGANGAN
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
Pengantar MEKANIKA REKAYASA I.
Kuliah III KONSEP KESEIMBANGAN.
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
Tegangan GABRIEL SIANTURI MT.
Beban Puntiran.
Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
ELASTISITAS Pertemuan 16
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
GHS Angular Sapriesty Nainy Sari, ST., MT. Jurusan Teknik Elektro
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-13 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
Metode Kekuatan Batas/Ultimit
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
A A MODUL 11. FISIKA DASAR I 1. Tujuan Instruksional Khusus
MENGHITUNG LENTURAN DENGAN METODE BALOK-BALOK KECIL
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
CONTOH SOAL (Elastic Strain Energy)
TEORI CASTIGLIANO UNTUK MENGHITUNG DEFLEKSI
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
LENTURAN (DEFLECTION)
Pertemuan 09 Pemakaian dari Hukum Hooke
Pertemuan 16 Tegangan pada Balok (Tegangan Lentur Murni)
Pertemuan 20 Tegangan Geser
Gambar 3.1. Batang Silindris dengan Beban Puntiran
Menggunakan Grafik-Grafik
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
BALOK SUSUN DENGAN PASAK KAYU DAN KOKOT Seringkali dimensi yang ada untuk balok tidak cukup tinggi seperti yang dibutuhkan, sehingga beberapa balok harus.
Pertemuan 11 Torsi dan Tekuk pada Batang
Science Center Universitas Brawijaya
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
MEKANIKA BANGUNAN MINGGU KE-3 BEBAN, GAYA, DAN MOMEN
KONSEP DASAR TUMPUAN, SFD, BMD, NFD PERTEMUAN II.
DINAMIKA ROTASI dan KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
PASAK Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket,puli, kopling dll. Pasak dipakai dengan.
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Transcript presentasi:

KONSTRUKSI MESIN (3 SKS) MODUL 10 JENIS-JENIS PEMBEBANAN DOSEN: JAMIATUL AKMAL, S.T., M.T. PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://www.mercubuana.ac.id JAKARTA 2007

7  F  M  0 (2-2) (2-3) y z Secara umum suatu poros menerima empat macam gaya pembebanan berdasarkan arahnya yaitu gaya aksial, gaya geser, momen lentur (bending), dan momen puntir (torsi). Sebuah poros dapat menerima keempat macam gaya tersebut secara bersama-sama seperti pada Gambar 2.1 atau salah satunya saja. Akibat pembebanan dapat menimbulkan tegangan dan regangan. Dalam hukum Hooke dinyatakan bahwa hubungan antara tegangan dan regangan adalah sebanding, dan dapat ditulis dalam bentuk[4]:  E dimana: σ = tegangan (N/mm2) ε = regangan E = modulus elastisitas (N/mm2) Sedangkan dalam bentuk pergeseran hubungannya menjadi  G dimana: τ = tegangan geser (N/mm2) γ = regangan geser G = modulus elastisitas geser (N/mm2) 2.1.1 Momen Puntir (Torsi) http://www.mercubuana.ac.id (2-4) (2-5)

9  s = DE = s  L    G   L sebesar sudut . Sudut akan bertambah besar sesuai dengan penambahan beban terpasang. Kemudian tinjau setiap serat dalam kedudukan pada jarak radial dari sumbu poros. Dengan menganggap proyeksi garis radial lurus terhadap penampang melintang di dalam penampang tetap lurus, jari-jari serat seperti itu juga berotasi terhadap sudut , sehingga deformasi geser total s sama dengan DE. Panjang deformasi ini adalah busur lingkaran dengan jari-jari dan berhadap dengan sudut radian, panjang dan tegangan gesernya diberikan oleh  s = DE = (a) s L  L   (b)  G  (c)  L Jika poros pada Gambar 2.2 dibagi menjadi dua segmen dengan bidang potong M-N, maka Gambar 2.3 memperlihatkan diagram benda bebas dari bagian kiri. Gambar 2.3 Diagram benda-bebas dari Gambar 2.2. Luas penampang differensial M-N pada jarak radial dari sumbu poros menghasilkan beban tahanan differensial dP = dA. Dengan menganggap luas sangat kecil kita bisa menganggap tegangan merata diseluruh luas. Oleh karena fungsi beban tahanan ini menghasilkan tahanan terhadap torsi terpasang T, http://www.mercubuana.ac.id