DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UB – RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2015
Apa penyebab DM ? Apakah DM penyakit keturunan ? Siapa saja yang bisa terkena DM ? Apa bahayanya bila DM dibiarkan dan tidak diobati ? Bagaimana cara mengobati DM ? Apakah DM bisa disembuhkan ? Apakah obat DM tidak berbahaya bila diminum terus menerus ? Bagaimana cara mencegahnya ?
IDF Diabetes Atlas 5th Edition 2012
IDF Diabetes Atlas 5th Edition 2012
…Diabetes menjadi ancaman kesehatan di seluruh dunia !!! 55.2 66.2 +20% 37.4 53.2 +42% Africa Middle East and North Africa 76.7 112.8 +47% Europe 26.5 51.7 +94% North America South and Central America The IDF found that, as a global phenomenon, the prevalence of diabetes is predicted to increase from 246 million in 2007 to 380 million by 2025, an increase of 55%.1 T2DM alone has reached epidemic proportions and affects approximately 5.9% of adults worldwide. The prevalence is increasing steadily and is expected to affect 7.1% of adults by the year 2025. In particular, the increase in T2DM is seen among younger people and in developing countries. Indeed, a disproportionate number of diabetic patients live in the Asia-Pacific region; approximately 81 million people with diabetes live in India and China compared with 19 million in the USA.1 In summary, these data provide an updated quantification of the current and growing public health burden of diabetes across the world. The human and economic costs of this epidemic have severe implications for healthcare resource use. Reference International Diabetes Federation. Diabetes Atlas 3rd Edition (2006): Page 5 58.7 101.0 +72% South-East Asia 12.1 23.9 +98% Western Pacific 16.0 29.6 +65% Seluruh dunia : 284.6 juta orang tahun 2010 438.4 juta orang diperkirakan tahun 2030 ……Meningkat 54% IDF. Diabetes Atlas 4th Edition – 2009
Negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak (20-79 tahun), 2010 dan 2030 IDF Diabetes Atlas, 4th ed. 2009
Data Riskesdas tahun 2007 Pengambilan darah vena untuk pemeriksaan glukosa darah dilakukan pada responden usia >15 tahun yang tinggal di daerah perkotaan (24,417 responden). Responden dipersiapkan puasa 10-14 jam sebelum diambil darah, kemudian dilakukan TTGO, kecuali bagi pasien DM diberikan diet cair 300 kalori. Kriteria diagnosis DM dibuat berdasarkan WHO 1999 dan ADA 2003, di mana 2 jam setelah pembebanan glukosa didapatkan hasil GD : < 140 mg/dl Tidak DM 140 - < 200 mg/dl Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) ≥ 200 mg/dl DM
Prevalensi DM Tertinggi : Kalimantan Barat 11,1% Terendah : 4 3 1 2 Jawa Timur 6,8% Tertinggi : Kalimantan Barat 11,1% Maluku 11,1% Riau 10,4% NAD 8,5% Terendah : Papua 1,7% NTT 1,8%
Prediabetes Indonesian basic health research (Riskesdas) Diagnosed DM = 1,5% Undiagnosed DM = 4,2% Total DM = 5,7% TGT = 10,2 % People who know they have diabetes People who don’t know they have diabetes
Prevalensi Prediabetes 3 1 2 Jawa Timur 11,6% Jawa Timur 6,8% Tertinggi : Papua Barat 21,8% Sulawesi Barat 17,6% Sulawesi Utara 17,3% Terendah : Jambi 4,0% NTT 4,9%
Diabetes : A malignant vascular disorder Stroke Diabetic Retinopathy Menyebabkan kebutaan Resiko stroke dan peny. jantung koroner meningkat 2-4x lipat Cardiovascular disease Myocardiac infarct Diabetic Nephropathy Diabetic Neuropathy Penyebab kematian utama pasien DM Diabetes mellitus is associated with a wide variety of microvascular and macrovascular complications. Merupakan 40% penyebab gagal ginjal, sehingga pasien harus menjalani cuci darah/hemodialisis. Penyebab utama tindakan amputasi National Diabetes Information Clearinghouse. Diabetes Statistics–Complications of Diabetes. http://www.niddk.nih.gov/health/diabetes/pubs/dmstats/dmstats.htm#comp.
Apa penyebab DM ?? Berkurangnya kadar dan atau kemampuan insulin (dihasilkan oleh kelenjar pankreas) dalam hal menormalkan kadar gula darah.
Klasifikasi DM DM tipe 1 DM tipe 2 prevalensi ± 90%, pada usia dewasa prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis pada usia anak-anak, dan seumur hidupnya tergantung dengan insulin DM tipe 1 DM tipe 2 prevalensi ± 90%, pada usia dewasa DM tipe lain : tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit sistem imune DM gestasional : DM saat kehamilan
Siapa saja yang bisa terkena DM ? 1. Usia ≥ 45 tahun 2. Usia < 45 tahun, terutama dengan kegemukan, yang disertai dengan faktor resiko : • kebiasaan tidak aktif • turunan pertama dari orang tua dengan DM • riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram, atau riwayat DM gestasional • hipertensi (≥ 140/90 mmHg) • kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL • menderita polycystic ovarial syndrome (PCOs) atau keadaan lain yang terkait dengan resistensi insulin • adanya riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya → Prediabetes • memiliki riwayat penyakit jantung
Bagaimana diagnosis DM ditegakkan ? 1. Gejala klasik DM + GDA 200 mg/dL atau 2. Gejala klasik DM + GDP 126 mg/dL dengan puasa 8 jam 3. 2 jam PP TTGO 200 mg/dL TTGO dengan beban 75 g glukosa Keluhan klasik DM : rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama malam hari dan berat badan menurun dengan cepat. Keluhan lain dapat berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, gairah seks menurun, luka sukar sembuh.
Penatalaksanaan DM
terapi diabetes mellitus 2. Olah raga 1. Diit 4. Obat : Pil / Insulin 3. Pengendalian BB 5. Kontrol teratur
Kendali Penyakit Penyerta Penapisan/Pengelolaan Komplikasi MANAJEMEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Kendali Glukosa Diet/gaya hisup sehat Aktifitas jasmani Obat/insulin Kendali Penyakit Penyerta Dislipidemia Hipertensi Obesitas Penyakit jantung koroner Penapisan/Pengelolaan Komplikasi Retinopati Nefropati Neuropati Peny.kardiovaskular Komplikasi lain
Jenis obat-obat diabetes Obat anti diabetes (OAD) dalam bentuk tablet Insulin Apabila dokter menyarankan anda menggunakan insulin, maka bukan berarti penyakit Diabetes anda memburuk. Melainkan, semata-mata untuk mencapai target glukosa darah.
Perilaku Sehat bagi Diabetisi Mengikuti pola makan sehat Meningkatkan kegiatan jasmani (3-4x/mgg, sedikitnya selama 150 menit/mgg dengan lat. aerobik sedang atau 90 menit/mgg dengan lat. aerobik berat) Menggunakan obat diabetes dan obat-obatan pada keadaan khusus secara aman dan teratur Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM)
Perilaku Sehat bagi Diabetisi Melakukan perawatan kaki secara berkala Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan tepat (mis. hipoglilkemia) Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yg sederhana dan mau bergabung dengan kelompok diabetisi serta mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan diabetes Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
Terima Kasih
Monitoring Glukosa Darah Self monitoring blood glucose monitoring (SMBG) atau pemantauan glukosa darah mandiri HbA1C
HIPOGLIKEMIA Tanda dan gejala : suatu keadaan dimana kadar glukosa darah di bawah normal hingga mencapai < 70 mg/dl. Tanda dan gejala :
Segera periksa kadar glukosa darah dengan alat blood glucose meter Segera makan atau minum seperti permen, jus buah, gula atau madu Apabila hasil GD < 70 mg/dl, 15 menit setelah makan/minum manis, periksa kembali kadar glukosa darah anda. 4. Apabila selain tanda ringan hipoglikemia dan anda merasa bingung segeraminta orang lain untuk mengantar a ke pusat kesehatan atau RS.
Dislipidemia pada Diabetes Gangguan lemak darah pada diabetisi lebih meningkatkan resiko timbulnya penyakit jantung Perlu pemeriksaan profil lemak darah saat diagnosis DM ditegakkan dan dilakukan pemeriksaan scr berkala Kolesterol LDL → berbahaya Kolesterol HDL → tidak berbahaya Trigliserida dipengaruhi kegemukan, konsumsi gula, alkohol, makanan berlemak
Dislipidemia pada Diabetes Kadar lemak darah yang baik : LDL < 100 mg/dL (Pend. DM + penyakit jantung : LDL < 70 mg/dL) HDL > 50 mg/dL Trigliserida < 150 mg/dL
Dislipidemia pada Diabetes Perubahan perilaku meliputi : Pengurangan asupan kolesterol dan asam lemak jenuh Peningkatan aktifitas fisik Memperbaiki profil lemak darah Dipertimbangkan untuk memberikan obat-obatan sedini mungkin bagi diabetisi yang disertai gangguan lemak darah
Manfaat pemantauan glukosa darah mandiri Penyesuain diet vs
Perawatan Kaki Diabetes Kelainan kaki pada diabetes dapat disebabkan oleh : infeksi / septik, neuropati, gangguan aliran darah atau kombinasi antara ketiganya.
Perawatan kaki diabetes
Kriteria Pengendalian DM TARGET GD puasa (mg/dL) 80 – 130 GD 2 jam PP (mg/dL) < 180 A1C (%) < 7 Kolesterol total (mg/dL) < 200 Kolesterol LDL (mg/dL) < 100 / < 70 Kolesterol HDL (mg/dL) > 45 Trigliserida (mg/dL) < 150 IMT (kg/m2) 18.5 – 23 Tekanan darah (mmHg) ≤130/80
Terapi DM & kelainan yg menyertai mencapai target Menuju Pencegahan Siapkah kita? Terapi DM & kelainan yg menyertai mencapai target Gaya Hidup &/atau Obat Gaya Hidup Ada faktor risiko Sehat Nyata DM Complication (+) Primordial Primer Sekunder Tersier Upaya Pencegahan
Thank YOU
Terima Kasih
Puasa : <100 mg/dl IFG : 100-125 mg/dl >126 mg/dl NORMAL PREDIABETES DIABETES Puasa : <100 mg/dl IFG : 100-125 mg/dl >126 mg/dl 2 jam PP: <140 mg/dl IGT : 140-199 mg/dl >200 mg/dl FPG : Fasting plasma glucose (Gula darah puasa) 2-h PG : 2-hour plasma glucose (Gula darah 2 jam setelah makan) IFG : Impaired fasting glucose (Gula darah puasa terganggu/GDPT) IGT : Impaired glucose tolerance (Toleransi glukosa terganggu)/TGT)